INTUBASI ENDOTRAKEAL
April 1, 2014 BSTi MEU dr.nunug, gawat darurat anestesi, intubasi endotrakeal,kegawatdaruratan
anestesi, manajemen jalan napas, prosedur intubasi endotrakeal
1. Alat
A. Laryngoscope
2. Obat emergency
o Sulfas Atropin (SA) dalam spuit = untuk mengatasi bradikardi akibat
salah satu efek samping dari laringoskopi
o Aderenalin Epinefrin dalam spuit = sebagai vasopressor apabila
terjadi Cardiac Arrest akibat tindakan laringoskopi intubasi
3. Pasien
1. Alat-alat diatur:
o Kiri pasien : laringoskop dalam posisi terbalik
o Kanan pasien : AMBU Bag, ET (Endotrakeal Tube), OPA
(OroPharyngeal Airway), Spuit, Plester
2. Sebelum melakukan intubasi WAJIB dilakukan Ventilasi Tekanan
Positif (VTP) O2 100% dengan tujuan untuk mencegah HIPOKSIA,
caranya dengan:
o
o Angkat epiglotis dengan elevasi laringoskop ke atas (jangan
menggunakan gigi seri atas sebagai tumpuan!!!) untuk melihat plica
vocalis
o Bila tidak terlihat, minta bantuan asisten untuk melakukan BURP
Manuver (Back, Up, Right Pressure) pada cartilago cricoid sampai
terlihat plica vocalis
o
o Masukkan ET sampai ujung proksimal cuff ET melewati plica vocalis
o Kembangkan cuff ET secukupnya (sampai tidak ada kebocoran udara)
o
o Cek dengan cara memberikan VTP. Pada pasien cek dengan auskultasi
menggunakan stetoskop, bandingkan suara nafas paru kanan sama
dengan paru kiri
o
o Setelah pasti diletakkan di trakea, pasang OPA supaya tidak tergigit
oleh pasien
o Fiksasi supaya tidak lepas = mulai dari sisi sebelah atas kemudian
memutar dan menyilang ke sebelah bawah.