Anda di halaman 1dari 32

YAYASAN NURUL FAUZY QUSTHOLANI

Alamat : Jalan Letnan Joni Gang Kombali Blok Desa, RT. 019 RW. 004 Desa Jatibarang Baru,
Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu 45273 Provinsi Jawa Barat
Telepon 0234 …….. Fax (0234) ………. Website…... Email ………
N PENDIDIKN ISLAMPACET

ADART YNFQ

YAYASAN NURUL FAUZY QUSTHOLANI

Sekretariat: Jl. Letnan Joni Jatibarang Kabupaten Indramayu

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

YAYASAN NURUL FAUZY QUSTHOLANI

ANGGARAN DASAR

MUQADDIMAH

Dalam menyikapi era globalisasi yang diwarnai oleh semakin meningkatnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka seluruh manusia yang mendambakan kenyamanan dan
keseimbangan hidup harus pula membekali dirinya dengan keimanan dan ketaqwaan.

Pancasila sebagai falsafah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi


warga Negara Republik Indonesia adalah sebagai suatu landasan kehidupan yang
mengandung nilai-nilai keseimbangan lahiriah dan bathiniyah sehingga menjadikan kehidupan
yang sejahtera bagi pengamalnya, permasalahan yang timbul adalah ternyata Sumber Daya
Manusia (SDM) yaitu tingkat kesadaran dan kualitas manusianya belum sama bahkan
cenderung masih lemah. Padahal potensi untuk itu ternyata masih cukup tersedia pada dirinya
dan terutama di lingkungan generasi muda sebagai pewarisnya.

Keteladanan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam membuktikan bahwa


pendayagunaan sumber daya manusia membutuhkan satu pusat kelembagaan atau institusi
pendidikan dan pengajaran, dakwah islam dan pengembangan sosial budaya dan itu telah
menghasilkan pembinaan umat yang sempurna, sejahtera lahir dan batin serta diridoi oleh Allah
Subhanahu Wa Ta’ala.

Terdorong oleh kondisi dan situasi yang seperti tersebut di atas, maka untuk memohon
ridho dan kekuasaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Yayasan Nurul Fauzy Qustholani
mengembangkan kiprahnya dalam menanamkan keimanan dan ketakwaan umat yang diwarnai
dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berwawasan lingkungan.

Kesuksesan pembangunan manusia sempurna (insan kamil) dan pembinaan


masyarakat Islam, banyak terfokus pada kesempurnaan peribadatan serta pendidikan. Dengan
kesempurnaan peribadatan serta pendidikan ini – baik pendidikan yang berorientasi hati
maupun akal, insan-insan yang bertaqwa, berbudi luhur, berilmu yang amaliyah dan beramal
ilmiyah, bertanggungjawab terhadap agama, bangsa dan negara, diharapkan lebih mudah
untuk diwujudkan.

Perpaduan antara Pendidkan Formal dari Taman Kanak Kanak (TK) sampai dengan
Perguruan Tinggi dan Non-Formal seperti Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA/TPQ), Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD), Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA), Diniyah Takmiliyah Awaliyah
(DTA). Usaha tersebut Insya Allah diwujudkan dalam bentuk penyelenggaraan pada bidang
keagamaan, sosial, dan kemanusiaan. Untuk mencapai usaha tersebut, maka perlu disusun
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Nurul Fauzy Qustholani yang
diuraikan sebagai berikut:

BAB I

NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN STATUS

PASAL 1

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Yayasan ini bernama ”YAYASAN NURUL FAUZY QUSTHOLANI“ (selanjutnya disebut


yayasan) dan berkedudukan di Jalan Letnan Joni Gang Kombali Blok Desa, RT. 019 RW. 004
Desa Jatibarang Baru, Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu 45273 Provinsi Jawa
Barat.

PASAL 2

STATUS

Yayasan ini terdaftar secara resmi di kantor notaris pada tanggal 23 November 2020,
sesuai Akta Notaris CITRA YOANITA, S.H.,MKn. 23 November 2020, Surat Keputusan
Menteri Hukum dan Ham AHU.0022578.AH.01.04.Tahun 2020 dan berlaku untuk jangka
waktu yang tidak ditentukan lamanya.

BAB II

AZAS, VISI DAN MISI

PASAL 3

AZAS

Yayasan ini berazaskan:

1. Agama Islam berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadist.


2. Berhaluan Ahlus-Sunnah Wal Jama’ah.
3. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

PASAL 4

VISI

Berperan sebagai pusat ibadah dan perkembangan ilmu serta membentuk masyarakat
yang beriman, berilmu, dan beramal soleh serta menjunjung tinggi tradisi, santun dalam
bersikap dan meraih kemuliaan hidup dalam kebahagiaan dunia dan akhirat.

PASAL 5

MISI

Membina akhlak dan budi pekerti :

1. Menyelengarakan kegiatan peribadatan dan dakwah demi tersebarnya syiar Islam dan nilai-
nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin dan moderat dalam kehidupan umat Islam dan
bangsa Indonesia.
2. Mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan Iptek dan Kebudayaan.
3. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan pelayanan yang modern, profesional dan
islami dalam rangka pembangunan karakter bangsa, demi meningkatnya kecerdasan
intelektual, emosional dan spiritual umat secara terpadu dan meningkatnya daya saing
bangsa Indonesia serta kebangkitan kembali umat islam.
4. Meningkatkan pelayanan pendidikan bagi masyarakat.
5. Menyediakan segala kelengkapan untuk kemudahan beribadah, mewujudkan dan
memperbanyak aktiviti-aktiviti keilmuan untuk melahirkan masyarakat yang berketerampilan.
6. Membangkitkan daya juang bagi kemuliaan hidup dan kebahagiaan masa depan.

BAB III

LAMBANG DAN ATRIBUT

PASAL 6

LAMBANG
Lambang :

NAMA LOGO
Islam for Universe

ARTI WARNA
Hijau > Tumbuh(an)
Warna yang sangat melambangkan islam ini punya banyak makna, namun pada logo Al Fauzy
makna yang diambil adalah "tumbuh(an)", dengan harapan anak2 yang terdidik di Al Fauzy bisa
seperti tumbuhan, dapat menyejukan sekitar dengan terus tumbuh dan berkembang.

Putih > Bersih(ati)


Selain hijau, putih juga sebagai warna penting dalam islam, putih dan hijau adalah warna
favorite Rasul, dan putih banyak mengandung makna. Namun 1 makna yang dibawa adalah
"Bersih(ati)", kekuatan utama Rasulullah adalah hati yang sangat amat bersih. Itulah tujuan
warna ini, agar para pendidik dan orang yang terdidik di Al Fauzy memiliki hati yang bersih.

Orange / Emas > Modern(isasi)


Islam sekarang indentik dengan banyak unsur yang tidak baik, salah satunya adalah
"ketinggalan zaman", "tidak berkembang", dan "tidak modern". Melalui warna ini kita
mempunyai mimpi, Islam sebagai pemimpin di semua zaman, tentunya di era sekarang butuh
sekali modernisasi dan keep up dengan teknologi, tanpa sedikitpun mengurangi prinsip2 yang
ada dalam islam.

ARTI LAMBANG

Bulan dan Bintang > Cahaya


Bulan dan Bintang memancarkan cahaya, dan banyak hal positif (baik) yang diidentikan seperti
cahaya, malaikak, wahyu dll. Harapannya dengan lambang ini, Al Fauzy dapat memberikan
cahaya yang terang ke semua alam.

Segi 8 > Rahmatan lil Alamin


Islam adalah "rahmatan lil alamin", memiliki arti yang sangat luas, bukan hanya untuk 1 alam
tapi bagi semua alam, menjadikan semua elemen yang ada di Al Fauzy memiliki banyak
manfaat untuk semua alam.

Lingkaran > Tak Terhingga


Hal positif yang baik adalah tidak memiliki batas waktu, lingkaran menunjukan cycle yang tak
terhingga, tidak ada batas apalagi ujung, mencerminkan bahwa, Al Fauzy akan memberikan
sebanyak banyaknya dampak positif yang baik bagi seluruh alam tanpa hingga dan tanpa henti.

MAKNA KESELURUHAN
Islam for Universe adalah sebuah logo yang melambangkan kebesaran Islam dalam
memberikan dampak positif sebanyak-banyaknya ke seluruh alam tanpa ada batasan dan terus
berdampak sampai berganti alam.

Arti Nama :
"NURUL FAUZY" itu sendiri. "NURUL" artinya Cahaya, "FAUZY" artinya Kemenangan,
serta “QUSTHOLANI” diambil dari nama Kakek sekaligus sebagai tokoh Agama di
Indramayu dan pendiri awal yayasan ini.
PASAL 7

ATRIBUT

Artibut yayasan terdiri atas:

 Lambang
 Bendera
 Cap/Stempel

BAB IV

MAKSUD DAN TUJUAN

PASAL 8

MAKSUD

Yayasan mempunyai maksud untuk menjalankan kegiatan di bidang :

1. Bidang Sosial, menyelenggarakan :


a. Pendidikan Formal dan Non-Formal.
b. Taman Pendidikan Al-Quran (TPA/TPQ).
c. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
d. Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) dan Diniyah Takmaliyah Awaliyah (DTA).
e. Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) sampai dengan Pendidikan Perguruan Tinggi.
f. Panti Asuhan, Panti Jompo, Panti Werda.
g. Rumah Sakit, Poliklinik dan Laboratorium.
h. Pembinaan Olahraga.
i. Penelitian dibidang Ilmu Pengetahuan.
2. Bidang Kemanusiaan, menyelenggarakan :
a. Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam.
b. Memberi Kepada Pengungsi Akibat Perang.
c. Memberi Bantuan Kepada Tuna Wisma, Fakir Miskin dan Gelandangan.
d. Mendirikan dan menyelenggarakan Rumah singgah dan Rumah Duka.
e. Memberikan Perlindungan Konsumen.
f. Melestarikan Lingkungan Hidup.
g. Menyalurkan Beasiswa kepada Masyarakat.
3. Bidang Keagamaan, menyelenggarakan :
a. Mendirikan Sarana Ibadah seperti Masjid dan Mushola.
b. Mendirikan Pondok Pesantren Tahfidz dan Madrasah.
c. Menerima dan Menyalurkan Amal Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS).
d. Meningkatkan, Pemahaman Keagamaan dan Menyelenggarakan Majlis Ta’lim.
e. Melaksanakan Syiar Islam.
f. Studi Banding Keagamaan.
g. Penyelenggaraan dan Bimbingan Haji dan Umroh.
PASAL 9

TUJUAN

Tujuan Yayasan ini:

1. Meningkatkan kualitas ibadah masyarakat demi terciptanya muslim yang bertaqwa, berbudi
luhur, berpengetahuan mumpuni, cakap dan terampil serta bertanggungjawab terhadap
agama, bangsa dan negara.
2. Membumikan ajaran Islam yang menganut faham Ahlus-Sunnah Wal Jama’ah untuk
terwujudnya tatanan masyarakat yang maslahat, sejahtera serta demi terciptanya rahmat
bagi semesta.
3. Meningkatkan SDM dan fasilitas pendidikan demi tercapainya upaya peningkatan kualitas
pendidikan.

PASAL 10
JANGKA WAKTU

Yayasan ini didirikan untuk jangka waktu yang yang tidak ditentukan.

BAB V

KEKAYAAN

PASAL 11

KEKAYAAN YAYASAN

Kekayaan Yayasan ini lebih berupa uang, tanah, bangunan dan barang-barang inventaris yang
terdiri dari :

1. Yayasan mempunyai kekayaan awal Yayasan yang dipisahkan sebesar Rp. 10.000.000, -
(sepuluh juta rupiah).
2. Selain kekayaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 kekayaan Yayasan dapat juga
diperoleh dari perolehan yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Yayasan dan
atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Semua kekayaan Yayasan harus dipergunakan untuk mencapai maksud dan tujuan
Yayasan.
BAB VI

STRUKTUR DAN ORGAN YAYASAN

PASAL 12

ORGAN YAYASAN

1. Yayasan mempunyai organ yang terdiri dari Pembina, Pengawas dan Pengurus.
2. Pengurus ini terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan beberapa divisi
(sesuai kebutuhan), semuanya diangkat oleh Pembina untuk 1 Periode (5 tahun) dan dapat
dipilih kembali maksimal untuk 2 (dua) Periode.

PASAL 13

PEMBINA

1. Pembina adalah organ Yayasan tertinggi yang mempunyai kewenangan yang tidak
diserahkan kepada pengurus atau pengawas.
2. Pembina terdiri dari seorang atau lebih anggota Pembina.
3. Dalam hal ini terdapat lebih dari seorang anggota, maka seorang diantaranya diangkat
sebagai ketua Pembina.
4. Yang dapat diangkat sebagai anggota Pembina adalah perseorangan sebagai pendiri
Yayasan dan/atau mereka yang berdasarkan keputusan Rapat Anggota Pembina dinilai
mempunyai dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan.
5. Dalam hal Yayasan oleh karena sebab apapun tidak mempunyai anggota Pembina, maka
dalam waktu 30 (Tiga Puluh) hari sejak terjadinya kekosongan tersebut wajib diangkat
anggota Pembina berdasarkan keputusan Rapat Gabungan Anggota Pengawas dan
Anggota Pengurus Yayasan.
6. Seorang anggota Pembina berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan
memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Yayasan paling lambat
30 (Tiga Puluh) hari sebelum tanggal pengunduran.

PASAL 14

MASA JABATAN PEMBINA

1. Masa Jabatan Pembina tidak ditentukan lamanya.


2. Jabatan anggota Pembina akan berakhir dengan sendirinya, apabila anggota Pembina
tersebut :
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana diatur dalam
pasal 13 ayat 6.
c. Tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Pembina.
e. Dinyatakan dibawah pengampuan berdasarkan suatu penetapan pengadilan.
f. Dilarang untuk menjadi anggota Pembina berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
3. Anggota Pembina tidak boleh merangkap sebagai anggota Pengurus dan atau anggota
Pengawas.

PASAL 15

TUGAS DAN WEWENANG PEMBINA

1. Pembina berwenang bertindak untuk dan atas nama Pembina.


2. Kewenangan Pembina meliputi :
a. Keputusan mengenai perubahan Anggaran Dasar.
b. Memegang kekuasaan tertinggi dalam Pengangkatan dan atau pemberhentian anggota
Pengurus dan anggota Pengawas Yayasan.
c. Penetapan kebijakan umum Yayasan berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan.
d. Pengesahan program kerja dan rancangan Anggaran Tahunan Yayasan.
e. Penetapan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran Yayasan.
f. Pengesahan laporan tahunan.
g. Penunjukan likuidator dalam hal Yayasan dibubarkan.
3. Dalam hal hanya ada seorang anggota Pembina, maka segala tugas dan wewenang yang
diberikan kepada Ketua Pembina atau anggota Pembina berlaku pula baginya.

PASAL 16

PENGURUS

1. Pengurus adalah organ Yayasan yang melaksanakan kepengurusan Yayasan yang


sekurang-kurangnya terdiri dari :
a. Seorang Ketua.
b. Seorang Wakil Ketua.
c. Seorang Sekretaris atau lebih.
d. Seorang Bendahara atau lebih.
2. Dalam hal diangkat lebih 1 (satu) orang Sekretaris, maka 1 (satu) orang diantaranya
diangkat menjadi Sekretaris Umum.
3. Dalam hal diangkat lebih 1 (satu) orang Bendahara, maka 1 (satu) orang diantaranya,
diangkat menjadi Bendahara Umum.

PASAL 17

TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS

1. Pengurus adalah organ Yayasan yang melaksanakan kebijakan-kebijakan dan program


program yayasan serta bertanggungjawab penuh atas kepengurusan Yayasan untuk
kepentingan Yayasan.
2. Pengurus bertanggungjawab penuh atas kepengurusan Yayasan untuk kepentingan
Yayasan.
3. Pengurus wajib menyusun program kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan.
4. Pengurus berhak mewakili Yayasan di dalam dan diluar pengadilan tentang segala hal dan
kejadian dengan persetujuan dari Pembina.
5. Pengurus tidak berwenang mewakili Yayasan dalam hal mengikat Yayasan sebagai
penjamin utang dan atau membebani Kekayaan Yayasan demi kepentingan lain.
6. Ketentuan tentang rincian wewenang dan tugas Pengurus diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga Yayasan.

PASAL 18

MASA JABATAN DAN KEANGGOTAAN PENGURUS

1. Masa Jabatan Pengurus dalam 1 (satu) periode adalah 5 (lima) tahun dan dapat dipilih
kembali selama-lamanya dalam 2 (dua) periode.
2. Jabatan Pengurus berakhir apabila :
a. Meninggal Dunia.
b. Mengundurkan Diri.
c. Bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan.
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Pembina.
e. Masa Jabatan berakhir.
f. Tidak aktif secara berturut-turut selama 1 (satu) tahun.
3. Dalam hal Anggota Pengurus mengundurkan diri maka harus memberitahukan secara
tertulis mengenai maksud tersebut kepada Pengurus dan Pembina paling lambat 30 (Tiga
Puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.

PASAL 19

PENGAWAS

1. Pengawas adalah organ Yayasan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberi
nasihat kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan Yayasan.
2. Pengawas terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih anggota Pengawas.
3. Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Pengawas, maka 1 (satu) orang di antaranya
dapat diangkat sebagai Ketua Pengawas.

PASAL 20

TUGAS DAN WEWENANG PENGAWAS

1. Pengawas wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas
Pengawas untuk kepentingan Yayasan.
2. Ketua Pengawas dan satu anggota Pengawas berwenang bertindak untuk dan atas nama
Pengawas.
3. Pengawas berwenang memeriksa dokumen, pembukuan dan memasuki bangunan halaman
atau tempat yang dipergunakan Yayasan.
4. Mengetahui segala tindakan yang dijalankan oleh Pengurus dan memberi peringatan
kepada Pengurus Yayasan.
5. Pengawas dapat memberhentikan untuk sementara 1 (Satu) orang atau lebih pengurus,
apabila pengurus tersebut bertindak bertentangan dengan anggaran dasar dan atau
perundang undangan yang berlaku.
6. Pemberhentian sementara itu harus dibertahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan
disertai alasannya.
7. Dalam jangka waktu paling lambat 7 (Tujuh) hari, terhitung sejak tanggal pemberhentian
sementara itu, Pengawas diwajibkan untuk melaporkan secara tertulis kepada Pembina.
8. Dalam jangka waktu paling lambat 7 (Tujuh) hari, sejak laporan diterima oleh Pembina
sebagai mana dimaksud dalam Ayat 7, maka Pembina wajib memanggil anggota Pengurus
yang bersangkutan untuk diberi kesempatan membela diri.
9. Dalam jangka waktu paling lambat 7 (Tujuh) hari, terhitung sejak tanggal pembelaan diri
sebagaimana dimaksud dalam Ayat 8, Pembina dengan keputusan rapat Pembina, wajib:
a. Mencabut keputusan pemberhentian sementara itu.
b. Memberhentikan anggota pengurus yang bersangkutan.
10. Dalam hal Pembina tidak melaksanakan ketentuan sebagai mana dimaksud dalam Ayat 8
dan Ayat 9 maka pemberitahuan sementara batal demi hukum dan yang bersangkutan
menjabat kembali jabatannya semula.
11. Dalam hal seluruh Pengurus diberhentikan sementara, maka untuk sementara Pengawas
diwajibkan mengurus Yayasan.

PASAL 21

MASA JABATAN DAN KEANGGOTAAN PENGAWAS

1. Masa Jabatan Pengawas dalam 1 (satu) periode adalah 5 (lima) tahun dan dapat dipilih
kembali selama-lamanya dalam 2 (dua) periode.
2. Jabatan Pengurus berakhir apabila :
a. Meninggal Dunia.
b. Mengundurkan Diri.
c. Bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan.
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Pembina.
e. Masa Jabatan berakhir.
f. Tidak aktif secara berturut-turut selama 1 (satu) tahun.
3. Dalam hal Anggota Pengawas mengundurkan diri maka harus memberitahukan secara
tertulis mengenai maksud tersebut kepada Pengawas dan Pembina paling lambat 30 (Tiga
Puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
BAB VII

RAPAT-RAPAT DAN PERTANGGUNGJAWABAN

PASAL 22

RAPAT-RAPAT

1. Rapat adalah suatu pertemuan yang dapat membuat keputusan dan ketetapan yayasan
yang dilakukan di masing-masing organ yayasan.
2. Rapat-rapat didalam yayasan ini terdiri dari:
a. Rapat Pembina.
b. Rapat Pengurus.
c. Rapat Pengawas.
d. Rapat Gabungan.
e. Rapat-rapat lain yang dianggap perlu.

PASAL 23

Ketentuan lebih lanjut tentang rapat-rapat sebagaimana tersebut pada pasal 22 akan diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga.

PASAL 24

PEMBUKUAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

Tahun buku Yayasan adalah tahun almanak. Pengurus diwajibkan membuat pembukuan yang
tertib dan benar mengenai yayasan ini dan dipertanggungjawabkan kepada Pembina.

BAB VIII

PERUBAHAN, PENGGABUNGAN DAN PEMBUBARAN

PASAL 25

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

1. Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilaksanakan berdasarkan keputusan Rapat


Pembina yang dihadiri paling sedikit 2/3 (dua pertiga) dari jumlah Pembina.
2. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
3. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka
keputusan ditetapkan berdasarkan persetujuan paling sedikit 2/3 (dua pertiga) dari seluruh
jumlah Pembina yang hadir atau yang diwakili.
4. Dalam korum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 tidak tercapai, maka diadakan
pemanggilan Rapat Pembina yang kedua paling cepat 3 (tiga) hari terhitung sejak tanggal
Rapat Pembina yang pertama.
5. Rapat Pembina kedua tersebut sah, apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu perdua) dari
seluruh Pembina.
6. Keputusan Rapat Pembina Kedua sah, apabila diambil berdasarkan persetujuan suara
terbanyak dari jumlah Pembina yag hadir atau diwakili.

PASAL 26

1. Perubahan Anggaran Dasar dilakukan dengan akta notaris dan dibuat dalam Bahasa
Indonesia.
2. Perubahan Anggaran Dasar tidak dapat dilakukan terhadap maksud dan tujuan Yayasan
3. Perubahan Anggaran Dasar yang menyangkut perubahan nama dan kegiatan Yayasan,
harus mendapat persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia.
4. Perubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal sebagaimana dimaksud dalam
ayat 3 cukup diberitahukan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia.
5. Perubahan Anggaran Dasar tidak dapat dilakukan pada saat Yayasan dinyatakan pailit,
kecuali atas persetujuan kurator.

PASAL 27

PENGGABUNGAN

1. Penggabungan Yayasan dapat dilakukan dengan menggabungkan 1 (satu) atau lebih


Yayasan dengan yayasan lain, dan mengakibatkan Yayasan menggabungkan diri menjadi
bubar.
2. Penggabungan Yayasan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu) dapat dilakukan
dengan memperhatikan :
a. Ketidakmampuan Yayasan melaksanakan kegiatan usaha tanpa dukungan Yayasan
lain.
b. Yayasan yang menerima penggabungan dan yang bergabung kegiatannya sejenis; atau
c. Yayasan yang menggabungkan diri tidak pernah melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan Anggaran Dasarnya, ketertiban umum dan kesusilaan.
3. Usul penggabungan Yayasan dapat disampaikan oleh Pengurus kepada Pembina.

PASAL 28

1. Penggabungan Yayasan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Pembina


yang dihadiri paling sedikit ¾ (tiga perempat) dari jumlah anggota Pembina dan disetujui
paling sedikit ¾ (tiga perempat) dari seluruh jumlah anggota Pembina yang hadir.
2. Pengurus dari masing-masing Yayasan yang akan menggabungkan diri dan yang akan
menerima penggabungan Menyusun usul rencana penggabungan.
3. Usul rencana penggabungan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dituangkan dalam
rancangan akta penggabungan oleh Pengurus dari Yayasan yang akan menerima
penggabungan.
4. Rancangan akta penggabungan harus mendapat persetujuan dari Pembina masing-masing
Yayasan.
5. Rancangan sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 dituangkan dalam akta penggabungan
yang dibuat dihadapan notaris dalam Bahasa Indonesia.
6. Pengurus Yayasan hasil penggabungan wajib mengumumkan hasil penggabungan dalam
surat kabar harian berbahasa Indonesia paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
penggabungan selesai dilakukan.
7. Dalam hal penggabungan Yayasan diikuti dengan perubahan Anggaran Dasar yang
memerlukan persetujuan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia,
maka akta perubahan Anggaran Dasar Yayasan wajib disampaikan kepada Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk memperoleh persetujuan dengan
dilampiri akta penggabungan.

PASAL 29

PEMBUBARAN

1. Yayasan bubar karena :


a. Alasan sebagaimana dimaksud dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam Anggaran
Dasar berakhir.
b. Tujuan Yayasan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar telah tercapai atau tidak
tercapai.
c. Putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap berdasarkan alasan:
1) Yayasan melanggar ketertiban umum dan kesusilaan;
2) Tidak mampu membayar utangnya setelah dinyatakan pailit; atau
3) Harta kekayaan Yayasan tidak cukup untuk melunasi utangnya setelah pernyataan
pailit dicabut.
2. Dalam hal Yayasan bubar karena alasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 62 huruf a
dan huruf b, Pembina menunjuk likuidator untuk membereskan kekayaan Yayasan.
3. Dalam hal tidak ditunjuk likuidator, maka Pengurus bertindak selaku likuidator.
4. Pembubaran Yayasan hanya dapat dilakukan berdasarkan Keputusan Rapat Pembina yang
dihadiri paling sedikit ¾ (tiga perempat) dari jumlah anggota Pembina dan disetujui oleh
paling sedikit ¾ (tiga perempat) dari jumlah anggota Pembina yang hadir.

PASAL 30

1. Dalam hal Yayasan bubar, Yayasan tidak dapat melakukan perbuatan hukum, kecuali untuk
membereskan kekayaannya dalam proses likuidasi.
2. Dalam hal Yayasan sedang dalam proses likuidasi, untuk semua surat keluar, dicantumkan
frasa "dalam likuidasi" dibelakang nama Yayasan.
3. Dalam hal Yayasan bubar karena putusan Pengadilan, maka Pengadilan juga menunjuk
likuidator.
4. Dalam hal pembubaran Yayasan karena pailit, berlaku peraturan perundang-undangan di
bidang Kepailitan.
5. Ketentuan mengenai penunjukan, pengangkatan, pemberhentian sementara,
pemberhentian, wewenang, kewajiban, tugas dan tanggung jawab serta pengawasan
terhadap Pengurus berlaku juga bagi likuidator.
6. Likuidator atau kurator yang ditunjuk untuk melakukan pemberesan kekayaan Yayasan
yang bubar atau dibubarkan, paling lambat 5 (lima) hari terhitung sejak tanggal penunjukan
wajib mengumumkan pembubaran Yayasan dan proses likuidasinya dalam surat kabar
harian berbahasa Indonesia.
7. Likuidator atau kurator dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
tanggal proses likuidasi berakhir, wajib mengumumkan hasil likuidasi dalam surat kabar
harian berbahasa Indonesia.
8. Likuidator dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal proses likuidasi
berakhir wajib melaporkan pembubaran Yayasan kepada Pembina.
9. Dalam hal laporan mengenai pembubaran Yayasan sebagaimana dimaksud dalam ayat 8
dan pengumuman hasil likuidasi sebagaimana dimaksud dalam ayat 7 tidak dilakukan,
maka bubarnya Yayasan tidak berlaku bagi pihak ketiga.

PASAL 31

CARA PENGGUNAAN KEKAYAAN SISA LIKUIDASI

1. Kekayaan sisa hasil likuidasi diserahkan kepada Yayasan lain yang mempunyai maksud
dan tujuan yang sama dengan Yayasan yang bubar.
2. Kekayaan sisa hasil likuidasi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dapat diserahkan
kepada badan hukum lain yang melakukan kegiatan yang sama dengan Yayasan yang
bubar, apabila hal tersebut diatur dalam Undang-undang yang berlaku bagi badan hukum
tersebut.
3. Dalam hal sisa hasil likuidasi tidak diserahkan kepada Yayasan lain atau kepada badan
hukum lain sebagaimana dimaksud dalam ayat 2, kekayaan tersebut diserahkan kepada
Negara dan penggunaannya dilakukan sesuai dengan maksud dan tujuan Yayasan yang
bubar.

BAB IX

PERATURAN PENUTUP

Hal-hal yang belum diatur atau kurang lengkap diatur dalam Anggaran Dasar ini dapat diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan lain yang tidak boleh bertentangan dengan
Anggaran Dasar ini.
ANGGARAN RUMAH TANGGA

YAYASAN NURUL FAUZY QUSTHOLANI

PEMBUKAAN

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta di dorong oleh keinginan luhur dan sadar
sepenuhnya akan tanggung jawab kami sebagai warga negara dan insan yang beragama serta
memiliki kepedulian terhadap sesama, maka dengan ini kami menyatakan bahwa kita sebagai
makhluk sosial mempunyai tanggung jawab yang sama dalam membentuk dan mempersiapkan
generasi penerus bangsa yang berkepribadian, beragama, dan berjiwa sosial dalam tatanan
masyarakat yang berperikemanusiaan.

Permasalahan sosial, kemanusiaan dan keagamaan yang ada di masyarakat haruslah


di data dan diperhatikan dengan kesungguhan dan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk di
dalamnya elemen-elemen pemerintahan, organisasi-organisasi kepemudaan dan
kemasyarakatan serta kelompok-kelompok masyarakat yang peduli dan mempunyai tujuan dan
tanggung jawab yang sama terhadap fenomena kehidupan di negeri ini.

Dengan didasari kebutuhan dan kepedulian tersebut dan untuk tertib serta teraturnya
mekanisme kerja serta pemerataan tugas seluruh elemen Yayasan Nurul Fauzy Qustholani
maka disusunlah Anggaran Rumah Tangga Yayasan Nurul Fauzy Qustholani sebagai berikut.

BAB I

UMUM

PASAL 1

Anggaran Rumah Tangga ini merupakan uraian dan atau memuat hal-hal yang tidak
atau belum di atur dalam Anggaran Dasar.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

PASAL 2

Yayasan mempunyai maksud dan tujuan di Bidang Sosial, Keagamaan dan


Kemanusiaan.
BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH DAN NILAI-NILAI

PASAL 3

1. Yayasan sebagai lembaga keagamaan, sosial, dan kemanusiaan perlu memiliki visi, misi,
falsafah dan nilai-nilai.
2. Pembina, pengawas dan seluruh pengurus Yayasan harus memahami dan mengamalkan
hal-hal tersebut sebagai idealisme Yayasan.

PASAL 4

VISI (PROGRAM KERJA JANGKA PANJANG)

Menjadikan masyarakat yang ihsan, kompeten dan sesuai dengan tuntunan Al-Quran
dan sunnah sehingga dapat memotivasi perubahan sosial, moral dan akhlak menuju kebaikan
bagi masyarakat di sekitarnya.

PASAL 5

MISI (PROGRAM KERJA JANGKA PENDEK)

Membina, mengembangkan dan memberdayakan potensi generasi produktif sebagai


generasi penerus bangsa.

Menjadi wadah sebagai media pendidikan untuk melaksanakan nilai-nilai Islam yang
berlandaskan Al-Quran dan sunnah dalam kehidupan.

Membina masyarakat melalui program-program keagamaan, sosial, dan kemanusiaan.

Memajukan dan mencerdaskan generasi bangsa melalui penyelenggaraan pendidikan


formal dan non formal.

PASAL 6

FALSAFAH (PEDOMAN)

Dikelola oleh umat, dikembangkan oleh umat demi kemaslahatan umat.

PASAL 7

NILAI-NILAI

Menjungjung tinggi :

1. Kebersamaan : Ukhuwah islamiyah, kerjasama, keadilan, setia kawan dan peduli.


2. Pendidikan : Shiddiq, Tabligh, Amanah, Fathonah (STAF).
3. Kemandirian : Menolong diri sendiri, masyarakat, tanggung jawab.
BAB IV

ORGAN YAYASAN

PASAL 8

Organ Yayasan yang di maksud dalam Anggaran Rumah Tangga ini, terdiri dari:

1. Pembina
2. Pengawas
3. Pengurus

Yang di maksud dalam Anggaran Rumah Tangga ini, Pengurus terdiri dari:

1. Ketua
2. Wakil Ketua
3. Sekretaris
4. Bendahara
5. Pelaksana Kegiatan

Dalam Pelaksana Kegiatan, Yayasan membagi dalam 4 (empat) Divisi, terdiri dari :

1. Divisi Program
2. Divisi Usaha
3. Divisi Sarana Prasarana
4. Divisi Humas

Seluruh Pengurus Yayasan tersebut memegang jabatan masing-masing dan


menjalankan tugas sesuai program kerja yang di tuangkan dalam buku kerja Yayasan.

BAB V

PEMBINA

PASAL 9

RUANG LINGKUP

1. Pembina dalam organ Yayasan yang mempunyai kewenangan yang tidak di serahkan
kepada pengurus atau pengawas.
2. Pembina terdiri dari seorang ketua Pembina dan seorang atau lebih anggota Pembina.
3. Dalam hal yayasan tidak memiliki anggota Pembina, maka dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
sejak terjadinya kekosongan tersebut wajib di angkat anggota Pembina berdasarkan
keputusan rapat gabungan anggota pengawas dan anggota pengurus.
4. Anggota Pembina tidak merangkap sebagai anggota pengurus dan atau anggota
pengawas.
5. Yang dapat menjadi anggota Pembina adalah orang perseorangan sebagai pendiri Yayasan
dan atau mereka yang berdasarkan keputusan rapat anggota Pembina dinilai memiliki
dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan Yayasan.
6. Yang dapat menjadi anggota Pembina adalah orang perseorangan yang mempunyai ikatan
keluarga pendiri Yayasan dan atau mereka yang berdasarkan keputusan rapat anggota
Pembina dinilai memiliki dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan Yayasan.
7. Anggota Pembina tidak diberi gaji dan tunjangan oleh Yayasan.

PASAL 10

KEWENANGAN

1. Membuat persetujuan jika Yayasan membuat kantor cabang, baik di luar maupun di wilayah
Indonesia.
2. Memutuskan mengenai perubahan anggaran Dasar.
3. Pengangkatan dan pemberhentian anggota pengurus.
4. Menetapkan kebijakan umum yayasan berdasarkan anggaran dasar.
5. Pengesahan program kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan.
6. Menetapkan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran Yayasan.
7. Pengesahan laporan tahunan.
8. Meminta laporan keuangan secara rutin.
9. Penunjukan likuidator dalam hal Yayasan dibubarkan.

PASAL 11

KEWAJIBAN

1. Memahami Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan.


2. Mengadakan rapat pembina paling sedikit satu kali dalam 1(satu) tahun.
3. Mengangkat dan memberhentikan pengurus.
4. Mengangkat dan memberhentikan pengawas.
5. Mengadakan rapat setiap waktu bila dianggap perlu atas permintaan tertulis dari pengurus
atau pengawas.
6. Membuat panggilan rapat Pembina paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diadakan.
7. Meyelenggarakan Rapat Tahunan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun buku yayasan
ditutup.
8. Melakukan evaluasi tentang :
a. Kekayaan Yayasan.
b. Hak dan kewajiban Yayasan.
c. Analisa program kerja yayasan tahun yang lampau.
d. Laporan tahunan pengurus.
e. Penetapan kebijakan umum Yayasan.
f. Pengesahan program kerja dan anggaran tahunan Yayasan.
9. Meminta laporan bulanan dan tahunan dari pengurus mengenai:
a. Pelaksanaan Program Kerja.
b. Laporan keuangan Yayasan.
PASAL 12

MASA JABATAN PEMBINA

1. Masa jabatan Pembina tidak ditentukan lamanya


2. Jabatan Pembina dan anggota pembina berakhir dengan sendirinya apabila :
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana di atur dalam
Anggaran Dasar pasal 13 ayat (6).
c. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan.
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Pembina.
e. Dinyatakan pailit atau ditaruh dibawah pengampuan berdasarkan penetapan
pengadilan.
f. Dilarang menjadi anggota Pembina karena peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

BAB VI

PENGAWAS

PASAL 13

RUANG LINGKUP

1. Pengawas adalah organ Yayasan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberi
nasihat kepada pengurus dalam menjalankan kegiatan Yayasan.
2. Pengawas terdiri dari seorang ketua pengawas seorang dan atau lebih anggota pengawas.
3. Dalam hal yayasan tidak memiliki anggota pengawas, maka dalam kurun waktu 30 (tiga
puluh) hari sejak terjadinya kekosongan tersebut wajib di angkat anggota pengawas
berdasarkan keputusan rapat Gabungan Anggota Pembina dan anggota pengurus.
4. Pengawas di angkat Pembina melalui rapat Pembina untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan
dapat di angkat Kembali.
5. Anggota pengawas tidak merangkap sebagai anggota pengurus dan atau anggota
Pembina.

PASAL 14

KEWENANGAN

1. Bertindak untuk dan atas nama Yayasan.


2. Memasuki bangunan/ halaman lain yang digunakan Yayasan.
3. Memeriksa dokumen.
4. Memeriksa pembukuan dan mencocokannya dengan uang kas.
5. Mengetahui segala tindakan yang telah di jalankan oleh pengurus.
6. Memberi peringatan kepada pengurus.
7. Pengawas dapat memberhentikan untuk sementara satu orang atau lebih pengurus, apabila
pengurus tersebut bertindak bertentangan dengan anggaran dasar dan atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 15

KEWAJIBAN

1. Memahami Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan.


2. Memahami visi dan misi yayasan.
3. Pengawas wajib dengan itikad baik dan penuh dengan tanggung jawab menjalankan tugas
pengawasan untuk kepentingan yayasan.
4. Memeriksa laporan-laporan dan program kerja pengurus termasuk di dalamnya memeriksa
laporan keuangan.

PASAL 16

MASA JABATAN

1. Masa jabatan pengawas dan anggota pengawas adalah 5 (lima) tahun dan dapat diangkat
Kembali.
2. Jabatan pengawas dan anggota pengawas beakhir dengan sendirinya apabila :
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana diatur dalam
anggaran dasar.
c. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan.
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Pembina.
e. Dinyatakan pailit atau ditaruh dibawah pengampuan berdasarkan penetapan
pengadilan.

BAB VII

PENGURUS

PASAL 17

RUANG LINGKUP

1. Pengurus adalah organ yayasan yang melaksanakan kepengurusan yayasan, yang


sekurang-kurangnya terdiri dari:
a. Seorang Ketua
b. Seorang Wakil Ketua
c. Seorang Sekretaris
d. Seorang Bendahara
2. Anggota pengurus tidak merangkap sebagai anggota Pembina dan atau anggota pengawas
3. Dalam hal diangkat lebih dari seorang sekretaris maka 1 (satu) orang di antaranya diangkat
sebagai sekretaris umum.
4. Dalam hal diangkat lebih dari seorang bendahara maka 1 (satu) orang di antaranya
diangkat sebagai bendahara umum.
5. Pengurus diangkat oleh Pembina untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat di angkat
kembali.
6. Dalam hal jabatan pengurus kosong, maka dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari
dari kekosongan tersebut, pengurus harus menyelenggarakan rapat untuk pengangkatan
pengurus baru dan sementara yayasan di urus oleh pengawas.
7. Dalam hal terjadi penggaantian pengurus, maka dalam waktu 30 (tiga puluh) hari dari
pergantian pengurus baru, Pembina harus menyampaikan pemberitahuan secara tertulis
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan intansi terkait.
8. Dalam hal yayasan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan
dengan pengurus maka yayasan diwakili oleh pengawas.

PASAL 18

KEWENANGAN

1. Pengurus tidak dapat merangkap sebagai pembina, pengawas, atau pelaksana kegiatan.
2. Pengurus bertanggung jawab penuh atas kepengurusan yayasan untuk kepentingan
yayasan.
3. Pengurus berhak mewakili yayasan didalam dan diluar pengadilan tentang segala hal dan
dalam segala kejadian, dengan pembatasan terhadap hal-hal sebagai berikut:
a. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama yayasan (tidak termasuk mengambil
uang yayasan di Bank).
b. Mendirikan suatu usaha baru atau melakukan penyertaan dalam berbagai bentuk usaha
baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
c. Memberi atau menerima pengalihan harta tetap.
d. Memberi atau dengan cara lain mendapatkan/memperoleh harta-harta atas nama
yayasan.
e. Menjual atau dengan cara lain melepaskan kekayaan yayasan serta
menggunakan/membebani kekayaan yayasan.
f. Mengadakan perjanjian dengan organisasi yang terafiliasi dengan yayasan, pengurus
dan atau pengawas yayasan atau seorang yang bekerja pada yayasan, yang perjanjian
tersebut bermanfaat bagi tercapainya maksud dan tujuan yayasan.
4. Pengurus tidak berwenang dalam hal :
a. Mengikat yayasan sebagai penjamin utang
b. Membebani kekayaan yayasan untuk kepentingan pihak lain
c. Mengadakan perjanjian dengan organisasi yang terafiliasi dengan yayasan, pengurus
dan atau pengawas yayasan atau seseorang yang bekerja pada yayasan, yang
perjanjian tersebut bermanfaat bagi tercapainya maksud dan tujuan yayasan.
5. Ketua bersama-sama dengan salah seorang anggota pengurus lainya berwenang bertindak
untuk dan atas nama pengurus serta mewakili yayasan.
6. Pengurus berwenang mengangkat dan memberhentikan pelaksana kegiatan yayasan
berdasarkan keputusan pengurus.

PASAL 19

HAK DAN KEWAJIBAN

1. Memahami Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan.


2. Memahami visi dan misi yayasan.
3. Pengurus wajib membuat program kerja dan rancangan anggaran tahunan yayasan untuk
disahkan oleh Pembina.
4. Pengurus wajib memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh
pengawas.
5. Setiap anggota pengurus wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan
tugasnya dan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang belaku.
6. Ketua harus menjalankan segala tugas dan wewenang yayasan.
7. Sekretaris bertugas mengelola administrasi yayasan.
8. Bendahara bertugas mengelola keuangan yayasan dan membuat rancangan anggaran
pendapatan belanja yayasan.
9. Pengurus dapat menerima gaji, upah, atau honorarium apabila pengurus yayasan:
a. Bukan pendiri yayasan dan tidak terafiliasi dengan pendirian dan pengawas.
b. Melaksanakan kepengurusan yayasan secara langsung dan penuh.
c. Pengurus berkewajiban menyusun dan menggariskan pola-pola kebijakan umum
yayasan, secara khusus pengurus bertindak atas nama dan bertanggung jawab kepada
Pembina atas pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah di gariskan meliputi:
1) Pengangkatan Pelaksana Kegiatan.
2) Perekrutan pegawai.
3) Pencarian Dana Kegiatan.
4) Pengelola Keuangan.
10. Pengurus berhak mendapatkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan

PASAL 20

URAIAN TUGAS PENGURUS

1. KETUA, bertanggungjawab penuh terhadap perkembangan yayasan sehingga tercapai Visi


dan Misi yayasan, tugas pokoknya adalah:
a. Melaksanakan semua ketentuan dasar yayasan dalam AD/ART peraturan khusus dan
kebijakan yayasan.
b. Menentukan dan memutuskan semua ketentuan dan kebijakan dalam rangka
pengembangan yayasan berupa program pelayanan kepada masyarakat dan meminta
masukan dari seluruh koordinator divisi dan pengurus lainnya.
c. Memberikan arahan dan meminta laporan dari seluruh koordinator divisi dan pengurus
lainnya mengenai perkembangan yayasan.
d. Menyelenggarakan rapat-rapat (Rapat Pengurus, Rapat Gabungan) dalam mengambil
keputusan penting.
e. Bertindak sebagai wakil dari yayasan.
f. Menandatangani semua surat-surat dan dokumentasi penting yayasan.
g. Mempertanggungjawabkan perkembangan yayasan di depan rapat tahunan.
2. WAKIL KETUA, bertanggungjawab penuh dalam membantu tugas Ketua pengurus
terhadap perkembangan yayasan sehingga tercapai Visi dan Misi yayasan, tugas pokoknya
adalah:
a. Membantu Ketua pengurus dalam melaksanakan semua ketentuan dasar yayasan
dalam AD/ART peraturan khusus dan kebijakan yayasan.
b. Memberikan masukan, saran, dan gagasan kepada Ketua pengurus dalam menentukan
kebijakan dalam rangka pengembangan yayasan berupa program pelayanan kepada
masyarakat dan meminta masukan dari seluruh koordinator divisi dan pengurus lainnya.
c. Memberikan arahan dan meminta laporan dari seluruh koordinator divisi dan pengurus
lainnya mengenai perkembangan yayasan.
d. Bersama-sama dengan Ketua pengurus dalam menyelenggarakan rapat-rapat (Rapat
Pengurus, Rapat Gabungan) dalam mengambil keputusan penting.
e. Bertindak sebagai wakil dari yayasan, bilamana Ketua pengurus berhalangan dan atau
telah menerima mandat dari Ketua pengurus.
f. Menandatangani surat-surat dan dokumentasi penting yayasan, bilamana Ketua
pengurus berhalangan dan atau telah menerima mandat dari Ketua pengurus.
g. Mendampingi ketua pengurus dalam mempertanggungjawabkan perkembangan
yayasan di depan rapat tahunan.
3. SEKRETARIS, bertugas melaksanakan kesekretariatan pengurus dan Yayasan meliputi:
a. Menyimpan dan menyusun surat-surat dokumentasi yayasan dalam Dokumen yang baik
dan yang benar sehingga memudahkan apabila ada audit / pemeriksaan.
b. Membantu ketua pengurus dalam menyelenggarakan rapat-rapat, terutama dalam
menyusun acara dan agenda rapat.
c. Membantu Koordinator Divisi dalam pembuatan surat-surat penting (Proposal,
Undangan dan lain-lain).
d. Ikut menandatangani surat-surat penting dan dokumentasi yayasan.
e. Membantu ketua pengurus dalam menyusun konsep dasar AD/ART yayasan, peraturan
khusus, dan kebijakan yayasan.
f. Membantu Ketua Pengurus dalam menyusun laporan pertanggungjawaban yayasan
dalam Rapat Tahunan.
g. Membuat Notulen Rapat dan mendistribusikannya.
4. BENDAHARA, bertanggung jawab terhadap masalah :
a. Menerima, membukukan, dan mengelola keuangan yayasan.
b. Mengatur dan mengawasi keluar masuknya keuangan yayasan.
c. Membuat dan menerbitkan laporan keuangan aktual bulanan, kwartalan, Tahunan, baik
yang berbentuk standar maupun yang berbentuk khusus dan mempublikasikan laporan
tersebut setelah di tandatangani ketua pengurus dan pengawas.
d. Bersama ketua dan seluruh pengurus, membuat Rencana Anggaran dan Pendapatan
Belanja yayasan (RAPBY).
e. Memfasilitasi kebutuhan divisi lain yang berkaitan dengan keuangan.
f. Lain-lain yang berhubungan dengan keuangan.
PASAL 21

MASA JABATAN

1. Masa jabatan pengurus adalah 5 (Lima) tahun dan dapat diangkat kembali.
2. Jabatan pengurus berakhir dengan sendirinya apabila:
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaiman diatur dalam
Anggaran Dasar.
c. Tidak memenuhi persyaratan perundang-undangan.
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Pembina.
e. Dinyatakan pailit atau ditaruh dibawah pengampuan berdasarkan penetapan
pengadilan.
f. Masa jabatan berakhir.

BAB VIII

PELAKSANA KEGIATAN

PASAL 22

PELAKSANA KEGIATAN

1. Yang dapat diangkat sebagai pelaksana kegiatan yayasan adalah orang perseorangan yang
mampu melakukan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau dipidana
karena melakukan tindakan yang merugikan yayasan, masyarakat, atau negara
berdasarkan keputusan pengadilan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak
tanggal putusan tersebut berkekuatan tetap.
2. Pelaksana kegiatan diangkat oleh pengurus berdasarkan keputusan rapat pengurus untuk
jangka waktu yang ditentukan oleh rapat pengurus dan dapat diangkat kembali dengan tidak
mengurangi keputusan rapat pengurus untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
3. Pelakasana kegiatan yayasan bertanggungjawab kepada pengurus.
4. Pelaksana kegiatan menerima gaji, upah atau honorarium yang jumlahnya ditentukan
berdasarkan rapat pengurus.
5. Untuk mencapai maksud dan tujuan yayasan, yayasan menjalankan kegiatan meliputi :
a. Bidang Keagamaan
b. Bidang Sosial
c. Bidang Kemanusiaan
6. Selain untuk mencapai maksud dan tujuan yayasan, yayasan menjalankan kegiatan pada
ayat (5) diatas, yayasan membagi tugas dalam Pelaksana Tugas menjadi 4 (empat) Divisi
sebagai berikut:
a. Divisi Program
b. Divisi Usaha
d. Divisi Sarana Prasarana
e. Divisi Humas
BAB IX

DIVISI PROGRAM

PASAL 29

RUANG LINGKUP

1. Yang dimaksud dengan Divisi Program dalam Anggaran Rumah Tangga ini adalah divisi
yang mempersiapkan konsep dan tim pelaksana kegiatan belajar mengajar, yang diangkat
oleh pengurus melalui Rapat putusan.
2. Dalam hal pelaksanaan kegiatan diangkat seorang koordinator Divisi Program yang
bertanggung jawab kepada pengurus.

PASAL 30

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

1. Dalam hal pencapaian tujuan yayasan, Ketua Divisi Program bertanggung jawab untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang meliputi :
a. Mengadakan dan menyelenggarakan kursus-kursus, bimbingan belajar, dan pendidikan
umum di mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kelompok bernain
(KOBER), Taman kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama
(SMP), Sekolah Menegah Atas (SMA) atau Sekolah Kejuruan hingga tingkat Tinggi.
b. Mengadakan dan menyelenggarakan Pendidikan Non-Formal dalam bentuk Madrasah
Diniyah Awaliyah (MDA) dan Diniyah Takmaliyah Awaliyah (DTA).
c. Pembinaan Olahraga dan Kesenian.
d. Penelitian di Bidang Ilmu Pengetahuan.
e. Studi Banding.
f. Pencarian dana untuk Kegiatan Belajar di yayasan.
2. Membuat program kerja tahunan.
3. Mengajukan Anggaran pembiayaan kegiatan 3 (tiga) bulan sebelum kerja terakhir.
4. Memberikan laporan perkembangan dan laporan pelaksanaan program dengan mengacu
pada strategi yayasan.
5. Bekerja sama dengan pengurus dalam usaha mengembangkan program yayasan.
6. Mempublikasikan program-program kegiatan yang ada dibawah tanggung jawabnya.
BAB X

DIVISI USAHA

PASAL 31

RUANG LINGKUP

1. Yang dimaksud dengan Divisi Usaha dalam Anggaran Rumah Tangga ini adalah pelaksana
segala kegiatan yang berhubungan dengan bidang usaha, yang diangkat oleh pengurus
melalui Rapat Putusan.
2. Dalam hal pelaksanaan kegiataan diangkat seorang koordinator Divisi Usaha yang
bertanggung jawab kepada pengurus.

PASAL 32

TUGAS DAN TANGGUNG TAWAB

1. Dalam hal pencapaian tujuan Yayasan, Koordintor Divisi Usaha yang bertanggung jawab
untuk melaksanakan kegiatan yang meliputi :
a. Pencarian dana untuk kegiatan dan operasional Yayasan.
b. Membuat program kerja tahunan dan mempersentasikannya pada rapat pengurus dan
atau rapat tahunan atau 3 (Tiga) bulan sebelum tahun kerja terakhir.
c. Mengajukan Anggaran pembiayaan kegiatan 3 (Tiga) bulan sebelum kerja terakhir.
d. Memberikan laporan perkembangan dan laporan pelaksanaan kegiatan usaha yang
telah dijalankan.
e. Bekerjasama dengan pengurus dalam usaha mengembangkan Yayasan.
f. Mempublikasikan program-program kegiatan yang ada dibawah tanggung jawabnya.

BAB XI

DIVISI SARANA PRASARANA

PASAL 33

RUANG LINGKUP

1. Yang dimaksud dengan Divisi Sarana Prasarana dalam Anggaran Rumah Tangga ini
adalah pelaksana kegiatan pengelolaan segala hal yang berhubungan dengan bidang
sarana dan prasarana yang mendukung terlaksananya kegiatan, yang diangkat oleh
pengurus melalui Rapat putusan.
2. Dalam hal pelaksanaan kegiatan diangkat seorang koordinator Divisi Sarana Prasarana
yang bertanggung jawab kepada pengurus.
PASAL 34

TUGAS DAN TANGGUNG TAWAB

1. Menyusun seluruh rencana kebutuhan sarana dan prasarana.


2. Menyusun program kebersihan, keindahan, dan keamanan lingkungan madrasah.
3. Mengatur pengadaan denah madrasah, organigram, papan data, kohor, atribut, label, dan
lain-lain yang berhubungan dengan keperluan madrasah.
4. Mengatur dan atau mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan dan atau rehabilitasi
gedung, ruangan, halaman, kebun, meubeler, sarana prasarana madrasah lainnya.
5. Melaksanakan pemeriksaan rutin terhadap sarana madrasah (barang habis pakai / barang
tidak habis pakai) serta peningkatan ketertiban administrasinya.
6. Mengkoordinir penyimpanan barang-barang inventaris madrasah.
7. Mengkoordinir pencatatan (inventarisasi) dan pengadministrasian data barang-barang
inventaris.
8. Membuat tata tertib dan mengatur pemanfaatan sarana prasarana.
9. Bersama-sama dengan divisi yang lain untuk menyusun dan merencanakan kebutuhan
sarana prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar di madrasah.
10. Mengkoordinir dan menyiapkan tempat dan peralatan untuk rapat yang diselenggarakan oleh
madrasah atau organisasi otonom terkait.
11. Mengkoordinir penyiapan peralatan untuk upacara / kegiatan yang berkaitan dengan
seremonial lainnya.
12. Membuat laporan inventarisasi barang setiap tahun kalender akademik berakhir.
13. Mengkoordinir penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan sarana prasarana secara berkala.

BAB XII

DIVISI HUMAS

PASAL 35

RUANG LINGKUP

1. Yang dimaksud dengan Divisi Humas dalam Anggaran Rumah Tangga ini adalah pelaksana
kegiatan humas, yang diangkat oleh pengurus melalui Rapat Putusan.
2. Dalam hal pelaksanaan kegiataan diangkat seorang koordinator Divisi Humas yang
bertanggung jawab kepada pengurus.

PASAL 36

TUGAS DAN TANGGUNG TAWAB

1. Mendampingi dan membantu Ketua Umum dalam melaksanakan tugas-tugas Yayasan


sesuai dengan bidang kerjanya.
2. Memimpin dan mengatur Divisi yang dipimpinnya, meliputi pelaksanaan program kerja,
penggunaan budget dan mengatur/membina anggotanya.
3. Bertanggung jawab dalam mengkoordinir program-program Yayasan yang berkaitan
dengan hubungan komunikasi, baik internal maupun eksternal.
4. Melakukan sosialiasai Yayasan dengan publikasi media apapun yang sifatnya tidak dilarang
dan tidak melanggar aturan.
5. Membangun jaringan kerja sama antar lembaga baik dengan pemerintah maupun non
pemerintah.
6. Menggantikan/mewakili Ketua Umum jika berhalangan sesuai dengan bidang tugasnya.
7. Bertanggung jawab kepada Ketua Umum.

BAB XIII

RAPAT-RAPAT

PASAL 37

RAPAT, PEMBINA, PENGAWAS, PENGURUS

1. Rapat Pembina/pengawas/pengurus diadakan paling sedikit sekali dalam satu tahun dan
paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun buku yayasan ditutup.
2. Rapat pembina, pengawas, pengurus dapat juga dilaksanakan setiap waktu bila dianggap
perlu atas permintaan tertulis dari anggota pembina, pengawas dan atau pengurus.
3. Panggilan rapat pembina/pengawas/pengurus dilakukan oleh pembina secara langsung
atau melalui surat dengan mendapatkan tanda terima paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum
rapat diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.
4. Panggilan rapat harus mencantumkan hari/tanggal/waktu/tempat dan agenda rapat.
5. Rapat pembina, pengawas, dan pengurus diadakan di tempat kedudukan yayasan atau di
wilayah lain yang disepakati.
6. Rapat pembina dipimpin oleh ketua pembina, dan jika ketua pembina tidak hadir atau
berhalangan maka rapat pembina dipimpin oleh seorang yang dipilih dari anggota pembina
atau berdasarkan surat kuasa.
7. Rapat pengawas dipimpin oleh ketua pengawas, dan jika ketua pengawas tidak hadir atau
berhalangan maka rapat pengawas dipimpin oleh seorang yang dipilih dari anggota
pengawas atau berdasarkan surat kuasa.
8. Rapat pengurus dipimpin oleh ketua pengurus, dan jika ketua pengurus tidak hadir atau
berhalangan maka rapat pengurus dipimpin oleh seorang yang dipilih dari anggota
pengurus dan atau berdasarkan surat kuasa.
9. Rapat pembina/pengawas/pengurus adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang
mengikat selama :
a. Dihadiri paling sedikit 2/3 dari jumlah undangan rapat.
b. Dalam hal kuorum tidak tercapai maka dapat diadakan panggilan rapat
pembina/pengawas/ pengurus kedua.
c. Dalam hal panggilan rapat kedua disampaikan surat dengan mendapatkan tanda terima,
paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diadakan dengan tidak memperhitungkan
tanggal panggilan dan tanggal rapat.
10. Rapat pembina/pengawas/pengurus dilakukan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling
lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak rapat pertama.
11. Rapat kedua adalah sah dan mengikat apabila dihadiri paling sedikit ½ dari undangan rapat.
12. Rapat pembina/pengawas/pengurus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
13. Dalam hal keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka dapat diambil
berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu perdua) jumlah suara yang sah.

PASAL 38

RAPAT TAHUNAN

1. Pembina wajib menyelenggarakan rapat tahunan setiap tahun paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah buku yayasan ditutup.
2. Dalam rapat tahunan Pembina melakukan:
a. Evaluasi tentang harta kekayaan, hak dan kewajiban yayasan tahun yang lampau
sebagai dasar pertimbangan bagi perkiraan mengenai perkembangan Yayasan untuk
tahun yang akan datang.
b. Pengesahan laporan tahunan yang diajukan pengurus.
c. Menetapkan kebijakan umum Yayasan.
d. Pengesahan program kerja dan rancangan anggaran belanja Yayasan.
3. Pengesahan laporan tahunan oleh pembina dalam rapat tahunan berarti memberikan
pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota pengurus
dan pengawas atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama satu tahun
buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan.

PASAL 39

RAPAT GABUNGAN

1. Rapat gabungan diadakan oleh pengurus dan pengawas untuk mengangkat pembina
apabila Yayasan tidak mempunyai pembina.
2. Rapat gabungan diadakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak yayasan tidak
lagi mempunyai pembina.
3. Panggilan rapat gabungan dilakukan oleh pengurus.
4. Panggilan rapat gabungan disampaikan kepada setiap pengurus dan pengawas secara
langsung atau melalui surat dengan mendapatkan tanda terima, paling lambat 7 (tujuh) hari
sebelum rapat di adakan dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal
rapat.
5. Panggilan rapat harus mencantumkan hari, waktu dan tempat agenda rapat.
6. Rapat gabungan diadakan di tempat kedudukan Yayasan atau di wilayah lain yang
disepakati.
7. Rapat gabungan dipimpin oleh ketua pengurus dan jika ketua pengurus tidak hadir atau
berhalangan maka rapat gabungan dipimpin oleh pengawas dan jika ketua pengurus dan
pengawas tidak hadir atau berhalangan maka rapat gabungan dipimpin oleh salah seorang
yang dipilih dari anggota pengurus atau anggota pengawas.
8. Rapat gabungan adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila:
a. Dihadiri paling sedikit 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota pengurus dan 2/3 (dua
pertiga) dari jumlah anggota pengawas.
b. Dalam hal kuorum sebagaimana dalam “poin a” tidak tercapai, maka dapat diadakan
pemanggilan rapat gabungan kedua.
c. Pemanggilan sebagaimana yang dimaksud, dalam “poin b” harus dilakukan paling
lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan, dengan tidak memperhitungkan
tanggal panggilan dan tanggal rapat.
d. Rapat gabungan kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling
lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak rapat pertama.
e. Rapat gabungan kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat
apabila dihadiri sedikitnya ½ (satu perdua) dari anggota pengurus dan ½ (satu perdua)
dari anggota pengawas.
9. Rapat gabungan diambil berdasarkan rapat musyawarah mufakat.
10. Dalam hal keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka dapat diambil
berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu perdua) jumlah suara yang sah.
11. Setiap rapat gabungan dibuat berita acara rapat yang ditandatangani oleh ketua rapat dan 1
(satu) orang anggota pengurus atau anggota pengawas yang ditunjuk oleh rapat.
12. Penandatanganan sebagaimana dimaksud dalam ayat 11 (sebelas) tidak disyaratkan
apabila berita acara rapat dibuat dengan akta notaris.
13. Anggota pengurus dan anggota pengawas dapat juga mengambil keputusan yang sah
tanpa mengadakan rapat gabungan dengan ketentuan semua pengurus dan pengawas
memberikan persetujuan mengenai usulan yang diajukan secara tertulis dengan
menandatangani usul tersebut.

BAB XVII

TAHUN BUKU

PASAL 40

1. Tahun buku yayasan dimulai dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31 (tiga
puluh satu) Desember.
2. Untuk pertama kalinya tahun buku yayasan dimulai pada tanggal dari akta pendirian
yayasan dan ditutup pada tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember.

BAB XVIII

LAPORAN TAHUNAN

PASAL 41

1. Pengurus wajib menyusun secara tertulis laporan tahunan paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah berakhirnya tahun buku yayasan.
2. Laporan tahunan memuat sekurang-kurangnya :
a. Laporan keadaan dan kegiatan yayasan selama tahun buku lalu serta hasil yang telah
dicapai.
b. Laporan keuangan yang terdiri atas laporan posisi keuangan pada akhir periode,
laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan laporan keuangan.
3. Laporan tahunan wajib ditandatangani oleh pengurus dan pengawas.
4. Dalam hal terdapat anggota pengurus atau pengawas yang tidak menandatangani laporan
tersebut, maka yang bersangkutan harus menyebutkan alasan tertulis.
5. Laporan tahunan disahkan oleh pembina dalam rapat tahunan.
6. Ikhtisar laporan tahunan yayasan disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang
berlaku dan diumumkan pada papan pengumuman di kantor yayasan.

BAB XIX

PERUBAHAN ANGGARAN

PASAL 42

1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan rapat
pengurus dan disahkan oleh pembina.
2. Salinan perubahan yang akan diajukan beserta pemberitahuan tertulis mengenai rapat yang
akan diadakan harus disampaikan kepada setiap pengurus selambat-lambatnya 5 (lima)
hari sebelum rapat diadakan.
3. Perubahan Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat diterima selama tidak bertentangan
dengan :
a. Anggaran Dasar Yayasan.
b. Undang-undang mengenai yayasan yang berlaku di wilayah hukum tempat dimana
yayasan berada.

BAB XX

PENUTUP

1. Setiap perubahan atau penyempurnaan Anggaran Rumah Tangga ini harus diputuskan
dalam rapat pengurus.
2. Hal-hal yang belum diatur dan belum cukup diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan
diatur kemudian dalam peraturan YAYASAN NURUL FAUZY QUSTHOLANI.
3. Demikian Anggaran Rumah Tangga ini dibuat untuk pertama kalinya, dan disahkan di
Jatibarang Indramayu pada bulan ??? Tahun 2021.
AT AS N AM A K U AS A R AP AT P E N G U R US

K E TU A S E K R E TA R I S U M U M

H. RIYAN INSIRAH, Ir. MUHAMAD SULHANUZZAMAN, S.Sos.

DISAHKAN OLEH

Pembina Yayasan Nurul Fauzy Qustholani

H. EDI NURHADI, Ir.

Anda mungkin juga menyukai