Anda di halaman 1dari 1

Seekor Kancil

yang Selalu Ingat Tuhan

Hutan lebat dan rumput menghijau


telah berubah menjadi hutan yang gundul
dan gersang. Daun jati, daun karet, dan daun
pohon-pohon lain yang ada di hutan itu telah
gugur. Rumput-rumput pun telah mengering,
semuanya berwarna kecoklatan. Tak ketinggalan
pohon-pohon di pinggir sungai, semuanya layu.
Kemarau yang panjang telah tiba. Sawah dan
sungai pun kering kerontang.

Seekor kancil jantan yang tanduknya baru


ke luar, menandakan dia baru saja tumbuh
dewasa, sangat kehausan. Bibirnya pecah-
pecah. Ia telah berlari ke sana kemari mencari
sumber air,tapi setetes pun tak didapatkannya.

Kancil jantan itu sangat sedih dan tubuhnya


sudah lemas. Ia duduk sujud seperti manusia
memuja Tuhan. Hatinya menjerit meminta
pertolongan kepada Tuhan yang Mahakuasa.

43

Anda mungkin juga menyukai