1 2
1
A : Titik cair besi
B : Titik pada cairan yang ada hubungannya dengan reaksi peritektik
UNSUR - UNSUR PADUAN dalam BESI/BAJA DAN
H : Larutan padat yang ada hubungannya dengan reaksi peritektik. Kelarutan PENGARUHNYA
carbon maksimum adalah 0,10 %.
J : Titik Peritektik. Selama pendinginan austenit pada komposisi J, fasa CARBON ( C ), Merupakan paduan utama yang mempunyai
tersebut terbentuk dari larutan padat pada komposisi H dan cairan pada pengaruh menaikkan kekuatan dan kekerasan. Dalam jumlah besar
komposisi B.
N : Titik transformasi dari besi besi , titik transformasi A4 dari besi murni. akan membuat besi menjadi getas.
C : Ttitik eutektik. Selama pendinginan fasa dengan komposisi E dan sementit MANGANESE ( Mn ), Merupakan unsur yang selalu ada, karena
pada komposisi F (6,67 % C) terbentuk dari cairan pada komposisi C. Fasa
eutektik ini disebut ledeburit. dipakai sebagai bahan deoxidizer dalam proses pembuatan baja.
E : Titik yang menyatakan fasa , ada hubungan dengan reaksi eutektik. Mempunyai pengaruh menaikkan kekuatan dan kekerasan.
Kelarutan maksimum dari carbon 2,14 %. Paduan besi carbon sampai pada
komposisi ini disebut baja. SILIKON ( Si ), Merupakan unsur yang selalu ada, karena dipakai
G : Titik transformasi besi besi . Titik transformasi A3 untuk besi. sebagai bahan deoxidizer. Mempunyai pengaruh memperkuat
P : Titik yang menyatakan ferit, fasa , ada hubungan dengan reaksi eutektoid. struktur Ferrite.
Kelarutan maksimum dari carbon kira-kira 0,02 %.
S : Titik eutektoid. Selama pendinginan, ferit pada komposisi P dan sementit CHROMIUM ( Cr ), Meningkatkan kekuatan, kekerasan dan sifat
pada komposisi K (sama dengan F) terbentuk simultan dari austenit pada mulur pada temperatur tinggi.
komposisi S. Reaksi eutektoid ini dinamakan transformasi A1, dan fasa
eutektoid ini dinamakan perlit. NICKEL ( Ni ), Menaikkan kekuatan, memperbaiki sifat kelelahan dan
GS : Garis yang menyatakan hubungan antara temperatur dan komposisi, dimana meningkatkan keuletan
mulai terbentuk sementit dari austenit, dinamakan garis Acm.
A2 : Titik transformasi magnetik untuk besi atau ferit. Cr dan Ni digunakan secara bersamaan dalam pembuatan Baja
A0 : Titik transformasi magnetik untuk sementit. Tahan Karat, karena keduanya saling menutupi kekurangan masing-
masing.
5 6
+ + +
FORMATION OF
with With + With +
INCLUTION
Mn S Al
7 8
2
Baja karbon eutektoid (0 – 2,15% C)
Padabaja eutektoid transformasi terjadi
Baja yang berkadar karbon kurang dari pada titik tetap S, menjadi struktur yang
komposisi eutektoid disebut baja disebut perlit.
hipoeutektoid
Pada baja hipoeutektoid terbentuk fasa
Baja yang berkadar carbon lebih dari ferit dan perlit mendekati besi murni
komposisi eutektoid disebut baja
hipereutektoid Pada
hipereutektoid terbentuk perlit dan
sementit pada batas butir.
9 10
11 12
3
Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal Secara garis besar dapat dibagi atas tiga
sebagai kristalisasi. bagian:
Beberapa material ada yang berbentuk kristal
(logam dan paduan konvensional) dan non a. Body Center Cubic (BCC) Kisi kubik
kristalin (gelas, polimer). pemusatan ruang
Struktur Kristal Logam Galium
b. Face Center Cubic (FCC) Kisi kubik
pemusatan sisi
c. Closed Packed Hexagonal (CPH) Kisi
heksagonal tumpukan padat
13 14
15 16
7 + 3 + 7 = 17 atom
c). CPC
7 + 3 + 7 = 17 atom
c). CPC
4
Closed Packed Hexagonal (CPH) Tabel Struktur Kristal berbagai jenis Logam pada suhu ruang
Jarak Jarak
Struktur Struktur
CPH setiap sudut
8 + 1dari CPH diisi 1
Elemen interatomik Elemen interatomik
= 9 atom 8 + 6 = 14 atom Kristal
terdekat (nm)
Kristal
terdekat (nm)
atom juga ditengah-tengah
a). BCC b). FCCAluminium fcc 0,286 Platinum fcc 0,277
permukaan atas dan bawah, Kromium bcc 0,250 Kalium bcc 0,461
kemudian 3 atom terdapat Tembaga fcc 0,255 Rhodium fcc 0,269
ditengah-tengah heksagonal Emas fcc 0,288 Rubidium bcc 0,494
tersebut, contoh CPH : Besi (iron) Besi bcc 0,248 Perak fcc 0,289
termasuk BCC sampai temperatur Timbal fcc 0,350 Natrium bcc 0,372
9100C diatas temperatur ini
berubah menjadi FCC, susunan
Litium bcc 0,331 Tantalum bcc 0,286
temperatur 14000C.
Nikel fcc 0,249 Tungsten bcc 0,274
7 + 3 + 7 = 17 atom Niobium bcc 0,286 Uranium ortorombik 0,275
c). CPC Vanadium bcc 0,262
17 18
Arah Kristal
Dalam membuat hubungan antara berbagai sifat
dengan struktur kristal sangat perlu mengidentifikasi arah [111] bergerak dari
arah kristal spesifik, karena umumnya sifat
bergantung pada arah.
titik asal 0,0,0 melewati
1,1,1.
Sebagai contoh, modulus elastisitas dari besi bcc
dalam arah paralel dengan diagonal ruang lebih
besar daripada modulus elastisitas dalam arah rusuk
kubus.
Penulisan arah kristalografi serta bidang kristal yang
ditetapkan terhadap sumbu asal disebut dengan
indeks Miller.
19 20
5
Bidang Kristal
21 22