KEGIATAN KULIAH 2
B. Uraian Materi
1. Defenisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja memiliki beberapa defenisi,
yaitu;
a. Secara Etimologis :
Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja
dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat
dan agar setiap sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara
aman dan efisien.
b. Secara Filosofi :
Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin
kelestarian tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil
karya dan budaya dalam upaya mencapai adil, makmur dan sejahtera.
c. Secara Keilmuan :
Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang mempelajari
tentang cara penanggulangan kecelakaan di tempat kerja.
36
Kegiatan Kuliah 2
Keselamatan Kerja Las Busur Nyala Listrik
37
Kegiatan Kuliah 2
Keselamatan Kerja Las Busur Nyala Listrik
38
Kegiatan Kuliah 2
Keselamatan Kerja Las Busur Nyala Listrik
39
Kegiatan Kuliah 2
Keselamatan Kerja Las Busur Nyala Listrik
40
Kegiatan Kuliah 2
Keselamatan Kerja Las Busur Nyala Listrik
sepatu safety yang standart untuk pengelasan, tetapi tidak ada salahnya
jika digunakan.
5. Respirator (alat bantu pernafasan), untuk menjaga pernafasan agar tetap
stabil pada saat melakukan proses pengelasan las listrik dari asap las,
dan untuk melindungi asap dan debu yang beracun masuk ke paru-paru,
hal ini boleh tidak dilakukan apabila kamar las telah mempunyai sister
pembuangan asap dan debu-debu beracun (blower) yang baik, tetapi
tidak ada salahnya jika digunakan, karena pernafasan sangat penting
dalam proses metabolisme manusia.
6. Hal yang perlu lainnya seperti “kamar las”, agar welder dapat bekerja
tanpa gangguan apapun yang mengelilinginya dan dapat
berkonsentreasi dengan maksimal, kamar las juga berfungsi agar orang-
orang disekelilingnya tidak terganggu oleh yang diakibatkan oleh las
listrik.
Tabel 2.2. Panduan Pemilihan Jenis Filter/Lensa untuk Perlindungan Mata
No Jenis Diameter Arus Tingkat Tingkat
pekerjaan Elektroda (Ampere) kegelapan kegelapan
(mm) (shade) (shade) yang
minimum disarankan
1 Las Busur < 2.5 2.5-4 < 60 7 -
Listrik – 4-6.4 > 6.4 60 – 160 8 10
SMAW 160 – 250 10 12
250 - 550 11 14
2 Las Busur 60 7 -
Listrik TIG 60 – 160 10 11
– 160 – 250 10 12
GMAW(las 250 - 500 10 14
argon)
Dalam hal lain welder juga harus memperhatikan mesin las yang
dipakai agar dapat terus digunakan sesuai dengan fungsinya, hal-hal yang
harus diperhatikan antara lain adalah:
1. Percikan bunga api sebaiknya tidak mengenai mesin las listrik.
2. Mesin las listrik sebaiknya dimatikan apabila telah selesai digunakan.
41
Kegiatan Kuliah 2
Keselamatan Kerja Las Busur Nyala Listrik
42
Kegiatan Kuliah 2
Keselamatan Kerja Las Busur Nyala Listrik
2. Unsur Suara
Apabila bel dibunyikan, seseorang menangkap ‘nyaring’, ‘tinggi’
dan ‘nada’ suara yang dipancarkan. Ini merupakan suatu tolak ukur yang
menyatakan mutu sensorial dari suara dan dikenal sebagai ‘tiga unsur
suara’.
Ukuran fisik ‘kenyaringan’, ada amplitudo dan tingkat tekanan
suara. Untuk ‘tinggi’ suara adalah frekuensi dan ‘nada’ adalah sejumlah
besar ukuran fisik. Kecenderungan saat ini adalah menggabungkan segala
yang merupakan sifat dari suara, termasuk tingginya, nyaringnya dan
distribusi spectral sebagai ‘nada’.
43
Kegiatan Kuliah 2
Keselamatan Kerja Las Busur Nyala Listrik
4. Tipe-Tipe Kebisingan
Kategori kebisingan lingkungan dapat dilihat seperti dalam tabel
berikut :
Tabel 2.3. Kategori Kebisingan Lingkungan
No Kategori Penjelasan
1 Jumlah Semua kebisingan di suatu tempat tertentu dan
kebisingan suatu waktu tertentu
2 Kebisingan Kebisingan di antara jumlah kebisingan yang
spesifik dapat dengan jelas dibedakan untuk alasan-
alasan akustik. Seringkali sumber kebisingan
dapat diidentifikasikan
3 Kebisingan Kebisingan yang tertinggal sesudah
residual penghapusan seluruh kebisingan spesifik dari
jumlah kebisingan di suatu tempat tertentu dan
suatu waktu tertentu
Kebisingan latar Semua kebisingan lainnya ketika memusatkan
belakang perhatian pada suatu kebisingan tertentu.
Penting untuk membedakan antara kebisingan
residual dengan kebisingan latar belakang
44
Kegiatan Kuliah 2
Keselamatan Kerja Las Busur Nyala Listrik
lamanya telinga terpajan terhadap kebisingan itu. Berikut jenis dari akibat
kebisingan :
Tabel 2. 4. Akibat Kebisingan
No Tipe Uraian
1 Akibat Kehilangan Perubahan ambang batas sementara
lahiriah pendengaran akibat kebisingan, perubahan
ambang batas permanen akibat
kebisingan
Akibat Rasa tidak nyaman atau stress
fisiologis meningkat, tekanan darah
meningkat, sakit kepala, bunyi
dering
2 Akibat Gangguan Kejengkelan, kebingungan
psikologis emosional
Gangguan Gangguan tidur atau istirahat,
gaya hidup hilang konsentrasi waktu bekerja,
membaca dan sebagainya.
Gangguan Merintangi kemampuan
pendengaran mendengarkan TV, radio,
percakapan, telpon dan sebagainya.
6. Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja tidak terjadi kebetulan, melainkan ada sebabnya,
sebab kecelakaan harus diteliti dan ditemukan, agar selanjutnya dengan
tindakan korektif yang ditujukan kepada penyebab itu serta dengan upaya
preventif lebih lanjut kecelakaan dapat dicegah dan kecelakaan serupa
tidak terulang kembali.Ada dua golongan penyebab kecelakaan
kerja.Golongan pertama adalah faktor mekanisme dan lingkungan, yang
meliputi segala sesuatu selain faktor manusia.Golongan kedua adalah
faktor manusia itu sendiri yang merupakan penyebab kecelakaan
(Suma’mur 2009).
45
Kegiatan Kuliah 2
Keselamatan Kerja Las Busur Nyala Listrik
d. Kecelakaan
Heinrich mendefinisikan kecelakaan sebagai kejadian yang sudah
umum terjadi dilingkungan kerja.
1) Kejadian yang tidak terduga
2) Akibat kontak dengan mesin atau listrik yang berbahaya
46
Kegiatan Kuliah 2
Keselamatan Kerja Las Busur Nyala Listrik
3) Terjatuh
4) Terhantam mesin atau material yang jatuh, dan sebagainya
e. Cedera/ Kerusakan
Cedera atau kerusakan terhadap pekerja dibedakan menjadi.
1) Terhadap pekerja yang meliputi sakit dan penderitaan, kehilangan
pendapatan, kehilangan kualitas hidup.
2) Terhadap majikan meliputi kerusakan pabrik, pembayaran
kompensasi, kerugian produksi, dan kemungkinan proses pengadilan
(Ridley, 2006)
47
Kegiatan Kuliah 2
Keselamatan Kerja Las Busur Nyala Listrik
48
Kegiatan Kuliah 2
Keselamatan Kerja Las Busur Nyala Listrik
49
Kegiatan Kuliah 2
Keselamatan Kerja Las Busur Nyala Listrik
C. Rangkuman
Keselamatan (safety) mempunyai arti keadaan terbebas dari celaka
(accident) ataupun hampir celaka (near miss acccident). Upaya kesehatan
kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan
lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan dirinya sendiri maupun pekerja lain di sekelilingnya,
sehingga diperoleh produktivitas kerja yang optimal.
Kesehatan kerja merupakan hubungan dua arah antara pekerjaan dan
kesehatan.Kesehatan kerja tidak hanya menyangkut hubungan antara efek
lingkungan kerja misalnya panas, bising debu, zat-zat kimia dan lain-lain,
tetapi hubungan antara status kesehatan pekerja dengan kemampuannya untuk
melakukan tugas yang harus dikerjakannya. Tujuan utama kesehatan kerja
adalah mencegah timbulnya gangguan kesehatan dari pada mengobatinya
50
Kegiatan Kuliah 2
Keselamatan Kerja Las Busur Nyala Listrik
51
Kegiatan Kuliah 2
Keselamatan Kerja Las Busur Nyala Listrik
D. Tes Formatif
I. Pilihan Ganda
1. Defenisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah:
a. Segala daya dan upaya dan pemikiran yang dilakukan dalam
rangka mencegah, mengurangi, dan menanggulangi terjadinya
kecelakaan.
b. Mengurangi panas, bising debu, zat-zat kimia dan lain-lain.
c. keadaan terbebas dari celaka (accident) ataupun hampir celaka
(near miss acccident).
d. Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang mempelajari
tentang cara penanggulangan kesehatan
2. Defenisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Secara Etimologis adalah
a. Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja
dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan
sehat dan agar setiap sumber produksi perlu dipakai dan
digunakan secara aman dan efisien.
b. Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin kelestarian
tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil karya
dan budaya dalam upaya mencapai adil, makmur dan sejahtera.
c. Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang mempelajari
tentang cara penanggulangan kecelakaan di tempat kerja.
d. Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin kelestarian
tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil karya
dan budaya dalam upaya mencapai adil, makmur dan sejahtera.
3. Tujuan utama kesehatan kerja adalah.
a. Untuk keselamatan para kerja
b. Segala daya dan upaya dan pemikiran yang dilakukan dalam
rangka mencegah, mengurangi, dan menanggulangi terjadinya
kecelakaan
c. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan dari pada mengobatinya.
52
Kegiatan Kuliah 2
Keselamatan Kerja Las Busur Nyala Listrik
II. Essay
1. Proses pengelasan las listrik terdapat hal-hal yang perlu di perhatikan
seorang welder dan semua pihak yang terkait didalamnya terutama
dalam keselamatan kesehatan adalah
2. Welder harus memperhatikan mesin las yang dipakai agar dapat terus
digunakan sesuai dengan fungsinya, jelaskan hal apa saja yang harus di
perhatikan?
3. Akibat lahiriah dari kebisingan adalah
53
Kegiatan Kuliah 2
Keselamatan Kerja Las Busur Nyala Listrik
E. Soal Latihan
1. Jelaskan fungsi Pakaian Kerja (Apron)?
2. Jelaskan fungsi Sepatu Kerja?
3. Jelaskan fungsi Helm/ topeng Las?
4. Jelaskan fungsi Masker Las?
5. Jelaskan fungsi Sarung Tangan Kulit (Welding Gloves)?
54
Kegiatan Kuliah 2
Keselamatan Kerja Las Busur Nyala Listrik
II. Essay
1. Proses pengelasan las listrik terdapat hal-hal yang perlu di perhatikan
seorang welder dan semua pihak yang terkait didalamnya terutama
dalam keselamatan kesehatan adalah
1. Memakai apron
2. Menggunakan sarung tangan dan sarung lengan tangan
3. Helm las listrik.
4. Memakai sepatu las
5. Respirator.
2. Welder harus memperhatikan mesin las yang dipakai agar dapat terus
digunakan sesuai dengan fungsinya, jelaskan hal apa saja yang harus di
perhatikan?
1. Percikan bunga api sebaiknya tidak mengenai mesin las listrik.
2. Mesin las listrik sebaiknya dimatikan apabila telah selesai digunakan.
3. Kawat elektroda yang masih aktif dijauhkan atau sebaiknya dihindarkan
dari mesin las listrik.
4. Tidak menaruh benda apapun diatas atau didekat sekitar mesin las listrik.
5. Mesin las listrik dibersihkan dari kotoran dan debu setelah selesai
digunakan agar kotoran dan bebu tidak mengendap didalam mesin las
listrik.
6. Melakukan perawatan khusus (shut down) secara berkala agar mesin dapat
berfungsi standart.
55
Kegiatan Kuliah 2
Keselamatan Kerja Las Busur Nyala Listrik
56
Kegiatan Kuliah 2
Keselamatan Kerja Las Busur Nyala Listrik
d. Kecelakaan
Heinrich mendefinisikan kecelakaan sebagai kejadian yang sudah
umum terjadi dilingkungan kerja.
1) Kejadian yang tidak terduga
2) Akibat kontak dengan mesin atau listrik yang berbahaya
3) Terjatuh
4) Terhantam mesin atau material yang jatuh, dan sebagainya
e. Cedera/ Kerusakan
Cedera atau kerusakan terhadap pekerja dibedakan menjadi.
1) Terhadap pekerja yang meliputi sakit dan penderitaan, kehilangan
pendapatan, kehilangan kualitas hidup.
2) Terhadap majikan meliputi kerusakan pabrik, pembayaran
kompensasi, kerugian produksi, dan kemungkinan proses pengadilan
(Ridley, 2006)
57
Kegiatan Kuliah 2
Keselamatan Kerja Las Busur Nyala Listrik
Referensi
Bambang, P., 1992, Teknologi Mekanik, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
King, R.W. and Hudson, R. (1985). “Construction Hazard and Safety Handbook:
Safety.” Butterworths, England.
58