Anda di halaman 1dari 2

TUGAS UTS FILSAFAT HUKUM

Nama : Mazaya Nieta Putri Ghaisani


NIM : 2102056029
Kelas : Ilmu Hukum A3

1. Jelaskan bagaimana inti thesis pemikiran aliran hukum alam, mengapa dikritik habis oleh
aliran positivisme?
Jawab :
Hukum alam adalah hukum yang sesuai dengan pembawaan kodrat manusia yang rasional.
Aliran hukum alam didasarkan kepada asumsi bahwa melalui penalaran hakikat makhluk
hidup akan dapat diketahui, dan pengetahuan tersebut menjadi dasar bagi tertib sosial serta
tertib hukum eksistensi manusia. Hukum alam di anggap lebih tinggi dari hukum yang
sengaja dibentuk oleh manusia. Aliran hukum alam pada dasarnya dibedakan menjadi dua
macam yaitu aliran hukum alam rasional dan irasional. Aliran hukum alam yang irasional
(apriori) berpandangan bahwa segala bentuk hukum yang bersifat universal dan abadi
bersumber dari Tuhan secara langsung. Sedangkan, aliran hukum alam yang rasional
(posteriori) berpendapat sumber dari hukum yang universal dan abadi itu adalah rasio
manusia.
Aliran hukum alam dikritik habis oleh aliran positivisme hal ini dikarenakan aliran hukum
alam bersumber pada penalaran hakikat makhluk hidup yang dianggap lebih tinggi dari
hukum yang sengaja dibentuk oleh manusia. Sedangkan aliran positivisme hukum
bersumber pada perintah penguasa. Karena perintah penguasa yang dalam bentuk undang-
undang identik dengan hukum.

2. Jelaskan apa perbedaan mendasar positivisme dan utilitarianisme, meskipun berada dlm
bingkai aliran filsafat positivisme yg sama?
Jawab :
Perbedaan positivisme hukum dengan utilitarianisme ada pada tujuan utama hukum. Aliran
positifisme hukum bersumber pada perintah penguasa bertujuan untuk kebaikan. Karena
perintah penguasa yang dalam bentuk undang-undang identik dengan hukum. Pada masa
poristivisme segala sesuatu diuji kebenarannya menggunakan obyektivitas pemikiran
logis. Sedangkan bagi aliran utilitarianisme tujuan utama hukum adalah kemanfaatan.
Hukum utilitarianisme merupakan salah satu cara mewujudkan kebahagiaan dengan
menjadikan manusia sebagai subyek. Sehingga baik atau tidaknya hukum bergantung
kepada apakah hukum itu memberikan kebahagiaan kepada manusia atau tidak.
Kesimpulannya, perbedaan mendasar positivisme dengan utilitarianisme adalah jika
postivisme mengubah teks menjadi konteks, sedangkan utilitarianisme mengubah objek
menjadi subyek.

3. Menurut saudara, apakah Indonesia menganut positivisme? Jelaskan!


Jawab :
Ya, Indonesia menganut aliran positivisme. Dengan adanya UUD 1945 sebagai dasar
negara yang didalamnya termuat tujuan negara hukum dalam teks pancasila, maka dengan
sendirinya aliran positivisme hukum di Indonesia adalah positivisme hukum yang tidak
memandang hukum sebagai perintah penguasa berdaulat atau hukum dipisahkan dari
moral dan agama. Yang mana dalam UUD 1945 itu terdapat pasal-pasal yang mengatur
segala tata tertib masyarakat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai