Lingkungan hidup merupakan tempat berlangsungnya kehidupan antar makhluk hidup, termasuk manusia. Kondisi lingkungan yang ada berubah setiap tahunnya. Permasalahan lingkungan hidup selalu menjadi ancaman. Kerusakan lingkungan hidup sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia. Banyak sekali kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia antara lain pembalakan liar dan penggunaan sumber daya secara berlebihan, tanpa adanya konservasi berkelanjutan (Narut & Nardi, 2019). Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luas hutan di Indonesia pada tahun 2017 adalah 125,9 juta hektar, mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015 dengan luas hutan sebesar 128 juta hektar (F, 2019). Selain degradasi kawasan hutan, permasalahan lingkungan hidup lainnya adalah permasalahan sampah. Indonesia merupakan negara penghasil sampah plastik terbanyak di dunia. Pada tahun 2017, jumlah sampah di Indonesia sebanyak 64 juta ton per tahun atau sebesar 15% (Fajrian, 2019). Banyak sekali kerusakan lingkungan akibat limbah ini. Sampah yang tidak diolah dengan baik akan berdampak pada pencemaran lingkungan, gangguan terhadap makhluk hidup, dan dapat menimbulkan bencana alam, salah satunya adalah bencana banjir (Harahap, 2016). Berdasarkan permasalahan tersebut maka peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar menjadi sangat penting. Peduli terhadap lingkungan merupakan suatu sikap, dan upaya tindakan yang selalu dilakukan untuk mencegah kerusakan lingkungan sekitar dan menumbuhkan upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang telah terjadi (Asmani, 2019). Sikap peduli lingkungan harus ditanamkan sejak dini kepada generasi mendatang yang akan menjadi agen perubahan. Penanaman sikap peduli lingkungan dapat dilakukan di sekolah, khususnya pada siswa sekolah dasar. Siswa yang pada dasarnya sedang mengalami pola pikir dapat diajak dan dibiasakan untuk mengenali dan menyadari pentingnya lingkungan peduli sejak dini (Idrus & Novia, 2018). Peduli lingkungan hidup merupakan suatu sikap dan tindakan untuk mencegah kerusakan lingkungan alam sekitar dan upaya untuk memperbaiki kerusakan yang telah ada. Ketidakpedulian terhadap lingkungan dapat menimbulkan permasalahan yang sering terjadi pada kelestarian lahan hijau yang banyak digunakan untuk membangun pemukiman, sehingga menyebabkan banjir mudah terjadi karena tidak adanya resapan air pada saat hujan. Ketidakpedulian ini terlihat pada banyaknya lahan hijau seperti perkebunan, hutan, dan persawahan yang dialihfungsikan menjadi perumahan, perkantoran, tempat usaha, sarana rekreasi, dan lain sebagainya. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup tersebut adalah melalui pembentukan karakter yang dimulai sejak usia dini. Pembentukan karakter tersebut dapat dilakukan melalui lingkungan belajar yang ramah lingkungan. Dengan sikap dan pembelajaran peduli lingkungan semoga dapat menyadarkan siswa bahwa dirinya peduli terhadap alam dan lingkungan sekitar. Menanamkan sikap peduli lingkungan pada diri siswa dapat dimulai dengan menjaga kebersihan kelas dan sekolah dengan cara membuang sampah pada tempatnya, melakukan piket kelas, merawat tanaman, dan lain sebagainya. Selain itu, salah satu cara untuk menumbuhkan karakter peduli lingkungan pada siswa MI/SD adalah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku tersebut sangat berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai pada karakter peduli lingkungan (Harianti, 2017). Sumber: Nugroho, A., Fatonah, A., Wijaya, D. P. E., Putri, R. P., Fikri, M. N., Setiawan, O., ... & Budiarti, S. A. C. (2020). Menumbuhkembangkan Kepedulian Siswa terhadap Lingkungan Melalui Kegiatan Penghijauan di MIM Pakang Andong, Boyolali. Buletin KKN Pendidikan, 2(2), 69-74.