Anda di halaman 1dari 36

PERATURAN DASAR

FEDERASI SARIKAT BURUH MUSLIMIN INDONESIA


PERCETAKAN, PENERBITAN, PENYIARAN, PARIWISATA,
INDUSTRI KERTAS DAN TELEKOMUNIKASI
PERIODE : 2016 – 2021

MUKADIMAH

Sesungguhnya oleh karena anugerah dan rahmat Tuhan yang


maha Esa, Kongres Akbar ke-V Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin
Indonesia (K-SARBUMUSI NU) padas bulan Mei 2016 dapat
berlangsung dengan penuh kedamaian, ketertiban serta berlandaskan
perjuangan buruh ahlussunnah wal-jamaah dimana di Kongres Akbar
ke V tersebut dilahirkannya 8 federasi afiliasi dan pembentuk
Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia, salah satunya adalah
Federasi Percetakan, Penerbitan, Penyiaran, Pariwisata, Industri
Kertas dan Telekomunikasi.

Bahwa sebagai bagian dari potensi bangsa, Buruh Indonesia


menempati posisi dan peran yang penting dan strategis yaitu sebagai
pelaku aktif pembangunan nasional khususnya sebagai sumber daya
manusia yang menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi dan
industri. Untuk dapat menjalankan peran dan tanggung jawabnya
terutama agar mampu menjawab tuntutan dan tantangan masa depan
kaum buruh perlu bersepakat dan meneguhkan tekad untuk terus
berikhtiar meningkatkan kualitas keahlian, pengetahuan dan
ketrampilan disiplin dan etos kerja serta tanggung jawab sesuai

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 1


dengan ilmu dan tekhnologi agar mampu memperjuangkan
kepentingan buruh dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Bahwa untuk mencapai efektifitas peranan kaum buruh


diperlukan wadah dan sarana untuk berperan serta dan berprestasi,
yaitu suatu organisasi serikat buruh yang tangguh, kuat dan
berwibawa, yang dibangun dari, oleh dan untuk buruh secara bebas
dan demokrasi dengan mengacu pada semangat Deklarasi
pembentukan Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia NU
yang dideklarasikan pada tanggal 25Mei 2014 dan ikrar kebulatan
tekad membentuk suatu model gerakan serikat buruh dari tingkat
paling bawah yang tergabung dalam Federasi Sarikat Buruh Muslimin
Indonesia Percetakan, Penerbitan, Penyiaran, Pariwisata, Industri
Kertas dan Telekomunikasi (F-SARBUMUSI P4-IT).

Bahwa Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT)


merupakan sebuah pedoman utama sebuah organisasi dalam
melaksanakan perjuangan organisasi. Semua unsur harus bersepakat
dan memahami dan menjadikannya sebagai rujukan utama dalam
menjalankan organisasi, maka kami buruh yang terhimpun dalam
Federasi Sarbumusi Percetakan, Penerbitan, Penyiaran, Pariwisata,
Industri Kertas dan Telekomunikasi menyatakan Peraturan Dasar dan
Peraturan Rumah Tangga Organisasi sebagai berikut :

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 2


BAB I
BENTUK, NAMA, SIFAT, AZAS DAN KEDUDUKAN

Pasal 1
BENTUK

Organisasi ini berbentuk Federasi yang menghimpun Gabungan Basis


Lapangan Pekerjaan Serikat Buruh berdasarkan jenis industri, jasa dan
profesi.

Pasal 2
NAMA

Organisasi ini bernama Federasi Sarbumusi Percetakan, Penerbitan,


Penyiaran, Pariwisata, Industri Kertas dan Telekomunikasi – disingkat
F-SARBUMUSI P4_IT

Pasal 3
SIFAT

Organisasi ini adalah organisasi buruh yang bersifat demokratis,


bebas, terbuka, Representative, Profesional, Fungsional, dan
bertanggung jawab.

Pasal 4
AZAS
Organisasi ini berazaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Pasal 5
KEDUDUKAN

Organisasi ini berkedudukan di Jakarta, Ibukota NegaraRepublik


Indonesia.

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 3


BAB II
KEDAULATAN DAN AFILIASI

Pasal 6
KEDAULATAN ORGANISASI

1. Kedaulatan tertinggi organisasi berada pada anggota dan


dilakukan sepenuhnya melalui forum permusyawaratan menurut
tingkatan organisasi.
2. Tata Laksana Permusyawaratan organisasi sebagaimana ayat 1
pasal ini, diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 7

AFILIASI ORGANISASI

1. Organisasi ini bergabung dan merupakan bagian yang tak


terpisahkan sebagai anggota Federasi dalam Konfederasi Sarikat
Buruh Muslimin Indonesia yang disingkat K-Sarbumusi NU.
2. Organisasi dapat berafiliasi pada organisasi sejenis ditingkat
internasional sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan
Nahdlatul Ulama, K-Sarbumusi NU dan Negara Republik
Indonesia

BAB III
FUNGSI, TUJUAN DAN USAHA

Pasal 8
FUNGSI

1. Sebagai wahana pembinaan buruh pada basis lapangan pekerjaan


Percetakan, Penerbitan, Penyiaran, Pariwisata, Industri Kertas

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 4


dan Telekomunikasi untuk berpartisipasi dalam peningkatan
disiplin, etos kerja, serta produktifitas kerja.
2. Sebagai pendorong dan penggerak anggota, dalam mensukseskan
program kerja organisasi secara menyeluruh.
3. Sebagai wahana peningkatan kesejahteraan buruh lahir dan
batin..
4. Sebagai wahana pelindung, pembela dan memperjuangkan hak-
hak serta kepentingan buruh dan keluarganya.
5. Wadah dan pembinaan kader kader bangsa yang profesional,
jujur, disiplin, trampil, produktif dan bertanggung jawab.
6. Menegakkan dan membela hak-hak buruh hingga tercapainya
Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
7. Mewakili buruh anggota dalam fórum-forum nacional dan
Internasional.

Pasal 9
TUJUAN

1. Bertujuan meningkatkan taraf hidup, perlindungan, dan


kesejahteraan kaum buruh dan keluarganya, guna mewujudkan
martabat kehidupan kemanusiaan yang layak, damai, adil,
sejahtera lahir batin yang diridhoi Allah SWT.
2. Peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
3. Menghimpun dan menyatukan kaum buruh sektor Percetakan,
Penerbitan, Penyiaran, Pariwisata, Industri Kertas dan
Telekomunikasi dan atau lapangan pekerjaan sejenis serta
mewujudkan rasa kesetiakawanan dan solidaritas diantara
sesama kaum Buruh.
4. Mewujudkan kehidupan dan penghidupan buruh Indonesia yang
layak sesuai dengan kemanusiaan yang adil dan beradab dengan
cara melindungi, membela dan mempertahankan hak-hak dan
kepentingan kaum buruh.

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 5


5. Terwujudnya suasana kehidupan hubungan industrial yang sejuk,
serasi, harmonis dan demokratis.
6. Meningkatkan produktivitas kerja dalam rangka mensukseskan
Pembangunan Nasional.

Pasal 10
USAHA

1. Mengadakan dakwah untuk mempertinggi mutu kesadaran dan


pengamalan ajaran agama.
2. Mengusahakan peningkatan kualitas anggota terutama dengan
cara mempertinggi mutu pengetahuan, keahlian dan keterampilan
di bidang pekerjaan dan profesi serta kemampuan berorganisasi.
3. Memperjuangkan terwujudnya perundang-undangan dan
peraturan ketenagakerjaan serta peraturan pelaksanaannya sesuai
dengan kepentingan kaum Buruh.
4. Mengadakan usaha-usaha untuk menjamin terciptanya
ketenangan bekerja dan berusaha yang mencerminkan keadilan
serta tanggung jawab sosial.
5. Membentuk lembaga dan badan badan usaha lain yang sah dan
bermanfaat untuk melayani kebutuhan anggota dan keluarganya,
serta tidak bertentangan dengan peraturan dasar dan peraturan
rumah tangga.
6. Mengupayakan dan mendorong pemberdayaan dibidang
kesehatan, kemaslahatan dan ketahanan keluarga, memberikan
perlindungan dan pembelaan terhadap hak-hak buruh.
7. Bekerjasama dengan badan-badan pemerintah dan swasta serta
organisasi lain didalam maupun diluar negeri untuk
melaksanakan usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan azas
dan tujuan organisasi.

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 6


BAB IV
BENDERA, LAMBANG DAN LAGU

Pasal 11
BENDERA

Disamping Bendera Merah Putih sebagai Bendera Nasional, Bendera


Federasi- Sarbumusi P4-IT, Organisasi ini mempunyai Panji Federasi-
Sarbumusi P4-IT dengan warna dasar biru serta lambang Organisasi.

Pasal 12
LAMBANG

Lambang organisasi mewujudkan pencerminan dari :


1. Persatuan dan Kesatuan kaum Buruh sektor Percetakan,
Penerbitan, Penyiaran, Pariwisata, Industri Kertas dan
Telekomunikasi Federasi-Sarbumusi P4-IT
2. Menegakkan keadilan dan kebenaran.
3. Keterikatan pada Islam Ahl Sunnah Wal-jama’ah
4. Mengusahakan kesejahteraan bagi segenap kaum buruh dan
rakyat Indonesia.

Pasal 13
LAGU

Federasi Sarbumusi P4-IT menggunakan lagu organisasi Sarbumusi


menjadi lagu berupa mars serta Hymne Sarbumusi.

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 7


BAB V
KEANGGOTAAN, HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 14
ANGGOTA

1. Yang dapat diterima menjadi anggota ialah semua buruh warga


negara Indonesia yang tergabung dalam Gerakan Basis Lapangan
Pekrjaan (GBLP) pada sektor Percetakan, Penerbitan, Penyiaran,
Pariwisata,Industri Kertas dan Telekomunikasi (P4-IT) dan wajib
mentaati PD/PRT Federasi Sarbumusi P4-IT dengan tidak
didasari kepada aliran politik, agama, ras atau suku bangsa dan
jenis kelamin.
2. Pengurus dan staf Perangkat Organisasi F- Sarbumusi P4-IT.

Pasal 15
HAK – HAK ANGGOTA

Anggota yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan organisasi


mempunyai hak :
1. Hak memilih dan dipilih.
2. Hak berbicara, mengajukan pendapat dan saran untuk kemajuan
organisasi baik secara lisan maupun tulisan.
3. Hak aktif dalam melaksanakan keputusan organisasi.
4. Hak mendapat perlindungan dan pembelaan.
5. Membela dan dibela dalam sidang organisasi.
6. Mendapat bimbingan, pendidikan, perlindungan dan pembelaan
dari organisasi.

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 8


Pasal 16
KEWAJIBAN ANGGOTA

1. Mentaati Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga, serta


Peraturan-peraturan organisasi dan Keputusan-keputusan
organisasi lainya.
2. Membela dan menjunjung tinggi nama baik organisasi.
3. Membayar Iuran, uang pangkal dan uang Konsolidasi.
4. Turut aktif dalam melaksanakan keputusan-keputusan organisasi.
5. Menghadiri dan mengikuti rapat, Pertemuan-pertemuan serta
kegiatan-kegiatan yang diadakan organisasi.
6. Menentang setiap usaha dan tindakan yang merugikan kepentingan
organisasi.

Pasal 17
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup lapangan Federasi Sarbumusi ini meliputi


sebagaimana diatur dalam PD/PRT Federasi Sarbumusi P4-IT
meliputi :

1. Sektor Percetakan
2. Sektor Penerbitan.
3. Sektor Penyiaran
4. Sektor Pariwisata
5. Sektor Industri Kertas
6. Telekomunikasi

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 9


BAB VI
SUSUNAN ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN

Pasal 18
SUSUNAN ORGANISASI

Organisasi secara Nasional disusun secara vertikal sebagai berikut :


1. Tingkat nasional meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia.
2. Tingkat GBLP meliputi perusahaan-perusahaan dalam sektor
Percetakan, Sektor Penerbitan, Sektor Penyiaran, Sektor
Pariwisata, Sektor Industri Kertas dan Sektor Telekomunikasi

Pasal 19
KEPENGURUSAN

1. Pada tingkat Nasional dipimpin oleh Pimpinan Pusat Federasi


Sarbumusi Percetakan, Penerbitan, Penyiaran, Pariwisata, Industri
Kertas dan Telekomunikasi yang disingkat PP F–Sarbumusi P4-
IT yang terdiri dari Dewan Penasehat dan Pimpinan Pusat.
2. Pada Tingkat Perusahaan dipimpin oleh pengurus GBLP
(Pengurus Basis Percetakan, Pengurus Basis Penerbitan, Pengurus
Basis Penyiaran, Pengurus Basis Pariwisata, Pengurus Basis
Industri Kertas dan Pengurus Basis Telekomunikasi)

BAB VII
WEWENANG ORGANISASI

Pasal 20
WEWENANG ORGANISASI

PP Federasi Sarbumusi P4-IT dan perangkat dibawahnya berwenang :

1. Mengembangkan organisasi dan menambah jumlah anggota.

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 10


2. Menyelenggarakan pendidikan swadaya dan pendidikan bantuan
sponsorship dari PP F-Sarbumusi P4-IT.
3. Pengembangan dan peningkatan standarisasi Perjanjian Kerja
Bersama.
4. Memberikan sanksi teguran, surat peringatan dan skorsing
kepada pengurus dan anggota yang melakukan pelanggaran.
5. Melakukan konsolidasi, pembinaan, pembelaan, dan pengawasan
terhadap perangkat organisasi dibawahnya.
6. Menjalankan tugas dan fungsi dalam mewujudkan Hubungan
Industrial yang berkeadilan.
7. Menggali sumber-sumber keuangan organisasi dalam bentuk
usaha-usaha yang sah setelah mendapatkan izin dari DPP
Konfederasi Sarbumusi NU.
8. Membangun hubungan kerjasama dengan lembaga/ instansi
lainnya ditingkat nasional dan regional yaitu dengan Pemerintah
dan Organisasi pengusaha sektor Industri Percetakan, Sektor
Penerbitan, Sektor Penyiaran, Sektor Pariwisata, Sektor Industri
Kertas dan Sektor Telekomunikasi dengan sepengetahuan DPP
Konfederasi Sarbumusi NU.
9. Mengorganisir aksi-aksi dan pemogokan ditingkat regional dan
tingkat perusahaan, setelah memusyawarahkan dengan DPP
Konfederasi SarbumusiNU.

BAB VIII
PERMUSYAWARATAN DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 21
PERMUSYAWARATAN DAN RAPAT-RAPAT

1. Permusyawaratan organisasi terdiri dari :


a. Kongres
b. Konferensi Basis GBLP
2. Rapat-rapat Organisasi terdiri dari :
a. Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS)
b. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS)

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 11


c. Rapat Kerja Basis GBLP
d. Rapat Rutin (RATIN)

Pasal 22
KONGRES

1. kongres memegang kedaulatan tertinggi organisasi F-Sarbumusi


P4-IT yang tidak bertentangan dengan kedaulatan Kongres
Konfederasi Sarbumusi NU.
2. Kongres diadakan setiap 5 tahun sekali, dihadiri oleh :
a. Utusan DPP Konfederasi Sarbumusi yang diberi mandat.
b. Utusan Federasi lain dalam ruang lingkup Konfederasi
Sarbumusi sebagai peninjau
c. Para pengurus PP F-Sarbumusi P4-IT.
c. Para utusan GBLP Basis yang diberi mandat.
3. Dalam keadaan luar biasa Kongres dapat dipercepat atau ditunda
atas keputusan RAPIMNAS atau atas permintaan sekurang-
kurangnya setengah lebih satu dari jumlah GBLP.
4. Kongres berwenang :
a. Menilai dan mengesahkan Laporan pertanggung jawaban PP.
F-Sarbumusi P4-IT.
b. Menetapkan atau mengubah PD/PRT F–Sarbumusi P4-IT.
c. Menetapkan program kerja nasional organisasi sebagai
penjabaran program umum Konfederasi Sarbumusi NU.
d. Membuat rekomendasi Organisasi
e. Memilih dan menetapkan Ketua Umum dan Formatur PP F-
Sarbumusi P4-IT.
f. Membentuk Komisi Verifikasi keanggotaan (bila
diperlukan).
5. Penyelenggaraan Kongres :
a. Penyelenggaraan Kongres dilakukan oleh PP F-Sarbumusi
P4-IT.

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 12


b. Dalam hal penyelenggarakan Kongres F-Sarbumusi P4-IT
bersamaan dengan penyelenggarkan Kongres Akbar
Konfederasi SARBUMUSI NU, maka yang di dahulukan
ialah penyelenggaran Kongres F-Sarbumusi P4-IT.

Pasal 24
KONFERENSI BASIS

1. Konferensi Basis diadakan 3 tahun sekali dan dihadiri oleh :


a. Para Pengurus Pimpinan Basis Perusahaan GBLP F–
Sarbumusi P4-IT.
b. Anggota dan atau Perwakilan anggota Basis GBLP F-
Sarbumusi P4-IT.
c. Utusan DPC K-Sarbumusi NU yang diberi mandat.
2. Dalam keadaan luar biasa Konferensi Basis dapat dipercepat
atau ditunda atas keputusan Rapat Kerja Basis atau permintaan
sekurang-kurangnya 2/3 lebih dari jumlah anggota.
3. Konferensi Basis berwenang untuk :
a. Menilai dan mengesahkan Laporan Pertanggung Jawaban
Pengurus Basis GBLP F-Sarbumusi P4-IT.
b. Menetapkan Program Kerja Basis sebagai penjabaran
Program Kerja Dewan Pimpinan Cabang K-Sarbumusi NU,
dan Program Kerja Nasional F-Sarbumusi P4-IT.
c. Memilih dan menetapkan Komposisi kepegurusan Pengurus
Basis GBLPF-Sarbumusi P4-IT.
d. Membentuk Komisi Verifikasi keanggotaan (bila
diperlukan).
4. Konferensi Basis diselenggarakan oleh Pengurus GBLP F-
Sarbumusi P4-IT.

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 13


Pasal 25
Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS)

1. Rapat Pimpinan Nasional adalah rapat konsolidasi tingkat


nasional dalam rangka penguatan organisasi.
2. Rapat Pimpinan Nasional dihadiri oleh :
a. Pimpinan Pusat F-Sarbumusi P4-IT.
b. Pengurus DPC K-Sarbumusi NU yang diberi mandat.
c. Ketua dan Sekretaris GBLP F-Sarbumusi P4-IT.
d. Undangan yang ditetapkan oleh PP F-Sarbumusi P4-IT.

Pasal 26
RAPAT KERJA NASIONAL ( RAKERNAS )

1. Rakernas adalah kekuasaan tertinggi organisasi di tingkat PP


Federasi-Sarbumusi P4-IT setelah Kongres.
2. Rakernas dihadiri oleh :
a. Para Pengurus PP Federasi–Sarbumusi P4-IT.
b. Utusan DPP Konfederasi Sarbumusi NU.
c. Utusan DPW Konfederasi Sarbumusi NU.
d. Utusan DPC Konfederasi Sarbumusi NU.
e. Utusan GBLP Federasi-Sarbumusi P4-K.
3. Rakernas dipimpin oleh PP Federasi-Sarbumusi P4-IT.
4. Rakernas diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam satu periode
kepengurusan dan dilaksanakan selambat-lambatnya satu tahun
sebelum Kongres dilaksanakan.
5. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) merupakan forum konsultasi,
koordinasi dan evaluasi tingkat nasional dalam rangka
keterpaduan dan koordinasi program dan pengembangan
organisasi, yang berwenang untuk :
a. Menilai dan memusyawarahkan laporan kinerja PP F–
Sarbumusi P4-IT.
b. Mengadakan evaluasi program kerja nasional.

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 14


c. Merekomendasikan program kerja tahun berikutnya.
d. Pada rakernas terakhir, Menetapkan waktu Pelaksanaan
Kongres berikutnya.
e. Menetapkan keputusan penting lainnya.

Pasal 27
RAPAT RUTIN (RATIN)

1. Rapat rutin (Ratin) PP F–Sarbumusi P4-IT terdiri dari:


a. Rapat Pengurus Harian.
- Rapat Pengurus Harian dihadiri oleh Pengurus PP
Federasi-Sarbumusi P4-IT
- Ratin Pengurus Harian dilakukan dalam periode Rapat
Bulanan, Rapat Triwulan, Rapat Per-semester dan Rapat
Tahunan.
b. Ratin Pleno.
- Ratin Pleno dihadiri oleh PP Federasi-Sarbumusi P4-IT.
- Ratin Pleno dilakukan dalam periode : Rapat Triwulan,
Rapat Persemester.
- Ratin Pleno lebih menitik beratkan pada evaluasi dan
strategi organisasimengenai Program Kerja Federasi-
Sarbumusi P4-IT, Evaluasi penggunaan keuangan
Organisasi, dan pelaksanaan Rekomendasi Organisasi.
2. Ratin GBLP F-Sarbumusi P4-IT.
a. Rapat Pengurus Harian
- Rapat Pengurus Harian dihadiri oleh Pengurus GBLP F–
Sarbumusi P4-IT.
- Ratin Pengurus Harian dilakukan dalam periode : Rapat
Bulanan, Rapat Triwulan, Rapat Persemester dan Rapat
Tahunan.
b. Ratin Pleno

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 15


- Ratin dihadiri oleh GBLP F-Sarbumusi P4-IT dan DPC
K-Sarbumusi NU.
- Ratin Pleno dilakukan dalam periode : Rapat Triwulan
dan Rapat Persemester
- Ratin Pleno lebih menitik beratkan pada evaluasi dan
strategi organisasi menegan program kerja GBLP F-
Sarbumusi P4-IT dan evaluasi penggunaan keuangan
organisasi.

Pasal 28
RAPAT KERJA BASIS (RAKERSIS)

1. Rapat Kerja Basis (Rakersis) merupakan forum konsultasi,


koordinasi dan evaluasi di tingkat GBLP F–Sarbumusi P4-IT
sebelum Konferensi Basis.
2. Rakersis dihadiri oleh :
a. Para Pengurus GBLPF–Sarbumusi P4-IT.
b. Utusan DPC K-Sarbumusi NU.
c. Sebagian atau seluruh anggota yang ditetapkan oleh GBLP F–
Sarbumusi P4-IT.
3. Rakersis diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam satu periode
dan dilaksanakan selambat-lambatnya satu tahun sebelum
Konferensi Basis.
4. Rakersis dipimpin oleh GBLP F–Sarbumusi P4-IT.
5. Rakersis merupakan forum konsultasi, koordinasi dan evaluasi
tingkat unit kerja dalam rangka keterpaduan dan koordinasi
program dan pengembangan organisasi yang berwenang untuk :
a. Menilai dan memusyawarahkan laporan kinerja GBLP F–
Sarbumusi P4-IT.
b. Mengadakan evaluasi program kerja Basis.
c. Merekomendasikan program kerja tahun berikutnya.
d. Pada Rakersis terakhir, Menetapkan waktu Pelaksanaan
Konferensi Basisberikutnya.

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 16


e. Menetapkan keputusan organisasi penting lainnya.

BAB IX
SUSUNAN PENGURUS

Pasal 29
PENGURUS PIMPINAN PUSAT

1. Pengurus Pimpinan Pusat F-Sarbumusi P4-IT berjumlah


sekurang - kurangnya 14 ( empat belas ) orang.
2. Pengurus Pimpinan Pusat F-Sarbumusi P4-IT diatur sebagai
berikut :
a. Dipimpin oleh Seorang Ketua Umum.
b. Dibantu oleh sekurang-kurangnya 5 (Lima) Orang Ketua.
c. Seorang Sekretaris Umum.
d. Dibantu oleh sekurang-kurangnya 4 (Empat ) Orang
Sekretaris.
e. Seorang Bendahara Umum dan dibantu oleh beberapa
Bendahara.
f. Sekurang-kurangnya 1 (satu) Orang Sekretaris bekerja
penuh waktu (full timer).
g. Semua Kegiatan teknis organisasi harian dibawah
koordinasi Sekretaris Umum.
h. Sebagai alat kelengkapan organisasi maka pada tingkat PP
F-Sarbumusi P4-IT dapat dibentuk Lembaga atau Badan
antara lain Pendidikan, Advokasi, dan disesuaikan dengan
kebutuhan.
i. Sekretaris Umum dan para Sekretaris tidak dapat membuat
keputusan diluar keputusan Kongres, Rakernas dan Rapat
rutin.

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 17


j. Selain oleh Sekretaris Umum, semua surat keluar harus
disetujui dan ditandatangani oleh Ketua Umum atau Ketua
yang diketuai oleh Ketua Umum.
3. Pengurus Pimpinan Pusat merupakan pemegang mandat
Kongres secara kolektif sebagai pengelola, pengendali dan
pelaksana kegiatan organisasi sehari-hari.

Pasal 31
PENGURUS PIMPINAN BASIS

1. Pengurus Pimpinan Basis GBLP sekurang-kurangnya 5 (lima)


orang.
2. Pengurus Pimpinan Basis GBLP F–Sarbumusi P4-IT diatur sebagai
beriku:
a. Dipimpin oleh seorang Ketua.
b. Dibantu oleh sekurang-kurangnya 1 (satu) Orang Wakil
Ketua.
c. Seorang Sekretaris.
d. Dibantu oleh sekurang-kurangnya 1 (satu) Orang Wakil
Sekretaris.
e. Seorang bendahara.
f. Jika dipandang perlu, maka bendahara dibantu oleh 1 (satu)
orang atau beberapa orang wakil bendahara.
g. Semua kegiatan teknis organisasi harian dibawah koordinasi
Sekretaris.
h. Sebagai alat kelengkapan organisasi maka di tingkat Basis
GBLP F-Sarbumusi P4-IT dibentuk Seksi, untuk
Pengembangan Organisasi sesuai kebutuhan.
i. Sekretaris dan para wakil sekretaris tidak dapat membuat
keputusan diluar keputusan Konferensi Basis, Rakersis dan
Ratin.

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 18


j. Selain oleh sekretaris, semua surat keluar harus di setujui dan
ditandatangani oleh Ketua atau Wakil Ketua yang diketahui
oleh Ketua.
3. Pengurus Pimpinan Basis GBLP merupakan pemegang mandat
Konferensi Basis secara kolektif sebagai pengelola, pengendali
dan pelaksana kegiatan organisasi sehari-hari.

Pasal 32
RANGKAP JABATAN

Rangkap jabatan secara vertical dibolehkan, hanya paling banyak 2


(dua) jabatan, namun bagi jabatan Ketua tidak boleh menjabat
diatasnya sebagai Ketua atau Ketua Umum

BAB X
SANKSI ORGANISASI

Pasal 33
SANKSI TINDAKAN INDISIPLINER

1. Tindakan indisipliner dapat dikenakan kepada anggota atau


pengurus organisasi di semua tingkatan berupa :
a. Teguran Lisan;
b. Peringatan tertulis;
c. Skorsing;
2. Bentuk tindakan indisipliner sebagaimana dinyatakan dalam Pasal
32 Ayat 1, pengaturan, bentuk dan sifatnya, menjadi kewenangan
organisasi satu tingkat diatasnya.

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 19


Pasal 34
SANKSI PEMBERHENTIAN DAN PEMBEKUAN

1. Sanksi Pemberhentian dikenakan kepada Anggota Perseorangan


atau Pengurus organisasi di semua tingkatan, berupa:
a. Pemberhentian permanen sebagai anggota perseorangan.
b. Pemberhentian permanen sebagai pengurus.
2. Khusus tindakan pembekuan kepengurusan dan atau
pemberhentian permanen terhadap pengurus organisasi di semua
tingkatan, serta pemberhentiansebagai anggota perseorangan,
maka tindakan tersebut menjadi kewenangan DPP Konfederasi
Sarbumusi NU,setelah ada keputusan final dari Dewan
Pengawasan Nasional Sarbumusi.
3. Sanksi Pemberhentian hanya dapat dikenakan terhadap
pelanggaran:
a. Bergabung dengan serikat pekerja lain.
b. Memfasilitasi dan atau membentuk Serikat Pekerja lain.
c. Melanggar PD/PRT Konfederasi dan atau PD/PRT Federasi.
e. Hal-hal lainnya yang diatur dalam Peraturan Organisasi (PO)
Konfederasi Sarbumusi NU dan atau Federasi Sarbumusi.
4. Bentuk tindakan pemberhentian sebagaimana dinyatakan dalam
pasal 33 ayat 1,2 dan 3menjadi hak dan kewenangan DPP
Konfederasi Sarbumusi NU.

BAB XI
KEUANGAN

Pasal 35
SUMBER KEUANGAN ORGANISASI

1. Keuangan organisasi diperoleh dari :

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 20


a. Uang iuran anggota (COS).
b. Uang pangkal.
c. Uang Konsolidasi.
d. Sumbangan yang tidak mengikat.
e. Usaha-usaha lain yang sah menurut Undang-Undang yang
berlaku dan atau dana abadi.
2. Penanggung Jawab dan pengelolaan uang iuran anggota (COS),
dan usaha-usaha lain yang sah, sebagaimana diatur dalam ayat 1
(a dan e) adalah DPP K- SARBUMUSI NU.
3. Penanggung Jawab dan pengelolaan uang pangkal dan
sumbangan yang tidak mengikat, sebagaimana diatur dalam
ayat 1 (b dan d), adalah diatur lebih lanjut dalam PRT F-
Sarbumusi P4-IT Pasal 23, dengan tetap memperhatikan
saran-saran dari DPP K- Sarbumusi NU.
4. Penanggungjawab dan pengelolaan uang konsolidasi
sebagaimana diatur dalam ayat 1 c adalah DPP K- Sarbumusi
dan PP F-Sarbumusi P4-IT, yang akan diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Organisasi (PO) DPP K- Sarbumusi NU.

BAB XII
PERGANTIAN ANTAR WAKTU

Pasal 35
PERGANTIAN ANTAR WAKTU

a. Penggantian pengurus antar waktu adalah penggantian seseorang


atau beberapa orang pengurus dikarenakan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 Peraturan Rumah Tangga F-
Sarbumusi P4-IT.
b. Penggantian antar waktu dapat dilakukan atas persetujuan Rapat
Pengurus yang di tuangkan dalam berita acara sesuai tingkat
masing-masing yang di sahkan oleh Perangkat Organisasi satu
tingkat diatasnya.

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 21


C. Khusus penggantian antar waktu untuk Jabatan :
a) Ketua Umum dan Sekretaris Umum PP F-Sarbumusi P4-IT
dilakukan dalam Rakernas dan disetujui oleh DPP.
Konfederasi Sarbumusi NU.
b) Ketua dan Sekretaris GBLP F-Sarbumusi P4-IT dilakukan
dalam Rapat kerja basis dan disetujui oleh PP F-Sarbumusi
P4-IT.

BAB XIII
PERATURAN PERALIHAN

Pasal 36
PERATURAN PERALIHAN

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Dasar ini akan diatur lebih
lanjut dalam Peraturan Rumah Tangga PP F- Sarbumusi P4-IT.

Pasal 37
PENUTUP

Peraturan Dasar ini disahkan dalam Kongres Akbar Konfederasi


Sarbumusi Tahun 2016 dan merupakan Pedoman Organisasi sampai
dengan Kongres Federasi Sarbumusi P4-IT 5 (Lima) Tahun
berikutnya.

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 22


PERATURAN RUMAH TANGGA
FEDERASI SARIKAT BURUH MUSLIMIN INDONESIA
PERCETAKAN, PENERBITAN, PENYIARAN, PARIWISATA,
INDUSTRI KERTAS DAN TELEKOMUNIKASI
PERIODE : 2016 – 2021

BAB I
KEANGGOTAAN

Pasal 1
KETENTUAN KEANGGOTAAN

Yang dapat menjadi Anggota adalah semua pekerja warga Negara


Indonesia yang bekerja di sektor industri dan lapangan kerja
Percetakan, Penerbitan, Penyiaran, Pariwisata, Industri Kertas dan
Telekomunikasi serta staf dan pengurus di lingkungan Pengurus Pusat
F-Sarbumusi P4-IT sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 Anggaran
Dasar F-Sarbumusi P4-IT.

Pasal 2
CARA – CARA MENJADI ANGGOTA

1. Mengajukan permintaan menjadi anggota secara tertulis yang


memuat :
a. Pernyataan menyetujui dan sanggup mentaati PD /PRT F–
Sarbumusi P4-IT.
b. Pernyataan menyetujui program kerja organisasi F-
Sarbumusi P4-IT.
2. Permintaan menjadi Anggota F-Sarbumusi P4-IT dimohonkan
kepada PengurusBasis GBLP P4-IT ditempat kerja masing-
masing.
3. Dalam hal Basis GBLP F–Sarbumusi P4-IT belum terbentuk
dan atau buruh dalam hubungan kerja yang tidak tetap,

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 23


permintaan menjadi anggota dialamatkan kepada Dewan
Pimpinan Cabang K-Sarbumusi NU diwilayah setempat.
4. Dalam hal DPC pada ketentuan ayat (3) pasal 2 diatas belum
terbentuk, maka permintaan menjadi anggota dialamatkan
kepada DPW Konfederasi Sarbumusi NU dan atau Pimpinan
Pusat F–Sarbumusi P4-IT.
5. Pengurus dan staff Perangkat Organisasi F-Sarbumusi P4-IT
yang tidak menjadi anggota Basis GBLP F-Sarbumusi P4-IT
maka pendaftaran keanggotaan ditujukan kepada PP F-
Sarbumusi P4-IT.

Pasal 3
KETENTUAN KARTU TANDA ANGGOTA

1. Kartu Tanda Anggota (KTA) dibuat dan didistribusikan oleh PP


F-Sarbumusi P4-IT dan data Keanggotaannya ditembuskan
kepada Konfederasi Sarbumusi NU.
2. Kartu Tanda Anggota (KTA) ditandatangani oleh Ketua Umum
dan Sekretaris Umum PP F-Sarbumusi P4-IT.
3. Masa berlaku Kartu Tanda Anggota (KTA) selama 5 (lima)
tahun.
4. Ketentuan penomoran Kartu Tanda Anggota (KTA) diatur oleh
PP F–Sarbumusi P4-IT.

Pasal 4
BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN

Seorang Anggota F-Sarbumusi P4-IT hilang status keanggotaannya


karena :
1. Meninggal dunia.
2. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri.

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 24


3. Diberhentikan oleh Organisasi.
4. Bergabung menjadi anggota Serikat Pekerja lain.

Pasal 5
PEMBERHENTIAN KEANGGOTAAN

1. Seorang Anggota dapat diberhentikan karena tidak melakukan


kewajiban-kewajibannya sebagai anggota atau karena perbuatan-
perbuatan yang bertentangan dengan azas dan tujuan Organisasi
dan atau bertentangan dengan K-Sarbumusi NU.
2. Keputusan diberhentikan dilakukan atas persetujuan DPP
Konfederasi Sarbumusi, melalui mekanisme Rapat Pleno
Pengurus Harian berdasarkan Rekomendasi atau Usulan atau
keputusan pemberhentian dari Perangkat organisasi PP F-
Sarbumusi P4-IT, dan perangkat organisasi dibawahnya (Rapat
DPC dan Basis GBLP).
3. Anggota yang diberhentikan dapat mengajukan permintaan
banding kepada Dewan Pengawas Nasional K-Sarbumusi NU.

BAB II
HAK SUARA

Pasal 6
HAK SUARA DALAM KONGRES

1. Utusan dari DPP K-Sarbumusi NU 1 (satu) Suara.


2. Utusan dari PP Federasi lain di Lingkungan Konfederasi
Sarbumusi sebagai peninjau.
3. Utusan dari DPW K- Sarbumusi NU 1 (satu) Suara
4. Utusan dari DPC K- Sarbumusi NU 1 (satu) Suara.

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 25


5. Utusan dari Pimpinan Basis GBLP F-Sarbumusi P4-IT 1 (Satu)
suara, dan mendapatkan tambahan suara sbb :
a. Pimpinan Basis GBLP F- Sarbumusi P4-IT yang telah
mempunyai anggota 30.000 (tiga puluh ribu) di tambah 1
(satu) hak suara.
b. Selebihnya dari 30.000 (tiga puluh ribu) anggota, tiap
30.000 (tiga puluh ribu) di tambah 1 (satu) hak suara
maksimal 3 suara.

Pasal 7
HAK SUARA DALAM RAKERNAS

Setiap peserta Rakernas diberi mandat organisasi mempunyai 1 (satu)


hak suara.

Pasal 8
HAK SUARA DALAM KONFERENSI BASIS

1. Utusan dari DPC K-Sarbumusi NU 1 (Satu) Suara


2. Utusan Dari Penguruss Basis GBLP F-Sarbumusi P4-IT 1 (Satu)
Suara.
3. Semua Anggota yang terdaftar di basis GBLP Perusahaan
Tersebut mempunyai hak suara dan ketentuannya di atur dalam
tata tertib Konferensi basis.

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 26


BAB III
SAHNYA MUSYAWARAH
DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 9
SAHNYA MUSYAWARAH

Setiap musyawarah sebagaimana diatur dalam BAB II Pasal 6,7,8 dan


9 Peraturan Rumah Tangga ini dinyatakan sah apabila dihadiri oleh
2/3 dari seluruh utusan.

Pasal 10
QUORUM SIDANG

Sidang-sidang sah apabila dihadiri lebih dari separuh jumlah utusan


yang hadir.

Pasal 11
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Keputusan diambil atas dasar musyawarah untuk mencapai


mufakat.
2. Apabila musyawarah tidak mencapai mufakat, diadakan
pemungutan suara atas dasar suara terbanyak.
3. Tata cara pemungutan suara diatur dalam tata tertib persidangan

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 27


BAB IV
TATA KERJA PIMPINAN

Pasal 12
TATA KERJA PIMPINAN F–SARBUMUSI P4-IT

Sistem kerja Pimpinan Pusat F–Sarbumusi P4-IT adalah kolektif


dengan pengaturan sebagai berikut :
1. Ketua umum dan ketua-ketua ditingkat pusat merupakan
pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan secara
Nasional.
2. Sekretaris umum dan sekretaris-sekretaris di tingkat pusat
merupakan pelaksana teknis berdasarkan keputusan atau
kebijakan-kebijakan secara nasional.
3. Ketua di tingkat basis, merupakan perumus kebijakan dan
keputusan di tingkat masing-masing yang tidak bertentangan
dengan kebijakan dan keputusan secara nasional.
4. Sekretaris dan wakil-wakil sekretaris di tingkat cabang atau
daerah dan tingkat Basis Perusahaan merupakan pelaksana teknis
kebijakan dan keputusan di tingkat masing-masing.
5. Bendahara di tingkat masing-masing merupakan pengelola,
penggali potensi dan pengembangan keuangan organisasi.
6. Pembidangan atau pembagian tugas dapat diatur lebih rinci
dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 13
PENGESAHAN PIMPINAN FEDERASI-SARBUMUSI P4-IT

Pengesahan dan pembuatan Surat Keputusan diatur sebagai berikut :


1. Pengurus PP F-Sarbumusi P4-IT disahkan dan dikukuhkan oleh
DPP Konfederasi Sarbumusi NU.

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 28


2. Pengurus Basis F-Sarbumusi P4-IT disahkan dan dikukuhkan oleh
PP F-Sarbumusi P4-IT atas rekomendasi dari DPC K-Sarbumusi
NU serta ditembuskan kepada DPP Konfederasi Sarbumusi NU.

Pasal 14
PERANGKAPAN JABATAN

1. Pengurus PP F-Sarbumusi P4-IT hanya dapat merangkap Jabatan


dengan DPP Konfederasi Sarbumusi NU dan DPW Konfederasi
Sarbumusi NU.
2. Untuk Ketua Umum PP Federasi Sarbumusi hanya dapat
merangkap sebagai Ketua DPW Konfederasi Sarbumusi NU dan
atau Pengurus Harian DPP Konfederasi Sarbumusi NU.
3. Pengurus Basis GBLP F-Sarbumusi P4-IT dapat merangkap
jabatan dengan DPC K-Sarbumusi NU.
4. Pengurus F-Sarbumusi P4-IT disemua tingkatan tidak boleh
merangkap jabatan dengan :
a. Perangkapan jabatan antar SP/SB di semua tingkatan.
b. Jabatan pengurus harian organisasi yang tidak sepaham
dengan Ahlussunah Wal Jamaah: Nahdlatul Ulama, badan
Otonom, lajnah, lembaga NU.

Pasal 15
PERSYARATAN MENJADI PENGURUS

1. Syarat-syarat untuk menjadi pengurus F-Sarbumusi P4-IT di


semua tingkatan adalah bahwa yang bersangkutan masih aktif
dan tercatat sebagai anggota F-Sarbumusi P4-IT dan atau
Federasi dilingkungan K-Sarbumusi NU.

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 29


2. Mempunyai komitmen dan dedikasi yang tinggi terhadap
perjuangan buruh serta organisasi dan atau yang telah
mengabdikan dirinya bagi kepentingan organisasi.
3. Untuk menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat F-Sarbumusi P4-IT
seseorang calon harus sudah aktif menjadi anggota Federasi
Serikat Buruh Sarbumusi sekurang - kurangnya 4 (empat) tahun.
Dan atau telah menjadi pengurus DPP K-Sarbumusi NU, DPW
K-Sarbumusi NU, PengurusDPC K-Sarbumusi NU selama satu
periode.

Pasal 16
ALAT KELENGKAPAN PENGURUS

Untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugas organisasi PP F-Sarbumusi


P4-IT di semua tingkatan dapat membentuk alat kelengkapan
organisasi yaitu Direktorat (untuk tingkat PP) dan Seksi atau biro
(untuk tingkat GBLP) yang meliputi antara lain Pendidikan, Advokasi,
Peranan Wanita dan Anak, serta kelengkapan Pengembangan
organisasi sesuai kebutuhan.

BAB V
PEMBERHENTIAN DARI KEANGGOTAAN DAN
KEPENGURUSAN

Pasal 17
BERHENTI DARI KEPENGURUSAN

1. Status kepengurusan F-Sarbumusi P4-IT disemua tingkat


dinyatakan hilang karena :
a. Permintaan sendiri.
b. Tindakan indisipliner.

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 30


c. Meninggal Dunia.
d. Diberhentikan.
e. Menjadi Pengurus di Serikat Pekerja lain.
f. Memfasilitasi dan atau membentuk Serikat Pekerja lain.
2. Sejak hilangnya status kepegurusan di F-Sarbumusi P4-IT maka
secara otomatis hak dan kewajibannya sebagai pengurus
dinyatakan gugur.

Pasal 18
PEMBERHENTIAN SEMENTARA PENGURUS

1. Tindakan pemberhentian sementara terhadap Pengurus disemua


tingkatandiambil karena hal-hal :
a. Melalaikan tugas organissi.
b. Menyalah-gunakan jabatan untuk kepentingan pribadi.
c. Menyalah-gunakan hak milik Organisasi untuk kepentingan
pribadi.
2. Tindakan pemberhentian sementara Pengurus F-Sarbumusi P4-
IT dilakukan atas hasil Nota dan Rekomendasi yang sah
berdasarkan rapat pengurus di masing-masing tingkatanyang
diadakan khusus untuk itu.
3. Tindakan pemberhentian sementara pengurus dilakukan setelah
melalui proses peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali dalam
kurun waktu 3 bulan.

Pasal 19
PEMBERHENTIAN SEMENTARA ANGGOTA

1. Tindakan pemberhentian terhadap anggota F-Sarbumusi P4-IT,


diambil setelah:

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 31


a. Peringatan pemberhentian sementara karena terdapat bukti-
bukti yang meyakinkan melanggar ketentuan-ketentuan
Organisasi F-Sarbumusi P4-IT.
b. Tindakan Indisipliner.
c. Hasil Nota dan Rekomendasi yang sah berdasarkan rapat
pengurus yang diadakan untuk itu.
2. Tindakan pemberhentian sementara Anggota F-Sarbumusi P4-IT
dilakukan atas hasil nota dan rekomendasi yang sah berdasarkan
rapat pengurus di masing-masing tingkatanyang diadakan khusus
untuk itu.
3. Tindakan pemberhentian sementara Anggota dilakukan setelah
melalui proses peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali dalam
kurun waktu 3 bulan.

Pasal 20
PEMBELAAN DIRI

1. Pembelaan diri akibat pemberhentian sementara dan atau


pemecatan dilakukan dalam Rapat Kerja F-Sarbumusi P4-IT
dimasing-masing tingkatan.
2. Apabila ternyata diadakan pemberhentian sementara dan atau
pemecatan tidak terbukti, maka terhadap yang bersangkutan
diadakan rehabilitasi pada waktu Kongres / Rakernas / Rapimnas
/ Konferensi Basis / Rakersis.

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 32


BAB VI
KEADAAN DARURAT

Pasal 21
KEADAAN DARURAT

Dalam keadaan darurat Pimpinan F-Sarbumusi P4-IT disemua


tingkatan mempunyai wewenang melakukan pemberhentian dan
mengangkat Pengurus sementara Pimpinan F-Sarbumusi P4-IT,
setelah mengadakan koordinasi dan mendapatkan rekomendasi dari
DPP Konfederasi Sarbumusi NU.

BAB VII
KEUANGAN

Pasal 22
UANG PANGKAL DAN UANG KONSOLIDASI

1. Penaggungjawab dan pengelolaan uang pangkal/Pendaftaran


adalah Pengurus Basis GBLP Sarbumusi P4-IT.
2. Besarnya Uang Pangkal/PendaftaranRp. 10.000.
3. Penanggungjawab dan pengelolaan uang konsolidasi adalah PP
F-Sarbumusi P4-IT, yang akan diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Organisasi (PO) DPP Konfederasi Sarbumusi NU.

Pasal 23
UANG IURAN ANGGOTA

1. Besarnya Uang Iuran anggota ditetapkan sebesarRp. 10.000/


angota.

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 33


2. Uang iuran anggota 30% di distribusinya disentralisir ke DPP K-
Sarbumusi NU melalui Pengurus Basis GBLP untuk kemudian
didistribusikan kepada Perangkat Organisasi PP F-Sarbumusi P4-
IT sesuai dengan anggaran yang telah disetujui dalam Rapat
Pimpinan (RAPIM) berdasarkan dari rekomendasi anggaran hasil
kongres.

Pasal 24
PEMBAGIAN UANG IURAN ANGGOTA

1. Uang iuran anggota ditetapkan pembagiannya sebagaimana yang


diatur lebih lanjut oleh DPP K-Sarbumusi NU.
2. Mekanisme pendistribusian iuran yang disetorkan ke DPP K-
Sarbumusi NU diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi K-
Sarbumusi NU.
3. DPP Konfederasi berkewajiban membuat laporan penerimaan
iuran anggota (COS) keseluruh perangkat Organisasi di
bawahnya selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sekali.

BAB VIII
LAIN-LAIN

Pasal 25
PERATURAN LAIN-LAINNYA

Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini
akan diatur dalam peraturan organisasi Federasi–Sarbumusi P4-IT
dengan persetujuan Konfederasi Sarbumusi.

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 34


BAB IX
PENUTUP

Pasal 27
PENUTUP

Peraturan Rumah Tangga ini disahkan dalam Kongres Akbar V


Konfederasi Sarbumusi NU Tahun 2016 dan merupakan Pedoman
Organisasi sampai dengan Kongres Federasi Sarbumusi P4-IT 5
(Lima) Tahun berikutnya.

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 35


Lampiran : Surat Keputusan
Nomor : SK/Kep.005/DPP. KSBMI/X/2016
Tanggal : 10 Oktober 2016

KOMPOSISI DAN PERSONALIA


PIMPINAN PUSAT
FEDERASI SARIKAT BURUH MUSLIMIN INDONESIA
PERCETAKAN,PENERBITAN,PENYIARAN,PARIWISATA,
INDUSTRI KERTAS & TELEKOMUNIKASI
(PP. FEDERASI SARBUMUSI P4-IT)
PERIODE 2016 – 2021

Ketua Umum : Baetul Koeri

Ketua Sektor Percetakan Dan Penerbitan : Romi Basrah


Ketua Sektor Penyiaran : Zaeni shofari
Ketua Sektor Pariwisata : Lukman Kota
Ketua Sektor Industri Kertas : Fathoni
Ketua Sektor Telekomunikasi : Abdurrouf

Sekretaris Umum : Hafid Ismail


Sekretaris : Alamul Huda
Sekretaris : Rizam Syafiq
Sekretaris : Purnomo

Bendahara Umum : Zaenal Muttaqin


Bendahara : Ahmad Irfan Maulana

PD/PRT SARBUMUSI P4-IT 36

Anda mungkin juga menyukai