PT. Jawa Satu Power yang merupakan konsorsium antara PT. Pertamina (Persero),
Marubeni Corporation dan Sojitz Corporation berencana untuk melakukan kegiatan
Pembangunan dan Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) dengan
kapasitas maksimum 1.760 MW beserta fasilitas penunjangnya yang terintegrasi dengan
pembangunan dan pengoperasian Fasilitas Penyimpanan dan Unit Regasifikasi
Terapung/Floating Storage Regasification Unit (FSRU) serta Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) 500 kV dan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET), atau yang disebut
dengan “Proyek PLTGU Jawa-1”. Proyek PLTGU Jawa-1 ini, sejalan dengan Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016 dan Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 58 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016
Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional). Selain itu, pembangunan PLTGU
Jawa-1 juga sejalan dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris
Agreement To The United Nations Framework Convention On Climate Change(Persetujuan
Paris Atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Perubahan Iklim)
sebagai dampak positif kegiatan pembangunan PLTGU yaitu menurunkan temperatur emisi
udara dan mengurangi emisi CO2 dari unit Gas Turbine (GT). Tahapan dari proyek besar ini,
salah satunya adalah proses peletakkan pipa di darat yaitu pada laydown area yang sudah
ditentukan yang kemudian akan dilanjutkan untuk penggelaran pipa pada ROW.
Selanjutnya, pipa-pipa dari laydown area akan diangkut menggunakan truk trailer dan/atau
truk crane yang dilengkapi dengan bearing strip dan separator strip untuk mencegah gesekan
antar pipa dan mencegah pergerakan pipa saat pengangkutan dari area laydown menuju ROW
pipa. Saat pengangkutan, petugas akan siaga di sepanjang rute jalan konstruksi untuk
mencegah berbagai macam gangguan yang mungkin timbul pada saat pengangkutan pipa.
Pematangan lahan dan pembersihan pada Area ROW pipa akan menggunakan bulldozer atau
eskavator. Semua akar dan tunggul akan dibersihkan dengan cara penggalian, pencungkilan
atau dengan cara-cara serupa yang lain. Semua tunggul, akar dan vegetasi lainnya akan dibuang
di luar area kerja sesuai arahan dari instansi terkait. Sebelum penggalian dilakukan, semua
lapisan tanah atas (topsoil) akan dipotong dan disimpan . Kemudian, lapisan topsoil yang
dianggap tidak sesuai akan dibuang ke tempat pembuangan yang disetujui oleh instansi terkait.
Soil Compactor akan digunakan untuk memadatkan area ROW pipa setelah aktivitas
pematangan lahan. Jalan akses pada ROW pipa akan tetap ada. Pemasangan rangkaian
perpipaan gas adalah sebagai berikut :
1. Perangkaian
Jenis dan jumlah alat angkat dan peralatan perangkaian (sideboom atau crawler
crane) akan disediakan untuk pembongkaran dan penyambungan pipa pada ROW pada
saat truk muatan pertama keluar dari titik tumpukan pipa. Penggunaan cranes untuk
merangkai pipa hanya diizinkan pada kondisi tanah yang stabil. Sebelum kegiatan
perangkaian pipa-pipa dimulai, balok kayu dan kantung pasir diletakkan di sepanjang
ROW. Jalur pipa harus disurvei sebelum memulai kegiatan perangkaian. Seluruh jalur pipa
yang melalui fase perangkaian, pembuatan dan pemasangan akan ditutup sementara oleh
sumbatan kayu (wooden plugs), tutup plastik (plastic caps) atau metode lain yang disetujui
sesuai dengan spesifikasi proyek untuk mencegah masuknya kotoran. Jarak minimum
yang disediakan pada pekerjaan perangkaian pipa adalah 10-15 cm terletak antara tanah
dasar dan tanah permukaan dengan menggunakan balok kayu, kantung pasir, dan lain-
lain. Pada saat kedatangan truk di bagian ROW dimana proses perangkaian pipa akan
dilakukan, pipa-pipa tersebut dibongkar sedikit demi sedikit dan diletakkan di atas
tumpukan blok kayu yang dilapisi dengan kantung tanah/pasir. Langkah ini dilakukan
dengan cara truk melaju
ke depan dan berhenti untuk menyusun pipa agar sejajar. Kegiatan ini diulang pada setiap
truk yang mengangkut pipa sepanjang ROW yang dilapisi dengan jenis dan ukuran pipa
yang dibutuhkan.
Pipa-pipa tersebut akan diletakkan pada jarak satu meter dari tepi parit yang
nantinya akan digali. Kontraktor juga harus memastikan bahwa ada jarak aman antara
ketiga pipa untuk perakitan sebelum melakukan penurunan dan penimbunan kembali.
Jenis dan jumlah peralatan pengangkat dan perangkaian yang tepat akan digunakan dalam
pemuatan dan penggelaran pipa pada ROW.
Balok kayu, kantung pasir akan disiapkan dan diturunkan di sepanjang area kerja
kira-kira berjarak 6 sampai 12 meter untuk menahan pipa. Pipa yang telah dilapisi tidak
boleh diletakkan secara langsung di atas tanah. Pengontrol material harus mencatat nomor
pipa dan heat number, jumlah, panjang dan ukuran per kilometer untuk pipa yang telah
dirangkai dan dilaporkan kepada inspektur QC.
3. Pengelasan
Semua pengelasan untuk pipa baja karbon harus mengikuti prosedur spesifikasi
pengelasan yang disetujui oleh Pemilik dan Departemen Tenaga Kerja (DEPNAKER).
Pekerjaan pengelasan hanya dilakukan oleh pekerja yang telah memenuhi standar untuk
melakukan pengelasan pada pipa baja karbon.
Semua persiapan sebelum perakitan dan pengelasan harus dilakukan pemeriksaan
oleh inspektur QC untuk memastikan bahwa perakitan sudah cukup terlindungi dari angin,
hujan, debu atau kondisi cuaca lainnya. Pelindung juga dipasang untuk melindungi dari
hujan dan debu.
Jarak antara permukaan pipa dan permukaan tanah yang diizinkan untuk
penggelaran pipa sementara adalah selebar 30 cm. Root Pass harus diasah/dihaluskan
untuk menghilangkan terak, memperhalus, dan membuat kontur root pass yang seragam.
Pada kondisi tertentu, menyikat/memperhalus pada root pass akan memakan waktu. Hal
ini harus mendapat izin dari WPS. Semua pengelasan yang sudah selesai harus diperiksa
100% dan tidak boleh ada kerusakan seperti undercut, retakan, porositas, lubang angin,
percikan api dan lain-lain sesuai dengan spesifikasi proyek. Kode referensi dan standar
yang diperlukan dan laporan visual harus diserahkan kepada Pemilik untuk disetujui.
Kondisi cuaca seperti hujan, hembusan pasir atau angin kencang akan
mempengaruhi kualitas pengelasan. Cuaca berangin bisa meningkatkan kemungkinan
cacat las atau porositas. Kontraktor EPC akan memantau kondisi cuaca selama proses
pengelasan untuk memutuskan apakah kondisi cuaca cocok untuk pengelasan. Tempat
penampungan yang sesuai di sekitar area sambungan las dapat digunakan bila
memungkinkan dan tidak ada pengelasan yang harus dilakukan pada pipa basah.
Kontraktor EPC harus menyediakan perlindungan pada lapisan di dekat las dari bahan
pelepasan las. Sisa pengelasan harus disimpan dalam oven khusus untuk mencegah proses
hidrasi.
Identifikasi pengelasan harus ditandai pada setiap sambungan untuk
mengidentifikasi siapa pekerja las yang melakukan pekerjaan casing akar atau pengisi.
Identifikasi tersebut meliputi tanggal perakitan, tanggal pengelasan dan status inspeksi,
pekerja dll. Penghapusan klem dan perpindahannya tidak diperbolehkan sampai deposit las
yang memadai tercapai. Penggunaan manik las internal juga dilarang.
Setelah pengelasan selesai, alumunium gauging plate dengan diameter yang sesuai
akan dimasukkan ke dalam untuk memastikan tidak ada penyok. Gauging platedengan
diameter internal maksimum 95% akan digunakan untuk memastikan ovality pipa ( tidak
ada penyok pada pipa).
7. Penurunan
Dalam proses penurunan pipa harus diperhatikan beban impact yang terjadi ketika
pipa diturunkan. Pipa harus terletak di dalam parit tanpa support dan tidak mengalami
bending & stress. Alat bantu manual lain yang mungkin diperlukan dalam penurunan pipa
sepeti tripod dan chain block harus dipastikan fungsi dan keamanannya sebelum dipakai..
Langkah-langkah berikut harus diperhatikan selama proses penurunan pipa :
Holiday testing untuk spool pipa dan field joint coating serta kondisi galian telah
disetujui oleh PERUSAHAAN.
Memaksa pipa masuk ke dalam galian tidak diperbolehkan, kecuali pada
perlintasan/crossing dengan bagian pipa dapat ditarik.
Selama pekerjaan penurunan pipa, dilakukan perlakuan khusus untuk menjaga stress
atau tekuk pada pipa dan untuk menjaga coating pipa tidak rusak.
Selama penurunan, pipa tidak boleh bersinggungan dengan dinding galian apabila
dikhawatirkan terjadi kerusakan coating.
Jika lebih dari satu pipa akan diturunkan ke dalam galian, perlakuan khusus diambil
untuk menghindari kontak antar pipa dan menjaga jarak minimumnya sesuai dengan
gambar kerja.
Tiap kerusakan pada pipa atau field joint coating harus segera diperbaiki sebelum
penurunan pipa.
8. Penimbunan Ulang/Back-Filling
Sebelum backfill, dilakukan Survei posisi pipa sesuai dengan heat number, dan
welding joint, elevasi serta koordinat dari pipa. Data survey ini sebagai dasar pembuatan
alignment sheet & juga as-built drawing. Tanah backfill bisa berasal dari material galian
sebelumnya maupun didatangkan dari area lain. Tanah yang dipakai sebagai material
backfill harus dipastikan bebas dari batu dan juga material tajam lain yang berpotensi
merusak pipa dan coatingnya. Material backfill tidak boleh dijatuhkan terlalu tinggi
relative terhadap tinggi galian.