Kata kunci: Risk management, software melakukan SPI sangatlah kompleks, selain
process improvement, action research, itu berbagai macam resiko yang timbul
collaborative practice research menyulitkan pengembangan dan
implementasi dari proses yang baru.
Masalah:
Banyak organisasi yang bergerak di- Tujuan:
bidang software melakukan peningkatan Memberikan pengetahuan tentang
pada proses yang terjadi di-dalam software pendekatan manajemen resiko pada SPI
(Software Process Improvement (SPI)) dan juga pengetahuan tentang manajemen
yang mereka gunakan untuk resiko pada bidang yang berkaitan dengan
mengembangkan software dengan kualitas sistem informasi dan software
yang kompetitif. Tetapi ternyata engineering.
Pembahasan
SPI merupakan suatu pendekatan dalam meningkatkan kapabilitas software pada suatu
organisasi, dimana software tersebut digunakan untuk mengembangkan software yang
memiliki kualitas yang baik dan dapat memenuhi requirement yang diberikan oleh
pelanggan. Tetapi ternyata banyak organisasi yang melaporkan bahwa mereka mengalami
kegagalan dalam melakukan SPI.
SPI mencakup kegiatan yang luas, mulai dari dasar manajemen proyek (seperti,
perencanaan proyek, tracking, dst) sampai dengan pengembangan proses yang kompleks.
Dalam melakukan SPI biasanya dilakukan dengan pendekatan model IDEAL, yang
terdiri dari 5 tahapan (McFeeley 1996) (gambar 1). Tetapi ternyata pada model IDEAL, isu
mengenai resiko yang timbul dikemukakan secara implisit dan tidak tercantum mengenai
resolusi yang harus dilakukan. Sebagai contoh pada bagian initiating tidak dikemukakan
mengenai bagian mana yang mengalami krisis dan perlu untuk ditanggulangi. Hal ini
cukup krusial karena resiko pada software mempengaruhi aspek-aspek seperti
pengembangan dari suatu task, proses maupun environtment yang jika dikesampingkan
akan meningkatkan presentase kegagalan dari pengembangan software.
Pada artikel ini penulis mempelajari pendekatan manajemen resiko yang dikemukakan
oleh Lyytinen et al. (1998) kemudian penulis mengidentifikasikan pendekatan
manajemen resiko tersebut pada gambar 2.
Research cycle:
Penelitian juga dilakukan secara colaborative dan iterative, dimana diagnosa dari
permasalahan dan perubahan-perubahan yang terjadi menjadi aktivitas utama pada
penelitian. Selain itu peneliti hanya bertindak sebagai fasilitator yang berfungsi untuk
membantu praktisi dalam mengadaptasi dan menerapkan manajemen resiko pada SPI.
Untuk lebih jelasnya, metoda pendekatan yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada
gambar 3.
Hasil
note:
Table 1 Gambar 2
Table 5 Gambar 6
Figure 4 Gambar 5
Figure 5 Gambar 7
Pada pendekatan ini, resiko di manajemen dengan cara mengidentifikasi risk item (area)
dan risk resolution actions (strategies). Dimana risk area dibagi lagi menjadi 4, yaitu
(gambar 5):
Resolusi yang dilakukan dalam memanajemen resiko dapat dilihat pada bagian Appendix
A.
Artikel ini menarik dan dapat menambah wawasan terutama dalam bidang software
engineering dimana terkadang dilakukan SPI untuk dapat meningkatkan kualitas
produksi. Tetapi peringkas merasa membutuhkan waktu lebih untuk mengerti isi dari
artikel.
Daftar Pustaka
Aaen, I., Arent, J., Mathiassen, L., and Ngwenyama, O. "A Conceptual MAP of Software Process
Improvement," Scandinavian Journal of Information Systems (13), June 2001, pp. 123-
146.
Barki, H., Rivard, S., and Talbot, J. "Toward an Assessment of Software Development Risk,"
Journal of Management Information Systems (10:2), 1993, pp. 203-225.
Iversen, J. H., Mathiassen, L., and Nielsen, P. A. “Risk Management in Process Action Teams,”
Chapter 16 in Improving Software Organizations:From Principle to Practice, L.
Mathiassen, J. Pries-Heje, and O. Ngwenyama (Eds.), Addison Wesley, Upper Saddle
River, NJ, 2002.
Lyytinen, K., Mathiassen, L., and Ropponen, J. "A Framework for Software Risk Management,"
Scandinavian Journal of Information Systems (8:1), April 1996, pp. 53-68.