Tujuan Utama
kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek,
yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan
atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini kelak akan dapat diukur dengan
mudah.
kestabilan nilai rupiah, Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang
1
Agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
tersebut dapat dicapai secara efektif dan efisien, maka ketiga tugas
asing
2
Cara-cara pengendalian moneter tersebut dapat dilaksanakan juga
asumsi laju inflasi yang dibuat oleh Pemerintah dalam rangka penyusunan
fiskal.
pembayaran.
3
lain memenuhi persyaratan, khususnya persyaratan keamanan dan
Indonesia:
4
Memberikan izin pembukaan, penutupan dan pemindahan kantor
bank
dan penjelasan sesuai dengan tata cara yang ditetapkan oleh Bank
perusahaan anak, pihak terkait dan pihak terafiliasi dari bank apabila
terafiliasi dari bank apabila diperlukan. Bank dan pihak lain tersebut
(Pasal. 29).
5
Bank Indonesia dapat menugasi pihak lain untuk dan atas
sebagai berikut:
6
kegiatan perbankan dalam rangka menciptakan perbankan sehat yang
terafiliasi dan debitur bank. BI dapat menugasi pihak lain untuk dan
7
pembinaan agar bank beroperasi sesuai dengan asas perbankan yang
sehat.
Kebijakan Moneter
Otoritas moneter
untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar pada suatu negara dan
memiliki hak untuk menetapkan suku bunga dan parameter lainnya yang
8
meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan masyarakat) pada
inflasi. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)
adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU
9
Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar
10
Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara
pada inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank
tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level
tertentu.
moneter (seperti uang beredar atau suku bunga) dengan tujuan utama
pasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto,
11
pembiayaan. Bank Indonesia juga dapat melakukan cara-cara
utama Bank Indonesia tidak saja menjaga stabilitas moneter, namun juga
Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas moneter tanpa diikuti oleh stabilitas
dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Kebijakan moneter memiliki
sistem keuangan akibat tidak efektifnya fungsi sistem keuangan. Inilah yang
12
1. Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara
lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank
moneter melalui penerapan suku bunga yang terlalu ketat, akan cenderung
pangsa yang dominan dalam sistem keuangan. Oleh sebab itu, kegagalan
13
serta sekaligus mendorong kepercayaan terhadap sistem keuangan. Untuk
pada salah satu peserta dalam sistem sistem pembayaran, maka akan
pembayaran yang bersifat real time atau dikenal dengan nama sistem
14
keuangan. Melalui riset, Bank Indonesia dapat mengembangkan
melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR).
Indonesia. Untuk menjaga stabilitas rupiah itu perlu disokong pengaturan dan
15
pengelolaan akan kelancaran Sistem Pembayaran Nasional (SPN).
Kelancaran SPN ini juga perlu didukung oleh infrastruktur yang handal
(robust). Jadi, semakin lancar dan hadal SPN, maka akan semakin lancar pula
(oversight) atas SPN. Menyadari kelancaran SPN yang bersifat penting secara
Selain itu masih ada tugas BI dalam SPN, misalnya, peran sebagai
komponen SPN ini. Misalnya, alat pembayaran apa yang boleh dipergunakan
16
pembayaran tersebut. BI juga berhak menetapkan lembaga-lembaga yang
atau transfer dana, baik suatu sistem utuh atau hanya bagian dari sistem saja.
(governance) SPN.
uang Rupiah serta mencabut, menarik dan memusnahkan uang dari peredaran.
di masyarakat baik dalam nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai,
tepat waktu, dan dalam kondisi yang layak edar (clean money policy). Untuk
pemusnahan uang.
17
uang. Selain itu dilakukan pula perencanaan terhadap jumlah serta komposisi
pecahan uang yang akan dicetak selama satu tahun kedepan. Berdasarkan
pengeluaran uang emisi baru maupun pencetakan rutin terhadap uang emisi
darat, laut dan udara. Untuk menjamin keamanan jalur distribusi senantiasa
kepada bank umum maupun masyarakat umum. Layanan kas kepada bank
emisi tertentu yang tidak lagi berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.
18
meminimalisasi peredaran uang palsu serta menyederhanakan komposisi dan
emisi pecahan. Uang Rupiah yang dicabut tersebut dapat ditarik dengan cara
menukarkan ke Bank Indonesia atau pihak lain yang telah ditunjuk oleh Bank
Indonesia.
pemusnahan uang. Uang yang dimusnahkan tersebut adalah uang yang sudah
dicabut dan ditarik dari peredaran, uang hasil cetak kurang sempurna dan
uang yang sudah tidak layak edar. Kegiatan pemusnahan uang diatur melalui
prosedur dan dilaksanakan oleh jasa pihak ketiga yang dengan pengawasan
masyarakat luas secara terbuka melalui media massa, pada setiap awal tahun,
19
mengenai evaluasi pelaksanaan kebijakan moneter pada tahun sebelumnya,
tahun yang akan datang. Informasi tersebut juga disampaikan secara tertulis
sendiri (http://www.bi.go.id) yang dapat diakses oleh siapa saja yang ingin
20