Anda di halaman 1dari 19

STRUKTUR PENGELOLA KEUANGAN DAERAH

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PAJAK DAERAH


Oleh : Yusron Sumartono, SE, MM

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Outline
STRUKTUR PENGELOLA KEUANGAN
PP NO 58 TAHUN 2005
Struktur Pengelola Keuangan
Berdasarkan PP No 58 Tahun 2005 01 STRUKTUR PENGELOLA KEUANGAN
BERDASARKAN PP NO 12 TAHUN
2019

02 Struktur Pengelola Keuangan


Berdasarkan PP No 58 Tahun 2005

PASAL-PASAL YANG BERKAITAN


BERDASARKAN PP NO 58 TAHUN.
2005
03
PASAL-PASAL YANG BERKAITAN
04 BERDASARKAN PP NO 12 TAHUN
2019

PASAL-PASAL YANG BERKAITAN


BERDASARKAN . 05
PERMENDAGRI NO 130 TAHUN 2018
STRUKTUR PENGELOLA KEUANGAN

PA

PPTK PPK-SKPD

KPA
BENDAHARA

BENDAHARA
PPTK
/PEMBANTU

PP 58 TAHUN 2005
STRUKTUR PENGELOLA KEUANGAN

PA KPA

PPK UNIT
PPTK PPK-SKPD PPTK
SKPD

BENDAHARA
BENDAHARA
PEMBANTU

PP 12 TAHUN 2019
STRUKTUR PENGELOLA KEUANGAN

KPA

PPK
PPTK PEMBANTU

BENDAHARA
PEMBANTU

PERMENDAGRI NO 130 TAHUN 2018


DEFINISI MASING-MASING JABATAN
Pejabat Penatausahaan Keuangan Pembantu di Kelurahan
Kepala daerah menetapkan lurah selaku Kuasa Pengguna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) dalam
Anggaran untuk melaksanakan kegiatan pembangunan melaksanakan pertanggungjawaban kegiatan
sarana dan prasarana Kelurahan dan pemberdayaan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan dan
masyarakat di Kelurahan. pemberdayaan masyarakat di Kelurahan mempunyai tugas
(Pasal 12 Ayat 1 Permendagri No 130 Tahun 2018) melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban
yang disampaikan oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disingkat kepada KPA.
PPTK adalah pejabat pada unit kerja SKPD yang melaksanakan (Pasal 17 Ayat 1 Permendagri No 130 Tahun 2018)
satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bid
ang tugasnya
(Pasal 1 Ayat 12 Permendagri No 130 Tahun 2018) Kepala Daerah menetapkan Bendahara Pengeluaran
Pembantu di Kelurahan berdasarkan usulan lurah selaku
Kuasa Pengguna Anggaran melalui BUD.
(Pasal 12 Ayat 3 Permendagri No 130 Tahun 2018)

PERMENDAGRI NO 130 TAHUN 2018


Definisi Pengguna Anggaran (PA)
“Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang
Kewenangan penggunaan anggaran untuk melaksanakan
tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya”

( Pasal 1 ayat 17 )
PP No 58 Tahun 2005 &
( Pasal 1 Ayat 17 ) “Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA
Permendagri No 13 Tahun 2006 beserta perubahannya adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan
anggaran untuk melaksanakan tugas dan fungsi SKPD
yang dipimpinnya”

Pasal 1 Ayat 68
PP No 12 Tahun 2019

PENGGUNA ANGGARAN BERDASARKAN PERATURAN


Tugas Pengguna Anggaran
Kepala SKPD selaku pejabat pengguna anggaran/pengguna barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf c mempunyai t
ugas:
a. menyusun RKA-SKPD;
b. menyusun DPA-SKPD;
c. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja;
d. melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya;
e. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
f. melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak;
g. mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan;
h. menandatangani SPM;
i. mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya;
j. mengelola barang milik daerah/kekayaan daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya;
k. menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya;
l. mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya;
m. melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaran/pengguna barang lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh
kepala daerah; dan
n. bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah.

PP No 58 Tahun 2005 Pasal 1 Ayat 10 serta Permendagri No 13 Tahun 2006 dan Perubahannya Pasal 1 ayat 10
Tugas Pengguna Anggaran
Kepala SKPD selaku PA mempunyai tugas:
a. menyusun RKA SKPD;
b. menyusun DPA SKPD;
c. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas Beban anggaran belanja;
d. melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya;
e. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
f. melaksanakan pemungutan retribusi daerah;
g. mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan;
h. menandatangani SPM;
i. mengelola Utang dan Piutang Daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya
j. menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya;
k. mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya;
l. menetapkan PPTK dan PPK SKPD;
m. menetapkan pejabat lainnya dalam SKPD yang dipimpinnya dalam rangka Pengelolaan Keuangan Daerah; dan
n. melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PP No 12 Tahun 2019 Pasal 10 Ayat 1


DEFINISI DAN TUGAS KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
DEFINISI Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran meneliti kelengkapan
Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang diberi dokumen SPP- 70 UP, SPP-GU, SPP-TU, dan SPP-LS yang diajukan oleh
kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan bendahara pengeluaran
pengguna anggaran dalam melaksanakan sebagian (Pasal 210 PERMENDAGRI NO 13 Tahun 2006)
tugas dan fungsi SKPD
(Pasal 1 Ayat 18 , PP No 58 Tahun 2005) Dalam hal dokumen SPP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 210 ayat
(Pasal 1 Ayat 69 , PERMENDAGRI NO 13 Tahun 2006) (2) dinyatakan lengkap dan sah, pengguna anggaran/kuasa pengguna an
(Pasal 1 Ayat 69 , PP No 12 Tahun 2019) ggaran menerbitkan SPM
(Pasal 211 AYAT 1 PERMENDAGRI NO 13 Tahun 2006)

Dalam hal dokumen SPP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 210 ayat
(2) dinyatakan tidak lengkap dan/atau tidak sah, pengguna anggaran/ku
asa pengguna anggaran menolak menerbitkan SPM
(Pasal 211 AYAT 2 PERMENDAGRI NO 13 Tahun 2006)

Setelah tahun anggaran berakhir, pengguna anggaran/kuasa pengguna


anggaran dilarang menerbitkan SPM yang membebani tahun anggaran
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
berkenaan
BERDASARKAN PERATURAN
(Pasal 215 PERMENDAGRI NO 13 Tahun 2006)
Pelimpahan Kuasa Pengguna Anggaran
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Pejabat pengguna anggaran/pengguna barang dalam
Pelimpahan sebagian kewenangan sebagaimana dimaksud pada melaksanakan tugas-tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10
ayat (1), meliputi: dapat melimpahkan sebagian kewenangannya kepada kepala unit
a. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas kerja pada SKPD selaku kuasa pengguna anggaran/kuasa pengguna
beban anggaran belanja barang
b. melaksanakan anggaran unit kerja yang dipimpinnya (Pasal 11 Ayat 1, PERMENDAGRI NO 13 Tahun 2006)
c. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pemba Pelimpahan sebagian kewenangan sebagaimana tersebut pada
yaran ayat (1) berdasarkan pertimbangan tingkatan daerah, besaran
d. mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain SKPD, besaran jumlah uang yang dikelola, beban kerja, lokasi,
dalam batas anggaran yang telah ditetapkan kompetensi dan/atau rentang kendali dan pertimbangan objektif
e. menandatangani SPM-LS dan SPM-TU Lainnya
f. mengawasi pelaksanaan anggaran unit kerja yang (Pasal 11 Ayat 2, PERMENDAGRI NO 13 Tahun 2006)
dipimpinnya; dan Pelimpahan sebagian kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat
g. melaksanakan tugas-tugas kuasa pengguna anggaran lainnya (1) ditetapkan oleh kepala daerah atas usul kepala SKPD
berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh pejabat pengguna a (Pasal 11 Ayat 3, PERMENDAGRI NO 13 Tahun 2006)
nggaran.
Kuasa pengguna anggaran/kuasa pengguna barang sebagaimana di
(Pasal 11 Ayat 3A, PERMENDAGRI NO 59 Tahun 2007) maksud pada ayat (1) bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya
kepada pengguna anggaran/ pengguna barang
(Pasal 11 Ayat 4, PERMENDAGRI NO 13 Tahun 2006)
DEFINISI PPTK WEWENANG PPTK
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya “PPTK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas
disingkat PPTK adalah pejabat pada Unit SKPD yang mencakup:
melaksanakan 1 (satu) atau beberapa Kegiatan dari suatu a. mengendalikan pelaksanaan kegiatan;
Program sesuai dengan bidang tugasnya b. melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan;
(Pasal 1 Ayat 16, PP No 58 Tahun 2005) c. menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran
(Pasal 1 Ayat 22, Permendagri No 13 Tahun 2006 dan pelaksanaan kegiatan”
perubahannya
(Pasal 1 Ayat 74, PP No 12 Tahun 2019) Pasal 12 ayat 2, PP No 58 Tahun 2005 dan
Pasal 12 ayat 5, Permendagri No 13 Tahun 2006 dan peru
bahannya

“PPTK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas


membantu tugas dan wewenang PA/KPA.”
(Pasal 12 Ayat 2, PP No 12 Tahun 2019)

“Dalam melaksanakan tugas dan wewenang


Sebagaimana dimaksud pada ayat (2), PPTK
bertanggung jawab kepada PA/KPA”
PPTK BERDASARKAN PERATURAN (Pasal 12 Ayat 3, PP No 12 Tahun 2019)
DEFINISI PPK-SKPD WEWENANG PPK-SKPD
Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD yang selanjutnya disingkat Pejabat penatausahaan keuangan SKPD sebagaimana dimaksud
PPK-SKPD adalah pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha ke pada ayat (1) mempunyai tugas:
uangan pada SKPD a. meneliti kelengkapan SPP-LS yang diajukan oleh PPTK;
(Pasal 14 Ayat 1, PP No 58 Tahun 2005) b. meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU dan SPP-TU yang
(Pasal 1 Ayat 21, Permendagri No 13 Tahun 2006 diajukan oleh bendahara pengeluaran;
dan perubahannya c. menyiapkan SPM; dan
(Pasal 1 Ayat 75, PP No 12 Tahun 2019) d. menyiapkan laporan keuangan SKPD
Pasal 14 ayat 2, PP No 58 Tahun 2005 dan

“PPK-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat(1) mempunyai PPK-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas:
Tugas dan wewenang: a. meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang
a. Melakukan verifikasi SPP-UP,SPP-GU,SPP-TU,dan SPP-LS Beserta disampaikan oleh bendahara pengeluaran dan diketahui/ disetujui oleh
bukti kelengkapannya yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran; PPTK;
b. MenyiapkanSPM; b. meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS
c. Melakukan verifikasi laporan pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan gaji dan tunjangan PNS serta penghasilan lainnya yang ditetap-kan sesua
dan Bendahara Pengeluaran; i dengan ketentuan perundang-undangan yang
d. Melaksanakan fungsi akuntansi pada SKPD;dan diajukan oleh bendahara pengeluaran;
e. Menyusun laporan keuangan SKPD.” c. melakukan verifikasi SPP;
(Pasal 14 Ayat 2, PP No 12 Tahun 2019) d. menyiapkan SPM;
e. melakukan verifikasi harian atas penerimaan;
f. melaksanakan akuntansi SKPD; dan
g. menyiapkan laporan keuangan SKPD.
PPK-SKPD BERDASARKAN PERATURAN Pasal 13 ayat 2, Permendagri No 13 Tahun 2006 dan perubahannya
DEFINISI BENDAHARA PENGELUARAN
Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional Bendahara Pengeluaran adalah pejabat yang ditunjuk
yang ditunjuk menerima, menyimpan, membayarkan, menerima, menyimpan, membayarkan,
menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang menatausahakan,dan mempertanggungjawabkan uang
Untuk keperluan belanja daerah dalam rangka
untuk keperluanBelanja Daerah dalam rangka pelaksa
pelaksanaan APBD pada SKPD.
(Pasal 1 Ayat 23, PP No 58 Tahun 2005) naan APBD pada SKPD.
(Pasal 1 Ayat 24, Permendagri No 13 Tahun 2006 (Pasal 1 Ayat 77, PP No 12 Tahun 2019)
dan perubahannya

Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang ditunjuk


menerima,menyimpan, membayarkan, menata-usahakan,
dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja
daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.
(Pasal 1 Ayat 4, PERMENDAGRI No 55 Tahun 2008)

BENDAHARA BERDASARKAN PERATURAN


WEWENANG BENDAHARA PENGELUARAN
Bendahara pengeluaran melaksanakan pembayaran dari uang persediaan yang dikelolanya setelah:
a. meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran;
b. menguji kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum dalam perintah pembayaran; dan
c. menguji ketersediaan dana yang bersangkutan.
(Pasal 66 Ayat 3, PP No 58 Tahun 2005)

“......Bendahara pengeluaran mengajukan SPP kepada pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui PPK-SKPD”
(Pasal 198 Ayat 1, PERMENDAGRI 13 Tahun 2006 dan perubahannya)

“Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-UP dilakukan oleh bendahara pengeluaran......”


(Pasal 199 Ayat 1, PERMENDAGRI 13 Tahun 2006 dan perubahannya)

“Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-GU dilakukan oleh bendahara pengeluaran.......”


(Pasal 200 Ayat 1, PERMENDAGRI 13 Tahun 2006 dan perubahannya)

SPP Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPP-TU adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran untuk
permintaan tambahan uang persediaan guna melaksanakan kegiatan SKPD yang bersifat mendesak dan tidak dapat digunakan untuk
pembayaran Iangsung dan uang persediaan
(Pasal 1 Ayat 68, PERMENDAGRI 13 Tahun 2006 dan perubahannya)
WEWENANG BENDAHARA PENGELUARAN

Bendahara Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


memiliki tugas dan wewenang:
a. mengajukan permintaan pembayaran menggunakan SPP UP, SPP
GU, SPP TU, dan SPP LS;
b. menerima dan menyimpan UP, GU, dan TU;
c. melaksanakan pembayaran dari UP, GU, dan TU yang dikelolanya;
d. menolak perintah bayar dari PA yang tidak sesuai dengan keten-
tuan peraturan perundang-undangan;
e. meneliti kelengkapan dokumen pembayaran;
f. membuat laporan pertanggungjawaban secara administratif
kepada PA dan laporan pertanggungjawaban secara fungsional
kepada BUD secara periodik; dan
g. memungut dan menyetorkan pajak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(Pasal 19 ayat 2, PP No 12 Tahun 2019)
PPK UNIT SKPD WEWENANG PPK-UNIT SKPD
Dalam hal PA melimpahkan sebagian kewenangannya
(2) PPK Unit SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
kepada KPA karena pertimbangan sebagaimana
mempunyai tugas:
dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2), PA menetapkan
a. melakukan verifikasi SPP-TU dan SPP-LS beserta bukti
PPK Unit SKPD untuk melaksanakan fungsi tata usaha
b. kelengkapannya yang diajukan oleh Bendahara
keuangan pada Unit SKPD
Pengeluaran pembantu;
(Pasal 15 Ayat 1 PP No 12 Tahun 2019)
c. menyiapkan SPM-TU dan SPM-LS, berdasarkan SPP-
TU dan SPP-LS yang diajukan oleh Bendahara
Pengeluaran pembantu; dan
d. melakukan verifikasi laporan pertanggungiawaban
Bendahara Penerimaan pembantu dan Bendahara
Pengeluaran pembantu.
(Pasal 15 Ayat 2 PP No 12 Tahun 2019)

PPK UNIT SKPD BERDASARKAN PERATURAN


BENDAHARA PEMBANTU WEWENANG BENDAHARA PEMBANTU

Penyampaian pertanggungjawaban (4) Bendahara Pengeluaran pembantu sebagaimana dimaksud


Bendahara Pengeluaran/ Bendahara pada ayat (3) memiliki tugas dan wewenang:
Pengeluaran pembantu secara a. mengajukan permintaan pembayaran menggunakan
fungsional sebagaimana dimaksud pada SPP TU dan SPP LS;
ayat (2) dilaksanakan setelah diterbitkan b. menerima dan menyimpan pelimpahan UP dari
surat pengesahan pertanggungiawaban Bendahara Pengeluaran;
pengeluaran oleh PA/ KPA. c. menerima dan menyimpan TU dari BUD;
(Pasal 153 Ayat 4 PP 12 Tahun 2019) d. melaksanakan pembayaran atas pelimpahan UP dan
TU yang dikelolanya;
(Pasal 19 Ayat 4 PP No 12 Tahun 2019)

BENDAHARA PEMBANTU BERDASARKAN PERATURAN


Hari ini harus lebih baik dari hari
Kemarin dan esok harus lebih baik dari
hari ini

Thank you

Anda mungkin juga menyukai