Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL WASHLIYAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PANITIA UJIAN MID TAHUN 2020/2021

Hari/Tanggal : Rabu,28 April 2021 Semester : II (dua)


Mata Uji : Kealwashliyah Jurusan : Matematika
Fakultas : FKIP Pengasuh : Alkausar Saragih
Nama: Siti khadijah
NPM: 201114005
Prodi: Matematika

1. Tuliskan sejarah lahirnya Aljam’iyatul Washliyah secara ringkas, beruntut, dan jelas?
Jawaban: Al Jam’iyatul Washliyah merupakan organisasi Islam yang lahir pada 30
November 1930 dan bertepatan 9 Rajab 1349 H di kota Medan, Sumatera Utara. Al
Jam’iyatul Washliyah yang lebih dikenal dengan sebutan Al Washliyah lahir ketika bangsa
Indonesia masih dalam penjajahan Hindia Belanda (Nederlandsh Indie). Sehingga para
pendiri Al Washliyah ketika itu turut pula berperang melawan penjajah Belanda. Tidak
sedikit para tokoh Al Washliyah yang ditangkap Belanda dan dijebloskan ke penjara.

Tujuan utama untuk mendirikan organisasi Al Washliyah ketika itu adalah untuk
mempersatukan umat yang berpecah belah dan berbeda pandangan. Perpecahan dan
perbedaan tersebut merupakan salah satu strategi Belanda untuk terus berkuasa di bumi
Indonesia. Oleh karena itu, Organisasi Al Washliyah  turut pula meraih kemerdekaan
Indonesia dengan menggalang persatuan umat di Indonesia.

Penjajah Belanda yang menguasai bumi Indonesia terus berupaya agar bangsa Indonesia
tidak bersatu, sehingga mereka terus mengadu domba rakyat. Segala cara dilakukan
penjajah agar rakyat berpecah belah. Karena bila rakyat Indonesia bersatu maka
dikhawatirkan bisa melawan pejajah Belanda.

Upaya memecah belah rakyat terus merasuk hingga ke sendi-sendi agama Islam. Umat
Islam kala itu dapat dipecah belah lantaran perbedaan pandangan dalam hal ibadah dan
cabang dari agama (furu’iyah). Kondisi ini terus meruncing, hingga umat Islam terbagi
menjadi dua kelompok yang disebut dengan kaum tua dan kaum muda. Perbedaan paham
di bidang agama ini semakin hari semakin tajam dan sampai pada tingkat meresahkan.

Dengan terjadinya perselisihan di kalangan umat Islam di Sumatera Utara khususnya kota
Medan, para pelajar yang menimba ilmu di Maktab Islamiyah Tapanuli Medan berupaya
untuk mempersatukan kembali umat yang terpecah belah itu. Upaya untuk mempersatukan
umat Islam terus dilakukan dan akhirnya terbentuklah organisasi Al Jam’iyatul Washliyah
yang artinya Perkumpulan yang menghubungkan. Maksudnya adalah menghubungkan
manusia dengan Allah Swt. dan menghubungkan manusia dengan manusia (sesama umat
Islam).

2. Gambarkan lambang/ logo Aljam’iyatul Washliyah, dan jelaskan makna dari gambar-
gambar tersebut?
Jawaban:
Lambang Al Washliyah
Lambang Al Washliyah yang digunakan berupa lambing dengan warna hijau dan bergambar
bulan sabit dengan lima bintang yang berwarna putih. Masing-masing dari gambar tersebut
memiliki artinya sendiri yang mencerminkan sejarah berdirinya Al Washliyah. Berikut adalah
penjelasannya.

 Bulan Terbit
Bulan terbit mencerminkan bulan purnama raya yang sedang memancarkan cahayanya di
alam dunia. Hal ini juga merupakan peringatan kepada aam bahwa agama Islam akan
berkembang merata ke seluruh penjuru alam. “Dialah Allah yang telah menjadikan matahari
bersinar dan bulan bercahaya.” (Al Qur’an)

 Lima Bintang
Simbol lima bintang yang ada pada logo organisasi ini melambangkan sendi kebenaran
agama Islam dengan lima rukun Islam. Yang utama merupakan sembahyang lima waktu yang
merupakan fondasi kokoh yang menyinari rohani dan jasmani umatnya supaya dapat
menunaikan perintah Ilahi untuk mencapai kemuliaan di dunia dan di akhirat. “Dan akan
beberapa tanda, dan dengan bintang itu mereka mendapat petunjuk.” (Al Qur’an)

 Warna Putih
Warna putih dari logo organisasi ini mencerminkan keimanan orang yang mukmin sebagai
cahaya bulan yang baru terbit. Warna sinar yang terpancar merupakan cahaya terang
benderang dan tetap akan timbul meskipun ada hujan, awan, serta angin badai kencang.
Cahaya itu akan tetap bersinar hingga saat penghabisan dan tidak akan lenyap.

 Dasar Berwarna Hijau


Dasar lambang yang berwarna hijau mencerminkan bahwa setiap orang mukmin wajib suci
hati, rohani, jasmani, dan budi pekertinya. Selain itu, orang mukmin juga lemah lembut
dalam mencapai kemuliaan dan perdamaian yang kekal di muka bumi. “Adakah tidak engkau
lihat sesungguhnya Allah telah menurunkan dari langit akan air, maka jadilah bumi hijau.
Sesungguhnya Allah amat pengasih lagi amat mengetahui (mengkabarkan).” (Al Qur’an)

 Cahaya Bulan dan Bintang


Cahaya bulan dan bintang melambangkan bahwa agama Islam dan kaum muslimin
merupakan pedoman petunjuk keselamatan di daerah dan di lautan dengan jalan yang lemah
lembut. Cahaya tersebut tidak dapat ditutupi dengan apa pun dan dimana pun. Karena
ibaratnya air, sinar bulan dan bintang akan berjalan merata ke bumi dan lambat laun akan
merata ke seluruh bumi.

“Dan Dialah Allah yang telah menjadikan bagi kamu akan beberapa bintang supaya kamu
dapat petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami nyatakan beberapa
tanda bagi kaum yang mengerti.” (Al Qur’an).
3. Tuliskan tujuan dan visi-misi Aljam’iyatul Washliyah?
Jawaban:
 Tujuan Al jm’iyatul Washliyah:
1. Mengamalkan ajaran Islam untuk kebahagiaan dunia dan akhirat
2. Mewujudkan masyarakat yang beriman, bertaqwa, aman, damai, adil, makmur diridhai
Allah Swt. Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
3. Menumbuhkan gairah dan dorongan yang kuat dalam masyarakat Indonesia untuk turut
berperan serta secara aktif dalam Pembangunan Nasional.
 Visi Al Washliyah:
visi Al Washliyah pada umumnya adalah untuk melakukan jihad fi sabilillah yang artinya
untuk berjihad berjuang dengan sungguh-sungguh di jalan Allah, dan mencari
mardhatillah, yang artinya untuk mencari ridha Allah. Maka dari itu, untuk mencapai visi
tersebut, Al Washliyah memiliki visi khusus yaitu membangun washilah yang berarti
sebagai suatu kelompok komunitas Islam yang selalu berjuang untuk membangun dan
memperkuat hubungan manusia dengan Allan dan antar manusia dengan manusia.
 Misi Al Washliyah
1. Untuk meningkatkan iman, ilmu dan amal.
2. Menjalin kerjasama dengan setiap organisasi Islam untuk memajukan Islam.
3. Melindungi anggota dimanapun ia berada dari keterbelakangan di segala bidang,
gangguan dan ancaman.
4. Memberikan kontribusi dalam upaya menciptakan ketertiban bangsa dan umat Islam
dengan damai, adil dan sejahtera.
5. Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan sesama warga Al- Washliyah dan
dengan organisasi lainya termasuk pemerintah.

4. Anggaran Dasar (AD) ada 14 BAB, sebutkan ke 14 BAB tersebut?


Jawaban:

BAB I

NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Pasal 1

(1)   Organisasi ini bernama Al jam’iyatul Washliyah dengan singkatan disebut Al Washliyah


(2)   Organisasi ini didirikan pada tanggal 9 Rajab 1349 H, bertepatan dengan tanggal 30
November 1930 M di Medan.
(3)   Pusat organisasi ini berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik Indonesia.

BAB II
AZAS DAN AKIDAH

Pasal 2
Asas dan akidah

Al Washliyah berasaskan Islam dalam iktihad, dalam hukum fikih bermazhab Ahlus Sunnah
Wal Jama’ah dengan mengutamakan Mazhab Syafi’i.

BAB III
TUJUAN, SIFAT FUNGSI DAN USAHA

Pasal 3
Tujuan

Al Washliyah bertujuan :
a.     Mengamalkan ajaran Islam untuk kebahagiaan dunia dan akhirat
b.    Mewujudkan masyarakat yang beriman, bertaqwa, aman, damai, adil, makmur diridhai Allah
Swt. dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
c.     Menumbuhkan gairah dan dorongan yang kuat dalam masyarakat Indonesia untuk turut
berperan serta secara aktif dalam Pembangunan Nasional.

Pasal 4
Sifat

(1)       Al Washliyah organisasi yang bersifat independent.


(2)       Al Washliyah mempunyai organisasi bagian yang otonom.

Pasal 5
Fungsi

Al Washliyah sebagai organisasi kemasyarakatan Islam berfungsi :


a.     Menjalankan peran aktifnya dalam kegiatan-kegiatan untuk kemaslahatan Pembangunan
nasional dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan membina masyarakat
Indonesia seluruhnya yang sesuai dengan ajaran Islam
b.    Sebagai wadah penyalur kegiatan sesuai dengan kapentingan anggotanya.
c.     Menjadi wahana penggerak, pembinaan dan pengembangan warganya dalam rangka
mewujudkan tujuan organisasi.
d.    Selaku sarana penghimpun dan penyalur aspirasi anggota maupun  masyarakat dalam
berperan aktif pada usaha memberhasilkan pembagunan nasional dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
e.     Sebagai mediator, komunikator atau menjadi fasilitator penyalur aspirasi anggotanya dalam
hal menjalin komunikasi timbal balik antarorganisasi kemasyarakatan, Partai Politik, Badan
Legislatif dan  Instansi Pemerintah.

Pasal 6
Usaha

Untuk mencapai ujuan organisasi, Al Washliyah melakukan usaha-usaha :


a.     Mengadakan, memperbaiki dan memperkuat hubungan persaudaraan umat
Islam                    (Ukhuwah Islamiyah) dalam dan luar negeri, serta melakukan berbagai
upaya untuk menegakkan keadilan dan perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia ( HAM ).
b.    Melaksanakan amar makruf nahi munkar.
c.     Menyantuni fakir miskin dan memelihara serta mendidik anak miskin, yatim piatu, dan anak
terlantar.
d.    Membangun lembaga-lembaga pendidikan dalam segala jenis dan jenjang pendidikan serta
mengatur kesempurnaan pendidikan, pengajaran dan kebudayaan.
e.     Mengadakan berbagai pertemuan ilmiah dan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan
kualitas dan Sumber Daya Manusia ( SDM ).
f.     Memperbanyak tabligh, tazkir, taklim, penerangan dan penyuluhan di tengah-tengah umat.
g.    Meningkatkan kesejahteraan umat melalui pembinaan dan pengembangan ekonomi.
h.     Turut serta membina stabilitas nasional yang mantap dan dinamis di seluruh wilayah
Republik Indonesia dalam rangka mewujudkan kondisi yang menguntungkan bagi
pelaksanaan dan kesuksesan Pembangunan Nasional.
i.      Melakukan usaha-usaha lain yang di pandang perlu sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan organisasi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB IV
A N G GO T A

Pasal 7

Keanggotaan dalam Al Washliyah terdiri dari :


a.     Anggota biasa
b.    Anggota kehormatan.

BAB V
PIMPINAN

Pasal 8
Tingkat Pimpinan

Tingkat  Pimpinan organisasi Al Washliyah adalah :


a.     Pengurus Besar untuk tingkat Pusat
b.    Pimpinan Wilayah untuk tingkat Provinsi.
c.     Pimpinan Daerah untuk tingkat Kabupaten/ Kota.
d.    Pimpinan Cabang untuk tingkat Kecamatan.
e.     Pimpinan Ranting untuk tingkat Desa/Kelurahan.

Pasal 9
Pengurus Besar

(1)    Pengurus Besar adalah pimpinan tertinggi organisasi Al Washliyah.


(2)    Pengurus Besar sekurang-kurangnya 21 (dua puluh satu) orang yang terdiri atas ;
a. Ketua Umum;
b. 5 (lima) orang Ketua;
c. Sekretaris Jenderal;
d. 5 (lima) orang Sekretaris;
e. Bendahara;
f. 7 (tujuh) orang anggota Pleno.

Pasal 10
Hak dan Kewajiban Pengurus Besar

(1)    Pengurus Besar berhak menetapkan dan melaksanakan segala sesuatu yang tidak termasuk
dalam Anggaran Dasar dan Anggara Rumah Tangga dan tidak tersebut dalam putusan
muktamar, sepanjang tidak bertentangan dengan jiwa dan semangat Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan Putusan Muktamar.
(2)    Pengurus Besar berkewajiban memimpin dan mengawasi organisasi yang berfungsi
sebagaimana di sebutkan pada pasal (5).
(3)    Pengurus Besar berkewajiban menyampaikan kebijaksanaan kepada Dewan Fatwa.
(4)    Pengurus Besar berhak mewakili organisasi di dalam dan luar pengadilan dan dapat
menunjuk pihak lain bertindak untuk dan atas nama organisasi dalam mewakili kepentingan
organisasi.

BAB VI
DEWAN FATWA

Pasal 11

(1)    Dewan Fatwa adalah badan permusyawaratan ulama dan cendekiawan Al Washliyah yang
berfunsi dan berwenang memberi fatwa sebagai pedoman penyelesaian persoalan-persoalan.
(2)    Dewan Fatwa terdiri atas seorang Ketua, 2 (dua) Wakil Ketua, seorang Sekretaris, dan
beberapa anggota dewan yang berasal dari kalangan ulama dan cendekiawan muslim.
(3)    Ketua dan Wakil Ketua Dewan Fatwa di tetapkan oleh muktamar. Sedangakn Sekretaris dan
anggotanya disusun bersama-sama oleh Ketua/Wakil Ketua Dewan Fatwa dan Pengurus
Besar, sebagai Mandataris Muktamar, dan di tetapkan oleh Pengurus Besar.
(4)    Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada pasal 11 ayat (1) Dewan Fatwa
berhak memutuskan sesuatu hukum dan penyelesaian persoalan-persoalan yang timbul di
kalangan Al Washliyah.
(5)    Pengurus Besar wajib melaksanakan keputusa-keputusan sebagaimana di maksud pada
pasal 11 ayat (4) di atas.
(6)    Dewan Fatwa berhak mengawasi dan menegur Pengurus Besar. Teguran dimaksud di
sampaikan kepada Pengurus Besar setelah di putuskan dalam rapat Dewan Fatwa.
(7)    Setelah dapat penjelasan dari Pengurus Besar dalam rapat Dewan Fatwa, Dewan Fatwa
berhak menyarankan kepada pengurus Besar untuk menjatuhkan  sanksi organisasi terhadap
personalia Pengurus Besar yang melakukan tindakan yang bertentangan dengan Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan/atau Keputusan Muktamar.
(8)    Dalam hal yang menyangkut Pengurus Besar, rapat Dewan Fatwa dihadiri oleh Personalia
Dewan Fatwa dan Wakil dari Pengurus Besar.

BAB VII
DEWAN PENASEHAT
DAN PERTIMBANGAN

Pasal 12
(1)   Dewan Penasehat dan Pertimbangan adalah badan konsultatif organisasi yang berfungsi
memberikan nasehat dan pertimbangan dalam upaya pembinaan dan pengembangan
organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
(2)   Dewan Penasehat dan pertimbangan terdiri atas seorang Ketua dan beberapa orang anggota
yang berasal dari tokoh masyarakat.
(3)   Ketua dan anggota Dewan Penasehat dan Pertimbangan ditetapkan oleh Pengurus Besar.

BAB VIII
MAJELIS

Pasal 13
(1)   Untuk mencapai tujuan dan kelancaran pelaksanaan usaha-usaha organisasi sebagaimana
dimaksud pada pasal 4 dan 6 Anggaran Dasar, diadakan Majelis-majelis.
(2)   Majelis-majelis berfungsi sebagai badan pembantu pimpinan, sesuai dengan tingkat dan
bidangnya masing-masing.

BABIX
ORGANISASI BAGIAN

Pasal 14
(1)   Organisasi Bagian adalah organisasi otonom yang tidak terlepas dari organisasi Al
Washliyah, berada di bawah pengawas dan bimbingan Pengurus Besar, serta seasas dan
setujuan dengan Al Washliyah.
(2)   Organisasi Bagian mempunyai Pimpinan Pusat yang dipilih dan ditetapkan dalam Muktamar
masing-masing.
(3)   Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Organisasi Bagian berlaku setelah dikukuhkan
oleh Pengurus Besar.

BABX
LEMBAGA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 15
Lembaga Pengambilan Keputusan

Bentuk lembaga pengambilan keputusan terdiri atas :


a.     Muktamar;
b.    Muktamar Luar Biasa;
c.     Musyawarah, dan;
d.    Rapat.

BAB XI
PENGASILAN, HAK MILIK DAN WAKAF

Pasal 16
Penghasilan

Penghasilan organisasi didapat dari :


a.     Uang pangkal dan uang iuran anggota.
b.    Hasil usaha dan ekonomi organisasi.
c.     Infaq, sedekah, wakaf, hibah dan sumber-sumber penghasilan lain yang halal, sah, dan tidak
mengikat.

Pasal 17
Hak Milik dan Wakaf

(1)   setiap harta benda yang dibeli oleh atau usaha atas nama organisasi Al Washliyah atau
diusahakan dan/atau diserahkan kepada Al Washliyah untuk atas nama Al Washliyah, maka
harta benda tersebut menjadi hak milik Al Washliyah dan terdaftar pada Pengurus Besar Al
Washliyah.
(2)   Setiap pimpinan Al Washliyah secara ex officio menjadi nazir setiap harta benda wakaf
yang diserahkan kepada Al Washliyah.
(3)   Pemindahan segala hak atas hak milik Al Washliyah harus dengan izin tertulis dari Pengurus
Besar.
(4)   Ketentuan pasal 17 ayat (3) di atas juga berlaku terhadap harta wakaf yang berada di bawah
kenaziran Al Washliyah.
(5)   Hak pemilikan setiap harta benda Al Washliyah yang pimpinannya di tempat tertentu
dibubarkan, dikuasai oleh pimpinan yang diatasnya.
(6)   Apabila organisasi ini dibubarkan, maka berdasarkan Keputusan Muktamar, segala harta
benda yang dimilikinya dan harta wakaf yang berada di bawah kenazirannya digunakan untuk
keperluan Islam.

BAB XII
BENDERA, LAMBANG DAN LAGU

Pasal 18
Bendera

Bendera Al Washliyah adalah bulan sabit berbintang lima, bertulisan ‫الجمعية الوصلية‬ (aksara


Arab/Khot sulus), berwarna putih dan dasar hijau.

Pasal 19
Lambang

Lambaing Al Washliyah adalah bulan sabit berbintang lima, di dalam perisai berpuncak lima,
bertuliskan ‫الجمعية الوصلية‬ (aksara Arab/Khot sulus), berwarna putih dan dasar hijau.

Pasal 20
Lagu

Lagu Al Washliyah adalah lagu “Al Washliyah”.

BAB XII
PEMBUBARAN DAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 21

Organisasi ini tidak dapat dibubarkan kecuali ¾ dari seluruh anggota biasa menghendakinya,
atau berdasarkan Keputusan Muktamar yang secara khusus diadakan untuk itu.

Pasal 22

Anggaran Dasar ini hanya diubah oleh dan di dalam Muktamar.

BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 23

Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut di dalam
Anggaran Rumah Tangga dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari
Anggaran Dasar.
......................................................................................................................................................

Ketentuan:

1) Jawaban diketik difile word


2) Kumpulkan melalui komting dan di rar selanjutnya dikirim ke email
alkausasaragih3@gmail.com
3) Waktu 21.00—12.00 wib besok

Anda mungkin juga menyukai