Anda di halaman 1dari 5

FRAMEWORK AKUNTABILITAS

DI RUANG RAWAT INAP ANAK MELATI V

Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dalam Pelatihan Dasar Cpns Tahun 2021

Dibuat oleh:
Kelompok II Angkatan VI

Ervina Tsamrotul Puadah, A.Md.Kep

PENDIDIKAN LATIHAN DASAR CPNS


PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA
TAHUN 2021
FRAME WORK DI RUANG RAWAT INAP ANAK
MELATI U RSUD dr. SOEKARDJO

A. ISU YANG DIANGKAT


Pelaksanaan pelayanan Pendidikan Kesehatan kepada pasien dan keluarga di ruang
rawat inap lantai 5 RSUD dr. Soekardjo mengenai penanganan dan edukasi risiko pasien
jatuh dirasakan masih belum optimal.
Ada beberapa faktor penyebab dari Ketidakpatuhan petugas dalam upaya pencegahan
risiko cedera akibat pasien jatuh pada pasien rawat inap diantaranya : Masih ada form
assesmen harian pasien risiko jatuh yang belum dilengkapi, Adanya ketidaksesuaian poin
penilaian pada form assesmen risiko jatuh pada pasien anak sehingga memerlukan
proses revisi, Belum semua pasien risiko jatuh diberikan penandaan, Sarana seperti bled
plang tempat tidur pasien yang sudah tidak berfungsi dan belum tersedianya leaflet
tentang penanganan dan pencegahan cedera pada pasien risiko jatuh.
Berdasarkan hal tersebut maka isu yang diangkat adalah Belum Optimalnya pelayanan
pencegahan dan penangan cedera pada pasien risiko jatuh di Ruang Rawat Inap Melati V
RSUD dr Soekardjo.

B. TUJUAN DAN TANGGUNGJAWAB


Hal ini dapat dilakukan melalui penentuan tujuan dari rencana strategis organisasi,
mengembangkan indikator, ukuran dan tujuan kinerja, dan mengidentifikasi peran dan
tanggungjawab setiap individu dalam organisasi.
1. Tujuan

a. Seluruh pasien dan keluarga pasien di Ruang Rawat Inap Anak pada saat
pasien masuk ke ruangan langsung memperoleh Informasi tentang penanganan
dan pencegahan pasien risiko jatuh beserta kondisi dan kebutuhan lainnya.
2. Tanggungjawab

a. Perawat melakukan pengkajian terhadap pasien baru termasuk mengisi


assesmen awal risiko jatuh
b. Perawat melakukan penandaan apabila hasil dari assesmen awal menandakan
pasien risiko jatuh tinggi
c. Perawat memberikan edukasi mengenai penanganan dan pencegahan cedera
pada pasien risiko jatuh tinggi
3. Indikator

a. Pasien baru yang masuk mendapatkan pengkajian yang komprehensif beserta


pengisian assesmen awal risiko jatuh
b. Pasien baru yang hasil assesmennya menunjukan risiko jatuh, maka langsung
dilakukan penandaan pasien risiko jatuh tinggi
c. Pasien dan keluarga diberikan edukasi mengenai penanganan dan pecegahan
cedera pada pasien risiko jatuh tinggi.
C. RENCANA YANG AKAN DILAKUKAN
Cara ini dapat dilakukan melalui identifikasi program atau kebijakan yang perlu dilakukan,
siapa yang bertanggungjawab, kapan akan dilaksanakannya dan biaya yang dibutuhkan.
Selain itu, perlu dilakukannya identifikasi terhadap sumberdaya yang dimiliki organisasi
serta konsekuensinya, apabila program atau kebijakan tersebut berhasil atau gagal untuk
dilakukan

No. Kegiatan yang Akan Dilakukan Penanggungjawab Nilai Dasar

Akuntabilitas
1. Meninjau kembali - Perawat Pelaksana - Tanggungjawab
pelayanan Edukasi di
- Kejelasan
Ruang Rawat Inap Anak
2. Melakukan koordinasi dengan, - K.a Instalasi - Integritas
Kepala Instalasi, Kepala Ranap
Ruangan, Petugas lain yang - Kepala Ruangan - Keseimbangan
terlibat dalam pemberian edukasi. Ranap Anak
- Perawat - Tanggungjawab
Pelaksana
Ruangan - Kepercayaan
- Petugas lain
3. Melakukan pengkajian pasien - Perawat Pelaksana - Tanggungjawab
baru
- Integritas

- Konsisten
4. Melakukan Asuhan - Perawat Pelaksana - Tanggungjawab
Keperawatan pada pasien dan
- Integritas
memberikan edukasi mengenai
- Konsisten
penanganan dan pencegahan
pasien risiko jatuh
5. Melakukan evaluasi terhadap - Perawat - Tanggungjawab
peningkatan pengetahuan Pelaksana
- Integritas
pasien / keluarga
- Konsisten
6. Membuat laporan - Perawat - Tanggungjawab
Asuhan Keperawatan Pelaksana
- Integritas
pasien
- Konsisten
D. IMPLEMENTASI MONITORING KEMAJUAN
Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui hambatan dari impelementasi kebijakan atau
program yang telah dilakukan. Implementasi monitoring dilakukan dengan:
1. Melaksanakan program sesuai dengan yang telah direncanakan, dengan
memperhatikan nilai – nilai akuntabilitas.

2. Mengidentifikasi faktor hambatan yang ditemui saat menjalankan program


3. Menyusun kebijakan lain untuk mengatasi hambatan, disesuaikan dengan waktu,
sumber daya dan kebijakan yang ada.

E. LAPORAN LENGKAP
Hal ini perlu dilakukan sebagai wujud untuk menjalankan akuntabilitas dalam
menyediakan dokumentasi dengan komunikasi yang benar serta mudah dipahami.
Penyusunan laporan dapat dilakukan dengan:
1. Mencatat dan mendokumentasikan setiap kegiatan yang dilakukan secara rutin
2. Menyusun laporan secara terperinci
3. Membuat laporan bulanan dari data yang telah dikumpulkan

F. EVALUASI DAN MASUKAN PERBAIKAN

Melakukan evaluasi hasil dan menyediakan masukan atau feedback untuk


memperbaiki kinerja yang telah dilakukan melalui kegiatan – kegiatan yang bersifat
korektif.
Evaluasi dilakukan terhadap kegiatan Edukasi, Diharapkan dengan tercapainya
program Edukasi di Ruang Rawat Inap Anak dapat meningkatkan asuhan keperawatan
yang optimal serta dapat meningkatkan pengetahuan bagi pasien dan keluarga
mengenai penanganan dan pencegahan cedera pada pasien risiko jatuh tinggi

Anda mungkin juga menyukai