Anda di halaman 1dari 2

Pembudayaan hidup bersih serta mengedukasi pentingnya menjaga

kebersihan bumi dan lingkungan dengan generasi muda


Tangerang.berita.com – 16 Desember
2016 lalu, Jakarta osoji club atau yang
lebih dikenal dengan JOC mendatangi
sebuah sekolah tingkat pertama, SMP
Negeri 1 cisauk yang berlokasi di
Cisauk, Kec. Cisauk, Kab. Tangerang,
Banten. Jakarta ossoji club adalah
sebuah komunitas kecil yang sadar dan
faham akan pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan, yang memiliki
tujuan sangat mulia yaitu melakukan
pembudayaan hidup bersih dengan
maksud mencegah sekaligus menjaga
manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan
harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. JOC sendiri lebih
memfokuskan kegiatannya pada pembersihan lingkungan dan juga edukasi akan pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan pada masyarakat.
Kegiatan apa saja sih, yang dilakukan selama JOC berkunjung ke SMP Negeri 1 Cisauk?
Dilansir dari salah satu peserta kampanye relawan lingkungan, Risma Ananta Maulida
mengatakan , “banyak sekali pelajaran penting yang saya dapatkan dari kakak-kakak JOC selama
disini, ada banyak acara serta ilmu yang didapat” ujarnya. Lalu kegiatan dan ilmu apa saja yang
kalian dapat selama beberapa pekan kakak-kakak JOC ada disini? “kalau untuk acaranya sendiri
kami seluruh warga sekolah ditantang dan juga diwajibkan untuk membersihkan ruang kelas
masing-masing serta lingkungan luar kelas agar terbebas dari sampah, lingkungan luar kelas
seperti, lapangan, toilet, serta koridor-koridor kelas, beberapa guru juga menetapkan kandidat
untuk menjadi perwakilan kampanye kebersihan dan juga relawan lingkungan.” Sambungnya.
“Semua kegiatan tersebut dilombakan dan juga sangat mengedukasi siswa dan siswi agar
lebih semangat dan giat lagi dalam menjaga kebersihan lingkungan, saya pun ikut menjadi salah
satu kanidat terpilih, yang ikut berpartisipasi dalam lomba tersebut” Paparnya. “tidak hanya
lomba, kami juga diajak kerja sama antar tim dengan siswa dan siswi yang berbeda kelas untuk
menentukan ide kreatif apa, untuk dapat di implementasikan saat kampanye lingkungan nanti”
sambungnya.
Lalu ilmu apakah yang dapat dipetik selama mengikuti serangkaian lomba tersebut?
“Saya pribadi jadi dapat memilah sampah berdasarkan jenisnya. Ada 2 jenis sampah yang
dijelaskan oleh kakak JOC yaitu sampah Organik dan sampah Anorganik”
Sampah organik adalah sampah yang dapat di daur ulang karena sampah organik dapat
mengurai jenisnya kembali. Sampah organik pun memiliki kegunaan dan manfaatnya dari
makanan pokok atau jenis tumbuhan dan hewan, kebanyakan sampah organik merupakan jenis
sampah yang basah dan lembab dan kegunaan sampah organik kebanyakan di daur ulang, untuk
membuat pupuk agar dapat menyuburkan tanaman. Contoh dari sampah organik sendiri seperti
sampah sayuran dan buah-buahan.
Sedangkan sampah Anorganik adalah sampah yang tidak dapat mengurai sendiri
jenisnya. Tetapi tetap bisa di daur ulang karena kebanyakan sampah anorganik itu terbuat dari
bahan-bahan plastik dan kimia yang tidak bisa mengurai dengan sendirinya jadi di daur ulang
adalah solusinya. Contoh dari sampah anorganik sendiri seperti cangakang, dan aqua plastik.
Begitulah paparan materi yang diberikan Risma.
Jakarta Osoji Club sudah berdiri sejak 29 April 2012 yang berpusat dijakarta lebih
tepatnya di Jl. H kasam No 71 Meruya Selatan. Perlu diketahui bahwa komunitas ini bukan
hanya mendatangi sekolah-sekolah pada umumnya, komunitas ini juga memupukkan jiwa
tanggung jawab kepada masyarakat Jakarta terhadap sampah.
Dihari libur seperti car free day di Jakarta komunitas ini juga mengajak masyarakat untuk
berpartisipasi membantu mengumpulkan sampah sekitar agar tidak berserakan, serta mengajak
masyarakat Jakarta untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan.
Senangnya bukan masih bisa melihat komunitas ini dan masih ada yang tergerak hatinya
untuk peduli dan sadar akan pentingnya menjaga kesehatan bumi. Jangan buang sampah
sembarangan ya kawan – kawan, jaga kesehatan bumi kita, tunjukan bahwa warga Indonesia
mempunya jiwa yang “ malu buang sampah sembarangan”

Tangerang, 14 Juni 2019

Anda mungkin juga menyukai