Anda di halaman 1dari 12

p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha

e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 1 Tahun 2018

Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Terhadap


Loyalitas Pelanggan pada PT. Pos Cabang Singaraja

Ketut Valien Wira Atmaja1, I Nyoman Sujana2, Kadek Rai Suwena3

Jurusan Pendidikan Ekonomi


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: valienwira2804@gmail.com1, sujanatbn@yahoo.com2,


kadek_suwena@yahoo.co.id3

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung kualitas pelayanan dan
kepuasan terhadap loyalitas pelanggan Kantor Pos secara parsial, pengaruh
langsung kualitas pelayanan terhadap kepuasan, dan pengaruh tidak langsung
kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan Kantor Pos melalui kepuasan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian pengumpulan
data ini menggunakan kuesioner berupa angket yang disebar kepada 100
responden. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur.
Menggunakan bantuan SPSS 24.0 for Windows. Dari hasil peneliatan yang diperoleh
ada pengaruh langsung kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan sebesar
0,064, ada pengaruh langsung kepuasan terhadap loyalitas pelanggan sebesar
0,787, ada pengaruh langsung kualitas pelayanan terhadap kepuasan sebesar
0,109, ada pengaruh tidak langsung kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan
melalui kepuasan sebesar 0,086.

Kata kunci: kualitas pelayanan, kepuasan terhadap loyalitas

Abstract
This study aims to determine the influence of direct service quality and satisfaction
with customer loyalty in partial of Post Office, the direct service quality to satisfaction,
and the indirect influence of service quality to customer loyalty of Post Office through
satisfaction. This research is a quantitative research.The research method of
collecting this data using questionnaires in the form of questionnaires distributed to
100 respondents. This research used method of path analysis with used SPSS 24.0
for Windows. From the result of this research there is direct influence of service
quality to customer loyalty equal to 0,064, there is direct influence of satisfaction to
customer loyalty equal to 0,787, there is direct influence of service quality to
satisfaction equal to 0,109, there is indirect quality of service to customer loyalty
through satisfaction equal to 0,086.

Keywords : service quality, satisfaction with loyalty


PENDAHULUAN mengembangkan perusahaanya untuk
Persaingan bisnis jasa yang semakin mendapkan perhatian konsumen. Sebagai
ketat di Indonesia dewasa ini memberikan contoh di Bali, banyak bermunculan
pengaruh baik secara langsung maupun bisnis jasa seperti biro perjalanan
tidak langsung terhadap perusahaan. wisata, penginapan dan pengiriman
Persaingan yang ketat ini menyebabkan barang (ekspedisi). Menurut Solomon
perusahaan di Indonesia berlomba (2003:7) Jasa adalah produk yang tidak

12
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 1 Tahun 2018

dapat dilihat yang kita beli dan gunakan Kepuasaan konsumen merupakan
tetapi tidak pernah memiliki. suatu hal yang sangat penting. Untuk
Jasa ekspedisi adalah salah satu bertahan di dunia bisnis terutama dibidang
jasa yang bergerak dibidang pengiriman jasa, kelangsungan hidup sebuah
barang. Secara umum pelayanan jasa perusahaan sangat tergantung pada
pengiriman barang adalah segala upaya kepuasan para pelanggannya. Upaya-
yang diselenggarakan atau dilaksanakan upaya yang akan dilakukan oleh
secara sendiri atau secara bersama-sama perusahaan untuk memuaskan kebutuhan
dalam suatu organisasi untuk memberikan konsumen dengan berbagai strategi dan
pelayanan secara efektif dan efisien. Di
berbagai cara dengan harapan agar
Indonesia jasa pengiriman/jasa ekspedisi
sangatlah penting karena luas daerah konsumen merasa puas dengan kualitas
Indonesia dan terdiri dari banyak pulau. pelayanan yang diberikan perusahaan.
Maka jasa ekspedisi/pengiriman barang Kualitas pelayanan adalah salah
sangat efektif dan efesien waktu. Di kota satu faktor yang akan mempengaruhi
Singaraja sangat berkembang jasa loyalitas pelanggan yaitu ketika seseorang
ekpedisi seperti JNE, JNT, TIKI, dan mendapatkan pengalaman pada
Kantor Pos sehingga menuntut pihak perusahaan yang dapat membentuk
pengusaha menyusun kebijakan untuk perilaku Zikmund (dalam Vanessa,
menghadapi persaingan yang ada. Salah 2007:72). Dimana dibuktikan kualitas
satu usaha untuk menghadapi persaingan pelayanan mempengaruhi kepuasan
tersebut adalah perusahaan memberikan pelanggan sehingga menjadi suatu respon
pelayanan yang terbaik. Selain untuk kepada konsumen atas apa yang sudah
mendapatkan laba perusahaan juga diterima. Masalah pelayanan sebenarnya
menginginkan agar pelanggan tetap loyal bukanlah hal yang rumit atau sulit, tetapi
terhadap perusahaan. apabila hal ini tidak diperhatikan maka
Sopiah (2013:105) “Loyalitas lebih dapat menimbulkan hal-hal yang rawan
ditunjukan pada suatu perilaku, yang karena sifatnya yang sangat sensitif.
ditunjukkan dengan pembelian rutin. Dan PT Kantor Pos adalah salah satu
didasarkan pada unit pengambilan perusahaan yang bergerak dibidang
keputusan”. Griffin (dalam Sopiah 2013). pelayanan yaitu jasa pengiriman barang
Loyalitas adalah mengacu pada wujud (ekspedisi). Kantor Pos merupakan
perilaku dari unit-unit pengambilan perusahaan jasa pengiriman (ekspedisi)
keputusan untuk melakukan pembelian tertua yang masih bertahan. Kantor pos
dikatakan tertua terbukti kator pos sudah
secara terus-menerus terhadap barang
berdiri pertama kali di Batavia (sekarang
atau jasa dari suatu perusahaan yang Jakarta) pada tanggal 26 agustus 1746.
dipilih. Oliver (dalam Vanessa 2007) Usia perusahan tidak menjamin
Loyalitas pelanggan adalah komitmen perusahan kantor pos tidak mengalami
untuk bertahan secara mendalam untuk masalah ataupun kesalahan dalam
melakukan pembelian ulang atau manajemen perusahaan, masih,ada
berlangganan kembali produk atau jasa permasalaah kualitas pelayanan yang
terpilih secara konsisten dimasa yang masih membuat pelanggan kurang puas
akan datang, meskipun pengaruh situasi dalam kualitas pelayanan jasa kantor pos.
dan usaha- usaha pemasaran mempunyai Dari penelitian awalnya yang dilakukan,
potensi untuk menyebabkan perubahan diketahui ada beberapa komplain
perilaku. Apabila pelanggan puas berkaitan dengan pelayanan diantaranya.
terhadap jasa atau barang yang diberikan, Pada bulan Juli 2016 terjadi 7 masalah
maka akan menimbulkan kesetiaan komplain karena keterlambatan. Bulan
pelanggan sehingga membuat pelanggan Agustus 2016 terjadi 7 komplain karena
menjadi loyal. Untuk meningkatkan masalah keterlambatan pengiriman.
loyalitas, perusahaan harus meningkatkan September 2016 terjadi 4 komplain karena
kepuasaan setiap pelanggan dan masalah keterlambatan pengiriman.
mempertahankan tingkat kepuasaan Oktober 2016 terjadi 10 komplain karena
tersebut dalam jangka panjang. masalah keterlambatan pengiriman

13
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 1 Tahun 2018

barang dan 1 komplain masalah karena menganggap bahwa kualitas merupakan


kerusahaan barang. November 2016 karakteristik atau atribut yang dapat
terjadi 8 komplain karena masalah dikuantitatifkan dan dapat diukur.
keterlambatan pengiriman barang. Pendekatan berbasis pengguna (user-
Desember 2016 terjadi 12 komplain based approach) Pendekatan ini
karena masalah keterlambatan pengiriman didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas
barang. tergantung pada orang yang
Adanya komplain dari pelanggan memandangnya sehingga produk yang
tersebut sedikit tidaknya akan berdampak paling memuaskan prefensi seseorang
kepada penilaian pelanggan terhadap (misalnya, kualitas yang dirasakan
kinerja PT Kantor Pos akan menurun atau [perceived quality]) merupakan produk
tidak baik. Ini akan berdampak pada yang berkualitas paling tinggi. Pendekatan
kepuasan pelanggan. Berdasarkan berbasis manufaktur (manufacturing-
permasalahan tersebut maka dipandang based approach) Perspektif ini bersifat
perlu untuk melakukan penelitian yang berdasarkan pasokan (supply-based) dan
dituangkan dalam judul “Pengaruh secara khusus memperhatikan praktik-
Kualitas Pelayanan dan Kepuasan praktik perekayasaan dan
terhadap Loyalitas Pelanggan Kantor Pos kemanufakturan, serta mendefinisikan
Cabang Pusat Singaraja”. kualitas sebagai kesesuaian atau
Christopher (2010:154) kesamaan dengan persyaratan
mendefinisikan “kualitas layanan sebagai (conformance to requirements). Penentu
sesuatu yang secara konsisten memenuhi kualitas dalam pendekatan ini adalah
atau melampaui harapan pelanggan”. standar-standar yang ditetapkan
Sentot (2010:178) menyatakan “bahwa perusahaan, bukan oleh konsumen
kualitas layanan adalah penentu pengguna. Pendekatan berbasis nilai
kepercayaan pelanggan terhadap (value-based approach) Kualitas dalam
perushaan dan produk-produknya”. perspektif ini bersifat relatif sehingga
Selanjutnya Tjiptono (dalam Sopiah, 2013) produk yang paling bernilai adalah barang
menjelaskan bahwa apabila jasa diterima atau jasa yang paling tepat untuk dibeli
atau disaranan sesuai dengan yang (best-buy).
diharapkan, kualitas jasa dipersepsikan Dari beberapa definisi para ahli,
baik dan memuaskan. Jika jasa yang dapat disimpulkan bahwa, kualitas jasa
diterima melampaui harapan pelanggan, sangat berperan penting dalam kemajuan
kualitas jasa dipersepsikan sebagai suatu perusahaan apabila konsumen
kualitas yang ideal. Sebaliknya, apabila merasa layanan yang diberikan memenuhi
jasa yang diterima lebih rendah daripada atau melebihi harapan maka perusahan
yang diharapkan, kualitas jasa akan dipersepsikan baik oleh konsumen.
dipersepsikan buruk. Garvin (dalam Sebaliknya, apabila jasa yang diterima
Sopiah, 2013) menyatakan lima macam lebih rendah daripada yang diharapkan,
perspektif kualitas yang berkembang. kualitas jasa dipersepsikan buruk. Dengan
demikian, baik tidaknya kualitas pelayanan
Kelima macam perspektif inilah yang bisa
tergantung pada kemampuan penyedia
menjelaskan mengapa kualitas bisa jasa untuk memenuhi harapan pelanggan
diartikan beraneka ragam oleh orang yang secara konsisten. Kualitas pelayanan ini
berbeda dalam situasi yang berlainan. menjadi penting karena akan berdampak
Adapun kelima macam perspektif kualitas langsung pada citra perusahaan. Kualitas
tersebut adalah Pendekatan pelayanan yang akan menjadi keuntungan
transcendental (transcendental approach) bagi perusahaan. Jika perusahaan sudah
Dalam pendekatan ini kualitas dipandang mendapat nilai positif di mata konsumen,
sebagai keunggulan bawaan (innate maka konsumen tersebut akan
excellence), di mana kualitas dapat memberikan feedback yang baik, serta
dirasakan atau diketahui, tetapi sulit bukan tidak mungkin akan menjadi
didefinisikan dan dioperasionalisasikan. pelanggan tetap atau repeat buyer. Maka
Pendekatan berbasis produk (product- dari itu, sangat penting untuk
based approach) Pendekatan ini

14
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 1 Tahun 2018

mempertimbangkan aspek kepuasan Kekecewaan timbul apabila kinerja yang


pelanggan terkait kualitas pelayanan yang aktual tidak memenuhi harpan konsumen.
diberikan. Dari beberapa definisi para ahli,
Christopher (2010) menyatakan dapat disimpulkan bahwa, kepuasan dapat
dimensi generik yang digunakan oleh diartikan sebagai adanya kesamaan
pelanggan untuk mengevaluasi kualitas antara kinerja produk dan pelayanan yang
pelayanan yaitu berwujud (tangible), yaitu diharapkan konsumen. Dalam era
penampilan fasilitas fisik, peralatan, kompetisi bisnis yang ketat seperti
personil, dan materi komunikasi. sekarang, kepuasan konsumen
Kehandalan (reability), yaitu kemampuan merupakan hal yang utama. Konsumen
untuk melakukan pelayananyang diibaratkan sebagai raja yang harus
dijanjikan, dapat diandalkan, dan akurat. dilayani, meskipun hal ini bukan berarti
Responsiveness, yaitu Kesediaan untuk menyerahkan segala-galanya kepada
membantu pelanggan dan menyediakan konsumen. Usaha memuaskan kebutuhan
prompt pelayanan. Assurance, kredibilitas konsumen harus dilakukan secara
(kepercayaan, kejujuran penyedia menguntungkan atau dengan situasi sama
pelayanan), keamanan (kebebasan dari menang, yaitu keadaan di mana kedua
bahaya, risiko, atau keraguan), belah pihak merasa puas dan tidak ada
kompetensi (memiliki keterampilan dan yang dirugikan.
pengetahuan yang diperlukan untuk Sentot (2010) menyatakan ada
melaksanakan pelayanan), sopan-santun beberapa faktor yang mempengaruhi
(kesopanan, rasa hormat, pertimbangan, kepuasan pelanggan yaitu Fitur produk
dan keramahan personel layanan), dan jasa, kepuasan pelanggan terhadap
empati. Akses (mudah didekati dan mudah pelanggan produk atau jasa secara
untuk dikontak), komunikasi signifikan dipengaruhi oleh evaluasi
(mendengarkan pelanggan dan mejaga pelanggan terhadap fitur produk atau jasa.
agar mereka terinformasikan dalam Peneliti juga menunjukan bahwa
bahasa yang bisa mengerti), memahami pelanggan jasa akan membuat trade-off
pelanggan (membuat upaya untuk antara fitur jasa yang berbeda (misalnya,
mengenali pelanggan dan kebutuhan tingkat harga dengan kualitas, atau
mereka) dengan keramahan karyawan), tergantung
Irawan (2002:2) menyatakan pada tipe jasa yang dievaluasi dan tingkat
bahwa “pelanggan yang puas adalah kekritisan jasa, mosi pelanggan, emosi
pelanggan yang akan berbagi kepuasan juga dapat mempengaruhi persepsi
dengan produsen atau pelayan jasa. pelanggan terhadap produk atau jasa.
Bahkan, pelanggan yang puas, akan Emosi ini dapat stabil seperti keadaan
berbagi rasa dan pengalaman dengan pikiran atau perasaan atau kepuasan
pelanggan lain”. Selanjutnya McKechnie hidup. Pikiran atau perasaan pelanggan.
(dalam Sopiah 2013) mengemukakan (good mood atau bad mood) dapat
bahwa kepuasan pelanggan pada mempengaruhi respon pelanggan
dasarnya adalah fungsi dari harapan dan terhadap jasa. Emosi spesifik juga dapat
persepsi terhadap kinerja suatu produk disebabkan oleh pengalaman konsumsi,
setelah pelanggan mendapatkan atau yang mempengaruhi kepuasan pelanggan
menggunakan layanan. Setelah terhadap jasa. Atribusi untuk keberhasilan
mengonsumsi produk, konsumen akan atau kegagalan jasa, atribusi penyebab
merasakan kepuasan atau kekecewaan. yang dirasakan dari peristiwa
Kepuasan akan mendorong konsumen mempengaruhi persepsi dari kepuasan.
untuk membeli ulang produk. Sebaliknya, Ketika pelanggan dikejutkan dengan hasil
jika kecewa, konsumen tidak akan (jasa lebih baik atau lebih buruk dari yang
membeli produk yang sama lagi diharapkan), pelanggan cenderung untuk
dikemudian hari. Kepuasan konsumen melihat alasan, dan penilaian mereka
merupakan evaluasi purnabeli di mana terhadap alasan dapat mempengaruhi
alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya kepusan, persepsi terhadap kewajaran
sama atau melampaui harapan konsumen. dan keadilan (equity and fairness)

15
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 1 Tahun 2018

Kepuasan pelanggan juga dipengaruhi Hakikatnya loyalitas pelanggan diibaratkan


oleh persepsi pelanggan terhadap sebagai perkawinan antara perusahaan
kewajaran dan keadilan. Pelanggan dan publik. Jalinan relasi ini akan
bertanya pada diri mereka: Apakah saya berlangsung berkesinambungan karna
diperlakukan secara baik dibandingkan didasari kepercayaan pelanggan terhadap
dengan pelanggan lain? Apakah perusahaan.
pelanggan lain lain mendapatkan Zikmund (dalam Vanesa 2007)
pelayanan yang lebih baik, harga yang menyatakan ada beberapa faktor yang
lebih baik, atau kualitas jasa yang lebih mempengaruhi loyalitas pelanggan yaitu
baik? Apakah saya membayar dengan kepuasan, merupakan perbandingan
harga yang wajar untuk jasa yang saya antara harapan sebelum melakukan
beli? pembelian dengan kinerja yang dirasakan,
Pelanggan lain, keluarga, dan Ikatan emosi, dimana konsumen dapat
rekan kerja Kepuasan pelanggan juga dipengaruhi oleh sebuah merek yang
dipengaruhi oleh orang lain. Misalnya, memiliki daya tarik tersendiri sehingga
kepuasan terhadap perjalanan liburan konsumen diindetifikasikan dalam sebuah
keluarga adalah fenomena yang dinamis, merek, karena sebuah merek dapat
dipengaruhi oleh reaksi dan ekspresi oleh mencerminkan karakteristik konsumen
anggota keluarga selama liburan. tersebut. Ikatan yang tercipta dari sebuah
Kemudian, apakah ekspresi kepuasan merek ialah ketika konsumen merasakan
atau ketidakpuasan anggota keluarga ikatan yang kuat dengan konsumen lain
terhadap perjalanan dipengaruhi oleh yang menggunakan produk atau jasa yang
cerita yang diceritakan kembali di antara sama. Kepercayaan, merupakan
keluarga dan memori mengenai suatu komponen ketiga yang memiliki
persistiwa. keterkaitan dengan ikatan emosi yaitu
Memiliki pelanggan yang loyal kemauan seseorang untuk
adalah salah satu tujuan akhir dari mempercayakan perusahan atau sebuah
perusahaan karena loyalitas pelanggan merek untuk melakukan atau menjalankan
dapat menjamin kelanggengan hidup sebuah fungsi. Kemudahan, yaitu jika
perusahaan dalam jangka panjang. Hal ini konsumen akan merasa nyaman dengan
sesuai dengan pendapat para ahli. sebuah merek ketika situasi mereka
Nugroho (2003:129) menyatakan “loyalitas melakukan transaksi memberikan
adalah seorang konsumen yang sudah kemudahan. Dengan pengulangan yang
sangat sering melakukan pembelian sederhana kemudahan kita akan lebih
terhadap suatu merek produk. Tidak ada mengenal merek, toko, perusahaan.
lagi merek yang dipertimbangkan untuk
Pengalaman terhadap perusahan, yaitu
dibeli selain merek produk yang sering
dibelinya”. Selanjutnya Zulkarnain sebuah pengalaman seseorang pada
(2012:136) menyatakan “loyalitas perusahaan dapat membentuk perilaku.
pelanggan adalah suatu perilaku Ketika kita mendapatkan pelayanan yang
pembelian yang positif ditunjukan baik dari perusahaan. Maka kita akan
pelanggan terhadap perusahaa, merek, mengulangi perilaku kita pada perusahaan
toko, pemasok yang dilakukan secara tersebut.
teratur, konsisten dan berkesinambungan
serta berulang-ulang dalam kurun waktu METODE
yang lama”. Penelitian ini termasuk penelitian
Dari beberapa definisi para ahli, Kuantitatif. Rancangan penelitian dalam
dapat disimpulkan bahwa loyalitas adalah penelitian ini adalah penelitian asosiatif
sebuah kesetiaan konsumen terhadap kausalitas. Pendekatan asosiatif adalah
perusahan/merek ditunjukan dengan cara pendekatan untuk mengetahui ada
konsumen melakukan pembelian ulang tidaknya hubungan antar variabel yang
secara teratur, bahkan perusahaan akan diteliti. Desain kausalitas digunakan untuk
merekomendasikan perusahaaan kepada mengetahui apakah variabel-variabel yang
orang lain yang meminta saran. diamati mempunyai hubungan sebab
akibat tertentu yang diduga secara teoritis.

16
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 1 Tahun 2018

Analisis yang digunakan dalam penelitian Product Moment Person, dengan rumus
ini adalah analisis jalur (path analysis), sebagai berikut.
yang merupakan suatu bentuk terapan ………(2)
dari analisis regresi berganda (multiple
regression), di mana teknik tersebut akan Keterangan:
menguji hipotesis yang menyatakan ada rxy = koefisien korelasi yang dicari
pengaruh antara variabel bebas terhadap N = banyaknya responden
variabel intervening dan variabel X = skor item instrument yang akan
intervening terhadap variabel terikat serta digunakan
Y = skor semua item instrument
pengaruh tidak langsung dari variabel
dalam variabel tersebut.
bebas terhadap variabel terikat melalui Pengujian validitas menggunakan
variabel intervening. korelasi Product-Moment Pearson dibantu
Penelitian ini dilakukan di PT. Pos dengan program Statistic Product and
cabang Singaraja. Hal ini dilakukan untuk Service Solution (SPSS) for Windows.
menyebarkan kuesioner kepada Uji Reliabilitas, uji reliabilitas untuk
pelanggan PT. Pos cabang Singaraja. instrumen penelitian ini menggunakan
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah rumus Alpha.Adapun rumus Alpha
pelanggan PT. Pos cabang Singaraja. sebagai berikut.
Objek dalam penelitian ini adalah
pengaruh kualitas pelayanan dan …………..……….(3)
Keterangan:
n= ................................................(1) r11 = reliabilitas instrumen
keterangan: k = banyak butir pertanyaan atau
n = ukuran sampel banyak soal
N = ukuran populasi = jumlah varians butir
e = persen kelonggaran = varians total
ketidaktelitian karena kesalahan Pengolahan data dalam penelitian ini

ditolerir atau diinginkan misalnya 10%. Product and Service Solution (SPSS) for
Maka dapat diperoleh hasil sebagai windows.
berikut. Adapun langkah-langkah dalam
n =
analisis jalur (path analysis) menurut
solimun (2002), sebagai berikut, langkah
n = pertama ialah merancang model
berdasarkan konsep dan teori. Model
n= tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk
persamaan, sehingga membentuk sistem
n=
persamaan. Langkah kedua ialah
n = 99,5 (dibulatkan menjadi 100 melakukan pemeriksaan terhadap asumsi
responden) yang melandasi analisis jalur, diantaranya
Jadi jumlah keseluruhan pelanggan adalah sebagai berikut . Dalam model
PT. Pos cabang Singaraja yang diambil analis jalur, hubungan antar variabel
sebagai sampel penelitian ini adalah 100 adalah linier. Uji linieritas menggunakan
responden. Metode pengumpulan data curve fit dan menerapkan prinsip
yang digunakan dalam penelitian ini
parsimony. Prinsip parsimony ialah
adalah kuisioner .
apabila seluruh model signifikan atau non
Sebelum kuesioner disebarkan
signifikan, maka model tersebut dapat
kepada responden, kuesioner akan diuji
dikatakan berbentuk linier. Hanya model
terlebih dahulu. Adapun pengujian yang
rekrusif dapat dipertimbangkan, yaitu
dipergunakan adalah sebagai berikut.
Uji Validitas, uji Validitas instrumen hanya sistem aliran kausal ke satu arah,
menggunakan teknik analisis korelasi sedangkan pada model yang
mengandunghubungan kausal resiprokal

17
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 1 Tahun 2018

tidak dapat dilakukan analisis jalur. dengan nilai koefisien jalur X2 terhadap Y.
Pengamatan diukur tanpa kesalahan Langkah kelima adalah pemeriksaan
(instrumen pengukuran valid dan reliabel). validitas model. Sahih tidaknya suatu hasil
Model yang dianalisis diidentifikasi dengan analisis bergantung pada terpenuhi atau
benar berdasarkan teori-teori dan konsep- tidaknya asumsi yang melandasinya.
konsep relevan. Langkah ketiga adalah Pemeriksaan validitas model dalam
pemeriksaan validitas suatu kesalahan penelitian ini menggunakan koefisien
model. Terdapat indikator validitas model determinal total. Koefisien determinal total
di dalam analisis jalur, yaitu koefisien merupakan keragaman data yang dapat
determinasi total. Langkah keempat dalam dijelaskan oleh model. Langkah keenam
analisis jalur adalah pendugaan parameter adalah langkah terakhir pada analisis jalur
atau perhitungan koefisien path. Koefisien yaitu melakukan interprestasi hasil
jalur adalah koefisien regresi yang analisis. Pertama dengan memperhatikan
distandarkan yang digunakan untuk hasil validitas model. Dan kedua adalah
menjelaskan besarnya pengaruh variabel menghitung pengaruh total dari setiap
bebas terhadap variabel lain yang variabel yang mempunyai pengaruh
diberlakukan sebagai variabel terikat. kausal ke variabel terikat. Bilamana
Koefisien path ditunjukan oleh output yang analisis jalur telah dilaksanakan
dikenal dengan nilai Beta. Perhitungan (berdasarkan sample), maka dapat
koefisien pada gambar diagram jalur pada dimanfaatkan untuk penjelasan terhadap
uraian sebelumnya dijelaskan sebagai fenomena yang dipelajari atau
berikut. Perhitungan koefisien path untuk permasalahan yang diteliti.
anak panah satu arah digunakan
perhitungan regresi variable dibakukan, HASIL DAN PEMBAHASAN
secara parsial pada masing-masing Hasil
persamaan. Metode yang digunakan Pengaruh langsung antara kualitas
adalah OLS (Ordinary Least Square), pelayanan dengan loyalitas pelanggan,
yaitu metode kuadrat terkecil biasa. Hal ini berdasarkan hasil analisis data
dapat dilakukan mengingat modelnya menunjukkan bahwa pengaruh langsung
regrusif. Dari perhitungan ini diperoleh antara kualitas pelayanan dengan loyalitas
koefisien path pengaruh langsung. pelanggan PT Kantor Pos Pusat Cabang
Pengaruh tidak langsung dan pengaruh Singaraja dapat diketahui dengan
total dapat dihitung dengan cara, menggunakan uji t. Perhitungan uji t
pengaruh langsung X1 ke Y melalui X2 = menggunakan bantuan program SPSS
Ρx2x X1 x ρ yx1, untuk perhitungan pengaruh 24.0 for Windows dan pengujian hipotesis
total dapat dihitung dengan cara nilai dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil
koefisien jalur X1 terhadap Y ditambah uji t dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Hasil Uji t Untuk Pengaruh Langsung Antara Kualitas Pelayanan Dengan Loyalitas
Pelanggan
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 19,578 3,150 6,216 0,000
Kualitas 0,150 0,026 0,502 5,745 0,000
pelayanan
a. Dependent Variable: Loyalitas pelanggan
Berdasarkan tabel 1 diperoleh nilai maka keputusannya adalah H0 ditolak.
t hitung = 5,745 dengan nilai p-value Jadi, terdapat pengaruh yang signifikan
sebesar 0,000. Nilai t hitung= 5,745 lebih antara kualitas pelayanan terhadap
besar dari t hitung = 1,984 dan p-value loyalitas pelanggan PT Kantor Pos Pusat
sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05, Cabang Singaraja.

18
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 1 Tahun 2018

Pengaruh langsung antara Cabang Singaraja dapat diketahui


kepuasan pelanggan dengan loyalitas dengan menggunakan uji t. Perhitungan
pelanggan, berdasarkan hasil analisis data uji t menggunakan bantuan program
menunjukkan bahwa pengaruh langsung SPSS 24.0 for Windows dan pengujian
antara kepuasan pelanggan dengan hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi
loyalitas pelanggan PT Kantor Pos Pusat 5%. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil Uji t Untuk Pengaruh Langsung Antara Kepuasan pelanggan Dengan
Loyalitas Pelanggan
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 10,248 2,265 4,525 0,000
Kepuasan 0,890 0,073 0,775 12,14 0,000
pelanggan 6
a. Dependent Variable: Loyalitas pelanggan
Berdasarkan hasil tabel 2 diperoleh nilai t Pengaruh langsung kualitas
hitung = 12,146 dengan nilai p-value pelayanan terhadap kepuasan,
sebesar 0,000. Nilai t hitung = 12,146 lebih berdasarkan hasil análisis data
besar dari t hitung = 1,984 dan p-value menunjukkan bahwa pengaruh langsung
sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05, antara kualitas pelayanan dengan
maka keputusannya H0 ditolak. Jadi, kepuasan pelanggan dapat diketahui
terdapat pengaruh yang signifikan antara dengan menggunakan uji t. Pengujian
kepuasan pelanggan terhadap loyalitas hipotesis dilakukan pada taraf
pelanggan PT Kantor Pos Pusat Cabang signifikansi 5%. Hasil uji t dapat dilihat
Singaraja. pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Uji t Untuk Pengaruh Langsung Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan
pelanggan
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 17,608 2,880 6,114 0,000
Kualitas 0,109 0,024 0,419 4,567 0,000
pelayanan
a. Dependent Variable: Kepuasan pelanggan
Berdasarkan tabel 3 diperoleh nilai t Pengaruh tidak langsung kualitas
hitung = 4,567 dengan nilai p-value pelayanan terhadap loyalitas pelanggan
sebesar 0,000. Nilai t hitung = 4,567 lebih melalui kepuasan, berdasarkan hasil
besar dari t tabel = 1,984 dan p-value analisis data menunjukkan bahwa
sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05, pengaruh tidak langsung antara kualitas
maka keputusannya H0 ditolak. Jadi, pelayanan dengan loyalitas pelanggan
terdapat pengaruh yang signifikan antara melalui kepuasan dapat diketahui dengan
kualitas pelayanan terhadap kepuasan menggunakan uji t. Pengujian hipotesis
pelanggan PT Kantor Pos Pusat Cabang dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil
Singaraja. uji t dapat dilihat pada tabel 4.

19
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 1 Tahun 2018

Tabel 4. Hasil Uji t Untuk Pengaruh Tidak Langsung Antara Kualitas Pelayanan Dengan
Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan Pelanggan
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5,729 2,585 2,216 0,029
Kualitas 0,064 0,020 0,215 3,199 0,002
pelayanan
Kepuasan 0,787 0,077 0,685 10,19 0,000
pelanggan 7
a. Dependent Variable: Loyalitas pelanggan
Berdasarkan Tabel 4 diperoleh nilai t pelanggan lebih dominan dipengaruhi
hitung untuk kualitas pelayanan = 3,199 hubungan tidak langsung melalui
dengan nilai p-value sebesar 0,002 dan kepuasan pelanggan. Dengan kata lain,
nilai t hitung untuk kepuasan pelanggan = kepuasan pelanggan dalam menunjang
10,197 dengan nilai p-value sebesar loyalitas pelanggan dalam menjelaskan
0,000. Nilai t hitung tersebut lebih besar pengaruh kualitas pelayanan relatif tinggi.
dari t tabel = 1,984 dan p-value lebih kecil
dari α = 0,05, maka keputusannya H0 Pembahasan
ditolak. Jadi, terdapat pengaruh yang Pengaruh kualitas pelayanan
signifikan antara kualitas pelayanan dan terhadap loyalitas pelanggan, hasil
kepuasan pelanggan terhadap loyalitas penelitian menunjukkan bahwa terdapat
pelanggan PT Kantor Pos Pusat Cabang pengaruh yang siginifikan antara kualitas
Singaraja. pelayanan dengan loyalitas pelanggan,
Besar pengaruh secara tidak yang ditunjukkan dengan nilai t hitung =
langsung kualitas pelayanan terhadap 5,745 lebih besar dari t tabel = 1,984 dan
loyalitas pelanggan melalui kepuasan p-value sebesar 0,000 lebih kecil dari α =
pelanggan ditunjukkan oleh 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa jika
Unstandardized Coefficients Beta pada kualitas pelayanan semakin tinggi, maka
tabel 3 dan tabel 4, yaitu 0,109 × 0,787 = loyalitas pelanggan juga semakin tinggi.
0,086. Besar pengaruh secara langsung Hasil penelitian ini didukung oleh
dari kualitas pelayanan terhadap loyalitas hasil penelitian terdahulu yang dilakukan
pelanggan yang ditunjukkan oleh oleh Dewi (2012), yang menunjukkan
Unstandardized Coefficients Beta pada bahwa secara parsial kualitas pelayanan
tabel 4, yaitu 0,064 dengan nilai signifikan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
sebesar 0,002 yang lebih kecil dari 0,05. pelanggan. Penelitian lain yang
Kesimpulan hasil analisis jalur mendukung hasil penelitian ini dilakukan
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan oleh Wijayanto (2015), yang menyatakan
dapat berpengaruh langsung terhadap bahwa kualitas pelayanan berpengaruh
loyalitas pelanggan dan dapat juga signifikan terhadap loyalitas. Hasil
berpengaruh tidak langsung, yaitu kualitas penelitian ini didukung teori yang
pelayanan terhadap kepuasan pelanggan dikemukan oleh Lupiyoadi (2006) bahwa
(sebagai variabel intervening). Besarnya jika kualitas diperhatikan, maka loyalitas
pengaruh langsung adalah 0,064, pelanggan akan lebih mudah diperoleh.
sedangkan besarnya pengaruh tidak Kualitas pelayanan dapat memberikan
langsung harus dihitung dengan suatu dorongan kepada pelanggan untuk
mengalikan koefisien tidak langsungnya, menjalin ikatan hubungan yang kuat
yaitu 0,109 × 0,787 = 0,086. Karena dengan perusahaan. Menurut Kotler
koefisien pengaruh tidak langsung lebih (2003), dalam jangka panjang ikatan
besar dari koefisien pengaruh langsung, hubungan yang kuat memungkinkan
perusahaan untuk memahami dengan
maka dapat disimpulkan bahwa loyalitas

20
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 1 Tahun 2018

seksama harapan pelanggan serta pelayanan dengan kepuasan pelanggan,


kebutuhan mereka. Dengan demikian, yang ditunjukkan dengan nilai t hitung =
perusahaan dapat mencapai tujuan yaitu 4,567 lebih besar dari t tabel = 1,984 dan
loyalitas pelanggan sepenuhnya melalui p-value sebesar 0,000 lebih kecil dari α =
peningkatan kualitas pelayanan yang 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa jika
sesuai dengan harapan pelanggan kualitas pelayanan semakin tinggi, maka
sehingga memiliki daya saing di pasar. kepuasan pelanggan juga semakin tinggi.
Pengaruh kepuasan pelanggan Hasil penelitian ini didukung oleh
terhadap loyalitas pelanggan, hasil hasil penelitian terdahulu yang dilakukan
penelitian menunjukkan bahwa terdapat oleh Normasari (2013), yang menunjukkan
pengaruh yang siginifikan antara bahwa kualitas pelayanan memiliki
kepuasan pelanggan dengan loyalitas pengaruh signifikan terhadap kepuasan
pelanggan, yang ditunjukkan dengan nilai t pelanggan. Penelitian lain yang
hitung = 12,146 lebih besar dari ttabel = mendukung hasil penelitian ini dilakukan
1,984 dan p-value sebesar 0,000 lebih oleh Panjaitan (2016), yang menyatakan
kecil dari α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas layanan memiliki pengaruh
bahwa jika kepuasan pelanggan semakin signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
tinggi, maka loyalitas pelanggan juga Hasil penelitian ini didukung teori yang
semakin tinggi. dikemukan oleh Lupiyoadi & Hamdani
Hasil penelitian ini didukung oleh (2009) bahwa kualitas pelayanan
hasil penelitian terdahulu yang dilakukan karyawan terhadap pelanggan
oleh Normasari (2013), yang menunjukkan berpengaruh terhadap kepuasan
bahwa kepuasan berpengaruh signifikan pelanggan, dimana pelayanan yang buruk
terhadap loyalitas pelanggan. Penelitian berakibat lebih besar terhadap rendahnya
lain yang mendukung hasil penelitian ini kepuasan pelanggan daripada pelayanan
dilakukan oleh Hairany (2014), yang yang dikategorikan baik. Tjiptono (2004)
menyatakan bahwa kepuasan juga menjelaskan bahwa perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas harus memulai memikirkan pentingnya
pelanggan. Hasil penelitian ini didukung pelayanan secara lebih matang melalui
teori yang dikemukan oleh Tjiptono & kualitas pelayanan, karena kini semakin
Chandra (2012) bahwa kepuasan disadari bahwa kepuasan pelanggan
pelanggan memberikan manfaat utama merupakan aspek vital dalam rangka
bagi perusahaan, yaitu berupa terciptanya bertahan dalam bisnis dan memenangkan
loyalitas pelanggan. Senada dengan itu, persaingan. Agar dapat bersaing,
Umar (2005) menjelaskan bahwa seorang bertahan, dan berkembang, maka
pelanggan jika telah merasa puas dengan perusahaan dituntut untuk mampu
nilai yang diberikan oleh produk atau jasa, memberikan pelayanan berkualitas yang
sangat besar kemungkinannya menjadi dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
pelanggan yang loyal kepada perusahaan pelanggan sehingga kepuasan pelanggan
dalam waktu yang lama. Hal tersebut juga semakin tinggi.
ditegaskan oleh Kotler & Keller (2009) Pengaruh tidak langsung antara
bahwa pelanggan yang sangat puas kualitas pelayanan dengan loyalitas
biasanya akan tetap loyal untuk waktu pelanggan melalui kepuasan pelanggan,
yang lebih lama, membeli lagi ketika hasil penelitian menunjukkan bahwa
perusahaan memperkenalkan produk baru kualitas pelayanan mempunyai pengaruh
dan memperbaharui produk yang lama, signifikan secara tidak langsung terhadap
loyalitas pelanggan melalui kepuasan
membicarakan hal-hal baik tentang
pelanggan, yang ditunjukkan dengan nilai t
perusahaan dan produknya kepada orang
hitung untuk kualitas pelayanan = 3,199
lain dan tidak terlalu sensitif terhadap dengan nilai p-value sebesar 0,002 dan
harga. nilai t hitung untuk kepuasan pelanggan =
Pengaruh kualitas pelayanan 10,197 dengan nilai p-value sebesar
terhadap kepuasan pelanggan, hasil 0,000. Nilai t hitung tersebut lebih besar
penelitian menunjukkan bahwa terdapat dari t tabel = 1,984 dan p-value lebih kecil
pengaruh yang siginifikan antara kualitas

21
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 1 Tahun 2018

dari α = 0,05. Selain itu, koefisien dan untuk karyawan harus segera
pengaruh tidak langsung lebih besar dari meningkatkan disiplin waktu agar tidak
koefisien pengaruh langsung, maka dapat terlambat dalam memberikan pelayanan
disimpulkan bahwa loyalitas pelanggan kepada pelanggan. Kualitas pelayanan
lebih dominan dipengaruhi hubungan tidak dan kepuasan pelanggan merupakan
langsung melalui kepuasan pelanggan. faktor yang mempengaruhi keberhasilan
Hasil penelitian ini didukung oleh PT Kantor Pos Pusat Cabang Singaraja
hasil penelitian terdahulu yang dilakukan membuat pelanggan tetap
oleh Iskandar (2015), yang menunjukkan
bahwa kualitas pelayanan mempunyai DAFTAR PUSTAKA
pengaruh signifikan secara tidak langsung Christopher, Lovelock, Jochen, Wirtz,
terhadap loyalitas pelanggan melalui Jacky Mussry. 2010. Pemasaran
kepuasan pelanggan. Hasil penelitian ini Jasa, Edisi-7. Jakarta: Erlangga
didukung teori yang dikemukan oleh
Kartajaya (2006) bahwa pelanggan yang Dewi, L.R. 2012. Pengaruh Kualitas
terpuaskan cenderung punya potensi Pelayanan Terhadap Loyalitas
tinggi untuk menjadi loyal terhadap suatu Pelanggan Pengguna Jasa
produk atau jasa dimana kepuasan seperti Warung Internet di Kota Singaraja
itu mustahil ada tanpa diawali oleh Tahun 2012. Skripsi tidak
pelayanan yang prima. Pelanggan yang diterbitkan, Universitas Pendidikan
memutuskan untuk loyal terhadap suatu Ganesha
produk atau jasa seringkali disebabkan Hairany, Eni. 2014. Pengaruh Kepuasan
karena mereka merasakan pelayanan dan Kepercayaan Terhadap
yang diberikan oleh perusahaan tidak Loyalitas Pelanggan Lembaga
hanya sesuai dengan kebutuhan, tetapi Pengembangan dan Sertifikasi
juga memuaskan dan menyenangkan. Batu Mulia (LPSB) di Martapura
Kabupaten Banjar. Jurnal
SIMPULAN DAN SARAN Wawasan Manajemen. 2 (3), 251-
Kesimpulan hasil analisis jalur 260
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
dapat berpengaruh langsung terhadap Irawan, H. 2002. 10 Prinsip Kepuasan
loyalitas pelanggan dan dapat juga Pelanggan. Edidi-1, Jakarta: Elex
berpengaruh tidak langsung, yaitu kualitas Media Komputindo
pelayanan terhadap kepuasan pelanggan Iskandar, Priasmoro 2015. Pengaruh
(sebagai variabel intervening). Besarnya Kualitas Pelayanan Terhadap
pengaruh langsung adalah 0,064, Loyalitas Pelanggan Melalui
sedangkan besarnya pengaruh tidak Kepuasan Sebagai Variabel
langsung harus dihitung dengan Intervening pada Pengguna Jasa
mengalikan koefisien tidak langsungnya, Transportasi PT. Tara Megah
yaitu 0,109 × 0,787 = 0,086. Karena Muliatama (Taksi Gemah Ripah) di
koefisien pengaruh tidak langsung lebih Kota Bandung. e-Proceeding of
besar dari koefisien pengaruh langsung, Management. 2 (3), 3953-3960
maka dapat disimpulkan bahwa loyalitas
Kartajaya, Hermawan. 2006. Hermawan
pelanggan lebih dominan dipengaruhi
Kertajaya on Marketing Mix.
hubungan tidak langsung melalui
Bandung: Mizan Pustaka
kepuasan pelanggan. Dengan kata lain,
kepuasan pelanggan dalam menunjang Kotler, Philip. 2003. Manajemen
loyalitas pelanggan dalam menjelaskan Pemasara, Jakarta: PT. Prebalindo
pengaruh kualitas pelayanan relatif tinggi. Koter, Philip & Kaller, Kevin Lane. 2009.
Kualitas pelayanan jasa dapat dijadikan Manajemen Pemasaran. Jakarta:
tolak ukur tingkat keberhasilan suatu Erlangga
usaha, kenyamanan pelanggan PT Kantor
Pos Pusat Cabang Singaraja harus
ditingkatkan dalam melayani pelanggan

22
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 1 Tahun 2018

Lupiyoadi, R. 2006. Manajemen Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian.


Pemasaran Jasa. Jakarta: Jakarta: Salemba Empat
Penerbit Salemba Empat Vanessa, G. 2007. CRM dan MPR
Lupiyoadi, R. & Hamdani, A. 2009. Hotel. (Customer Relationship
Manajemen Pemasaran Jasa. Management and Marketing Public
Jakarta: Penerbit Salemba Empat Relations). Bandung: Alfabeta
Normasari, Selvy. 2013. Pengaru Kualitas Wijayanto, Kusuma. 2015. Pengaruh
Pelayanan Terhadap Kepuasan Kualitas Pelayanan Terhadap
Pelanggan, Citra Perusahaan dan Kepuasan dan Loyalitas
Loyalitas Pelanggan Survei pada Nasabah Bank. Jurnal Ekonomi
Tamu Pelanggan yang Menginap Manajemen Sumber Daya, 17 (1),
di Hotel Pelangi Malang. Jurnal 38-45
Administrasi Bisnis (JAB), 6 (2), 1-
Zulkarnain, 2012. Ilmu menjual, Edisi-2,
9
Yogyakarta: Graha Ilmu
Nugroho, J. 2003. Perilaku Konsumen.
Edisi Revisi, Tambra Raya
Rawamangun, Jakarta:
Prenamedia
Panjaitan, Januar Efendi. 2016. Pengaruh
Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Pelanggan pada JNE
Cabang Bandung. Jurnal
Manajemen, 11 (2), 265-289
Sentot Iman, W 2010. Manajemen
Pemasaran Bank. Edisi-1,
Yogyakarta: Graha Ilmu
Solimun, 2002. Multivariate Analysis Sem,
Lisrel dan Amos, Aplikasi
Manajemen, Ekonomi
Pembangunan, Psikologi, Sosial,
Kedokteran dan Agrokompleks.
Malang: UM
Sopiah, Etta Mamang Sangadji 2013.
Perilaku Konsumen. Edisi-1,
Yogyakarta: C.V Andi Offset
Tjiptono, Fandy. 2004. Strategi
Pemasaran: Yogyakarta. Penerbit
Andi
Tjiptono, Fandy & Chandra, Gregorius.
2012. Pemasaran Strategik.
Yogyakarta: Penerbit Andi

23

Anda mungkin juga menyukai