D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
LIZATUL KHAIRA
Penulis
LIZATUL KHAIRA
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Secara historis, ide untuk membentuk lembaga khusus untuk
melakukan pengawasan perbankan telah dimunculkan semenjak
diundangkannya UU No.23/1999 tentang Bank Indonesia. Dalam UU tersebut
dijelaskan bahwa tugas pengawasan terhadap bank akan dilakukan oleh
lembaga pengawasan sektor jasa keuangan yang independen, dan dibentuk
dengan undang-undang. Dengan melihat ketentuan tersebut, maka telah jelas
tentang pembentukkan lembaga pengawasan sektor jasa keuangan independen
harus dibentuk. Dan bahkan pada ketentuan selanjutnya dinyatakan bahwa
pembentukkan lembaga pengawasan akan dilaksanakan selambatnya 31
Desember 2002. Dan hal tersebutlah, yang dijadikan landasan dasar bagi
pembentukkan suatu lembaga independen untuk mengawasi sector jasa
keuangan.
Akan tetapi dalam prosesnya, sampai dengan tahun 2010. Perintah
untuk pembentukkan lembaga pengawasan ini, yang kemudian dikenall
dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), masih belum terealisasi. Kondisi
tersebut menyebabkan dalam kurun waktu hampir satu decade, Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) tidah dapat menjadi pengawas perkembangan perbankan
yang belakangan ada banyak fenomena-fenomena negative. Seperti Kasus
Bank Century yang melakukan penyimpangan tanpa ada ketakutan bertindak
dan dikarenakan memang tidak ada lembaga tertentu yang menjadi pengawas.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kini bisa menjadi penting, apabila dalam
perkembangan praktek perbankan dan pengawasan perlu dilakukan dengan
cara yang tepat dan sesuai dengan kepentingan.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Bank Indonesia ?
2. Apa yang dimaksud dengan Otoritas Jasa Keuangan ?
3. Apa tugas dan fungsi Bank Indonesia ?
4. Apa tugas dan fungsi Otoritas Jas Keuangan ?
3. TUJUAN PENULISAN
Dalam pembuatan makalah ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu:
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
2. Untuk mengetahui pengertian Bank Indonesia
3. Untuk mengetahui pengertian Otoritas Jasa Keuangan
4. Untuk mengetahui tugas dan fungsi Bank Indonesia
5. Untuk mengetahui tugas dan fungsi Otoritas Jas Keuangan
BAB II
PEMBAHASAN
[Ps. 4 UUOJK]
Tugas OJK
Dalam Ps. 6 UUOJK, OJK melaksanakan tugas pengaturan dan
pengawasan terhadap
1. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan;
2. Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal; dan
3. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun,
Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.
Asas OJK
Otoritas Jasa Keuangan melaksanakan tugas dan wewenangnya
berlandaskan asas-asas :
1. asas independensi
2. asas kepastian hukum
3. asas kepentingan umum
4. asas keterbukaan
5. asas profesionalitas
6. asas akuntabilitas
7. wewenang OJK
8. Pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan
bank yang meliputi :
9. perizinan untuk pendirian bank, pembukaan kantor bank,
anggaran dasar, rencana kerja, kepemilikan, kepengurusan dan
sumber daya manusia, merger, konsolidasi dan akuisisi bank,
serta pencabutan izin usaha bank; dan
10. kegiatan usaha bank, antara lain sumber dana, penyediaan
dana, produk hibridasi, dan aktivitas di bidang jasa;
[Ps. 7 (a) UUOJK]
Pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank yang
meliputi:
likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas aset, rasio kecukupan
modal minimum, batas maksimum pemberian kredit, rasio
pinjaman terhadap simpanan, dan pencadangan bank;
laporan bank yang terkait dengan kesehatan dan kinerja bank;
sistem informasi debitur;
pengujian kredit (credit testing); dan
standar akuntansi bank;
1. KESIMPULAN
Bank Indonesia merupakan bank yang cukup berperan dalam
peningkatan perekonomian nasional. Peran Bank Indonesia dalam
perekonomian nasional dapat kita liha dalam Undang-Undang NO. 23 Tahun
1999, “bertindak sebagai pemegang kas pemerintah”. Bank Indonesia juga
cukup dibutuhkan ketika hendak dilahirkan satu kebijakan yang berkaitan
dengan permasalahan ekonomi. Bahkan diwajibkan meminta saran dari Bank
Indonesia ketika pemerintah hendak melakukan satu tindakan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan sebuah lembaga baru yang
dirancang untuk melakukan pengawasan secara ketat lembaga keuangan
seperti perbankan, pasar modal, reksadana, perusahaan pembiayaan, dana
pensiun dan asuransi. Adapun tujuan utama pendirian OJK adalah: Pertama,
meningkatkan dan memelihara kepercayaan publik di bidang jasa keuangan.
Kedua, menegakkan peraturan perundang-undangan di bidang jasa keuangan.
Ketiga, meningkatkan pemahaman publik mengenai bidang jasa keuangan.
Keempat, melindungi kepentingan konsumen jasa keuangan.
2. Saran
Dengan disususnnya makalah ini, diharapkan pembaca mengetahui
pengertian, fungsi, wewenang dari Bank Indinesia dan Otoritas Jasa
Keuangan. Dan diharapkan pembaca dapat mengetahui perbedaan antara Bank
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan
DARTAR PUSTAKA
http://kedaiinformasiku.com/gambaranumumBI/sabtu/27Februari 2016.
hhtp://Id.Shvoong.com/SocialSciences/pengertianBIdanOJK/sabtu/
27februari2016
-http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/peran-otoritas-jasa-keuangan-ojk-
dan-bi/ sabtu/27februari2016
-http://news.okezone.com/read/mayoritas-pegawai-bi-tolak-ojk/
sabtu/27februari2016
-http://robbyalexandersirait.wordpress.com/sedikit-menilik-otoritas-jasa-
keuangan-menurut-uu-no-21-tentang-otoritas-jasa-keuangan/
sabtu/27februari2016