Anda di halaman 1dari 6

PENTINGNYA KESADARAN UNTUK MENJAGA

KEBERSIHAN LINGKUNGAN SMAN PLUS 2 BANYUASIN III


Oleh:Erinda Adya Zahra

Menjaga kebersihan lingkungan merupakan suatu kewajiban bagi setiap


individu, selain merupakan anugerah yang diberikan sang pencipta kepada hamba-
nya, kesehatan lingkungan harus tetap dijaga agar keluarga kita terhindar
penyakit, karena Kesehatan tidak ternilai harganya, terkadang pada saat kita sehat
kita lupa akan nikmat tersebut dan ketika sakit kita baru sadar dan merasa betapa
kesehantan itu sungguh sangat berharga. Tubuh yang sehat bisa di dapatkan dari
berolahraga secara teratur, menkomsumsi makanan bergizi, lingkungan yang sehat
dan bersih. Lingkungan yang sehat terkadang sering tidak kita perhatikan karena
kesibukan dalam bekerja sehingga lingkungan sekitar tidak dijaga kebersihannya.
Kebersihan lingkingan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk
didalamnya, debu, sampah, dan bau. Di Indonesia masalah kebersihan lingkungan
selalu menjadi perdebatan dan masalah yang berkembang.(admin disperkimta,
2020).
Menurut pendapat (Ricki M. Mulia, 2005:2) kebersihan lingkungan dapat
mempengaruhi kondisi kesehatan penghuninya, peranan siswa dalam arti sikap
perilaku, pengetahuan dan keikutsertaannya dalam permasalahan lingkungan perlu
dibina dan di kembangkan, karena siswa mempunyai peranan penting dalam
menciptakan lingkungan yg bersih dan sehat. Kebersihan lingkungan selalu
menjadi masalah yang tak kunjung usai, dan masih seringkali dijumpai siswa-
siswa yang tidak peduli dalam menjaga kebersihan. Oleh sebab itulah, kasus-
kasus yang menyangkut masalah sampah setiap tahunnya terus meningkat. Pada
lingkungan sekolah sering juga kita temui tentang masalah kebersihan dimana
halaman yang banyak berserakan sampah, bak sampah yang penuh, WC yang
kurang bersih, bahkan selokan yang mampat. Dalam undang-undang No 18 tahun
2008 tentang pengelolaan sampah, disebutkan bahwa sampah adalah sisa kegiatan
sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa
zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang
dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan. (dinas lingkungan
hidup kabupaten kulon progo, 2000).
Peduli lingkungan merupakan sikap dan tindakan untuk mencegah kerusakan
pada lingkungan alam disekitarnya serta berupaya untu memperbaiki kerusakan-
kerusakan yang sudah ada. Dengan tidak pedulinya seseorang terhadap
lingkungan, dapat menimbulkan permasalahan yang sering terjadi terhadap
kelestarian lahan hijau yang banyak digunakan untuk membangun permukiman
sehingga menyebabkan mudahnya terjadi banjir karena tidak adanya serapan air
ketika hujan turun. Ketidakpedulian tersebut dapat dilihat dari banyaknya lahan
hijau seperti perkebunan, hutan, dan sawah yang beralih fungsi menjadi
perumahan, perkantoran, tempat usaha, sarana rekreasi, dan sebagainya. Salah
satu upaya untuk mengatasi permasalahan lingkungan tersebut yaitu melalui
pembentukan karakter yang dimulai sejak usia dini. Pembentukan karakter ini
dapat dilakukan melalui pembelajaran yang berwawasan lingkungan hidup dengan
adanya pembelajaran sikap peduli lingkungan, diharapkan dapat menyadarkan
siswa agar memiliki kepedulian terhadap alam dan lingkungan disekitarnya.
(Harianti,2017).
Lingkungan sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan pertumbuhan anak terutama bagi kecerdasannya, lingkungan
sekolah berperan penting dalam meningkatkan pola pikir anak, karena
kelengkapan sarana dan prasarana dalam belajar serta kondisi lingkungan sekolah
yang sangat baik penting guna untuk mendukung terciptanya suasana lingkungan
belajar mengajar yang menyenangkan, sebagai suatu lembaga yang memberikan
kesempatan belajar dan menyelenggarakan pengajaran harus memenuhi
bermacam-macam persyaratan antara lain:murid, guru, program Pendidikan,
asrama, sarana dan fasilitas. Segala sesuatu sudah disusun dan diatur menurut pola
dan sistematik tertentu sehingga memungkinkan kegiiatan belajar dan mengajar
berlangsung dengan efektif, baik, dan terarah pada pembnetukan dan
pengembangan siswa. (Dulyono,2010:131).
Kita tahu bahwa sekolah merupakan lembaga untuk belajar dan mengajar serta
tempat menerima dan memberi pelajaran. Sekolah merupakan wadah tempat
menimba ilmu secara formal. Sekolah seringkali dianggap sebagai rumah kedua
bagi kita, karena di sanalah kita bisa menghabiskan waktu lebih banyak untuk
belajar dan berkumpul. Karena sebagai tempat memperoleh pendidikan,
lingkungan sekolah harus mendukung semua aktivitas agar dapat membuat kita
makin betah dan bersemangat. Lingkungan sekolah yang bersih merupakan hal
dasar bagi warga sekolah untuk mendapatkan kenyamanan dalam beraktivitas.
Kebersihan merupakan hal utama bagi Kesehatan. Artinya kebersihan tersebut
menunjukkan bahwa lingkungan dalam kondisi baik.
Kita juga sadar dan mengerti bahwa sampah sangat berbahaya untuk
kesehatan siswa, apalagi di sekolah hampir setiap hari guru piket mengingatakan
siswa untuk membuang sampahnya setelah piket kelas atau piket umum. Di
sekolah siswa yang piket tidak hanya membuang sampah plastik tetapi ada juga
sampah daun yang berguguran, sampah daun dan sampah plastik itu dibuang ke
tempat yang berbeda, sampah daun dibuang untuk dijadikan pupuk sedangkan
sampah plastik dibuang dan dijual untuk di daur ulang.
Sangat rentang sekali untuk menyadarkan siswa pentingnya menjaga
lingkungan sekolah terutama membuang sampah pada tempatnya. Karena
kebersihan sangatlah penting yang harus peserta didik miliki. Jika lingkungan
sekolah dan ruang kelas bersih maka akan menciptakan kenyamanan bagi siswa-
siswi untuk beraktivitas ataupun belajar di dalam kelas.
SMAN PLUS 2 BANYUASIN III, beralamat di Jalan Kyai Haji Sulaiman
Pangkalan Balai Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin Provinsi
Sumatera Selatan, adalah salah satu sekolah favorit yang peminatnya cukup
banyak, namun hanya siswa pilihan yang bisa diterima di SMAN PLUS 2
BANYUASIN III. Namun demikian walaupun disebutnya sekolah pilihan
siswanya juga harus memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan sekolah, tidak hanya di sekolah saja di tempat-tempat umum lainnya
juga harus menjaga kebersihan dari sampah. Minimnya pemikiran siswa untuk
membuang sampah bukan saja di lapangan sekolah, di dalam kelas pun banyak
sekali terdapat sampah di dalam laci meja ataupun di lantai. Sampah di kelas
banyak ditemukan berupa kertas dan plastik. Banyak sisa-sisa makanan ataupun
kantong-kantong plastik, botol plastik, bungkus permen, lidi sosis, dan pipet es.
Sampah memiliki tiga macam yaitu sampah organik (hijau), anorgaik
(kuning), dan B3 (merah). ketiga kotak sampah ini memiliki fungsinya masing-
masing seperti,sampah organik berwarna hijau yaitu sampah yang dapat terurai
dan diproduksi menjadi pupuk, sampah anorganik berwarna kuning yaitu sampah
yang sulit terurai dan dapat dijual untuk di daur ulang, dan sampah B3 berwarna
merah yaitu sampah yang memiliki bahan berbahaya dan beracun.
Menurut (admin disperkimta, 2019) Sampah organik memiliki dua sifat yaitu
basah dan kering. Contoh dari sampah organik basah yaitu kulit pisang, buah yang
sudah busuk, sisa sayuran, dan kulit bawang, jahe, dan kunyit. Contoh dari
sampah organik kering yaitu sampah organik yang sedikit mengandung air seperti
kayu, ranting pohon, dan daun. Sampah anorganik yaitu sampah yang tidak
mudah terurai seperti pecahan kaca, botol kaca, potongan besi, baterai ,lampu,
pecahan keramik, dan kaleng bekas, dan sampah B3 (bahan berbahaya beracun)
yaitu sampah yang memiliki bahan beracun seperti deterjen pencuci pakaian,
pembersih lantai, dan pestisida.
Walaupun sekolah sudah memfasilitasi kotak sampah berwarna atau disebut
dengan organik, anorganik, dan logam, tetapi masih ada oknum yang tidak mau
mentaati aturan tentang sampah disekolah, walaupun ada sebagian siswa yang
kurang mengerti akan manfaat dari kotak sampah berwarna tersebut. dan ada
sebagian pula siswa yang pada akhirnya ketiga sampah tersebut dibuang di satu
tempat.
Pada dasarnya menjaga kebersihan itu sangatlah penting dan merupakan
kewajiban bagi setiap orang. Hal ini bukan hanya dilaksanakan oleh petugas
kebersihan saja tetapi juga dibutuhkan peran serta semua warga sekolah baik itu
murid, guru-guru, satpam, office boy, termasuk ibu kantin wajib serta ikut dalam
menjaga kebersihan di lingkungan sekolah agar tetap bersih dan terhindar dari
dampak penyakit.
Sistem Data Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian
Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022 hasil input dari 202
Kab/Kota se-Indonesia menyebut jumlah timbunan sampah nasional mencapai
angka 21,1 juta ton. dari total produksi sampah nasional tersebut 65,71% (13,9
juta ton) dapat terkelola, sedangkan sisanya 34,29% (7,2 juta ton) belum terkelola
dengan baik, (kemenko PM, 2023).
Manfaat dari menjaga kebersihan lingkungan sekolah antara lain menciptakan
lingkurngan bersih, aman, nyaman, terhindar dari penyakit, bebas dari polusi
udara, sampah plastik bisa di daur ulang
Solusi dalam menanggulangi masalah sampah di SMAN PLUS 2
BANYUASIN III memilih sampah mana yang organik, anorganik, dan B3 dan
membuang sampah tersebut sesuai jenisnya, memisahkan sampah daun dan
sampah plastik, kelolah sampah organik menjadi pupuk, membersihkan
lingkungan sekolah, dan ruang kelas setiap hari, membuang sampah dan
membersihkan tempat sampah setiap hari.
Perilaku siswa dalam menjaga kebersihan di sekolah sudah dituangkan dalam
tata tertib sekolah umumnya dan dalam kelas khusus nya. Di kelas siswa diatur
membersihkan kelas setiap hari dengan pembagian piket kelas, bagi kelompok
siswa yang piket pada hari itu maka mereka turun ke sekolah harus lebih awal dari
teman-temannya yang lain. Dan juga sekaligus melaksanakan piket kebersihan
setelah pulang sekolah.
Lingkungan sekolah yang bersih tentu membuat semua orang pasti akan suka
melihatnya. Maka dari itu tanamkan kesadaran siswa di sekolah agar selalu bisa
menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan,
menjaga kebersihan toilet supaya juga bisa terhindar dari penyakit-penyakit.
Hal tersebut tidak luput juga partisipasi kita semua dalam menjaga kebersihan
lingkungan sekolah tersebut. Dengan dilakukannya hal itu maka akan membuat
lingkungan sekolah menjadi lebih nyaman bagi warga sekolah saat melakukan
kegiatan pendidikan dan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Admindisperkimta,2019.’’jenis-jenissampah’’https://disperkimta.bulelengkab.go.id,
di akses pada 7/11/2023.

Admindisperkimta,2020.’’Kebersihanlingkungan”https://
disperkimta.bulelengkango.id, di akses pada 2/11/2023.

Dalyono,M.2010:131.’’Psikologipendidikan’’https://
journal.universitaspahlawan.ac.id, di akses pada 5/11/2023.

Dinas lingkungan hidup kabupaten kulon progo,2000.”Kajian timbulan sampah


harian permukiman kulon progo” https://dlh.kulonprogokab.go.id, di akses
pada 27/10/2023.

Harianti,N. 2017.’’Pendidikan karakter peduli lingkungan dan menjaga kebersihan


di sekolah’’ https://unisa-palu.e-journal.id, di akses pada 5/11/2023.

Kemenko PMK,2023.”7,2 juta ton sampah di Indonesia belum terkelola dengan


baik” https://www.kemenkopmk.go.id, di akses pada 28/10/2023.

Ricki,M Mulia.2005.’’Kesehatan lingkungan’’ https://journal.student.uny.ac.id, di


akses pada 7/11/2023.

Anda mungkin juga menyukai