Anda di halaman 1dari 21

Keselamatan dan Kesehatan

Kerja di Radiologi
ILO
Mathis dan Jackson (2002)
Keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap Suatu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat
kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait kesejahtaraan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi
dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi pekerja di semua jabatan, pencegahan penyimpangan kesehatan
umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum. diantara pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan,
Rangkaian usaha dan upaya untuk
perlindungan pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor
Simanjuntak (1994) mempertahankan dan meningkatkan derajat penempatan dan pemeliharaan pekerja
yang merugikan kesehatan,
Keselamatan kerja adalah kondisikesejahtaraan
keselamatan yang fisik,
bebas mental
dalamdan
suatusosial yang
lingkungan kerja yang diadaptasikan dengan kapabilitas
setinggi-tingginya
dari resiko kecelakaan dan kerusakan bagi pekerja
dimana kita bekerja di semua jabatan,
fisiologi dan psikologi.
serta bagi masyarakat dan lingkungan sekitar
yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin,
peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja.
perusahaan tersebut.
Mangkunegara (2002)
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya
Suma’mur (2001) untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada
menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan
para karyawan yang bekerja di perusahaan yang makmur.
bersangkutan.
Proteksi Radiasi

Proteksi radiasi adalah suatu cabang ilmu pengetahuan


yang berkaitan dengan teknik kesehatan yang diberikan
kepada seseorang atau kelompok orang untuk mengurangi
pengaruh radiasi yang merusak akibat paparan radiasi
a. Keselamatan terhadap Arus
Listrik
1. Arde listrik peralatan sinar-X
Arde dilakukan dengan menghubungkan permukaan metal/logam pada
pesawat sinar-X ke tanah melalui konduktor tembaga. Konduktor ini
bisa berupa :
a) Satu lempeng tembaga yang ditempelkan ke permukaan
metal/logam dari meja pemeriksaan, tuas penyangga tabung,
transformator dan control consoul dan menghubungkannya ke
tanah.
b) Satu konduktor bumi yang terdapat pada kabel utama dari pesawat
sinar-X bergerak (mobile unit) yang terhubung pada bagian akhir
dari rangkaian pesawat yang membutuhkan arde dan ujung yang
lain pada konduktor bumi di dalam colokan listrik(plug socket).

Ingat! penggunaan kabel penyambung (extention cable) atau adaptor


akan menghambat kelancaran kerja dari konduktor bumi dan jangan
digunakan, kecuali jika tidak terdapat alternatif lain. Tetapi, jika
harus menggunakan kabel penyambung harap diingat ukuran dan
besar kabel harus sama dengan kabel utamanya
Periksalah secara teratur kabel dan sambungan pada kedua
ujung dengan kondisi seperti di bawah ini:
a. Jika terdapat potongan atau kerusakan hendaknya segera
diperbaiki atau ganti karet pembungkus kabel
b. Karet pembungkus kabel hendaknya terlindung di dalam
kotak colokan listrik.
c. Jika kotak colokan listrik retak atau pecah hendaknya
segera diganti.
d. Ujung arde yang terdapat di dalam colokan listrik
hendaknya terkait dengan baik. jika colokannya putus,
maka jangan dimasukkan ke dalam soket listrik sampai
benar-benar telah diperbaiki dan aman
2. Sekering/Fuse
Sekering adalah alat pengaman untuk mencegah arus yang
tidak sesuai pada saat melewati rangkaian. Beberapa model
pesawat sinar-X mempunyai colokan listrik khusus,
biasanya berwarna merah dan ditandai dengan “hanya sinar-
X”. Hal ini jangan digunakan untuk pemakaian yang lain,
karena itu adalah colokan khusus tanpa sekering. Alat ini
didesain khusus untuk menerima tegangan listrik pada saat
eksposi yang amat sangat rendah.
3. Colokan dan Soket
Listrik
• Hendaknya semua soket listrik harus punya penghubung (switch)
sehingga aliran listrik dapat diputus sebelum colokan dilepaskan.
• Soket harus terhindar dari air atau cairan dan jangan ditempatkan
pada tempat yang memungkinkan terjadinya percikan air atau air
yang mengalir
• Jika peralatan kamar gelap membutuhkan penghubung listrik,
maka kabelnya harus ditempatkan pada posisi yang aman

Ingat! Jangan pernah mencabut colokan dengan menarik kabelnya.


Lebih baik mematikan penghubungnya, hal itu akan menghindari
terjadinya bunga api pada colokan dan soket tetap baik.
4. Pelindung/pembungkus peralatan
Peralatan yang berisi komponen listrik harus mempunyai
pelindung. Pelindung ini untuk meyakinkan bahwa tidak ada
komponen yang terkelupas dan bisa tersentuh. Bagian ini
dirancang terpisah dengan bagian lain dan mempunyai
pembungkus.

5. Pembersihan peralatan
Jangan pernah menggunakan air atau lap basah untuk
membersihkan peralatan listrik. Gunakanlah krim
pembersih yang tidak mudah terbakar (non-flammable)
seperti krim pembersih “bodi” mobil yang dengan mudah
dapat dibeli di pasar.
6. Perbaikan peralatan
Perbaikan peralatan harus dilakukan oleh orang terlatih dan
mem-punyai keahlian untuk jenis pekerjaan tersebut.

7. Konsleting (electrical fire)


Bila terjadi kesalahan pada alat listrik yang dapat mengakibatkan
konsleting sehingga menjadi panas yang bisa mengakibatkan
kebakaran peralatan yang ada harus diputus dari sambungan listriknya
dengan segera. Tetapi jika api telah menjalar segera padamkan api
dengan tabung pemadam api ringan(APAR).

Ingat! Jangan pernah menggunakan air bila terjadi konsleting.


Pasir yang kering bisa digunakan bila tidak terdapat peralatan yang
lain

Ingat! bila terjadi kebakaran, panggil rekan untuk memindahkan


setiap orang/pasien ke tempat yang aman dan dekat dengan pintu.  
b. Keselamatan Peralatan
Mekanik
Ruangan pesawat sinar-X dan kamar gelap dibuat cukup
besar agar tidak terjadi kecelakaan kerja pada radiografer dan
pekerja lainnya. Hal- hal yang perlu diperhatikan:
• Tombol dan pembungkus peralatan terletak dengan aman
pada posisinya sehingga jari-jari pasien atau radiografer
tidak dapat menyentuhnya.
• Sekrup atau mur yang lepas harus diganti dengan ukuran
yang sama. 
• Periksalah konus dan pembatas sinar-X, apakah
tersambung dengan baik ke tabung sinar-X dan tabung
sinar-X tersambung dengan baik dengan penyangganya.
c. Keselamatan Radiasi
a) Periksalah karet yang terbuat dari logam timbal yang
digunakan untuk memastikan tidak adanya sinar-X yang
tembus ketika sedang melakukan pemeriksaan
b) Periksalah apron untuk memastikan bahwa tidak ada
bagian yang rusak, ingat bahwa bila apron yang
digunakan terdapat celah atau renggang yang kecil
sekalipun.
c) Jika bagian yang rusak telah diperbaiki, hendaknya
diperiksa dengan menggunakan sinar-X apakah masih
terdapat kebocoran radiasi.
d. Pengamanan Cairan Kimia
Cairan kimia untuk pemrosesan film adalah bahan yang berbahaya
karena dapat merusak dan menyebabkan iritasi pada kulit serta uap
yang berbahaya ketika terhirup. Hal-hal yang harus diperhatikan
pada saat kontak dengan cairan kimia.
• Menggunakan Alat Pelindung Diri
• Tangan harus selalu dicuci segera setelah kontak langsung dengan
larutan. Jika larutan terpercik ke wajah atau mata maka harus
dicuci dengan air bersih.
• Berhati-hati saat menuangkan cairan/bubuk kimia ke dalam air
karena bisa terpercik, terhirup atau menempel pada dinding
ruangan dan berakibat larutan menjadi terkontaminasi.
e. Keselamatan Kerja
Radiodiagnostik
a. Upaya untuk melindungi pekerja radiasi serta masyarakat
umum dari ancaman bahaya radiasi dapat dilakukan dengan
cara:

1. Melengkapi setiap ruangan radiologi dengan perlengkapan


proteksi radiasi yang tepat dengan jumlah yang cukup
2. Melengkapi setiap pekerja radiasi dan pekerja lainnya yang
berada di sekitar medan radiasi dengan alat monitor radiasi
3. Memakai pesawat radiasi yang memenuhi persyaratan
keamanan radiasi
b. Desain dan Paparan Radiasi
a) Ukuran ruang radiasi
• Ukuran minimal ruangan radiasi sinar –X adalah panjang
4 meter, lebar 3 meter, tinggi 2,8 meter
b) Tebal dinding
• Tebal dinding yang terbuat dari beton dengan rapat jenis
2, 35 gr/cc adalah 15cm
• Tebal dinding yang terbuat dari bata dengan plester
adaah 25cm
c) Pintu dan jendela
• Pintu serta lubang-lubang yang ada di dinding ( misal lubang
stop kontak dll) harus diberi penahan radiasi yang setara
dengan 2 mm timbal
• Didepan pintu ruangan dengan radiasi harus ada lampu merah
yang menyala ketika sedang ada pemeriksaan atau meja
kontrol pesawat sedang dihidupkan
• Jendela pengamat diruang operator harus diberi kaca penahan
radiasi minimal setara dengan 2mm timbal

d) Paparan Radiasi
• Untuk ruangan yang digunakan oleh pekerja radiasi besarnya
paparan 100mR/minggu
• Untuk ruangan yang digunakan oleh selain pekerja radiasi
besarnya paparan 10mR/minggu
e) Monitoring radiasi
Berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi 2:
• Pemonitor perorangan, merupakan suatu alat yang digunakan
untuk mendeteksi radiasi yang diterima oleh tubuh manusia.
a. Alat ukur pasif, yaitu pembacaan hasil pengukuranya tidak
dapat dibaca langsung melainkan harus melalui proses
terlebih dahulu. Contohnya: TLD badge dan film badge
b. Alat ukur aktif yaitu dapat menunjukan secara langsung
hasil pengukuran radiasi yang diterima. Contohnya:
surveymeter dan dosis meter saku
• Pemonitor lingkungan
Prinsip kerja alat ukur lingkungan ini adalah adanya proses
ionisasi. Hasil proses tersebut dirubah menjadi pulsa-pulsa
listrik yang diteruskan ke alat baca (elektronik)

Anda mungkin juga menyukai