Anda di halaman 1dari 18

BASIC LIFE

SUPPORT (BLS)
Dosen Pengampu : Wiwi Sartika, SST, M.Kes
Kelompok 2
 Icha Nuradinda  Siti Maimanah
 Indah Insani Putri  Siti Nurbaiti
 Indriani  Meia Zulianti
 Innifia Anisa Pradini  Silvia Indriani
 Jihan Bela Islami  Nida Riani
 Hurum Aini  Okta Indrayani
 Nadya Ade Anggraini  Pitri Atun
 Siti Ayuni
DEFINISI PERTOLONGAN PERTAMA

Pertolongan pertama adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit


atau cidera yang memerlukan penanganan medis dasar. Pemberian medis dasar ini
dilakukan oleh penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian yang memiliki
kemampuan dan terlatih dalam penanganan medis (Hamidie, 2017).
TUJUAN PERTOLONGAN PERTAMA

Menurut Hamidie (2017), tujuan pertolongan pertama adalah :


a. Menyelamatkan jiwa penderita
b. Mencegah cacat permanen
c. Memberikan rasa aman dan nyaman pada korban
A. Pertolongan Pertama Tidak Dapat
Bernafas
1. DEFENISI
Bernapas merupakan proses vital bagi makhluk hidup. Seluruh
makhluk hidup bernapas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk
manusia. Manusia bernapas untuk memenuhi kebutuhan kadar oksigen yang
diperlukan oleh tubuhnya.
Tidak Dapat Bernafas bisa diartikan seseorang merasa tidak
mendapat cukup udara, tidak dapat bernapas lega, atau merasa terengah-
engah. Kondisi ini bisa terjadi kapan saja, baik saat berjalan, berlari, bahkan
duduk sekalipun.
2. ETIOLOGI

Kesulitan bernapas juga erat kaitannya disebabkan oleh

adanya masalah pada saluran udara menuju ke paru-paru. Beberapa

kondisi yang mungkin terjadi, misalnya: Penyumbatan saluran udara di

hidung, mulut, atau tenggorokan. Tersedak sesuatu yang tersangkut di

saluran udara.
3. TAHAPAN PERTOLONGAN PERTAMA TIDAK DAPAT BERNAFAS

Berikut tahap – tahap pertolongan pertama jika tidak bernafas :


1. Cari bantuan medis sesegera mungkin
2. Jangan menunggu terlalu lama
3. Memeriksa keadaannya
4. Melonggarkan apapun yang ketat
5. Buatlah orang tersebut berada pada posisi yang nyaman
6. Membantu menggunakan alat oksigen atau mengonsumsi obat
7. Membuatnya beristirahat
8. Terus memantau keadaannya
9. Menutup luka terbuka
10. Jangan memberinya makanan dan minuman
11. Jangan memindahkan posisinya jika cedera
4. CARA MENGATASI SESAK NAPAS SECARA ALAMI

1. Bernapas dalam-dalam
2. Pernapasan melalui mulut
3. Menemukan posisi yang nyaman dan didukung
4. Menggunakan kipas angina
5. Menghirup uap
6. Minum kopi hitam
7. Makan jahe segar
8. Perubahan gaya hidup
B. Pertolongan Pertama Perdarahan

1. DEFENISI
Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah yang putus atau
rusak,Mengenali dan mengatasi perdarahan merupakan salah satu ketrampilan utamayang juga
harus dikuasai oleh seorang pelaku Pertolongan Pertama.
Bila perdarahan ini tidak diatasi dengan segera maka nyawa korban dapat teranca
m maut dengan tanda awal menjadi lemah, syok, dan akhirnya meninggalLuka merupakan
suatu kerusakan integritas kulit yang dapat terjadi ketika kulit terpapar suhuatau pH, zat kimia,
gesekan, trauma tekanan dan radiasi. Respon tubuh terhadap berbagaicedera dengan proses
pemulihan yang kompleks dan dinamis yang menghasilkan pemulihananatomi dan fungsi
secara terus menerus disebut dengan penyembuhan luka (Joyce M. Black,2001).
2. PENANGANAN PERDARAHAN
1. Perlindungan terhadap infeksi
Pakai APD (alat pelindung diri)
Jangan sentuh mata,hidung,mulut,makanan saat merawat
Cuci tangan
Dokumentasi
2. Mengendalikan Perdarahan
Tekan langsung (5-15 menit)
Elevasi (dilakukan bersama tekan langsung)
Tekan pada titik tekan
Imobilisasi dengan/tanpa bidai
3. PERAWATAN PERDARAHAN
1. Pada perdarahan berat
 Tutup langsung luka
 Pertahankan dan tekan cukup kuat
 Rawat luka setelah perdarahan terkendali

2. Pada perdarahan ringan atau terkendali


 Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka
 Tekan sampai perdarahan terkendali
 Jangan melepas penutup luka atau balutan perekat

3. Perdarahan dalam/ curiga perdarahan dalam


 Baringkan dan istirahatkan penderita
 Buka jalan napas dan pertahankan
 Perawatan syok jika ada
 Periksa berkala pernapasan dan denyut nadi
 Jangan beri makan atau minum
 Rawat cedera lain
C.PERTOLONGAN PERTAMA LUKA BAKAR

1. DEFINISI

Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak langsung atau
tak langsung dengan suhu tinggi api, air panas, listrik, bahan kimia dan radiasi
(nugroho, 2010.Dalam: Purnomo.A, 2014)
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia,
listrik, dan radiasi (musliha, 2010. Dalam: Purnomo.A, 2014 )
2. ETIOLOGI

Luka bakar dari kulit atau jaringan lain yang disebabkan oleh
api. Panas radiasi, radiasi, kimia, atau kontak listrik. Thermal luka bakar
akibat dari sumber eksternal panas (api, cairan panas, benda padat
dipanaskan, atau gas panas). Kematian terkait api juga dapat terjadi
akibat menghirup karbon monoksida dan produk beracun lainnya dari
pembakaran, termasuk sianida.
3. PATOFISIOLOGI

Akibat pertama luka bakar adalah syo, karena kaget dan kesakitan.
Pembuluh kapiler yang terpajam suhu tinggi rusak da permeabilitas
meninggi. Sel darah yang ada di dalamnya ikut rusak sehingga dapat terjadi
anemia.
3. TANDA DAN GEJALA

Adapun tanda dan gejala luka bakar ( Majid & Prayogi 2013 Dalam: purnomo.A, 2014 )

1. Luka bakar derajat I


Merupakan luka bakar yang paling ringan. Kulit yang terbakar menjadi merah, nyeri, sangat sensitive
terhadap sentuhan dan lembab atau membengkak. Jika ditekan, daerah yang terbakar akan memutih dan belum
terbentuk bolu.
2. Luka bakar derajat II
Menyebabkan kerusakan yang lebih dalam. Kulit melepuh, dasarnya tampak merah atau keputihan dan
terisi oleh cairan kental yang jernih. Jika disentuh warnanya berubah menjadi putih dan terasa nyeri.
3. Luka bakar derajat III
Menyebabkan kerusakan yang paling dalam. Permukaannya bisa berwarna putih dan lembut atau
berwarna hitam, hangus dan kasar. Kerusakan sel darah merah pada daerah yang terbakar bisa menyebabkan luka
bakar berwarna merah terang. Kadang daerah yang terbakar melepuh dan rambut/bulu di tempat tersebut mudah
dicabut dari akarnya. Jika disentuh, tidak timbul rasa nyeri karena ujung syaraf telah mengalami kerusakan. Jaringan
yang terbuka bisa mati. Jika jaringan mengalami kerusakan akibat luka bakar, maka cairan akan merembes dari
pembuluh darah dan menyebabkan pembengkakan. Pada luka bakar yang luas, kehilangan jumlah besar cairan
karena perembesan tersebut dapat menyebabkan terjadi syok. Tekanan darah sangat rendah sehingga darah yang
mengalir ke otak dan organ lainnya sangat sedikit.
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Adapun pemeriksaan penunjang pada luka bakar (purnomo.A, 2014)
a. LED : mengkajihemokonsentrasi
b. Elektrolit serum mendeteksi ketidak seimbangan cairan dan biokimia. Untuk memeriksa kalium
terdapat peningkatan dalam 24 jam pertama karena peningkatan kalium dapat menyebabkan henti
jantung.
c. Gas Darah Arteri (GDA) dan sinar X dada mengkaji pulmonal , khususnya pada cedera inhalasi asap.
d. BUN dan kreatinin mengkaji fungsi ginjal.
e. Urinalisis menunjukkan mioglobin dan hemokromogen menandakan kerusakan otot pada luka bakar
ketebalan penuh luas.
f. Bronkuoskopi membantu memastikan cedera inhalasiasap.
g. Kadar karbonmonoksida serum meningkatkan pada cedera inhalasi asap.
5. PENANGANAN PERTAMA
Penanganan pertama luka bakar:
1. Hentikan proses bakar/mematikan sumber panas
2. Dinginkan luka bakar dengan cara disiram air mengalir selama 20 menit, bermanfaat untuk
mendinginkan luka, mengurangi nyeri dan bengkak.
3. Obat anti nyeri, contoh paracetamol dan ibu profen
4. Menutup luka bakar yaitu dengan balutan yang bersih dan steril untuk menutup luka agar dapat
mencegah terjadinya rasa dingin
Asuhan keperawatan pada luka bakar yaitu:
1. Biodata
2. Keluhan utama
3. Riwayat penyakit sekarang
4. Riwayat penyakit masalalu
5. Riwayat penyakit keluarga
T H A N K S

Anda mungkin juga menyukai