TUGAS 1
Wawancara kali ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang , dan
ancaman . juga mengetahui alasan atau faktor keberhasilan dan kegagalan juga karakteristik
pengusaha budidaya ikan konsumsi. Wawancara kali ini bersama dengan Bapak Ngatimin
seorang pengusaha budidaya ikan air tawar.
Pembahasan wawancara :
Bapak Ngatimin sudah budidaya ikan air tawar sejak tahun 1990. Sejak tahun 2005 usaha
tersebut dilanjutkan oleh anaknya yaitu Bapak Suyanto. Usaha tersebut awalnya hanyalah
hobi namun sekarang menjadi usaha pokok. Modal awal yang bapak Ngatmin keluarkan
untuk memulai usaha tersebut yaitu Rp. 50.000,-. Jenis-jenis ikan yang budidayakan adalah
ikan Lele, Ikan Nila dan Ikan Gurame. Bapak Ngatmin membudidayakan ikan tersebut di
kolam yang dia buat disekitar rumahnya. Jenis kolam yang bapak Ngatmin gunakan yaitu
Kolam permanen dan Kolam Tanah. Menurut bapak Ngatmin, kolam yang paling banyak
Kualitasnya untuk budidaya ikan konsumsi adalah Kolam tanah. Luas kolam Bapak Ngtamin
anatar 2x3 m sampai 6x12 m. Kolam tersebut berada di belakang rumah dan sawah dekat
Rumah Bapak Ngatmin). Menurut Bapak Ngatmin ikan yang sulit dibudidaya adalah Ikan
Gurame karena ikan tersebut membutuhkan air yang banyak, sedangkan persediaan air
terbatas. Alat-alat yang digunakan untuk budidaya ikan antara lain adalah jaring, ember,
tempat seser, dan basket keranjang. Untuk proses pembenihan bapak Ngatmin tidak
melakukan proses pembenihan tetapi benih dibeli dari Jawa Timur. Pada proses
pemeliharaan, ikan harus diberi makan yang cukup, kualitas air harus terjaga dan apabila
ada yang mengganggu kenyamanan ikan haru segera disingkirkan. Untuk menghindari agar
ikan tidak cepat mati atau terkena penyakit Bapak Ngatmin mengantisipasi dengan
memeberi makan yang cukup dan menjaga kualitas air. Untuk ikan yang sudah terlanjur
mati Bapak Ngatmin membuangnya dengan cara membakar atau mengubur ikan tersebut.
Ikan dapat di panen apabila sudah berumur. Untuk ikan Lele umur 2-3 bulan, Ikan Nila umur
6-7 bulan, dan Ikan Gurame umur 9-12 bulan. Untuk proses pemasaran Bapak Ngatmin
pasarkan sendiri dengan anaknya ke Pasar atau di Rumah. Ikan yang Bapak Ngatmin
budidayakan di pasarkan di Pasar Karanggede saja. Pembeli Ikan Bapak Ngatmin yaitu warga
sekitar Karanggede. Omset Bapak Ngatmin mencapai Rp. 120.000.000,-. Menurut Bapak
Ngatmin kedepan untuk usahanya yaitu supaya ekonomi keluarga Bapak Ngatmin menjadi
lebih baik.
1. Analisis SWOT ( Strength , Weaknesess, Opportunity , Threats )
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
1. faktor tempat 1. alat – alat yang 1. budidaya ikan 1. pesaing dalam
budidaya yang masih sederhana sangat mudah budidaya ikan yang
strategis ketat
2. modal yang cukup 2. kualitas air yang 2. waktu panen nya 2.harga jual yang
memadai kurang baik yang singkat tidak pasti
3. perawatan yang 3. pemasarannya 3. pengalaman 3. biaya produksi
dilakukan baik kurang luas budidaya yang lama yang lumayan mahal
dan telah mumpuni
4. omset yang
dihasilkan
menjanjikan
Berdasarkan dari data wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya Bapak
Ngatimin ini sangatlah berpotensi menghasilkan omset yang besar , usaha ini hanya
memerlukan lahan saja juga beberapa alat yang dipakai dalam proses budidayanya ,
budidaya ini sangat menguntungkan untuk bapak Ngatimin.
Tetapi ada beberapa kelemahan atau kendala yang masih menjadi pemikiran Bapak
Ngatimin yaitu alat – alat yang masih sederhana , lalu pemasaran nya yang masih sekitar
daerah lingkungannya , oleh sebab itu semoga saja pemasarannya bisa diperluas lagi.
keberhasilan bapak Ngatimin ini dapat terjadi karena Ia dapat melihat peluang dalam usaha
budidaya ikan air tawar yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat , juga jangan lupa bahwa
memiliki pengalaman yang cukup lama. Budidaya ikan konsumsi sangat menguntungkan.
Usaha ini juga hanya membutuhkan lahan saja, alat-alat yang digunakan tidak begitu sulit
untuk dijumpai. Dari sekian banyak ikan konsumsi yang dapat dibudidayakan Ikan Lele, Ikan
NIla, dan Ikan Gurame menjadi salah satu komoditi yang cukup diminati di Kecamatan
Karanggede.
Budidaya ikan konsumsi dapat dijadikan salah satu mata pencaharian yang ditekuni
oleh semua orang. Sebaiknya masyarakat dapat mengembangkan potensi ini.