Alamat : Jalan Letnan Joni Gang Kombali Blok Desa, RT. 019 RW. 004 Desa Jatibarang Baru,
Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu 45273 Provinsi Jawa Barat
Telepon 0234 …….. Fax (0234) ………. Website…... Email ………
N PENDIDIKN ISLAMPACET
ADART YNFQ
ANGGARAN DASAR
MUQADDIMAH
Dalam menyikapi era globalisasi yang diwarnai oleh semakin meningkatnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka seluruh manusia yang mendambakan kenyamanan dan
keseimbangan hidup harus pula membekali dirinya dengan keimanan dan ketaqwaan.
Terdorong oleh kondisi dan situasi yang seperti tersebut di atas, maka untuk memohon
ridho dan kekuasaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Yayasan Nurul Fauzy Qustholani
mengembangkan kiprahnya dalam menanamkan keimanan dan ketakwaan umat yang diwarnai
dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berwawasan lingkungan.
Perpaduan antara Pendidkan Formal dari Taman Kanak Kanak (TK) sampai dengan
Perguruan Tinggi dan Non-Formal seperti Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA/TPQ), Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD), Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA), Diniyah Takmiliyah Awaliyah
(DTA). Usaha tersebut Insya Allah diwujudkan dalam bentuk penyelenggaraan pada bidang
keagamaan, sosial, dan kemanusiaan. Untuk mencapai usaha tersebut, maka perlu disusun
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Nurul Fauzy Qustholani yang
diuraikan sebagai berikut:
BAB I
PASAL 1
PASAL 2
STATUS
Yayasan ini terdaftar secara resmi di kantor notaris pada tanggal 23 November 2020,
sesuai Akta Notaris CITRA YOANITA, S.H.,MKn. 23 November 2020, Surat Keputusan
Menteri Hukum dan Ham AHU.0022578.AH.01.04.Tahun 2020 dan berlaku untuk jangka
waktu yang tidak ditentukan lamanya.
BAB II
PASAL 3
AZAS
PASAL 4
VISI
Berperan sebagai pusat ibadah dan perkembangan ilmu serta membentuk masyarakat
yang beriman, berilmu, dan beramal soleh serta menjunjung tinggi tradisi, santun dalam
bersikap dan meraih kemuliaan hidup dalam kebahagiaan dunia dan akhirat.
PASAL 5
MISI
1. Menyelengarakan kegiatan peribadatan dan dakwah demi tersebarnya syiar Islam dan nilai-
nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin dan moderat dalam kehidupan umat Islam dan
bangsa Indonesia.
2. Mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan Iptek dan Kebudayaan.
3. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan pelayanan yang modern, profesional dan
islami dalam rangka pembangunan karakter bangsa, demi meningkatnya kecerdasan
intelektual, emosional dan spiritual umat secara terpadu dan meningkatnya daya saing
bangsa Indonesia serta kebangkitan kembali umat islam.
4. Meningkatkan pelayanan pendidikan bagi masyarakat.
5. Menyediakan segala kelengkapan untuk kemudahan beribadah, mewujudkan dan
memperbanyak aktiviti-aktiviti keilmuan untuk melahirkan masyarakat yang berketerampilan.
6. Membangkitkan daya juang bagi kemuliaan hidup dan kebahagiaan masa depan.
BAB III
PASAL 6
LAMBANG
Lambang :
NAMA LOGO
Islam for Universe
ARTI WARNA
Hijau > Tumbuh(an)
Warna yang sangat melambangkan islam ini punya banyak makna, namun pada logo Al Fauzy
makna yang diambil adalah "tumbuh(an)", dengan harapan anak2 yang terdidik di Al Fauzy bisa
seperti tumbuhan, dapat menyejukan sekitar dengan terus tumbuh dan berkembang.
ARTI LAMBANG
MAKNA KESELURUHAN
Islam for Universe adalah sebuah logo yang melambangkan kebesaran Islam dalam
memberikan dampak positif sebanyak-banyaknya ke seluruh alam tanpa ada batasan dan terus
berdampak sampai berganti alam.
Arti Nama :
"NURUL FAUZY" itu sendiri. "NURUL" artinya Cahaya, "FAUZY" artinya Kemenangan,
serta “QUSTHOLANI” diambil dari nama Kakek sekaligus sebagai tokoh Agama di
Indramayu dan pendiri awal yayasan ini.
PASAL 7
ATRIBUT
Lambang
Bendera
Cap/Stempel
BAB IV
PASAL 8
MAKSUD
TUJUAN
1. Meningkatkan kualitas ibadah masyarakat demi terciptanya muslim yang bertaqwa, berbudi
luhur, berpengetahuan mumpuni, cakap dan terampil serta bertanggungjawab terhadap
agama, bangsa dan negara.
2. Membumikan ajaran Islam yang menganut faham Ahlus-Sunnah Wal Jama’ah untuk
terwujudnya tatanan masyarakat yang maslahat, sejahtera serta demi terciptanya rahmat
bagi semesta.
3. Meningkatkan SDM dan fasilitas pendidikan demi tercapainya upaya peningkatan kualitas
pendidikan.
PASAL 10
JANGKA WAKTU
Yayasan ini didirikan untuk jangka waktu yang yang tidak ditentukan.
BAB V
KEKAYAAN
PASAL 11
KEKAYAAN YAYASAN
Kekayaan Yayasan ini lebih berupa uang, tanah, bangunan dan barang-barang inventaris yang
terdiri dari :
1. Yayasan mempunyai kekayaan awal Yayasan yang dipisahkan sebesar Rp. 10.000.000, -
(sepuluh juta rupiah).
2. Selain kekayaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 kekayaan Yayasan dapat juga
diperoleh dari perolehan yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Yayasan dan
atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Semua kekayaan Yayasan harus dipergunakan untuk mencapai maksud dan tujuan
Yayasan.
BAB VI
PASAL 12
ORGAN YAYASAN
1. Yayasan mempunyai organ yang terdiri dari Pembina, Pengawas dan Pengurus.
2. Pengurus ini terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan beberapa divisi
(sesuai kebutuhan), semuanya diangkat oleh Pembina untuk 1 Periode (5 tahun) dan dapat
dipilih kembali maksimal untuk 2 (dua) Periode.
PASAL 13
PEMBINA
1. Pembina adalah organ Yayasan tertinggi yang mempunyai kewenangan yang tidak
diserahkan kepada pengurus atau pengawas.
2. Pembina terdiri dari seorang atau lebih anggota Pembina.
3. Dalam hal ini terdapat lebih dari seorang anggota, maka seorang diantaranya diangkat
sebagai ketua Pembina.
4. Yang dapat diangkat sebagai anggota Pembina adalah perseorangan sebagai pendiri
Yayasan dan/atau mereka yang berdasarkan keputusan Rapat Anggota Pembina dinilai
mempunyai dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan.
5. Dalam hal Yayasan oleh karena sebab apapun tidak mempunyai anggota Pembina, maka
dalam waktu 30 (Tiga Puluh) hari sejak terjadinya kekosongan tersebut wajib diangkat
anggota Pembina berdasarkan keputusan Rapat Gabungan Anggota Pengawas dan
Anggota Pengurus Yayasan.
6. Seorang anggota Pembina berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan
memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Yayasan paling lambat
30 (Tiga Puluh) hari sebelum tanggal pengunduran.
PASAL 14
PASAL 15
PASAL 16
PENGURUS
PASAL 17
PASAL 18
1. Masa Jabatan Pengurus dalam 1 (satu) periode adalah 5 (lima) tahun dan dapat dipilih
kembali selama-lamanya dalam 2 (dua) periode.
2. Jabatan Pengurus berakhir apabila :
a. Meninggal Dunia.
b. Mengundurkan Diri.
c. Bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan.
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Pembina.
e. Masa Jabatan berakhir.
f. Tidak aktif secara berturut-turut selama 1 (satu) tahun.
3. Dalam hal Anggota Pengurus mengundurkan diri maka harus memberitahukan secara
tertulis mengenai maksud tersebut kepada Pengurus dan Pembina paling lambat 30 (Tiga
Puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
PASAL 19
PENGAWAS
1. Pengawas adalah organ Yayasan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberi
nasihat kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan Yayasan.
2. Pengawas terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih anggota Pengawas.
3. Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Pengawas, maka 1 (satu) orang di antaranya
dapat diangkat sebagai Ketua Pengawas.
PASAL 20
1. Pengawas wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas
Pengawas untuk kepentingan Yayasan.
2. Ketua Pengawas dan satu anggota Pengawas berwenang bertindak untuk dan atas nama
Pengawas.
3. Pengawas berwenang memeriksa dokumen, pembukuan dan memasuki bangunan halaman
atau tempat yang dipergunakan Yayasan.
4. Mengetahui segala tindakan yang dijalankan oleh Pengurus dan memberi peringatan
kepada Pengurus Yayasan.
5. Pengawas dapat memberhentikan untuk sementara 1 (Satu) orang atau lebih pengurus,
apabila pengurus tersebut bertindak bertentangan dengan anggaran dasar dan atau
perundang undangan yang berlaku.
6. Pemberhentian sementara itu harus dibertahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan
disertai alasannya.
7. Dalam jangka waktu paling lambat 7 (Tujuh) hari, terhitung sejak tanggal pemberhentian
sementara itu, Pengawas diwajibkan untuk melaporkan secara tertulis kepada Pembina.
8. Dalam jangka waktu paling lambat 7 (Tujuh) hari, sejak laporan diterima oleh Pembina
sebagai mana dimaksud dalam Ayat 7, maka Pembina wajib memanggil anggota Pengurus
yang bersangkutan untuk diberi kesempatan membela diri.
9. Dalam jangka waktu paling lambat 7 (Tujuh) hari, terhitung sejak tanggal pembelaan diri
sebagaimana dimaksud dalam Ayat 8, Pembina dengan keputusan rapat Pembina, wajib:
a. Mencabut keputusan pemberhentian sementara itu.
b. Memberhentikan anggota pengurus yang bersangkutan.
10. Dalam hal Pembina tidak melaksanakan ketentuan sebagai mana dimaksud dalam Ayat 8
dan Ayat 9 maka pemberitahuan sementara batal demi hukum dan yang bersangkutan
menjabat kembali jabatannya semula.
11. Dalam hal seluruh Pengurus diberhentikan sementara, maka untuk sementara Pengawas
diwajibkan mengurus Yayasan.
PASAL 21
1. Masa Jabatan Pengawas dalam 1 (satu) periode adalah 5 (lima) tahun dan dapat dipilih
kembali selama-lamanya dalam 2 (dua) periode.
2. Jabatan Pengurus berakhir apabila :
a. Meninggal Dunia.
b. Mengundurkan Diri.
c. Bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan.
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Pembina.
e. Masa Jabatan berakhir.
f. Tidak aktif secara berturut-turut selama 1 (satu) tahun.
3. Dalam hal Anggota Pengawas mengundurkan diri maka harus memberitahukan secara
tertulis mengenai maksud tersebut kepada Pengawas dan Pembina paling lambat 30 (Tiga
Puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
BAB VII
PASAL 22
RAPAT-RAPAT
1. Rapat adalah suatu pertemuan yang dapat membuat keputusan dan ketetapan yayasan
yang dilakukan di masing-masing organ yayasan.
2. Rapat-rapat didalam yayasan ini terdiri dari:
a. Rapat Pembina.
b. Rapat Pengurus.
c. Rapat Pengawas.
d. Rapat Gabungan.
e. Rapat-rapat lain yang dianggap perlu.
PASAL 23
Ketentuan lebih lanjut tentang rapat-rapat sebagaimana tersebut pada pasal 22 akan diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga.
PASAL 24
Tahun buku Yayasan adalah tahun almanak. Pengurus diwajibkan membuat pembukuan yang
tertib dan benar mengenai yayasan ini dan dipertanggungjawabkan kepada Pembina.
BAB VIII
PASAL 25
PASAL 26
1. Perubahan Anggaran Dasar dilakukan dengan akta notaris dan dibuat dalam Bahasa
Indonesia.
2. Perubahan Anggaran Dasar tidak dapat dilakukan terhadap maksud dan tujuan Yayasan
3. Perubahan Anggaran Dasar yang menyangkut perubahan nama dan kegiatan Yayasan,
harus mendapat persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia.
4. Perubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal sebagaimana dimaksud dalam
ayat 3 cukup diberitahukan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia.
5. Perubahan Anggaran Dasar tidak dapat dilakukan pada saat Yayasan dinyatakan pailit,
kecuali atas persetujuan kurator.
PASAL 27
PENGGABUNGAN
PASAL 28
PASAL 29
PEMBUBARAN
PASAL 30
1. Dalam hal Yayasan bubar, Yayasan tidak dapat melakukan perbuatan hukum, kecuali untuk
membereskan kekayaannya dalam proses likuidasi.
2. Dalam hal Yayasan sedang dalam proses likuidasi, untuk semua surat keluar, dicantumkan
frasa "dalam likuidasi" dibelakang nama Yayasan.
3. Dalam hal Yayasan bubar karena putusan Pengadilan, maka Pengadilan juga menunjuk
likuidator.
4. Dalam hal pembubaran Yayasan karena pailit, berlaku peraturan perundang-undangan di
bidang Kepailitan.
5. Ketentuan mengenai penunjukan, pengangkatan, pemberhentian sementara,
pemberhentian, wewenang, kewajiban, tugas dan tanggung jawab serta pengawasan
terhadap Pengurus berlaku juga bagi likuidator.
6. Likuidator atau kurator yang ditunjuk untuk melakukan pemberesan kekayaan Yayasan
yang bubar atau dibubarkan, paling lambat 5 (lima) hari terhitung sejak tanggal penunjukan
wajib mengumumkan pembubaran Yayasan dan proses likuidasinya dalam surat kabar
harian berbahasa Indonesia.
7. Likuidator atau kurator dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
tanggal proses likuidasi berakhir, wajib mengumumkan hasil likuidasi dalam surat kabar
harian berbahasa Indonesia.
8. Likuidator dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal proses likuidasi
berakhir wajib melaporkan pembubaran Yayasan kepada Pembina.
9. Dalam hal laporan mengenai pembubaran Yayasan sebagaimana dimaksud dalam ayat 8
dan pengumuman hasil likuidasi sebagaimana dimaksud dalam ayat 7 tidak dilakukan,
maka bubarnya Yayasan tidak berlaku bagi pihak ketiga.
PASAL 31
1. Kekayaan sisa hasil likuidasi diserahkan kepada Yayasan lain yang mempunyai maksud
dan tujuan yang sama dengan Yayasan yang bubar.
2. Kekayaan sisa hasil likuidasi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dapat diserahkan
kepada badan hukum lain yang melakukan kegiatan yang sama dengan Yayasan yang
bubar, apabila hal tersebut diatur dalam Undang-undang yang berlaku bagi badan hukum
tersebut.
3. Dalam hal sisa hasil likuidasi tidak diserahkan kepada Yayasan lain atau kepada badan
hukum lain sebagaimana dimaksud dalam ayat 2, kekayaan tersebut diserahkan kepada
Negara dan penggunaannya dilakukan sesuai dengan maksud dan tujuan Yayasan yang
bubar.
BAB IX
PERATURAN PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur atau kurang lengkap diatur dalam Anggaran Dasar ini dapat diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan lain yang tidak boleh bertentangan dengan
Anggaran Dasar ini.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
PEMBUKAAN
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta di dorong oleh keinginan luhur dan sadar
sepenuhnya akan tanggung jawab kami sebagai warga negara dan insan yang beragama serta
memiliki kepedulian terhadap sesama, maka dengan ini kami menyatakan bahwa kita sebagai
makhluk sosial mempunyai tanggung jawab yang sama dalam membentuk dan mempersiapkan
generasi penerus bangsa yang berkepribadian, beragama, dan berjiwa sosial dalam tatanan
masyarakat yang berperikemanusiaan.
Dengan didasari kebutuhan dan kepedulian tersebut dan untuk tertib serta teraturnya
mekanisme kerja serta pemerataan tugas seluruh elemen Yayasan Nurul Fauzy Qustholani
maka disusunlah Anggaran Rumah Tangga Yayasan Nurul Fauzy Qustholani sebagai berikut.
BAB I
UMUM
PASAL 1
Anggaran Rumah Tangga ini merupakan uraian dan atau memuat hal-hal yang tidak
atau belum di atur dalam Anggaran Dasar.
BAB II
PASAL 2
PASAL 3
1. Yayasan sebagai lembaga keagamaan, sosial, dan kemanusiaan perlu memiliki visi, misi,
falsafah dan nilai-nilai.
2. Pembina, pengawas dan seluruh pengurus Yayasan harus memahami dan mengamalkan
hal-hal tersebut sebagai idealisme Yayasan.
PASAL 4
Menjadikan masyarakat yang ihsan, kompeten dan sesuai dengan tuntunan Al-Quran
dan sunnah sehingga dapat memotivasi perubahan sosial, moral dan akhlak menuju kebaikan
bagi masyarakat di sekitarnya.
PASAL 5
Menjadi wadah sebagai media pendidikan untuk melaksanakan nilai-nilai Islam yang
berlandaskan Al-Quran dan sunnah dalam kehidupan.
PASAL 6
FALSAFAH (PEDOMAN)
PASAL 7
NILAI-NILAI
Menjungjung tinggi :
ORGAN YAYASAN
PASAL 8
Organ Yayasan yang di maksud dalam Anggaran Rumah Tangga ini, terdiri dari:
1. Pembina
2. Pengawas
3. Pengurus
Yang di maksud dalam Anggaran Rumah Tangga ini, Pengurus terdiri dari:
1. Ketua
2. Wakil Ketua
3. Sekretaris
4. Bendahara
5. Pelaksana Kegiatan
Dalam Pelaksana Kegiatan, Yayasan membagi dalam 4 (empat) Divisi, terdiri dari :
1. Divisi Program
2. Divisi Usaha
3. Divisi Sarana Prasarana
4. Divisi Humas
BAB V
PEMBINA
PASAL 9
RUANG LINGKUP
1. Pembina dalam organ Yayasan yang mempunyai kewenangan yang tidak di serahkan
kepada pengurus atau pengawas.
2. Pembina terdiri dari seorang ketua Pembina dan seorang atau lebih anggota Pembina.
3. Dalam hal yayasan tidak memiliki anggota Pembina, maka dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
sejak terjadinya kekosongan tersebut wajib di angkat anggota Pembina berdasarkan
keputusan rapat gabungan anggota pengawas dan anggota pengurus.
4. Anggota Pembina tidak merangkap sebagai anggota pengurus dan atau anggota
pengawas.
5. Yang dapat menjadi anggota Pembina adalah orang perseorangan sebagai pendiri Yayasan
dan atau mereka yang berdasarkan keputusan rapat anggota Pembina dinilai memiliki
dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan Yayasan.
6. Yang dapat menjadi anggota Pembina adalah orang perseorangan yang mempunyai ikatan
keluarga pendiri Yayasan dan atau mereka yang berdasarkan keputusan rapat anggota
Pembina dinilai memiliki dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan Yayasan.
7. Anggota Pembina tidak diberi gaji dan tunjangan oleh Yayasan.
PASAL 10
KEWENANGAN
1. Membuat persetujuan jika Yayasan membuat kantor cabang, baik di luar maupun di wilayah
Indonesia.
2. Memutuskan mengenai perubahan anggaran Dasar.
3. Pengangkatan dan pemberhentian anggota pengurus.
4. Menetapkan kebijakan umum yayasan berdasarkan anggaran dasar.
5. Pengesahan program kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan.
6. Menetapkan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran Yayasan.
7. Pengesahan laporan tahunan.
8. Meminta laporan keuangan secara rutin.
9. Penunjukan likuidator dalam hal Yayasan dibubarkan.
PASAL 11
KEWAJIBAN
BAB VI
PENGAWAS
PASAL 13
RUANG LINGKUP
1. Pengawas adalah organ Yayasan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberi
nasihat kepada pengurus dalam menjalankan kegiatan Yayasan.
2. Pengawas terdiri dari seorang ketua pengawas seorang dan atau lebih anggota pengawas.
3. Dalam hal yayasan tidak memiliki anggota pengawas, maka dalam kurun waktu 30 (tiga
puluh) hari sejak terjadinya kekosongan tersebut wajib di angkat anggota pengawas
berdasarkan keputusan rapat Gabungan Anggota Pembina dan anggota pengurus.
4. Pengawas di angkat Pembina melalui rapat Pembina untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan
dapat di angkat Kembali.
5. Anggota pengawas tidak merangkap sebagai anggota pengurus dan atau anggota
Pembina.
PASAL 14
KEWENANGAN
PASAL 15
KEWAJIBAN
PASAL 16
MASA JABATAN
1. Masa jabatan pengawas dan anggota pengawas adalah 5 (lima) tahun dan dapat diangkat
Kembali.
2. Jabatan pengawas dan anggota pengawas beakhir dengan sendirinya apabila :
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana diatur dalam
anggaran dasar.
c. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan.
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Pembina.
e. Dinyatakan pailit atau ditaruh dibawah pengampuan berdasarkan penetapan
pengadilan.
BAB VII
PENGURUS
PASAL 17
RUANG LINGKUP
PASAL 18
KEWENANGAN
1. Pengurus tidak dapat merangkap sebagai pembina, pengawas, atau pelaksana kegiatan.
2. Pengurus bertanggung jawab penuh atas kepengurusan yayasan untuk kepentingan
yayasan.
3. Pengurus berhak mewakili yayasan didalam dan diluar pengadilan tentang segala hal dan
dalam segala kejadian, dengan pembatasan terhadap hal-hal sebagai berikut:
a. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama yayasan (tidak termasuk mengambil
uang yayasan di Bank).
b. Mendirikan suatu usaha baru atau melakukan penyertaan dalam berbagai bentuk usaha
baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
c. Memberi atau menerima pengalihan harta tetap.
d. Memberi atau dengan cara lain mendapatkan/memperoleh harta-harta atas nama
yayasan.
e. Menjual atau dengan cara lain melepaskan kekayaan yayasan serta
menggunakan/membebani kekayaan yayasan.
f. Mengadakan perjanjian dengan organisasi yang terafiliasi dengan yayasan, pengurus
dan atau pengawas yayasan atau seorang yang bekerja pada yayasan, yang perjanjian
tersebut bermanfaat bagi tercapainya maksud dan tujuan yayasan.
4. Pengurus tidak berwenang dalam hal :
a. Mengikat yayasan sebagai penjamin utang
b. Membebani kekayaan yayasan untuk kepentingan pihak lain
c. Mengadakan perjanjian dengan organisasi yang terafiliasi dengan yayasan, pengurus
dan atau pengawas yayasan atau seseorang yang bekerja pada yayasan, yang
perjanjian tersebut bermanfaat bagi tercapainya maksud dan tujuan yayasan.
5. Ketua bersama-sama dengan salah seorang anggota pengurus lainya berwenang bertindak
untuk dan atas nama pengurus serta mewakili yayasan.
6. Pengurus berwenang mengangkat dan memberhentikan pelaksana kegiatan yayasan
berdasarkan keputusan pengurus.
PASAL 19
PASAL 20
MASA JABATAN
1. Masa jabatan pengurus adalah 5 (Lima) tahun dan dapat diangkat kembali.
2. Jabatan pengurus berakhir dengan sendirinya apabila:
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaiman diatur dalam
Anggaran Dasar.
c. Tidak memenuhi persyaratan perundang-undangan.
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Pembina.
e. Dinyatakan pailit atau ditaruh dibawah pengampuan berdasarkan penetapan
pengadilan.
f. Masa jabatan berakhir.
BAB VIII
PELAKSANA KEGIATAN
PASAL 22
PELAKSANA KEGIATAN
1. Yang dapat diangkat sebagai pelaksana kegiatan yayasan adalah orang perseorangan yang
mampu melakukan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau dipidana
karena melakukan tindakan yang merugikan yayasan, masyarakat, atau negara
berdasarkan keputusan pengadilan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak
tanggal putusan tersebut berkekuatan tetap.
2. Pelaksana kegiatan diangkat oleh pengurus berdasarkan keputusan rapat pengurus untuk
jangka waktu yang ditentukan oleh rapat pengurus dan dapat diangkat kembali dengan tidak
mengurangi keputusan rapat pengurus untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
3. Pelakasana kegiatan yayasan bertanggungjawab kepada pengurus.
4. Pelaksana kegiatan menerima gaji, upah atau honorarium yang jumlahnya ditentukan
berdasarkan rapat pengurus.
5. Untuk mencapai maksud dan tujuan yayasan, yayasan menjalankan kegiatan meliputi :
a. Bidang Keagamaan
b. Bidang Sosial
c. Bidang Kemanusiaan
6. Selain untuk mencapai maksud dan tujuan yayasan, yayasan menjalankan kegiatan pada
ayat (5) diatas, yayasan membagi tugas dalam Pelaksana Tugas menjadi 4 (empat) Divisi
sebagai berikut:
a. Divisi Program
b. Divisi Usaha
d. Divisi Sarana Prasarana
e. Divisi Humas
BAB IX
DIVISI PROGRAM
PASAL 29
RUANG LINGKUP
1. Yang dimaksud dengan Divisi Program dalam Anggaran Rumah Tangga ini adalah divisi
yang mempersiapkan konsep dan tim pelaksana kegiatan belajar mengajar, yang diangkat
oleh pengurus melalui Rapat putusan.
2. Dalam hal pelaksanaan kegiatan diangkat seorang koordinator Divisi Program yang
bertanggung jawab kepada pengurus.
PASAL 30
1. Dalam hal pencapaian tujuan yayasan, Ketua Divisi Program bertanggung jawab untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang meliputi :
a. Mengadakan dan menyelenggarakan kursus-kursus, bimbingan belajar, dan pendidikan
umum di mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kelompok bernain
(KOBER), Taman kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama
(SMP), Sekolah Menegah Atas (SMA) atau Sekolah Kejuruan hingga tingkat Tinggi.
b. Mengadakan dan menyelenggarakan Pendidikan Non-Formal dalam bentuk Madrasah
Diniyah Awaliyah (MDA) dan Diniyah Takmaliyah Awaliyah (DTA).
c. Pembinaan Olahraga dan Kesenian.
d. Penelitian di Bidang Ilmu Pengetahuan.
e. Studi Banding.
f. Pencarian dana untuk Kegiatan Belajar di yayasan.
2. Membuat program kerja tahunan.
3. Mengajukan Anggaran pembiayaan kegiatan 3 (tiga) bulan sebelum kerja terakhir.
4. Memberikan laporan perkembangan dan laporan pelaksanaan program dengan mengacu
pada strategi yayasan.
5. Bekerja sama dengan pengurus dalam usaha mengembangkan program yayasan.
6. Mempublikasikan program-program kegiatan yang ada dibawah tanggung jawabnya.
BAB X
DIVISI USAHA
PASAL 31
RUANG LINGKUP
1. Yang dimaksud dengan Divisi Usaha dalam Anggaran Rumah Tangga ini adalah pelaksana
segala kegiatan yang berhubungan dengan bidang usaha, yang diangkat oleh pengurus
melalui Rapat Putusan.
2. Dalam hal pelaksanaan kegiataan diangkat seorang koordinator Divisi Usaha yang
bertanggung jawab kepada pengurus.
PASAL 32
1. Dalam hal pencapaian tujuan Yayasan, Koordintor Divisi Usaha yang bertanggung jawab
untuk melaksanakan kegiatan yang meliputi :
a. Pencarian dana untuk kegiatan dan operasional Yayasan.
b. Membuat program kerja tahunan dan mempersentasikannya pada rapat pengurus dan
atau rapat tahunan atau 3 (Tiga) bulan sebelum tahun kerja terakhir.
c. Mengajukan Anggaran pembiayaan kegiatan 3 (Tiga) bulan sebelum kerja terakhir.
d. Memberikan laporan perkembangan dan laporan pelaksanaan kegiatan usaha yang
telah dijalankan.
e. Bekerjasama dengan pengurus dalam usaha mengembangkan Yayasan.
f. Mempublikasikan program-program kegiatan yang ada dibawah tanggung jawabnya.
BAB XI
PASAL 33
RUANG LINGKUP
1. Yang dimaksud dengan Divisi Sarana Prasarana dalam Anggaran Rumah Tangga ini
adalah pelaksana kegiatan pengelolaan segala hal yang berhubungan dengan bidang
sarana dan prasarana yang mendukung terlaksananya kegiatan, yang diangkat oleh
pengurus melalui Rapat putusan.
2. Dalam hal pelaksanaan kegiatan diangkat seorang koordinator Divisi Sarana Prasarana
yang bertanggung jawab kepada pengurus.
PASAL 34
BAB XII
DIVISI HUMAS
PASAL 35
RUANG LINGKUP
1. Yang dimaksud dengan Divisi Humas dalam Anggaran Rumah Tangga ini adalah pelaksana
kegiatan humas, yang diangkat oleh pengurus melalui Rapat Putusan.
2. Dalam hal pelaksanaan kegiataan diangkat seorang koordinator Divisi Humas yang
bertanggung jawab kepada pengurus.
PASAL 36
BAB XIII
RAPAT-RAPAT
PASAL 37
1. Rapat Pembina/pengawas/pengurus diadakan paling sedikit sekali dalam satu tahun dan
paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun buku yayasan ditutup.
2. Rapat pembina, pengawas, pengurus dapat juga dilaksanakan setiap waktu bila dianggap
perlu atas permintaan tertulis dari anggota pembina, pengawas dan atau pengurus.
3. Panggilan rapat pembina/pengawas/pengurus dilakukan oleh pembina secara langsung
atau melalui surat dengan mendapatkan tanda terima paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum
rapat diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.
4. Panggilan rapat harus mencantumkan hari/tanggal/waktu/tempat dan agenda rapat.
5. Rapat pembina, pengawas, dan pengurus diadakan di tempat kedudukan yayasan atau di
wilayah lain yang disepakati.
6. Rapat pembina dipimpin oleh ketua pembina, dan jika ketua pembina tidak hadir atau
berhalangan maka rapat pembina dipimpin oleh seorang yang dipilih dari anggota pembina
atau berdasarkan surat kuasa.
7. Rapat pengawas dipimpin oleh ketua pengawas, dan jika ketua pengawas tidak hadir atau
berhalangan maka rapat pengawas dipimpin oleh seorang yang dipilih dari anggota
pengawas atau berdasarkan surat kuasa.
8. Rapat pengurus dipimpin oleh ketua pengurus, dan jika ketua pengurus tidak hadir atau
berhalangan maka rapat pengurus dipimpin oleh seorang yang dipilih dari anggota
pengurus dan atau berdasarkan surat kuasa.
9. Rapat pembina/pengawas/pengurus adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang
mengikat selama :
a. Dihadiri paling sedikit 2/3 dari jumlah undangan rapat.
b. Dalam hal kuorum tidak tercapai maka dapat diadakan panggilan rapat
pembina/pengawas/ pengurus kedua.
c. Dalam hal panggilan rapat kedua disampaikan surat dengan mendapatkan tanda terima,
paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diadakan dengan tidak memperhitungkan
tanggal panggilan dan tanggal rapat.
10. Rapat pembina/pengawas/pengurus dilakukan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling
lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak rapat pertama.
11. Rapat kedua adalah sah dan mengikat apabila dihadiri paling sedikit ½ dari undangan rapat.
12. Rapat pembina/pengawas/pengurus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
13. Dalam hal keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka dapat diambil
berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu perdua) jumlah suara yang sah.
PASAL 38
RAPAT TAHUNAN
1. Pembina wajib menyelenggarakan rapat tahunan setiap tahun paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah buku yayasan ditutup.
2. Dalam rapat tahunan Pembina melakukan:
a. Evaluasi tentang harta kekayaan, hak dan kewajiban yayasan tahun yang lampau
sebagai dasar pertimbangan bagi perkiraan mengenai perkembangan Yayasan untuk
tahun yang akan datang.
b. Pengesahan laporan tahunan yang diajukan pengurus.
c. Menetapkan kebijakan umum Yayasan.
d. Pengesahan program kerja dan rancangan anggaran belanja Yayasan.
3. Pengesahan laporan tahunan oleh pembina dalam rapat tahunan berarti memberikan
pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota pengurus
dan pengawas atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama satu tahun
buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan.
PASAL 39
RAPAT GABUNGAN
1. Rapat gabungan diadakan oleh pengurus dan pengawas untuk mengangkat pembina
apabila Yayasan tidak mempunyai pembina.
2. Rapat gabungan diadakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak yayasan tidak
lagi mempunyai pembina.
3. Panggilan rapat gabungan dilakukan oleh pengurus.
4. Panggilan rapat gabungan disampaikan kepada setiap pengurus dan pengawas secara
langsung atau melalui surat dengan mendapatkan tanda terima, paling lambat 7 (tujuh) hari
sebelum rapat di adakan dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal
rapat.
5. Panggilan rapat harus mencantumkan hari, waktu dan tempat agenda rapat.
6. Rapat gabungan diadakan di tempat kedudukan Yayasan atau di wilayah lain yang
disepakati.
7. Rapat gabungan dipimpin oleh ketua pengurus dan jika ketua pengurus tidak hadir atau
berhalangan maka rapat gabungan dipimpin oleh pengawas dan jika ketua pengurus dan
pengawas tidak hadir atau berhalangan maka rapat gabungan dipimpin oleh salah seorang
yang dipilih dari anggota pengurus atau anggota pengawas.
8. Rapat gabungan adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila:
a. Dihadiri paling sedikit 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota pengurus dan 2/3 (dua
pertiga) dari jumlah anggota pengawas.
b. Dalam hal kuorum sebagaimana dalam “poin a” tidak tercapai, maka dapat diadakan
pemanggilan rapat gabungan kedua.
c. Pemanggilan sebagaimana yang dimaksud, dalam “poin b” harus dilakukan paling
lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan, dengan tidak memperhitungkan
tanggal panggilan dan tanggal rapat.
d. Rapat gabungan kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling
lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak rapat pertama.
e. Rapat gabungan kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat
apabila dihadiri sedikitnya ½ (satu perdua) dari anggota pengurus dan ½ (satu perdua)
dari anggota pengawas.
9. Rapat gabungan diambil berdasarkan rapat musyawarah mufakat.
10. Dalam hal keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka dapat diambil
berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu perdua) jumlah suara yang sah.
11. Setiap rapat gabungan dibuat berita acara rapat yang ditandatangani oleh ketua rapat dan 1
(satu) orang anggota pengurus atau anggota pengawas yang ditunjuk oleh rapat.
12. Penandatanganan sebagaimana dimaksud dalam ayat 11 (sebelas) tidak disyaratkan
apabila berita acara rapat dibuat dengan akta notaris.
13. Anggota pengurus dan anggota pengawas dapat juga mengambil keputusan yang sah
tanpa mengadakan rapat gabungan dengan ketentuan semua pengurus dan pengawas
memberikan persetujuan mengenai usulan yang diajukan secara tertulis dengan
menandatangani usul tersebut.
BAB XVII
TAHUN BUKU
PASAL 40
1. Tahun buku yayasan dimulai dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31 (tiga
puluh satu) Desember.
2. Untuk pertama kalinya tahun buku yayasan dimulai pada tanggal dari akta pendirian
yayasan dan ditutup pada tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember.
BAB XVIII
LAPORAN TAHUNAN
PASAL 41
1. Pengurus wajib menyusun secara tertulis laporan tahunan paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah berakhirnya tahun buku yayasan.
2. Laporan tahunan memuat sekurang-kurangnya :
a. Laporan keadaan dan kegiatan yayasan selama tahun buku lalu serta hasil yang telah
dicapai.
b. Laporan keuangan yang terdiri atas laporan posisi keuangan pada akhir periode,
laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan laporan keuangan.
3. Laporan tahunan wajib ditandatangani oleh pengurus dan pengawas.
4. Dalam hal terdapat anggota pengurus atau pengawas yang tidak menandatangani laporan
tersebut, maka yang bersangkutan harus menyebutkan alasan tertulis.
5. Laporan tahunan disahkan oleh pembina dalam rapat tahunan.
6. Ikhtisar laporan tahunan yayasan disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang
berlaku dan diumumkan pada papan pengumuman di kantor yayasan.
BAB XIX
PERUBAHAN ANGGARAN
PASAL 42
1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan rapat
pengurus dan disahkan oleh pembina.
2. Salinan perubahan yang akan diajukan beserta pemberitahuan tertulis mengenai rapat yang
akan diadakan harus disampaikan kepada setiap pengurus selambat-lambatnya 5 (lima)
hari sebelum rapat diadakan.
3. Perubahan Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat diterima selama tidak bertentangan
dengan :
a. Anggaran Dasar Yayasan.
b. Undang-undang mengenai yayasan yang berlaku di wilayah hukum tempat dimana
yayasan berada.
BAB XX
PENUTUP
1. Setiap perubahan atau penyempurnaan Anggaran Rumah Tangga ini harus diputuskan
dalam rapat pengurus.
2. Hal-hal yang belum diatur dan belum cukup diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan
diatur kemudian dalam peraturan YAYASAN NURUL FAUZY QUSTHOLANI.
3. Demikian Anggaran Rumah Tangga ini dibuat untuk pertama kalinya, dan disahkan di
Jatibarang Indramayu pada bulan ??? Tahun 2021.
AT AS N AM A K U AS A R AP AT P E N G U R US
K E TU A S E K R E TA R I S U M U M
DISAHKAN OLEH