1. Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Penyiapan
Pekerjaan Galian Pekerjaan Timbunan
Badan Jalan
• Galian Biasa • Timbunan Biasa • Penyiapan, penggaruan,
• Galian Pemotongan • Timbunan Pilihan dan pemadatan tanah
• Galian Tanah Lunak • Timbunan Pilihan dasar
• Galian Perkerasan Beton Berbutir di atas Tanah • Harus mencakup seluruh
Rawa lebar jalur lalu lintas dan
• Penimbunan kembali bahu jalan atau
bahan berbutir pelebaran setempat
• Harus diperiksa dan diuji
oleh konsultan
pengawas
• Finishing dengan
menggunakan motor
grader dan vibro roller
PROSEDUR UMUM PEKERJAAN GALIAN
4.Selama pekerjaan galian, untuk menghindari air 5. Permukaan kemiringan lereng harus memiliki
yang mengalir masuk ke dalam area galian cukup kemiringan dan harus cukup rata, tidak lupa
terbuka, maka wajib untuk mempersiapkan lakukan pemasangan proteksi agar tidak terjadi
jalannya air/detour air/saluran drainasi baik kelongsoran selama dilakukan pekerjaan. Apabila
bersifat permanen atau bersifat sementara, lahan galian memadai, maka dapat dibuatkan
sekaligus pompa lahan terasering.
PROSEDUR PEKERJAAN GALIAN PEMOTONGAN
Tanah Lunak
• Mempunyai nilai CBR lapangan <2,5 %
Tanah Ekspansif
Penghamparan 3. Untuk kegiatan timbunan badan jalan yang akan diperlebar, harus
Timbunan dihampar horizontal sampai dengan eleasi tanah dasar, yang
kemudian harus ditutup secepat mungkin dengan lapisan permukaan
berikutnya agar lalu lintas dapat digunakan secepat mungkin
• Cek luasan area yang telah dikerjakan, cek elevasi kesesuaian terhadap
gambar,cek kebersihan timbunan/galian yang telah dikerjakan
1.TOLERANSI
DIMENSI Permukaan akhir bahu jalan, termasuk
DAN setiap perkerasan yang dihampar
ELEVASI
(lanjutan) atasnya, tidak boleh lebih tinggi dan lebih
rendah 1,0 cm terhadap tepi jalur lalu
lintas yang bersebelahan
Tabel Toleransi
Elevasi Terhadap
Elevasi Rencana
PROSEDUR UMUM PEKERJAAN LAPISAN PONDASI AGREGAT
2.
Pengajuan Hasil pengujian kepadatan
Kesiapan
Kerja
dan kadar air tanah dasar
3.
Gradasi
Material
Bahan
PROSEDUR UMUM PEKERJAAN LAPISAN PONDASI AGREGAT
3. Sifat-
sifat
Lapisan
Pondasi
Agregat
dan
Lapisan
Drainase
PROSEDUR PEKERJAAN PENGHAMPARAN DAN PEMADATAN LAPISAN
PONDASI AGREGAT
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Penghamparan
• Bahan Material yang telah dibawa ke badan jalan
harus memiliki campuran yang merata dan
dihampar dalam keadaan kadar air yang telah
disyaratkan
• Setiap lapis harus dihampar pada suatu kegiatan
dengan takaran yang merata agar menghasilkan
tebal padat yang diperlukan dalam toleransi yang
disyaratkan
PROSEDUR PEKERJAAN PENGHAMPARAN DAN PEMADATAN LAPISAN
PONDASI AGREGAT
3. Pekerjaan Pemadatan
• Setelah penghamparan dan pembentukan akhir,
setiap lapis harus dipadatkan menyeluruh dengan
alat pemadatan yang cocok dan memadai dan
disetujui oleh konsultan pengawas, hingga
kepadatan paling sedikit 100% dari kepadatan
kering.
• Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air dari
bahan berada dalam rentang 3% di bawah kadar air
optimum sampai 1% di atas kadar air optimum
PROSEDUR PEKERJAAN PENGHAMPARAN DAN PEMADATAN LAPISAN
PONDASI AGREGAT
4. Kepadatan kurang ?
Water Tank
CONTOH KEGIATAN PEKERJAAN LEAN CONCRETE
CONTOH GAMBAR KERJA
Pek. Lean
Pek. Pek. Rigid
Pek. Tanah Concrete
Agregat
Tidak Tidak
Tidak Tidak
Cek Cek
Cek Cek
Ya Ya
Ya Ya
A Selesai
A A
PEKERJAAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT)
Pembersihan
lahan yang
dimaksud adalah
pembersihan
pada permukaan
lean concreting
hingga bebas dari
kotoran-kotoran.
Seperti, debu,
tanah, sampah
dan lain-lain.
PERSIAPAN LAHAN Setelah dilakukan
pembersihan
terhadap permukaan
lean concreting,
kegiatan
pengeboran angkur
dapat dimulai
berdasarkan stake
out marking per
segmen yang sudah
dilakukan. Kegiatan
ini dilakukan
bertujuan agar
dowel yang akan
dipasang ketika
kegiatan pengecoran
tidak bergeser ketika
beton dituang.
PERSIAPAN LAHAN
Pemasangan stick &
sling merupakan
kegiatan yang sangat
berpengaruh terhadap
ketepatan elevasi top
perkerasan beton
semen yang telah
direncanakan
berdasarkan gambar
dan data aktual yang
diambil oleh tim
survey. Stick dan sling
tersebut juga
berpengaruh pada
pembacaan sensor alat
concrete paver.
PERSIAPAN TENAGA KERJA
2 Asisten Operator 2
3 Helper Operator 2
4 Mandor 1
5 Pekerja Mandor 30
Genset Lampu
SPESIFIKASI ALAT PAVER
PERALATAN-PERALATAN YANG DIGUNAKAN
Adapun perkakas lain yang digunakan pada pekerjaan perkerasan beton semen ini
adalah sebagai berikut :
1. Ruskam sebagai penghalus permukaan
2. Cangkul
3. Sekop
4. Sikat kawat untuk pembersih sambungan memanjang antara beton lama dengan beton
baru
5. Geotekstil untuk curing permukaan beton
Plastik untuk pembatas antara lean concrete dengan lapisan beton semen
6. Alat mekanis curing compound
7. Alat grooving
8. Tenda sebagai pelindung dari sinar panas matahari yang menyengat dan hujan yang turun
PERSIAPAN MATERIAL
A A
MULAI
KONFIRMASI LOADING
BATCHING BETON
PERHITUNGAN
LAPANGAN
VOLUME
KEBUTUHAN
PERSIAPAN SELESAI
LAPANGAN
KONFIRMASI
LOGISTIK
A
PERSIAPAN MATERIAL
2.1 1. Umum
Spesifikasi Sebelum memulai pekerjaan beton semua pekerjaan lapis pondasi
bawah, selongsong yang berdekatan harus sudah selesai dan disetujui
Pekerjaan oleh konsultan pengawas
Superelevasi harus dilakukan pada lapis pondasi bawah dan setiap
lokasi yang lebih tinggi 5 mm dari elevasi rancangan harus diperbaiki
sebelum dilakukannya setiap pekerjaan berikutnya
2.1
3. Pengecoran Beton
Spesifikasi
Pekerjaan - Beton harus dicor dengan ketebalan yang telah
disesuaikan oleh gambar kerja.
-Penghamparan yang dilakukan secara manual
diperlukan harus dilakukan dengan memakai
sekop bukan perlengkapan perata. Tenaga kerja
tidak boleh menginjak hamparan beton yang
masih baru dengan memakai sepatu yang
dilekati oleh tanah atau kotoran lainnya.
2. PELAKSANAAN PEKERJAAN
2.1
3. Pengecoran Beton (lanjutan)
Spesifikasi
Pekerjaan - Beton harus dipadatkan secara merata pada
tepi dan sepanjang acuan, sepanjang dan pada
kedua sisi setiap sambungan, dengan
menggunakan vibrator yang dimaksudkan ke
dalam beton
- Ceceran beton yang tertumpah pada
permukaan beton yang telah selesai dihampar
harus disingkirkan dengan cara yang disetujui
2. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pemasangan dowel dilakukan di posisi sambungan melintang. Dowel dipasang tersebut harus
tegak lurus pada titik koordinat sambungan segmen yang telah ditentukan oleh pihak survey.
Pemasangan dowel juga harus ditentukan posisi yang bebas (move) dan terikat (fix). Agar dowel
tersebut tidak berubah pada saaat penghamparan beton, dowel tersebut dipatenkan oleh beberapa
angkur. Selain itu, sebelum beton dihampar secara keseluruhan, dowel terlebih dahulu dilapisi dengan
beton yang dihampar oleh excavator wheel dan dipadatkan dengan vibrator elektrik.
2.2 URUTAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Penyelesaian permukaan dilakukan saat beton yang dihampar dan dicetak oleh
alat mesin sesuai elevasi rencana yang direncanakan. Penyelesaian permukaan ini harus
dilakukan mengikuti tempo alat saat menghampar dan mencetak beton.
Sambungan harus diperiksa kerataannya. Rutin melakukan ceking elevasi, ketebalan,
kerataan dengan jidar agar tidak terjadi perbedaan tinggi pada permukaan dan
pePermrkerasan beton sesuai dengan kelandaian dan tampang melintang yang
ditentukan.
2.2 URUTAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Bersih dan bebas dari minyak, garam, asam, alkali, gula, tumbuhan, dan zat kimia lainnya
Pengujian dilakukan dengan diperbandingkan dengan air suling
PH Air antara 4,5 – 8,5
Terdiri dari pasir alam berbutir bersih, keras dan bebas dari bahan organic dan tidak melebihi dari
batas toleransi
Tidak mengandung lumpur > 5%
Modulus kehalusan butir antara 1,5 – 3,
Kehilangan berat diuji dengan sodium sulfat maksimal 10% dan dengan magnesium sulfat
maksimum 15% sesuai SNI 3407:200
2. IMPLEMENTASI MUTU
Batu Pecah, Kerikil atau ampas tanur tinggi butiran yang bersih, keras dan awet. Bebas dari bahan
organik yang tidak melibihi batas toleransi
Lolos uji abrasi maksimal 30% dengan mesin Los Angeles sesuai dengan SNI 2417:2008
Kekekalan Agregat maksimal 12% dengan sodium sulfat sesuai SNI 3407:2008 (AASHTO T104-99
(2003)
2. IMPLEMENTASI MUTU
DOKUMENTASI
SEKIAN DAN TERIMA KASIH