dikabulkan,” kata Kancil. Ia tidak buru-buru minum dan makan. Namun, sujud syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Setelah itu, ia baru minum pelan-pelan.
Ternyata di belakang kancil ada seekor
serigala yang tengah memburunya. Kancil tidak menyadari keadaan itu. Serigala sendiri ragu- ragu karena badan Kancil yang belang-belang kotor itu seperti anak Harimau. Sementara, kepalanya seperti kepala Kancil. Jadi, serigala itu hanya mengawas-awasi saja.
Yang berbuat seperti itu ternyata tidak
hanya Serigala, juga seekor Macan Tutul tengah mengintip di atas sebuah pohon. Kancil tenang- tenang saja karena tidak mengetahui dirinya dijadikan rebutan dua binatang pemangsa. Macan Tutul dari atas dahan meloncat ke hadapan kancil. Ia takut keduluan Serigala.