Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nadiya Risdha

Kelas : 4B Tarjamah
Nim : 11200240000069
UJIAN AKHIR SEMESTER TIK PENERJEMAHAN

DATA BUKU

Judul Buku : Al-Waziru Al-Sijin ‫الوزير السجني‬


Pengarang : Kamil Kailani ‫كامل كيالىن‬
Penerbit : Hindawi ‫هندوي‬
Jumlah Halaman : 21
Link buku :
https://www.books-lib.net/read/1737/%D8%A7%D9%
84%D9%88%D8%B2%D9%8A%D8%B1-
%D8%A7%D9%84%D8%B3%D8%AC%D9%8A
%D9%86
‫اعةُ ِسيال‬
َ ‫َش َج‬ )1(

‫من ُس ِجنُوا يف‬ ِ َّ ‫ ومَل يكن جَي هل‬.‫الك‬ ِ ‫َّقاء يف بر ِج اهْل‬ ِ ‫((سيال)) عالِما مبا هو قَ ِادم علَي ِة ِمن الش‬ ِ ‫كا َن الوزير‬
ْ ‫يع‬ َ ‫أن مج‬ ُ َْ َ ْ ُْ ْ َ ٌ َُ ً ُْ َ
‫ ْأو‬،‫لن خَي ُْر ُج ِمْنهُ إالَّ َميِّتًا‬ ِ ‫ ودنُ ِّو‬،‫ب َأجلِ ِه‬
َ ‫ َو َعَر‬.‫آخَرتِِه‬ ِ
ْ ُ‫ف َأنَّه‬ ُ َ َ ِ ‫الو ِز ُير بُِق ْر‬ َ ‫ وأي َق َن‬.‫َأح ٌد‬ َ ‫هذا الْرُب ِج ماتُوا ومل َيْن ُج مْن ُه ْم‬
ِ ِ ِ ِِ
.‫ وأسلم أمره اهلل‬، ِ‫باالصرْب‬َّ ‫ص َم‬ َ َ‫ بَ ِل ْاعت‬،‫ك مل يُظْ ِه ْر َشْيًئا م َن اجلََز ِع‬
َ ‫مع ذَل‬َ ُ‫ ولكنَّه‬.‫يُ ْدفَ َن فْيه َحيًّا‬
Kana al-waziru (sila) ‘aliman bima huwa qadimun ‘alaihi min al-syaqai fi burji al-halaki. Wa
lam yakun yajhalu anna jami’a min sujinu fi haza al-burji matu wa lam yanju minhum ahadun.
Wa aiqana al-waziru biqurbi ajalihi, wa dunuwwi akhiratihi. Wa ‘arafa annahu lan yakhruju
minhu illa mayyitan, au yudfana fihi hayyan. Wa lakinnahu ma’a zalika lam yuzhir syayian min
al-jaza’i, bal i’itasama bi al-sabri, wa aslama amrahu allahu
Tsa 1 Adalah menteri sila yang mengetahui dengan dia yang akan datang kepadanya dari
kesengsaraan di menara kebinasaan. Dan tidak menjadi bodoh bahwa semua dari
penjara di dalam ini menara mati dan tidak selamat dari mereka satupun. Dan
meyakinkan menteri di dekat waktunya dan kedekatan ajalnya. Dan mengetahui
bahwa dia tidak keluar dari-Nya kecuali mati atau di kubur di dalam-Nya hidup. Dan
tetapi dia bersama itu tidak menunjukkan sesuatu dari keresahan, tetapi dia bertahan
dengan kesabaran, dan menerima perintah-Nya Tuhan.
Tsa 2 Wazir (Sila) menyadari kesengsaraan yang akan datang kepadanya di menara azab.
Dia tidak tahu bahwa semua orang yang dipenjara di menara ini mati dan tidak ada
yang lolos. Sang menteri yakin bahwa masa jabatannya sudah dekat, dan ajalnya
sudah dekat. Dan dia tahu bahwa hanya orang mati yang akan keluar dari situ, atau
dia akan dikubur hidup-hidup di dalamnya. Namun, meskipun demikian, dia tidak
menunjukkan rasa takut, melainkan dia berpegang teguh pada kesabaran, dan Tuhan
menerima perintahnya.
Tsa 3 Menteri (Sila) menyadari kesengsaraan yang akan datang kepadanya di menara
kematian. Dia tidak mungkin tidak tahu bahwa semua orang yang dipenjara di menara
ini mati dan tidak ada yang lolos. Sang menteri yakin bahwa masa jabatannya sudah
dekat, dan ajalnya sudah dekat. Dan dia tahu bahwa hanya orang mati yang akan
keluar dari situ, atau dia akan dikubur hidup-hidup di dalamnya. Namun, meskipun
demikian, dia tidak menunjukkan rasa takut, melainkan dia berpegang teguh pada
kesabaran, dan Tuhan menerima perintahnya.
Tsa 4 Seorang walikota Tangsel bernama Benyamin yang sedang di penjara telah
menyadari kemalangan nasib nya yang akan menimpanya di tempat ini. Benyamin
pun mengetahui semua orang yang sudah masuk ke tempat ini tidak akan selamat
satupun dari tempat ini. Lalu dia semakin yakin atas akhir hidupnya yang semakin
mendekat. Benyamin pun mengetahui bahwa tidak ada yang bisa selamat jika sudah
memasuki tempat ini. Derai keringatnya yang membasahi badan, getaran tangan yang
kian tak terhenti dan dibalut dengan rasa kecemasan, meskipun begitu, tak membuat
harapan kepada tuhannya hilang dan pupus, dia menguatkan dirinya dengan
kesabaran. Dan tuhan pun mengabulkan do’a nya.
Analisis :
1. Tsa 1 adalah terjemahan harfiah
2. Tsa 2 adalah terjemahan google
3. Pada Tsa 3 yaitu terjemahan yang saya salin dari Tsa 2 karena menurut saya terjemahan
yang sudah di terjemahkan oleh google sudah menjadi komunikatif, namun saya
mengganti diksi pada kata “wazir” menjadi “menteri” karena google memakai teknik
borrowing pada kata “wazir” dia tidak mengartikan kata itu namun meminjam kata yang
sudah ada pada Tsu. Lalu pada kata “azab” saya ganti menjadi “kematian” karena kata ini
lebih sering dipakai untuk berkomunikasi dari pada kata “azab”.
4. Pada tsa 4 yaitu terjemahan bebas yang saya kolaborasikan dengan terjemahan adaptasi.
Saya mengadaptasikan kata “menteri” menjadi “seorang walikota Tangsel” dan
mengadaptasikan nama “sila” menjadi “benyamin”. Lalu saya menambahkan kata “yang
sedang di penjara” karena bentuk informasi keadaan pada saat itu. Dan saya mengganti
diksi pada kata “menara kematian” menjadi “tempat ini” karena menurut saya
sebelumnya sudah ada informasi bahwasanya di tempat itu nasibnya tidak akan selamat.
Lalu saya menambahkan kata “derai keringatnya yang membasahi badan, getaran yang
kian tak terhenti dan dibalut rasa kecemasan” agar sang pembaca lebih paham akan
keadaan sang walikota yang sangat menakutkan dan mengerikan di dalam penjara itu.
Dan saya mengganti kata “menerima perintahnya” dengan kata “mengabulkan do’a nya”
karena kalimat itu lebih cocok dan mudah dipahami oleh para pembaca.
‫) زوجة الوزير‬2(

‫ض‬ ِ ٍ ٍ ِ
َ ‫عر‬ ّ َ‫ت ممّا ت‬
ْ ‫ ُتْنق ُذهُ إذا جَنَ َح‬،‫ مثّ َهداهُ ذكاؤهُ إيَل حيلَة بارعة‬،‫زير طويال فيما هو مقبل عليه من اهلول‬ ُ ‫الو‬
َ ‫وقد فكر‬
ِ ِ ِ َ ‫ واسَته َد‬،‫ف‬ ِ ‫لَه من الْمخا ِو‬
‫ ويعتمد‬،‫صديق يثق به‬ َ ‫ َومَلْ يَ ُك ْن لهُ م ْن‬.‫ يِف ذلك الْرُب ِج املَ ْشُئوم‬،‫ف لَهُ م َن الْ َم َخاطر‬ ْ ْ َ ُ
‫يل َو ّخيَّ َم‬ ِ ِ ‫ َغري ز‬،‫ يِف إنفاذخطَّتِ ِه البا ِرع ِة‬،‫عليه‬
ُ ّ‫ َفلَ ّما َج َّن ال‬.‫بكل ما حدث‬ ِّ ‫بإخبارها‬ ْ ‫أحد احلُّراس‬ ُ ‫ع‬ َ ‫ وقَ ْد تَطَّو‬.‫وجته‬
َ َُ َ ُ
‫بلغت سور الرُب ِج‬ْ ‫ حىت‬،‫ت َزوجة الوزير‬ ْ ‫ َخَر َج‬.‫الظالم‬
ُ
Wa qad fakara al-waziru tawilan fima huwa muqbalun ‘alaihi min al-hauli, summa hadahu
zukauhu ila hilatin bari’atin, tunqizuhu iza najahat mimma ta’arrada lahu min al-makhawifi, wa
istahdafa lahu min al-makhatiri, fi zalika al-burji al-misy’um. Wa lam yakun lahu min sadiqin
yasuqu bihi, wa ya’tamidu ‘alaihi, fi infazi khuttatihi al-bari’ati, gairu zaujatihi. Wa qad
tatawwa’a ahadu al-hurrasi bi ikhbariha bikulli ma hadasa. Falamma janna al-lailu wa khayyama
al-zalamu. Kharajat zaujatu al-waziru, hatta balagat sura al-burji.
Tsa 1 Dan sesungguhnya dia (m) berpikir menteri yang lama dalam hal dengan yang akan
datang kepadanya dari kengerian, lalu dia (m) memberi petunjuk kecerdasan ke tipu
daya cerdik, menembuskan-Nya jika berhasil dari apa yang dihadapi bagi-Nya dari
yang mengkhawatirkan, dan mengarahkan kepada-Nya dari bahaya di dalam itu
menara yang buruk. Dan tidak menjadi dari teman yang percaya padanya, dan
bergantung padanya di dalam melaksanakan rencana-Nya yang cerdik, selain istrinya.
Dan sesungguhnya berbuat baik salah satu penjaga dengan mengabarkan di setiap apa
yang terjadi. Maka ketika telah gelap malam dan perkemahan gelap. Keluar dia (F)
istri menteri, sampai mencapai dia (F) dinding menara
Tsa 2 Wazir berpikir lama tentang teror yang akan datang kepadanya, kemudian
kecerdasannya membimbingnya ke sebuah taktik cerdik yang akan
menyelamatkannya jika berhasil dari ketakutan yang dia hadapi, dan targetnya
menjadi sasaran. Dan dia tidak punya teman kecuali istrinya, yang bisa dia percaya
dan andalkan, dalam menjalankan rencananya yang cerdik. Salah satu penjaga
menawarkan diri untuk menceritakan semua yang telah terjadi. Dan ketika malam tiba
dan kegelapan turun. Istri menteri keluar, sampai dia mencapai dinding menara
Tsa 3 Wazir berpikir lama tentang teror yang akan datang kepadanya, kemudian
kecerdasannya membimbingnya ke sebuah taktik cerdik yang akan
menyelamatkannya jika berhasil dari ketakutan yang dia hadapi, dan targetnya
menjadi sasaran. Dan dia tidak punya teman kecuali istrinya, yang bisa dia percaya
dan andalkan, dalam menjalankan rencananya yang cerdik. Salah satu penjaga
menawarkan diri untuk menceritakan semua yang telah terjadi. Dan ketika malam tiba
dan kegelapan turun. Istri menteri keluar, sampai dia mencapai dinding menara
Tsa 4 Benyamin berpikir keras agar dirinya selamat dan bias keluar dari tempat terkutuk itu.
Kemudian ia menemukan sebuah ide, sebuah misi gila yang akan mengeluarkannya
dari tempat itu jika ia berhasil melawan semua kecemasan dan ketakutan yang ada.
Dia tidak memiliki seorang pun yang ia percayai untuk menjalankan rencananya yang
cukup nekat agar bisa keluar dari tempat itu selain istrinya. Namun tuhan telah
mengabulkan do’a dengan mempertemukan ia dengan salah seorang penjaga yang
berbaik hati. Penjaga itu menceritakan seluruh keadaan sekitar. Dan ketika hari mulai
gelap dan malam pun tiba, Istri Benyamin pun keluar dari rumah dan tiba di dinding
menara agar bisa menyelamatkan suaminya.
Analisis :
1. Tsa 1 adalah terjemahan harfiah atau kata perkata
2. Tsa 2 adalah terjemahan google translate
3. Dan pada Tsa 3 yaitu salinan dari Tsa 2 yang diterjemahkan oleh google translate. Saya
hanya menyalin karena menurut saya google translate sudah menerjemahkan secara
komunikatif.
4. Namun pada Tsa 4 saya menerjemahkan dengan metode bebas dan di kombinasikan
dengan metode adaptasi. saya mengganti diksi pada kata “berpikir lama” yang terdapat
pada Tsa 2 dan 3 menjadi “berpikir keras” saya memakai diksi “keras” pada kalimat itu
karena menurut saya itu adalah suatu keadaan yang sangat mengharuskan ia benar2
berpikir dan berusaha sebisa mungkin, maka dari itu saya memilih kata tersebut untuk
mengganti kata “lama” pada Tsa 4. Lalu pada kalimat “, kemudian kecerdasannya
membimbingnya ke sebuah taktik cerdik yang akan menyelamatkannya jika berhasil dari
ketakutan yang dia hadapi” saya mengubah nya menjadi “Kemudian ia menemukan
sebuah ide, sebuah misi gila yang akan mengeluarkannya dari tempat itu jika ia berhasil
melawan semua kecemasan dan ketakutan yang ada” saya memilih diksi tersebut karna
menurut saya diksi yang saya pillih akan lebih mudah dibaca dan dipahami oleh para
pembaca. Dan saya memilih diksi “misi gila” yang saya ganti dari kata “taktik cerdik”
karena menurut saya diksi itu lebih cocok karena melakukan hal nekat dengan keadaan
yang sangat gelap pada malam itu. Lalu saya mengakhirkan kalimat “kecuali istrinya”
yang pada Tsa 2 dan 3 itu berada di awal kalimat. Dan pada kalimat “Dan ketika malam
tiba dan kegelapan turun” saya mengubahnya menjadi “Dan ketika hari mulai gelap dan
malam pun tiba” karena kalimat lebih enak dibaca dan dipahami. Lalu di akhir paragraf
dan kalimat saya menambahkan kata “agar bisa menyelematkan suaminya”.

Anda mungkin juga menyukai