Anda di halaman 1dari 6

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pelaksanaan Pemasaran Digital di WTC

Selama Penulis melaksanakan Praktik pemasaran digital di WTC


banyak perubahan yang terjadi misalnya, pengunjung yang semakin tahu
informasi mengenai paket wisata di WTC. Ada di antara pengunjung yang
baru menyadari di WTC tidak hanya menyediakan paket Menyelam dan
Snorkeling namun ada juga paket yang lainya seperti paket Tracking
Puncak, Watching Dolphin, Home Stay dan paket Kuliner. Berikut adalah
………….

a. Pemasaran Lewat Sosial Media


Halaman Sosial Media yang dikelola oleh Penulis meliputi media
sosial dari Pemilik WTC dan milik Penulis, adapun media sosial di
antarnya: Facebook, Instagram, dan Whatsapp.
Facebook milik WTC dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Facebook Akun Sudirman WTC


b. Pembuatan Brosur Digital
Adapun beberapa brosur yang dibuat oleh penulis meliputi: Brosur
Home Stay, Kuliner, Tracking Puncak, Watching Dolphin,
Menyelam, dan Brosur Snorkeling. Sementara di samping itu WTC
mempunyai brousur. Akan tetapi brosur yang di miliki oleh WTC
tidak menggunkan brosur file secara digital, hingga membuat
lembaga ini susah mempromosikan melalui Media Sosial, dalam
hal ini pemasaran digital.

Gambar 3 . …………….
c. Perubahan yang Ada Setelah Dilakukan Pemasaran Digital

adapun perubahan yang yang terjadi setelah di lakukanya pemasaran


digital di WTC di antaranya: bertambahnya ketertarikan pengunjung,
banyak pengunjung mulai mengetahui keberadaan WTC melalui
media sosial, dan pemesanan makanan di WTC mulai praktis tanpa
ribet harus datang ke lokasinya, namun bisa memesan menggunakan
whatsapp ataupun pada facebook,dan instagram.

c. Acara Diskusi Mengenai Pariwisata Berbasis Konservasi dan


Komunitas Masyarakat

Pelaksanaan Acara Diskusi Membahas keberlanjutan wisata Berbasis


ConservasI dan Komunitas Masyarakat. Tidak hanya di jadikan
sebagai diskusi biasa namun juga sebagai ajang promosi oleh pihak
WTC dan penulis. Adapun hal yang di dapatkan oleh penulis bersama
Taruna/I yang Praktik di WTC adalah belajar cara mengorganisir
suatu acara, menata tempat acara, belajar membuat susunan acara
misalnya: nonton flim bareng, diskusi, dan ngobrol bersama.

Penjelasan singkat acara, dihadiri oleh siapa?

Kendala yang dihadapi?

Foto didokumentasi

5.2 Penerapan Pelayanan Prima di WTC

Penerapan pelayanan prima di WTC bertujuan untuk memberikan


kenyamanan pada setiap pengunjung yang datang ke WTC. Kenyamanan
yang dimaksud adalah memberikan segala kebutuhan dan keinginan
pengunjung agar setiap pengunjung tidak merasa bosan. Maka dari itu,
WTC selalu memegang teguh dan mengamalkan prinsip 7 Sapta Pesona
wisata, yaitu keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan,
keramahan, dan kenangan.

Penerapan pelayanan prima adalah salah satu tabiat yang tidak boleh
di lepas oleh suatu lembaga yang berkecimpung dalam dunia Ekowisata.
hal ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah pengunjung, maka dari itu
penerapan pelayanan prima sangatlah penting bagi setiap tamu yang
datang berkunjung. supaya pengunjung tidak merasakan bosan dan suntuk
selama berwisata di WTC.

5.2.1 Berbagai macam pengunjung di WTC selama penulis melakukan


PKL

Selama penulis Praktik di WTC banyak sekali pengunjung yang


datang, baik dari pengunjung Wisata Pantai, home stay, menyelam dan
snorkeling. Bahkan pengunjung yang datang di WTC tidak hanya
wisatawan lokal ataupun nusantara, namun ada juga wisatawan
mancanegara, mereka berasal dari Negara Polandia dan Ukraina. Dari
berbagai macam pengunjung, altivitas yang paling dominan dilakukan
adalah Wisata Pantai. Berikut adalah penjelasan mengani pelayanan prima
yang diberikan pad tiap aktivitas pengunjung.

a. Penerapan Pelayanan Prima pada Pengunjung Home Stay

Sebagaimana yang telah di jelaskan bahwa pelayanan prima berarti


memberikan pelayanan yang sebaik–baiknya agar tamu merasa
puas, senang, dan intinya tidak bosan selama tamu berwisata.
Maka dari itu penulis menerapkan, senyum, sapa, salam, sopan,
santun. Di samping itu juga menyediakan segala kebutuhan yang di
inginkan tamu, memberikan kenyamanan pada tamu, di antaranya
membersihkan homes stay, mengganti tempat tidur yang empuk,
menyediakan makanan dengan tepat waktu, dan selalu
berkomunikasi dengan baik.

b. Penerapan Pelayanan Prima pada Pengunjung Wisata


Snorkeling

Penerapan pelayanan prima pada pengunjung wisata Snorkeling


adalah memberikan pelayanan yang sebaik mungkin seperti: tidak
lupa menerapkan senyum, sapa, salam, sopan, santun,
menyediakan alat snorkeling, menemani tamu sampai selesai
snorkeling untuk mengantisipasi keselamatan tamu.

c. Penerapan Pelayanan Prima pada Pengunjung Wisata Pantai


Adapun penerapan pelayanan prima yang penulis lakukan pada
pengunjung wisata pantai adalah: menyambut pengunjung dengan
senyum, sapa, salam, sopan, santun. Selain itu, penulis juga
memberikan arahan pada tamu tentang larangan dan kewajiban bagi
setiap pengunjung, misalnya: saat ke jembatan alas kaki di lepas,
kemudian setiap pengunjung diwajibkan berkontribusi dengan
conservasi senilai Rp 2000.

5.3 Aktivitas Lain yang Dilakukan selama PKL

Selama penulis melakukan Praktik di WTC, Penulis banyak mengikuti


kegiatan selain dari mempromosikan paket wisata di antaranya:
memonitoring terumbu karang bersama Taruna–Taruni, membuat gazebo,
menggambar media edukasi, bersih–bersih pantai, dan transplatasi
terumbu karang.

5.4 Kendala-Kendala yang Dihadapi pada Saat PKL dan Cara


Mengatasinya

BAB 5 PENUTUP:

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan kegiata PKL yang sudah berjalan, kesimpulan yang dapat


diambil adalah sebagai berikut:

1.

2.
5.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai