Anda di halaman 1dari 37

2.

Menerapkan prinsip dan konsep mekanika klasik sistem


kontinu dalam menyelesaikan masalah.

2.1 Memformulasikan hubungan antara konsep torsi, momentum sudut, dan momen inersia
berdasarkan hukum II Newton serta penerapannya dalam masalah benda tegar.

 Mendeskripsikan dan memformulasikan besaran-besaran pada gerak rotasi (momen gaya,


momen inersia, dan momentum sudut).
 Mendeskripsikan dan memformulasikan hukum II Newton pada gerak rotasi.
 Mendeskripsikan keseimbangan benda tegar.
 Menggunakan konsep gerak rotasi dan keseimbangan benda tegar dalam pemecahan masalah.
 Menumbuhkan sikap kreatif melalui kajian tentang gerak rotasi.

Close Next
Daftar Materi Pokok

Rotasi Benda Tegar


(Halaman 257 – 298)

Keseimbangan dan Titik Berat


(Halaman 298 – 336)

Back Next
A. Rotasi Benda Tegar

Momen Gaya

 Suatu benda tegar dapat berputar (bergerak rotasi) jika pada benda tersebut
dikerjakan suatu gaya yang tidak melalui pusat massa (poros) benda.
 Sesuatu yang dapat menyebabkan suatu benda berotasi dinamakan momen
gaya atau torsi.
 Momen gaya didefinisikan sebagai vektor hasil perkalian silang antara vektor
yang berarah dari poros ke titik kerja gaya (r) dengan gaya yang bekerja (F).

Back Next
 Rumus momen gaya:

 Momen gaya merupakan besaran vektor. Besarnya adalah:

 Lengan momen adalah panjang


garis yang ditarik dari poros (O)
sampai memotong tegak lurus garis
kerja gaya (garis yang dibuat
melalui vektor gaya). Manakah lengan momen pada gambar
di atas?

Home Back Next


 Jika gaya yang bekerja pada benda tidak melalui poros, maka momen gaya
pada benda tidak sama dengan nol dan efek yang dialami oleh benda adalah
berotasi.
 Jika gaya yang bekerja pada benda melalui poros, maka momen gayanya
adalah nol dan benda tidak berotasi.
 Momen gaya pada; gerak rotasi analog dengan gaya pada gerak translasi.

Kopel dan Momen Kopel

 Dua buah gaya sama besar dan berlawanan arah yang memiliki garis kerja tidak
berhimpit disebut kopel.

Home Back Next


 Momen kopel selalu sama besarnya terhadap semua titik, yaitu:

Home Back Next


Koordinat Titik Tangkap Resultan
Gaya
 Jika beberapa gaya bekerja pada bidang XY; maka komponen-komponen gaya
pada sumbu-Y dapat digantikan oleh sebuah gaya resultan (Ry).

Absis Titik Tangkap Resultan Gaya

Komponen Resultan Gaya pad Sumbu Y

 Momen dari gaya Ry adalah:

Home Back Next


 Komponen-komponen gaya pada sumbu-X dapat digantikan oleh sebuah gaya
resultan (Rx).

Ordinat Titik Tangkap Resultan Gaya

Komponen Resultan Gaya pad Sumbu X

 Koordinat titik tangkap gaya resultannya adalah:

Home Back Next


Momen Inersia

 Momen inersia dari sebuah partikel bermassa m adalah hasilkali massa partikel
m dengan kuadrat jarak partikel dari titik poros (r2).

 Momen inersia sistem partikel:

Home Back Next


Momen Inersia Benda Tegar

 Batang homogen poros melalui pusat:


L

M = massa batang

 Batang homogen poros melalui salah satu ujung: L = panjang batang


L

Home Back Next


 Pelat segiempat poros melalui pusat:

a
b
 Pelat segiempat poros sepanjang tepi:

M = massa pelat

a a = lebar pelat
b b = panjang pelat

Home Back Next


 Silinder berongga poros melalui pusat:

R2
R1
 Silinder pejal poros melalui pusat:

M = massa silinder
R = jari-jari silinder
R Home Back Next
 Silinder tipis berongga (cincin) poros melalui pusat:

 Bola pejal:

M = massa
R = jari-jari

R Home Back Next


 Bola tipis berongga:

 Jika momen inersia benda terhadap pusat massa


diketahui, yaitu Ipm , maka momen inersia benda terhadap
R sembarang sumbu yang sejajar dengan sumbu pusat
massa dapat dihitung dengan teori sumbu paralel, yaitu:

Home Back Next


Hubungan Momen Gaya dengan Percepatan Sudut

 Hubungan antara momen gaya dengan percepatan sudut analog dengan


hubungan gaya dengan percepatan linier pada gerak translasi.

Momentum Sudut
 Momentum sudut merupakan besaran vektor yang
mempunyai arah dan arah dan besar momentum sudut
adalah sama dengan hasil kali momen inersia benda
dengan laju sudutnya.

Home Back Next


Hubungan Momentum Sudut dengan Momen Gaya

 Hubungan momentum sudut dengan momen gaya juga dapat dinyatakan sebagai
berikut.

Pernyataan Hukum II Newton


untuk Gerak Rotasi

Home Back Next


Hukum Kekekalan Momentum Sudut

 Hukum kekekalan momentum


sudut menyatakan bahwa: “Jika
tidak ada resultan momen gaya luar
yang bekerja pada benda (sistem),
maka momentum sudut sistem
tersebut adalah tetap.”

Home Back Next


Energi Gerak Rotasi

 Benda yang bergerak rotasi murni mempunyai energi kinetik rotasi.

 Benda yang bergerak translasi dan bergerak rotasi sekaligus (menggelinding)


mempunyai energi kinetik gabungan (translasi dan rotasi).

Home Back Next


 Energi kinetik gabungan (translasi dan rotasi):

 Jika resultan momen gaya luar yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka
pada gerak rotasi berlaku hukum kekekalan energi mekanik.

Home Back Next


Usaha Gerak Rotasi

 Dalam gerak rotasi, momen gaya yang bekerja pada benda dikatakan melakukan
usaha jika momen gaya tersebut menimbulkan perpindahan sudut pada benda,
dan besarnya usaha yang dilakukan oleh momen gaya akan mengubah energi
kinetik rotasi.

Home Back Next


B. Keseimbangan dan Titik Berat

Pengertian Keseimbangan

 Keseimbangan dalam fisika digunakan untuk


menyatakan keadaan benda yang tidak mengalami
percepatan linier maupun percepatan sudut).

 Benda yang diam, dikatakan berada dalam


keseimbangan statik.

 Benda yang bergerak dengan kecepatan yang tetap


dikatakan berada dalam keseimbangan mekanik.

Home Back Next


Keseimbangan Partikel

 Partikel adalah benda yang ukurannya dapat diabaikan dan dapat digambarkan
sebagai titik materi, maka semua gaya pada benda dianggap bekerja pada titik
tersebut, sehingga gaya-gaya yang tidak seimbang pada benda hanya akan
menyebabkan benda bergerak translasi.
 Syarat keseimbangan statik partikel adalah resultan gaya pada benda sama
dengan nol.

 Contoh penggunaan konsep keseimbangan statik partikel:

Home Back Next


Keseimbangan Benda Tegar

 Syarat keseimbangan benda tegar adalah:

Apa arti dari kedua syarat keseimbangan benda tegar di atas?

Home Back Next


Titik Berat

 Titik berat adalah titik kedudukan dalam suatu benda dimana gaya berat secara
efektif bekerja pada benda itu, sehingga titik berat adalah titik tangkap dari
semua gaya berat benda.
 Benda yang terdiri dari sistem partikel, beratnya (w) adalah resultan gaya berat
partikel-partikelnya dan garis kerja w selalu melalui titik pusat gravitasi (titik
berat).
 Koordinat titik berat benda tegar adalah Z0 (x0, y0).

w = berat

Home Back Next


 Koordinat Z0 (x0, y0) dalam pernyataan massa benda.

m = Massa

Home Back Next


 Koordinat titik berat benda-benda homogen berdimensi tiga adalah Z0 (x0, y0),
dengan:

V = Volume

 Untuk benda-benda pejal berdimensi tiga dengan bentuk teratur:

Home Back Next


Home Back Next
 Koordinat titik berat benda-benda homogen berdimensi dua adalah Z0 (x0, y0),
dengan:

Home Back Next


 Untuk benda-benda berdimensi dua dengan bentuk teratur:

Home Back Next


Untuk benda homogen yang berbentuk luas bidang ruang:

Home Back Next


Home Back Next
 Koordinat titik berat benda-benda homogen satu dimensi adalah Z0 (x0, y0),
dengan:

 Koordinat titik berat benda-benda homogen satu dimensi dengan bentuk teratur:

Home Back Next


Home Back Next
Titik Pusat Massa

 Titik pusat massa adalah titik yang mewakili posisi benda bila dianggap sebagai
suatu titik materi.

 Titik berat bukan titik pusat massa meskipun umumnya titik berat benda
berhimpit dengan titik pusat massanya.

 Koordinat titik pusat massa adalah (xpm, ypm).

Home Back Next


Jenis-Jenis Keseimbangan

Keseimbangan Labil

Keseimbangan Keseimbangan Stabil (Mantap)

Keseimbangan Netral (Indeferen)

 Keseimbangan labil didefinisikan sebagai keseimbangan yang dialami benda


dimana setelah gangguan kecil pada benda dihilangkan, maka benda tidak
kembali ke kedudukan seimbangnya semula, tetapi bahkan meningkatkan
gangguan tersebut.
 Pusat gravitasi benda yang berada dalam keseimbangan labil turun bila benda
akan menggelinding setelah mengalami gaya F.

Home Back Next


Keseimbangan Labil

 Keseimbangan stabil (mantap)


didefinisikan sebagai keseim-bangan
yang dialami benda dimana setelah
gangguan kecil dihilangkan, maka
benda akan kembali ke kedudukan
keseimbangan semula.
 Pusat gravitasi benda yang berada
dalam keseimbangan stabil naik bila
benda akan menggelinding setelah
mengalami gaya F.
Keseimbangan Stabil

Home Back Next


 Keseimbangan stabil (mantap) didefinisikan sebagai keseimbangan benda
dimana gangguan kecil yang diberikan tidak mempengaruhi keseimbangan
benda dan pusat gravitasinya selalu tetap.

Keseimbangan Netral

Home Back Next

Anda mungkin juga menyukai