Anda di halaman 1dari 9

KLIPING

JENIS - JENIS BANK dan LEMBAGA NON BANK

Di
S
U
S
U
N
Oleh

Nama : Syalom Sondakh


Kelas : X IIS 1
SMA NEGERI 1 RATAHAN

Daftar Isi [tutup]


 Mengenal Lembaga Keuangan
 Fungsi Lembaga Keuangan
o 1. Penghimpun Dana
o 2. Penyalur Dana
o 3. Pemberi Pinjaman
o 4. Mempermudah Kegiatan Transaksi
o 5. Fungsi Likuiditas
o 6. Pemindah Aset
 Jenis Lembaga Keuangan
o Lembaga Keuangan Bank
 1. Bank Sentral
 2. Bank Umum
 3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
o Lembaga Keuangan Bukan Bank
 1. Pegadaian
 2. Koperasi Simpan Pinjam
 3. Lembaga Asuransi
 4. Leasing
 5. Pasar Modal
 Perbedaan Lembaga Keuangan Bank dan Bukan Bank

Mengenal Lembaga Keuangan


Jika mendengar istilah tentang lembaga keuangan, pasti pikiran kamu akan
langsung tertuju pada bank. Padahal, terdapat berbagai bentuk lembaga lainnya
juga yang termasuk dalam lembaga ini, bukan hanya sebatas bank saja. Maka
dari itu, lembaga ini ada dua jenis, yakni lembaga keuangan bank serta lembaga
keuangan bukan bank.

Berdasarkan Surat Keputusan Menkeu Republik Indonesia Nomor 792 Tahun


1990, lembaga keuangan adalah segala badan atau lembaga yang aktivitas
utamanya adalah di bidang keuangan. Mulai dari menghimpun hingga
menyalurkan dana kepada masyarakat.

Lembaga keuangan juga dapat diartikan sebagai institusi yang punya aset dalam
bentuk keuangan dan berfungsi untuk menjalankan usaha di sektor jasa
keuangan. Baik itu sebagai pemberi dana untuk mendanai usaha, keperluan
konsumtif, atau sebagai layanan keuangan non pendanaan.

Sederhananya, lembaga ini dapat berupa badan penghimpunan dana saja,


badan penyaluran dana saja, ataupun kedua-duanya. Dengan menghimpun
dana dari masyarakat serta menyalurkan dana tersebut untuk keperluan
pembiayaan, badan usaha ini dapat memperoleh keuntungan berupa bunga
atau persentase.
Fungsi Lembaga Keuangan
Apakah kamu sudah paham tentang pengertian lembaga keuangan? Jika sudah,
mari pahami juga tentang fungsinya. Sebagai institusi yang bergerak di sektor
keuangan, berikut ini beberapa fungsinya:

1. Penghimpun Dana
Fungsi yang pertama ialah sebagai penghimpun dana. Lembaga keuangan
mengeluarkan berbagai macam dokumen berharga seperti saham obligasi dan
klaim keuangan lainnya. Dengan adanya fungsi ini, masyarakat dapat
menyimpan dana mereka secara lebih aman serta minim resiko.

Simpanan dana ini dapat menjadi tabungan bagi masyarakat dan bisa
digunakan di kelak masa depan saat membutuhkan. Dengan menyediakan
layanan seperti tabungan, deposito, giro, maupun kredit, masyarakat dapat
memenuhi kebutuhan dana jangka pendek maupun jangka panjang.

2. Penyalur Dana
Fungsi selanjutnya ialah sebagai lembaga yang menyalurkan dana yang telah
terhimpun kepada masyarakat agar mereka bisa menggunakannya. Bisa juga
untuk pendanaan di sektor ekonomi ataupun pembangunan dalam periode
tertentu.

Melalui fungsi inilah lembaga keuangan dapat mengelola serta mengembangkan


dana yang sudah terhimpun dari masyarakat.

3. Pemberi Pinjaman
Lembaga keuangan juga berfungsi sebagai badan usaha yang memberikan
pinjaman kepada masyarakat, terutama lembaga keuangan bukan bank, seperti
pegadaian. Tentu saja pemberian jaminan harus disertai dengan penyerahan
barang jaminan, bisa berupa barang maupun surat berharga.

Umumnya barang yang dipakai sebagai jaminan antara lain barang elektronik
seperti HP, laptop, kulkas, komputer, televisi, motor, sertifikat rumah, dan emas.
Sedangkan jaminan surat berharga biasanya memakai surat BPKB (Buku
Kepemilikan Kendaraan Bermotor).

Hal ini juga berlaku untuk lembaga keuangan bukan bank lainnya, yakni
koperasi, yang menyediakan layanan simpan pinjam kepada anggotanya.
Pinjaman yang diberikan bunganya lebih rendah daripada meminjam uang di
bank.
4. Mempermudah Kegiatan Transaksi
Ini merupakan salah satu fungsi lembaga keuangan yang dampaknya paling bisa
dirasakan oleh masyarakat, yaitu kemudahan dalam melakukan aktivitas
transaksi keuangan. Segala kegiatan yang berhubungan dengan finansial
menjadi lebih mudah dan praktis.

Apalagi di era digital ini, banyak institusi keuangan yang melakukan


inovasi terutama dalam hal produk dan pelayanan. Transaksi keuangan
jadi super gampang dan anti ribet dengan fitur-fitur yang makin canggih.

5. Fungsi Likuiditas
Lembaga keuangan berfungsi sebagai lembaga yang mampu menyediakan
uang cash di waktu yang tepat bagi masyarakat saat dibutuhkan. Fungsi ini
membuat masyarakat tidak lagi risau akan terjadinya krisis uang tunai yang
beredar.

6. Pemindah Aset
Bukan cuma itu, lembaga ini juga berfungsi sebagai pemindah aset. Caranya
adalah dengan memberikan pinjaman sejumlah dana kepada pihak lain agar
dikelola dalam jangka waktu tertentu. Dan sumber pinjaman tersebut berasal
dari tabungan masyarakat di suatu lembaga.

Jenis Lembaga Keuangan


Selanjutnya, kamu juga perlu mengetahui apa saja jenis-jenis lembaga keuangan
yang ada di Indonesia. Tentu saja masing-masing memegang peranan yang
berbeda. Untuk detailnya, simak penjelasan berikut:

Lembaga Keuangan Bank


Sebagaimana yang telah disinggung pada awal pembahasan bahwa secara garis
besar, terdapat dua jenis lembaga keuangan. Salah satunya adalah lembaga
keuangan bank. Lembaga ini terdiri dari beberapa jenis bank, di antaranya
sebagai berikut:

1. Bank Sentral
Bank sentral merupakan suatu institusi atau badan usaha nasional yang
berfungsi untuk menjaga stabilitas nilai mata uang yang berlaku di sebuah
negara. Dan di Indonesia, yang berperan sebagai bank sentral tak lain dan tak
bukan adalah Bank Indonesia (BI).
Lembaga ini termasuk lembaga negara yang sifatnya independen. Artinya,
lembaga tersebut bebas menjalankan semua tugas dan wewenangnya tanpa
adanya campur tangan dari pemerintah maupun pihak lain.

Maka dari itu, tak heran bahwa Bank Indonesia punya andil besar dalam
menjaga perekonomian negara, yakni agar nilai rupiah tetap stabil. Baik itu
terhadap benda, jasa maupun kurs.

2. Bank Umum
Jenis lembaga keuangan bank selanjutnya adalah bank umum, yakni lembaga
yang menjadi perantara antara pihak yang memberikan dana dengan pihak
yang membutuhkan dana. Lembaga yang satu ini juga melakukan layanan
perbankan, baik yang menggunakan prinsip konvensional maupun syariah.

Adapun kegiatan yang dilakukan oleh Bank Umum adalah menghimpun dana
dalam bentuk tabungan atau simpanan, memberikan pinjaman atau kredit, dan
menyimpan surat serta barang berharga. Selain itu, bank umum juga bertugas
untuk membuat dan menerbitkan surat pernyataan hutang.

Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, BRI
Syariah, dan sebagainya merupakan deretan contoh bank umum yang biasanya
kamu jumpai di wilayah atau domisili tempat tinggal kamu.
3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Berdasarkan referensi yang diperoleh laman OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
bahwa BPR atau Bank Perkreditan Rakyat ialah lembaga keuangan yang
menjalankan aktivitas usaha secara konvensional maupun syariah. Dalam segala
aktivitas usahanya, BPR tidak menyediakan layanan dalam pemindahan dana
antara pengirim dan penerima dana.

Cakupan kegiatan dan fungsi BPR jauh lebih sempit daripada bank umum. Itu
karena BPR tidak diperkenankan untuk menerima simpanan seperti giro,
kegiatan valas, maupun perasuransian. Inilah letak perbedaan antara BPR
dengan bank umum.

Dalam kegiatan usahanya BPR memiliki fungsi untuk menghimpun dana yang
berasal dari masyarakat dalam bentuk simpanan seperti tabungan, deposito
berjangka, maupun bentuk lain yang hampir sama. Selain itu, BPR juga berfungsi
sebagai pemberi kredit layaknya bank umum.

Dan lagi, aktivitasnya juga meliputi penyediaan pembiayaan serta penempatan


dana dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), sertifikat deposito, deposito
berjangka, dan tabungan pada pihak bank lain.
Lembaga Keuangan Bukan Bank
Dalam masyarakat, terdapat setidaknya lima macam lembaga keuangan bukan
bank, yakni sebagai berikut:

1. Pegadaian
Suatu lembaga keuangan bukan bank yang menyediakan penawaran layanan
peminjaman uang kepada masyarakat dengan menyertakan barang atau surat
berharga sebagai jaminan disebut dengan pegadaian. Apabila kamu ingin
meminjam uang ke lembaga ini, kamu wajib menyerahkan suatu barang untuk
jadi jaminan (barang gadai).

Baru kemudian setelah kamu menerima uang pinjaman, kamu boleh menebus
kembali barang yang kamu gadaikan. Tentunya dengan bunga sebagai
tambahan biaya. Bunga inilah yang menjadi sumber keuntungan pihak
pegadaian.

Beberapa jenis barang yang bisa kamu gadaikan agar bisa mendapat pinjaman
antara lain sertifikat rumah, kendaraan bermotor, barang elektronik (ponsel,
laptop, televisi, kulkas, dan lain-lain), dan emas.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka kesimpulannya bahwa fungsi utama
pegadaian adalah melakukan aktivitas pembayaran berupa penyaluran dana
kepada masyarakat dengan sistem kredit. Dalam menjalankan perannya,
pegadaian termasuk salah satu lembaga yang ada di bawah naungan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN).

2. Koperasi Simpan Pinjam


Koperasi simpan pinjam merupakan institusi keuangan yang menjalankan usaha
berupa penerimaan simpanan maupun pinjaman. Sebagaimana jenis koperasi
lainnya, koperasi simpan pinjam juga menerapkan asas kekeluargaan dalam
melakukan segala kegiatan usahanya.

Dari mana sumber modal koperasi simpan pinjam dalam menjalankan


usahanya? Pertama, berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan
simpanan sukarela dari setiap anggota koperasi. Dan sumber yang kedua yakni
berasal dari modal pinjaman kepada koperasi atau badan usaha lainnya.

3. Lembaga Asuransi
Yang dinamakan lembaga asuransi adalah lembaga jasa keuangan yang
menawarkan produk-produk asuransi, seperti asuransi jiwa, asuransi
pendidikan, dan sebagainya. Dengan adanya lembaga asuransi, masyarakat
dapat memperoleh jaminan atau proteksi berupa ganti rugi finansial jika resiko
yang diasuransikan betul-betul terjadi.

4. Leasing
Leasing merupakan lembaga pembiayaan yang menyewakan barang kepada
masyarakat yang ingin menyewa dalam jangka waktu yang telah disepakati.
Apabila di tengah jalan penyewa tidak lagi mampu membayar, maka pihak
perusahaan leasing selaku lessor berhak untuk mengambil kembali bawang
sewa.

5. Pasar Modal
Pasar modal adalah sarana atau tempat bertemunya lembaga seperti
perusahaan atau institusi lain yang memerlukan dana dari masyarakat dengan
masyarakat yang memiliki dana untuk diinvestasikan.

Dana investasi tersebut biasanya digunakan untuk keperluan pengembangan


bisnis, ekspansi, penambahan modal usaha, dan sebagainya.

Kegiatan usaha yang dilakukan di pasar modal meliputi perdagangan atau jual
beli saham dan surat berharga lainnya seperti obligasi, reksadana, waran, right,
surat pernyataan hutang, serta produk derivatif lainnya.

Anda mungkin juga menyukai