Anda di halaman 1dari 43

01

Modul ke:

Matematika Ekonomi
Himpunan dan Bilangan

Pusat Bahan Ajar dan E-learning


MAFIZATUN NURHAYATI, SE.MM.
08159122650
mafiz_69@yahoo.com

Selamat Datang
di Perkuliahan

MATEMATIKA EKONOMI

2
BUKU BACAAN
• Dumairi, Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi
ke III BPFE Yogyakarta
• Josep Bintang Kalangi, Matematika Ekonomi dan Bisnis.
Salemba Empat. Buku 1 dan Buku 2.

3
MATERI PERKULIAHAN
1. Teori Himpunan
2. Deret
3. Penerapan Deret
4. Fungsi Linier
5. Penerapan Fungsi Linier : keseimbangan pasar, pajak dan subsidi
6. Penerapan Fungsi Linier : Analisis Break Even Point, fungsi konsumsi
7. Fungsi Kuadrat
8. Diferensial sederhana, diferensial majemuk
9. Penerapan ekonomi diferensial : analisis profit maximum, elastisitas,
optimasi bersyarat
10. Kaidah integral tak tentu dan tertentu
11. Penerapan integral : Surplus konsumen dan surplus produsen
12. Kaidah matriks, Determinan invers matriks
13. Penyelesaian persamaan linier
14. Linier Programming
4
PENILAIAN

POKOK PENILAIAN BOBOT NILAI


Kehadiran kuliah (minimal 65%) 10%
Tugas 40%
Ujian Tengah Semester (UTS) 20%
Ujian Akhir Semester (UAS) 30%

5
KEHADIRAN KULIAH
MAHASISWA
HADIR 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1
2
3 100 67 33
4 100 75 50 25 D
5 100 80 60 40 20 O
6 100 83 67 50 33 17 S
7 100 86 71 57 43 29 14 E
8 100 88 75 63 50 38 25 13 N
9 100 89 78 67 56 44 33 22 11
10 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10
11 100 91 82 73 64 55 45 36 27 18 9
12 100 92 83 75 67 58 50 42 33 25 17 8
13 100 92 85 77 69 62 54 46 38 31 23 15 8
14 100 93 86 79 71 64 57 50 43 36 29 21 14 7
6
KETUA KELAS

• TUGAS KETUA KELAS:


– Mengkoordinasi kelas, terkait dengan:
• ketidakhadiran dosen,
• tugas (PR)
• modul kuliah

7
ATURAN PERMAINAN (umum)
• Kehadiran mahasiswa minimal 65%, bila kurang dari 65% nilai E.
• Tidak ada toleransi keterlambatan kehadiran mahasiswa.
• Anda diberi kesempatan 4 kali tidak hadir di kelas.
• Tidak hadir dikelas dianggap tidak masuk. Tidak perlu surat ijin.
• Mahasiswa harus berpakaian sopan dan berperilaku sopan.
• Dilarang memakai kaos oblong di kelas
• Dilarang memakai sandal di kelas.
• Mahasiswa dilarang makan, merokok, mencoret tembok, kursi
dan melakukan aktivitas lain yang mengganggu di dalam kelas
• Segala alat komunikasi selama perkuliahan berlangsung dinon-
aktifkan atau dibuat getar.

8
ATURAN PERMAINAN (khusus)
• Tugas dikumpulkan tepat waktu. Terlambat
mengumpulkan tugas tidak akan dinilai.
• Ketahuan curang didalam mengerjakan tugas,
UTS dan UAS, kertas kerja tidak dikoreksi, nilai
langsung E.
• Terlambat masuk kuliah dan sudah diabsen,
dianggap tidak hadir, tidak akan diabsen.

9
HIMPUNAN DAN
BILANGAN

10
HIMPUNAN

• Himpunan (set) adalah suatu kumpulan atau


gugusan dari sejumlah objek (benda).
• Objek-objek yang mengisi atau membentuk
sebuah himpunan disebut anggota atau unsur
atau elemen.

11
Menyatakan HIMPUNAN
1. CARA DAFTAR / Enumerasi
yaitu menuliskan semua anggota himpunan di
antara 2 kurung kurawal.

contoh:
A = {1, 2, 3, 4, 5}
berarti himpunan A beranggotakan bilangan-
bilangan bulat positif 1,2, 3, 4 dan 5.

12
2. CARA KAIDAH / Dengan Sifat

yaitu menuliskan sifat – sifat / karakteristik tertentu yang


ada pada semua anggota himpunan di antara 2 kurung
kurawal.
contoh:
a. A = {x; 0 < x < 6}
berarti himpunan A beranggotakan obyek x, dimana x
adalah bilangan-bilangan bulat positif yang lebih besar dari
nol tetapi lebih kecil dari enam.
b. A = { x ; 1  X  5 }
berarti himpunan A beranggotakan obyek x yang harganya
paling sedikit sama dengan satu dan paling banyak sama
13
dengan lima.
Contoh :

1. A = Himpunan bilangan bulat antara 1 dan 5


2. B = Himpunan yang anggotanya adalah : kucing, meja,
buku, air
3. C = Himpunan bilangan riil yang lebih besar daripada 1

Enumerasi Dengan sifat


A = { 1, 2, 3 , 4 ,5} 
A = { x | x Z, 1  x  5
B = { kucing, meja, buku, B tidak dapat dinyatakan dengan
air} cara menuliskan sifat – sifatnya
karena tidak ada sifat yang sama
di antara anggota – anggotanya
C tidak bisa dinyatakan 
C = { x | x R, x > 1}
dengan menuliskan anggota
– anggotanya karena jumlah
anggota C yang tak berhingga
banyaknya

Jika suatu objek x merupakan anggota dari himpunan A, maka



dituliskan x A dan dibaca : “ x adalah anggota A”, atau x ada di
dalam A”, atau “x adalah elemen A”. Sebaliknya jika x bukan
x  A.
anggota A, dituliskan 14
Lambang-lambang dari Teori Himpunan dan Artinya
No. Lambang Arti Contoh Penggunaan
1.  anggota x  A : obyek x adalah anggota
(element) dari himpunan A
2.  himpunan bagian A  B: A adalah humpunan
(subset) bagian dari B
3.  gabungan A  B : gabungan antara him-
(union) punan A dan himpunan B
4.  irisan A  B : irisan antara himpunan A
(intersection) dan himpunan B
5 - selisih A – B : selisih antara A
dikurangi B
6. A komplemen A A = { x; x adalah semua
(bukan A) bilangan positif}.
atau A’
A = { x ; x adalah semua bilangan
yang tidak positif}
7. U himpunan universal -
Atau S himpunan semesta
8.  himpunan kosong -
15
atau { }
HUKUM-HUKUM DALAM
PENGOPERASIAN HIMPUNAN
• Misalkan S adalah semesta pembicaraan dan A, B, C adalah
himpunan – himpunan dalam S, maka operasi himpunan
memenuhi beberapa hukum berikut :
1. Hukum Komutatif
A B = B  A ;
A  B = B  A;
A  B =B  A

2. Hukum Asosiatif
( A B )  C = A ( B C ) ;
( A B )  A = A ( B A ) ;
( A  B ) 16C = A  (B  C)
3. Hukum Distributif
( A B ) C = ( A  C )  ( B  C );
( A B )  C = ( A C ) ( B C ) ;

4. Hukum Identitas
A   = A ; A  S=A ; A   = A

5. Hukum Null
A  S = S ; A   =  ; A  A = 

6. Hukum Komplemen
A  Ac = S ; A  Ac = 

7. Hukum Idempoten
A  A = A ; A  A = A

8. Hukum Involusi
( Ac ) c = A 17
9. Hukum Absorbsi (penyerapan)
A ( A B ) = A ;
A  ( A  B)

10 Hukum de Morgan
( A  B ) c = Ac  Bc;
( A  B) c = Ac  Bc

11. Hukum I / O
c = S ;
Sc=

18
Latihan Soal :
1. U={bilangan cacah<8), A={1,3,7}, B={0,2,4},
C={1,2,6}. Tentukan himpunan :
a. A – (BC) b. (ABC)’
c. (BC) – A d. C’(AB)

2. U={bilangan riil}, A={X2-6X-16≤0),


B={X2-X-20≤0). Tentukan himpunan :
a. AB b. AB
c. A – B d.
19
B – A
3. Jika himpunan universal U = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9}, sedangkan P = { 2, 4, 6, 8 } dan Q = { 0, 5, 9 }
serta R = { 3, 7, 9 }, tentukan :

1. P , Q , R
2. P  Q, P  Q, P  Q, P  R.
3. P – Q, Q – P, P – ( Q – R ), ( P – Q ) – R,
P  Q
1. P  ( Q  R ),
2. (P  Q)  (P  R),
3. P  (Q  R),
4. (P  Q)  (P  R).
20
5. (P  Q), P  Q, (P  Q), P  Q
12. Misalkan himpunan A = { x, y, z } ,
B = { x, y, 2}. Dan C = { 1, 2, 3 }, maka tentukan
1. A  B, A  B, A  C, A  C
2. A  B  C; (A  B)  C; A  ( B  C)
3. B – A; B – C; C – B; A – C; C – A; ( B  C ) – A

13. Dengan himpunan A, B, dan C seperti pada soal


nomor 2 ujilah kedua hukum distributif
1. A  ( B  C ) = (A  B)  ( A  C)
2. A  ( B  C ) = (A  B)  ( A  C)

21
BILANGAN

• Bilangan adalah ungkapan dari penulisan satu


atau beberapa simbul bilangan.
– Misalnya :
• 187, terdiri dari simbul bilangan 1, 8, 7.
JENIS-JENIS BILANGAN
Bilangan Riil

Bil Rasional Bil Irrasional

Bil Bulat Bil Pecahan Negatif Positif

Bil Bulat Negatif Bil Cacah

Nol Bil Asli

Bil Genap Bil Gasal Bil Prima


26
KETERANGAN:
A = Bilangan asli yaitu {1,2,3,…}
C = Bilangan cacah yaitu {0,1,2,3,…}
B = Bilangan bulat yaitu { …,-2,-1,0,1,2,…}
Q = Bilangan rasional misal 1/3 ; 4/1 ; 0,25
I = Bilangan irasional bukan bilangan rasional
misal: √3 ; 0,143964032…
R = Bilangan real terdiri dari bilangan asli,
cacah, bulat, rasional dan irasional
M = bilangan imajiner bukan bilangan real
misal: √-1 , log (–1), dan lain-lain 27
Sifat-sifat operasi dasar pada bilangan real
Pada penjumlahan:
1. a+b = b+a, untuk setiap a,b bilangan real disebut
sifat komutatif pada penjumlahan.
2. (a+b)+c = a+(b+c), untuk setiap a,b,c bilangan real
disebut sifat asosiatif pada penjumlahan.
3. Ada bilangan nol yang merupakan bilangan real
sedemikian hingga 0+a = a+0 = a; untuk setiap a
bilangan real disebut sifat identitas, di mana 1
sebagai elemen identitas penjumlahan.
4. Untuk setiap a bilangan real terdapat –a anggota
bilangan real sedemikian hingga a+(-a) = (-a) + a = 0
28
disebut sifat invers.
Pada perkalian:

1. a.b = b.a, untuk setiap a,b bilangan real disebut


sifat komutatif pada perkalian.
2. (a.b).c = a.(b.c), untuk setiap a,b,c bilangan real
disebut sifat asosiatif pada perkalian.
3. Ada a yang tidak sama dengan nol, bilangan real
maka ada 1/a sedemikian hingga a.1/a = 1/a.a = 1
untuk setiap a bilangan real disebut sifat identitas,
di mana 1 elemen identitas sedangkan 1/a adalah
invers perkalian dari a.
4. a.(b+c) = a.b + a.c dan (b+c) a = b.a + c.a untuk
setiap a,b,c bilangan real disebut sifat distributif.
29
Operasi bilangan pecahan
+
+ =

+
+ =

= =
30
Kaidah-kaidah Dasar dalam Pemangkatan dan Pengakaran
No. Kaidah Dasar Contoh
1. x0=1 30 = 1
2. 0x = 0 03 = 0
3. x1 = x 31 = 3
4. xa . xb = xa + b 32 . 33 = 3 2 + 3 = 243
5. (xa)b = xab (32)3 = 3 2 . 3 = 36 = 729
6. (xy)a = xaya (3 . 4)2 = 32 . 42 = 9 . 16 = 144
7. (x / y)a = xa / ya (3/4)2 = 32 / 42 = 9/16
8. 1 / xa = x-a 1 / 32 = 3 -2 atau: 1 / 9 = 9 -1
9 xa / xb = x a-b = 1 / x b-a 32 / 33 = 3 2-3 = 3 -1 = 1/3

10. x a/b = b
xa 2 ¾ = 423 = 48
11. xy = ax . ay
a 2
3.4 = 23 2
4 = 2 . 23 = 2 3
12. x = x1/a
a 2
3 = 31/2
13.  bx =
a ab
x 2
 39 = 2.3
9 = 69
31
14. x/y = ax / ay
a 2
3/4 = 23 / 24 = 3 / 4 = 1/2 3
SOAL-SOAL PANGKAT DAN AKAR

1. Jika f(x) = x3 – x2 + 6 , carilah: 4. Jika f (y) = 2y + y,


a. f (0)
carilah:
b. f (-2)
c. f (a)
a. f (0)
d. f (y2) b. f (-1)
2. Jika f (x) = (3x2 – 8) / (x – 1), carilah : c. f (5)
a. f (3) d. f (y+b)
b. f (-1) 5. Jika f (x) = 3x – x2 ,
c. f (x-2) carilah:
d. f (a-b) a. f (1)
3. Jika f (y) = (y2-4 / y), carilah : b. f (-2)
a. f (-1) c. f (a)
b. f (4)
c. f (a2) d. f (1/h)
d. f (x+2)
32
6.

7.

7.
8. Dipunyai a, b, dan c merupakan bilangan-
bilangan asli berbeda sehingga 34

1 1 1 5
  = .
a b c 6
2 2 2
Tentukan nilai a + b + c .
33
LOGARITMA
• Logaritma pada hakekatnya merupakan kebalikan
dari proses pengakaran. Logaritma dari suatu
bilangan adalah pangkat yang harus dikenakan pada
bilangan pokok logaritma untuk memperoleh
bilangan tersebut.

Contoh:

100 = 102 maka 10log 100 = 10log 102 = 2,


atau pada umumnya alog ap = p , karena ap = ap

Adapun 10 10log 100 = 102 = 100 ;


atau pada umumnya a alog b = b
34
• Suatu bilangan pokok logaritma, namakan a, harus positif dan
tidak sama dengan satu; jadi a > 0 dan a  1.
• Dari sekian banyak kemungkinan bilangan pokok yang ada,
lazimnya yang dipakai dalam logaritma adalah bilangan 10
dan bilangan e ( = 2,718287).
• Berdasarkan jenis bilangan pokok yang digunakan ini maka
dikenal dua macam logaritma.
• Pertama, logaritma persepuluhan atau logaritma Brigg (nama
penemunya, hidup antara tahun 1560 – 1631), yaitu logaritma
dengan bilangan pokok 10.
• Sedangkan yang lain, logaritma alam atau logaritma Napier
(hidup antara tahun 1550 – 1617), yaitu logaritma dengan
bilangan pokok e.
• Logaritma Brigg dituliskan dengan simbul log, adapun
logaritma Napier dituliskan dengan simbul ln.35
• Untuk mengubah logaritma natural menjadi
logaritma Brigg dapat diperoleh dengan
kaidah rantai:
e
log x . xlog 10 . 10log e = 1
e
log x . 10log e = 10log x
ln x . 0,4343 = log x
ln x = log x / 0,4343
ln x = 2,3026 log x
Contoh:
• ln 10 = 2,3026 log 10 = 2,3026
• log e = 0,4343 ln e = 0,4343
• ln 2 = 2,3026 log 2 = 0,693 36
No. KAIDAH-KAIDAH LOGARITMA
a p
1. log a = p
a
2 a log b = b
a a a
3 log x y = log x + log y
a a a
4 log x / y = log x - log y
a n a
5 log x = n log x
a
6 log a = 1
a
7 log 1 = 0
a b a b
8 log b = 1 / log a atau log b . log a = 1
a b c
9 log b . log c . log a = 1
a c c
10 log b . log a = log b
37
CONTOH-CONTOH
Kaidah 1
10
a. log 100 = 10 log 102 = 2
b. 10log 10000 = 10 log 104 = 4
Kaidah 2
a. 10 10log 100 = 10 log 102 = 102 = 100
b. 10 10log 10000 = 10 log 104 = 104 = 10000
Kaidah 3
10
a. log (10000) (100) = 10log 10000 + 10
log 100
= 10log 104 + 10
log 102 = 4 + 2 = 6
b. 10log (1000) (100) = 10
log 1000 + 10
log 100
38
= 10log 103 + 10
log 102 = 3 + 2 = 5
Kaidah 4
10 10
a. log 10000/100 = log 10000 - 10log 100
10
= log 104 - 10
log 102 = 4 – 2 = 2
10 10
b. log 1000 /100 = log 1000 - 10log 100
10
= log 103 + 10
log 102 = 3 – 2 = 1
Kaidah 5
10
a. log 1002 = 2 10log 100 = 2 10
log 102 = 2 . 2 = 4
10
b. log 1003 = 3 10log 100 = 3 10log 102 = 3 . 2 = 6
Kaidah 6
10
log 10 = 1, sebab 101 = 10
Kaidah 7
10
log 1 = 0, sebab 100 = 1 39
Kaidah 8
10
log 100 = 2, sebab 102 = 100
10
log 10 = 1/2 , sebab 1001/2 = 100 = 10
dengan demikian :
10 100
log 100 . log 10 = 2 . 1/2 = 1
Kaidah 9
10
log 100 = 2 , sebab 102 = 100
100
log 10000 = 2 , sebab 1002 = 10000
10000
log 10 = 1/4 , sebab 100001/4 = 410000 = 10
dengan demikian :
10 100 10000
log 100 . log 10000 . log 10 = 2 . 2 . 1/4 = 1
40
SOAL-SOAL LOGARITMA
1. Hitunglah :
a. log xy
b. log x/y
c. log x2y
d. log x2 / y
apabila x = 100 dan y = 50
2. Carilah x jika :
a. log x = 0,3010
b. log x = 1,2304
c. log x2 = 1,7482
2
d. log x = 2,6021
3. Carilah x dari persamaan x37 = 2500 (7,50) 37
x
4. Carilah x jika 100 = 50.000
5. Carilah x jika x5 = 50.000 41
38
42
Terima Kasih
Mafizatun Nurhayati, SE. MM.

Anda mungkin juga menyukai