Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BI DAN OJK

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

LIZATUL KHAIRA

INSTITUT AGAMA ISLAM AL- AZIZIAH


T.A. 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. Wb.


Dengan memanjatkan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyusun Makalah ini guna memenuhi salah satu
tugas matakuliah dengan judul “BANK INDONESIA DAN OTORITAS JASA
KEUANAGAN” dengan baik.
Atas dorongan serta bimbingan yang penulis terima sehingga Makalah ini
dapat tersusun dengan baik tanpa ada kesulitan yang berarti. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada Semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalh ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna,
oleh karena itu segala saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Penulis
LIZATUL KHAIRA
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Secara historis, ide untuk membentuk lembaga khusus untuk
melakukan pengawasan perbankan telah dimunculkan semenjak
diundangkannya UU No.23/1999 tentang Bank Indonesia. Dalam UU tersebut
dijelaskan bahwa tugas pengawasan terhadap bank akan dilakukan oleh
lembaga pengawasan sektor jasa keuangan yang independen, dan dibentuk
dengan undang-undang. Dengan melihat ketentuan tersebut, maka telah jelas
tentang pembentukkan lembaga pengawasan sektor jasa keuangan independen
harus dibentuk. Dan bahkan pada ketentuan selanjutnya dinyatakan bahwa
pembentukkan lembaga pengawasan akan dilaksanakan selambatnya 31
Desember 2002. Dan hal tersebutlah, yang dijadikan landasan dasar bagi
pembentukkan suatu lembaga independen untuk mengawasi sector jasa
keuangan.
Akan tetapi dalam prosesnya, sampai dengan tahun 2010. Perintah
untuk pembentukkan lembaga pengawasan ini, yang kemudian dikenall
dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), masih belum terealisasi. Kondisi
tersebut menyebabkan dalam kurun waktu hampir satu decade, Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) tidah dapat menjadi pengawas perkembangan perbankan
yang belakangan ada banyak fenomena-fenomena negative. Seperti Kasus
Bank Century yang melakukan penyimpangan tanpa ada ketakutan bertindak
dan dikarenakan memang tidak ada lembaga tertentu yang menjadi pengawas.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kini bisa menjadi penting, apabila dalam
perkembangan praktek perbankan dan pengawasan perlu dilakukan dengan
cara yang tepat dan sesuai dengan kepentingan.

2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Bank Indonesia ?
2. Apa yang dimaksud dengan Otoritas Jasa Keuangan ?
3. Apa tugas dan fungsi Bank Indonesia ?
4. Apa tugas dan fungsi Otoritas Jas Keuangan ?
3. TUJUAN PENULISAN
Dalam pembuatan makalah ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu:
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
2. Untuk mengetahui pengertian Bank Indonesia
3. Untuk mengetahui pengertian Otoritas Jasa Keuangan
4. Untuk mengetahui tugas dan fungsi Bank Indonesia
5. Untuk mengetahui tugas dan fungsi Otoritas Jas Keuangan
BAB II
PEMBAHASAN

1. BANK INDONESIA (BI)


 PENGERTIAN BANK INDONESIA
Bank Indonesia sendiri, diartikan sebagai bank sentral atau pusat
pemegang kendali berbagai jenis bank-bank lain yang ada di Indonesia.

 TUGAS BANK INDONESIA


Secara garis besar ada tiga tugas Bank Indonesia dalam rangka
mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Berikut ini akan
diuraikan garis-garis besar dari masing-masing tugas Bank Indonesia
seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1999.
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
Dalam rangka menetapakan dan melaksanakan kebijakan
moneter Bank Indonesia berwenang:
- Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memerhatikan
sasaran laju inflasi yang ditetapkannya.
- Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-
cara brikut ini, yaitu ::
- Operasi pasar terbuka di pasar uang, baik mata uang rupiah
maupun valas.
- Penetapan tingkat diskonto.
- Penetapan cadangan wajib minimum.
- Pengaturan kredit dan pembayaran.
- Memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip
syariah, paling lama sembilan puluh hari kepada bank untuk
mengatasi kesulitan pendanaan jangka pendek bank yang
bersangkutan.
- Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan sistem nilai
tukar yang telah diterapkan.
- Mengelola cadangan devisa.
- Menyelenggarakan survei secara berkala atau sewaktu-waktu
diperlukan yang dapat bersifat makro dan mikro.

2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.


Dalam tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
Bank Indonesia berwenang:
1. Melakukan dan memberikan persetujuan dan izin atas
penyelenggaran jasa sistem pembayaran.
2. Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk
menyampaikan laporan kegiatannya.
3. Menetapkan penggunaan alat pembayaran.
4. Mengatur sistem kliring antara bank, baik dalam mata uang
rupiah maupun asing.
5. Menyelenggarakan penyelesaian akhir transaksi pembayaran
antara bank.
6. Menetapkan macam, harga, ciri uang yang akan dikeluarkan,
bahan yang digunakan dan tanggal mulai berlakunya sebagai
alat pembayaran yang sah.
7. Mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut,
menarik dan memusnahakan uang dari peredaran, termasuk
memberikan penggantian dengan nilai yang sama.

3. Mengatur dan mengawasi bank.


Dalam hal mengatur dan mengawasi bank, Bank Indonesia
berwenang:
1. Menetapkan ketentuan-ketentuan perbankan yang memuat
prinsip-prinsip kehati-hatian.
2. Memberikan dan mencabut izin usaha bank.
3. Memberikan izin pembukaan, penutupan dan pemindahan,
kantor bank.
4. Memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan
bank.
5. Memberikan izin kepada bank untuk menjalankan kegiatan
usaha tertentu.
6. Mewajibkan bank untuk menyampaikan laporan, keterangan
dan penjelasan sesuai tata cara yang ditetapkan Bangsa
Indonesia.
7. Melakukan pemeriksaan terhadap bank, bank secara berkala
maupun setiap waktu apabila diperlukan.
8. Memerintahkan bank untuk menghentikan sementara sebagian
atau seluruh kegiatan transaksi tertentu apabila menurut pnilaian
Bank Indonesia terhadap suatu transaksi patut diduga
merupakan tindakan pidana dibidang perbangkan.
9. Mengatur dan mengembangkan informasi antar bank.
10. Mengambil tindakan terhadap suatu bank sebagaimana diatur
dalam undang-undang tentang perbankan yang berlaku apabila
menurut penilaian Bank Indonesia dapat membahayakan
kelangsungan usaha bank yang bersangkutan dan atau
membahayakan perekonomian nasional.
11. Tugas mengawasi bank akan dilakukan oleh lembaga
pengawasan sektor jasa keuangan independen dan dibentuk
dengan undang-undang.

 WEWENANG BANK INDONESIA


Pengaturan dan pengawasan bank oleh Bank Indonesia meliputi
wewenang:
1. Kewenangan untuk memberikan izin (Right to License):
2. menetapkan tata cara perizinan dan pendirian suatu bank,
3. Memberikan dan mencabut izin usaha,
4. memberikan izin pembukaan, penutupan dan pemindahan kantor
bank,
5. memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan bank,
6. memberikan izin untuk menjalankan kegiatan usaha-usaha tertentu.
7. Memberikan izin membuka Rahasia bank
8. Kewenangan untuk mengatur (Right to Regulate): menetapkan
ketentuan yang menyangkut aspek usaha dan kegiatan perbankan
dalam rangka menciptakan perbankan yang sehat dan mampu
memenuhi jasa perbankan yang diinginkan masyarakat
9. Kewenangan untuk mengawasi (Right to Control): melakukan
pengawasan kegiatan usaha bank secara langsung (on-site
supervision) dan tidak langsung (off-site supervision)

 PERAN BANK INDONESIA BAGI PEREKONOMIAN NASIONAL


Membahas masalah peranan Bank Indonesia bagi perekonomian
nasional tidak lepas kaitannya dengan hubungan antara ekonomi dengan
pemerintah. Dalam hal ini dapat dilihat dalam Undang-Undang No. 23
Tahun 1999 adalah sebagai berikut:
1. Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah.
2. Untuk dan atas nama pemerintah Bank Indonesia dapat menerima
pinjaman luar negeri, menatausahakan serta menyelesaikan tagihan
dan kewajiban keuangan pemerintah terhadap pihak luar negeri.
3. Pemerintah wajib meminta pendapat Bank Indonesia dan atau
mengundang Bank Indonesia dalam sidang kabinet membahas
masalah perekonomian, perbankan dan keuangan yang berkaitan
dengan tugas Bank Indonesia dan Kewenangan Bank Indonesia.
4. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah
mengenai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
serta kebijakan lain yang berkaitan dengan tugas dan wewenang
Bank Indonesia.
5. Dalam hal pemerintah menerbitkan surat-surat utang negara
pemerintah wajib terlebih dahulu berkonsultasi dengan Bank
Indonesia dan pemerintah juga wajib terlebih dahulu berkonsultasi
dengan Dewan Perwakilan Rakyat.
6. Bank Indonesia dapat membantu dalam penerbitan surat utang
negara yang diterbitkan pemerintah.

2. OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)


 PENGERTIAN OTORITAS JASA KEUANGAN
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan sebuah lembaga baru
yang dirancang untuk melakukan pengawasan secara ketat lembaga
keuangan seperti perbankan, pasar modal, reksadana, perusahaan
pembiayaan, dana pensiun dan asuransi. Adapun tujuan utama pendirian
OJK adalah: Pertama, meningkatkan dan memelihara kepercayaan publik
di bidang jasa keuangan. Kedua, menegakkan peraturan perundang-
undangan di bidang jasa keuangan. Ketiga, meningkatkan pemahaman
publik mengenai bidang jasa keuangan. Keempat, melindungi
kepentingan konsumen jasa keuangan. Adapun sasaran akhirnya adalah
agar krisis keuangan seperti yang terjadi pada tahun 1997-1998 yang lalu
tidak terulang kembali.
Menurut UU No 21 tahun 2011 Bab I pasal 1 ayat 1 yang
dimaksud dengan OJK “adalah lembaga yang independen dan bebas dari
campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang ini.”
Pada dasarnya UU mengenai OJK hanya mengatur mengenai pe
ngorganisasian dan tata pelaksanaan kegiatan keuangan dari lembaga
yang memiliki otoritas pengaturan dan pengawasan terhadap sektor jasa
keuangan. Diharapkan dengan dibentuknya OJK ini dapat dicapai
mekanisme koordinasi yang lebih efektif di dalam menangani
permasalahan yang timbul dalam sistem keuangan sehingga dapat lebih
menjamin tercapainya stabilitas sistem keuangan dan agar adanya
pengaturan juga pengawasan yang lebih terintegrasi.

 FUNGSI OTORITAS JASA KEUANGAN


Fungsi OJK adalah OJK berfungsi menyelenggarakan
sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap
keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. (Ps. 5 UUOJK)

 TUJUAN OTORITAS JASA KEUANGAN


Tujuan dalam pembentukan OJK agar keseluruhan kegiatan di dalam
sektor jasa keuangan:
1. terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;
2. mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara
berkelanjutan dan stabil; dan
3. mampu melindungi kepentingan Konsumen dan masyarakat.

[Ps. 4 UUOJK]
 Tugas OJK
Dalam Ps. 6 UUOJK, OJK melaksanakan tugas pengaturan dan
pengawasan terhadap
1. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan;
2. Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal; dan
3. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun,
Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.
 Asas OJK
Otoritas Jasa Keuangan melaksanakan tugas dan wewenangnya
berlandaskan asas-asas :
1. asas independensi
2. asas kepastian hukum
3. asas kepentingan umum
4. asas keterbukaan
5. asas profesionalitas
6. asas akuntabilitas
7. wewenang OJK
8. Pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan
bank yang meliputi :
9. perizinan untuk pendirian bank, pembukaan kantor bank,
anggaran dasar, rencana kerja, kepemilikan, kepengurusan dan
sumber daya manusia, merger, konsolidasi dan akuisisi bank,
serta pencabutan izin usaha bank; dan
10. kegiatan usaha bank, antara lain sumber dana, penyediaan
dana, produk hibridasi, dan aktivitas di bidang jasa;
[Ps. 7 (a) UUOJK]
 Pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank yang
meliputi:
 likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas aset, rasio kecukupan
modal minimum, batas maksimum pemberian kredit, rasio
pinjaman terhadap simpanan, dan pencadangan bank;
 laporan bank yang terkait dengan kesehatan dan kinerja bank;
 sistem informasi debitur;
 pengujian kredit (credit testing); dan
 standar akuntansi bank;

[Ps. 7 (b) UUOJK]


 Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati-hatian bank,
meliputi:
 manajemen risiko;
 tata kelola bank;
 prinsip mengenal nasabah dan anti pencucian uang; dan
 pencegahan pembiayaan terorisme dan kejahatan perbankan.

Ps. 7 (c) UUOJK]


BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Bank Indonesia merupakan bank yang cukup berperan dalam
peningkatan perekonomian nasional. Peran Bank Indonesia dalam
perekonomian nasional dapat kita liha dalam Undang-Undang NO. 23 Tahun
1999, “bertindak sebagai pemegang kas pemerintah”. Bank Indonesia juga
cukup dibutuhkan ketika hendak dilahirkan satu kebijakan yang berkaitan
dengan permasalahan ekonomi. Bahkan diwajibkan meminta saran dari Bank
Indonesia ketika pemerintah hendak melakukan satu tindakan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan sebuah lembaga baru yang
dirancang untuk melakukan pengawasan secara ketat lembaga keuangan
seperti perbankan, pasar modal, reksadana, perusahaan pembiayaan, dana
pensiun dan asuransi. Adapun tujuan utama pendirian OJK adalah: Pertama,
meningkatkan dan memelihara kepercayaan publik di bidang jasa keuangan.
Kedua, menegakkan peraturan perundang-undangan di bidang jasa keuangan.
Ketiga, meningkatkan pemahaman publik mengenai bidang jasa keuangan.
Keempat, melindungi kepentingan konsumen jasa keuangan.

2. Saran
Dengan disususnnya makalah ini, diharapkan pembaca mengetahui
pengertian, fungsi, wewenang dari Bank Indinesia dan Otoritas Jasa
Keuangan. Dan diharapkan pembaca dapat mengetahui perbedaan antara Bank
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan
DARTAR PUSTAKA

 http://kedaiinformasiku.com/gambaranumumBI/sabtu/27Februari 2016.
 hhtp://Id.Shvoong.com/SocialSciences/pengertianBIdanOJK/sabtu/
27februari2016
 -http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/peran-otoritas-jasa-keuangan-ojk-
dan-bi/ sabtu/27februari2016
 -http://news.okezone.com/read/mayoritas-pegawai-bi-tolak-ojk/
sabtu/27februari2016
 -http://robbyalexandersirait.wordpress.com/sedikit-menilik-otoritas-jasa-
keuangan-menurut-uu-no-21-tentang-otoritas-jasa-keuangan/
sabtu/27februari2016

Anda mungkin juga menyukai