Anda di halaman 1dari 6

MK.

TEKNOLOGI DAN PENGUJIAN BAHAN


MES1.52.3021 Introduction
 Besi dan baja paling banyak dipakai sebagai
Diagram Kesetimbangan bahan industri yang merupakan sumber
Besi – Baja sangat besar, dimana ditentukan oleh nilai
& ekonominya, tetapi yang paling penting
karena sifat-sifatnya yang bervariasi.
Struktur Logam
 Dari unsur besi berbagai bentuk struktur
logam dapat dibuat, itulah sebabnya mengapa
Program Studi Teknik Mesin besi dan baja disebut bahan yang kaya dengan
Jurusan Teknik Mesin
Universitas Negeri Padang sifat-sifat.

1 2

Diagram kesetimbangan besi-karbon


A : Titik cair besi
B : Titik pada cairan yang ada hubungannya
dengan reaksi peritektik
H : Larutan padat  yang ada hubungannya
dengan reaksi peritektik. Kelarutan carbon
maksimum adalah 0,10 %.
J : Titik Peritektik. Selama pendinginan austenit
pada komposisi J, fasa  tersebut terbentuk
dari larutan padat  pada komposisi H dan
cairan pada komposisi B.
N : Titik transformasi dari besi  besi , titik
transformasi A4 dari besi murni.
C : Ttitik eutektik. Selama pendinginan fasa 
dengan komposisi E dan sementit pada
komposisi F (6,67 % C) terbentuk dari cairan
pada komposisi C. Fasa eutektik ini disebut
ledeburit.
E : Titik yang menyatakan fasa , ada hubungan
dengan reaksi eutektik. Kelarutan maksimum
dari carbon 2,14 %. Paduan besi carbon
sampai pada komposisi ni disebut baja.
G : Titik transformasi besi  besi . Titik
transformasi A3 untuk besi.
P : Titik yang menyatakan ferit, fasa , ada
hubungan dengan reaksi eutektoid. Kelarutan
maksimum dari carbon kira-kira 0,02 %.
S : Titik eutektoid. Selama pendinginan, ferit
pada komposisi P dan sementit pada
komposisi K (sama dengan F) terbentuk
simultan dari austenit pada komposisi S.
Reaksi eutektoid ini dinamakan transformasi
A1, dan fasa eutektoid ini dinamakan perlit.
GS : Garis yang menyatakan hubungan antara
temperatur dan komposisi, dimana mulai
terbentuk sementit dari austenit, dinamakan
garis Acm.
A2 : Titik transformasi magnetik untuk besi atau
ferit.
A0 : Titik transformasi magnetik untuk sementit.
3 4

1
A : Titik cair besi
B : Titik pada cairan yang ada hubungannya dengan reaksi peritektik
UNSUR - UNSUR PADUAN dalam BESI/BAJA DAN
H : Larutan padat  yang ada hubungannya dengan reaksi peritektik. Kelarutan PENGARUHNYA
carbon maksimum adalah 0,10 %.
J : Titik Peritektik. Selama pendinginan austenit pada komposisi J, fasa   CARBON ( C ), Merupakan paduan utama yang mempunyai
tersebut terbentuk dari larutan padat  pada komposisi H dan cairan pada pengaruh menaikkan kekuatan dan kekerasan. Dalam jumlah besar
komposisi B.
N : Titik transformasi dari besi  besi , titik transformasi A4 dari besi murni. akan membuat besi menjadi getas.
C : Ttitik eutektik. Selama pendinginan fasa  dengan komposisi E dan sementit  MANGANESE ( Mn ), Merupakan unsur yang selalu ada, karena
pada komposisi F (6,67 % C) terbentuk dari cairan pada komposisi C. Fasa
eutektik ini disebut ledeburit. dipakai sebagai bahan deoxidizer dalam proses pembuatan baja.
E : Titik yang menyatakan fasa , ada hubungan dengan reaksi eutektik. Mempunyai pengaruh menaikkan kekuatan dan kekerasan.
Kelarutan maksimum dari carbon 2,14 %. Paduan besi carbon sampai pada
komposisi ini disebut baja.  SILIKON ( Si ), Merupakan unsur yang selalu ada, karena dipakai
G : Titik transformasi besi  besi . Titik transformasi A3 untuk besi. sebagai bahan deoxidizer. Mempunyai pengaruh memperkuat
P : Titik yang menyatakan ferit, fasa , ada hubungan dengan reaksi eutektoid. struktur Ferrite.
Kelarutan maksimum dari carbon kira-kira 0,02 %.
S : Titik eutektoid. Selama pendinginan, ferit pada komposisi P dan sementit  CHROMIUM ( Cr ), Meningkatkan kekuatan, kekerasan dan sifat
pada komposisi K (sama dengan F) terbentuk simultan dari austenit pada mulur pada temperatur tinggi.
komposisi S. Reaksi eutektoid ini dinamakan transformasi A1, dan fasa
eutektoid ini dinamakan perlit.  NICKEL ( Ni ), Menaikkan kekuatan, memperbaiki sifat kelelahan dan
GS : Garis yang menyatakan hubungan antara temperatur dan komposisi, dimana meningkatkan keuletan
mulai terbentuk sementit dari austenit, dinamakan garis Acm.
A2 : Titik transformasi magnetik untuk besi atau ferit.  Cr dan Ni digunakan secara bersamaan dalam pembuatan Baja
A0 : Titik transformasi magnetik untuk sementit. Tahan Karat, karena keduanya saling menutupi kekurangan masing-
masing.
5 6

 TUNGSTEN ( W ), Membentuk partikel karbida yang keras dan


stabil pada temperatur tinggi.
C Si Mn P S O Cr Ni Al
 MOLYBDENUM ( Mo ), Membentuk partikel karbida yang
menyebabkan kekuatan mulur pada temperatur tinggi meningkat, TENSILE + + + + (-) + + + +

meningkatkan ketahan korosi, dan menurunkan sifat getas.


HARDNESS + + + + + + +
 VANADIUM ( V ), Membentuk partikel karbida, mempunyai sifat
membersihkan sehingga menghasilkan baja yang bebas dari CHARPY - - + - - - (-) ++
inclusion.
 TITANIUM ( Ti ), Pembentuk partikel karbida yang kuat dan HOT CRACKING - ++

penstabil karbida dalam austenitic stainless steel. +


CREEP (+) (+) (-) + +
(400C)
 PHOSPORUS ( P ), Mmeningkatkan kekuatan dan sifat mampu
keras, sifat mampu mesin dan ketahanan korosi, Menurunkan COOLING RATE - - - - -

keuletan dan ketangguhan.


FORMATION OF
+ ++ ++ ++ +
 SULPHUR ( S ), Menurunkan sifat tangguh dan mampu las SEGREGATION

+ + +
FORMATION OF
with With + With +
INCLUTION
Mn S Al
7 8

2
Baja karbon eutektoid (0 – 2,15% C)
 Padabaja eutektoid transformasi terjadi
 Baja yang berkadar karbon kurang dari pada titik tetap S, menjadi struktur yang
komposisi eutektoid disebut baja disebut perlit.
hipoeutektoid
 Pada baja hipoeutektoid terbentuk fasa
 Baja yang berkadar carbon lebih dari ferit dan perlit mendekati besi murni
komposisi eutektoid disebut baja
hipereutektoid  Pada
hipereutektoid terbentuk perlit dan
sementit pada batas butir.
9 10

Dalam keadaan padat logam mempunyai bentuk


kristal dan atom-atom tersusun mengikuti pola
geometri tertentu sewaktu membeku yang
STRUKTUR LOGAM disebut juga dengan Space lattice.

11 12

3
Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal Secara garis besar dapat dibagi atas tiga
sebagai kristalisasi. bagian:
Beberapa material ada yang berbentuk kristal
(logam dan paduan konvensional) dan non a. Body Center Cubic (BCC)  Kisi kubik
kristalin (gelas, polimer). pemusatan ruang
Struktur Kristal Logam Galium
b. Face Center Cubic (FCC)  Kisi kubik
pemusatan sisi
c. Closed Packed Hexagonal (CPH)  Kisi
heksagonal tumpukan padat

13 14

Body Center Cubic (BCC) Face Center Cubic (FCC)

 BCC mempunyai atom FCC mempunyai atom pada


setiap sudut dan sebuah setiap titik kubus dan
dipusatnya, contoh BCC : setiap atom ditengah-
Barium, Iron (pada suhu tengah sisi-sisinya, contoh
kamar), Cromium, FCC : Iron (pada suhu
Colombium dan Vanadium. tinggi), Aluminium, Perak,
8 + 1 = 9 atom
a). BCC a). BCC
Emas, Tembaga
8 + 1 = 9 atom 8 + 6 = 14 atom dan Nikel.
b). FCC
8 + 6 = 14 atom
b). FCC

15 16

7 + 3 + 7 = 17 atom
c). CPC
7 + 3 + 7 = 17 atom
c). CPC
4
Closed Packed Hexagonal (CPH) Tabel Struktur Kristal berbagai jenis Logam pada suhu ruang

Jarak Jarak
Struktur Struktur
CPH setiap sudut
8 + 1dari CPH diisi 1
Elemen interatomik Elemen interatomik
 = 9 atom 8 + 6 = 14 atom Kristal
terdekat (nm)
Kristal
terdekat (nm)
atom juga ditengah-tengah
a). BCC b). FCCAluminium fcc 0,286 Platinum fcc 0,277
permukaan atas dan bawah, Kromium bcc 0,250 Kalium bcc 0,461
kemudian 3 atom terdapat Tembaga fcc 0,255 Rhodium fcc 0,269
ditengah-tengah heksagonal Emas fcc 0,288 Rubidium bcc 0,494
tersebut, contoh CPH : Besi (iron) Besi bcc 0,248 Perak fcc 0,289
termasuk BCC sampai temperatur Timbal fcc 0,350 Natrium bcc 0,372
9100C diatas temperatur ini
berubah menjadi FCC, susunan
Litium bcc 0,331 Tantalum bcc 0,286

berubah kembali menjadi BCC pada


Molibdenum bcc 0,275 Thorium fcc 0,360

temperatur 14000C.
Nikel fcc 0,249 Tungsten bcc 0,274
7 + 3 + 7 = 17 atom Niobium bcc 0,286 Uranium ortorombik 0,275
c). CPC Vanadium bcc 0,262

17 18

Arah Kristal
 Dalam membuat hubungan antara berbagai sifat
dengan struktur kristal sangat perlu mengidentifikasi  arah [111] bergerak dari
arah kristal spesifik, karena umumnya sifat
bergantung pada arah.
titik asal 0,0,0 melewati
1,1,1.
 Sebagai contoh, modulus elastisitas dari besi bcc
dalam arah paralel dengan diagonal ruang lebih
besar daripada modulus elastisitas dalam arah rusuk
kubus.
 Penulisan arah kristalografi serta bidang kristal yang
ditetapkan terhadap sumbu asal disebut dengan
indeks Miller.
19 20

5
Bidang Kristal

 Struktur kristal mengandung beberapa


bidang atom, bidang-bidang ini
mempengaruhi sifat dan perilaku
material, sehingga berfungsi untuk
mengamati berbagai bidang dalam
kristal.
 Contoh penulisan bidang kristal (110)
dalam struktur kubik.

21 22

Anda mungkin juga menyukai