Anda di halaman 1dari 2

BAB XI

(Lanjutan)
ZAMAN PENJAJAHAN JEPANG
Pada tanggal 11 Juli 1945 keputusan yang penting adalah tentang luas
wilayah negara baru. Terdapat tiga usul, yaitu (a). Hindia Belanda yang dulu, (b).
Hindia Belanda ditambah dengan Malaya, Borneo Utara (Borneo Inggris), Irian
Timur, Timur Portugis dan pulau-pulau sekitarnya, dan (c). Hindia Belanda
ditambah dengan Malaya, akan tetapi dikurangi dengan Irian Barat. Berdasarkan
hasil pemungutan suara dari 66 orang suara yang memilih (a) Hindia Belanda ada
19, yang memilih (b) yaitu daerah yang terbesar yaitu jumlah yang terbanyak yaitu
39, sedangkan yang memilih (c) ada 6 lain daerah I serta blangko 1. Jadi pada
waktu itu angan-angan sebagian besar anggota Badan Penyelidik adalah
menghendaki Indonesia Raya yang sesungguhnya yang mempersatukan semua
kepulauan Indonesia yang pada bulan Juli 1945 itu sebagian besar wilayah
Indonesia kecuali Irian, Tarakan dan Morotai yang masih dikuasai Jepang.
Keputusan-keputusan lain adalah untuk membentuk panitia kecil yaitu :
(1). Panitia perancang Undang-Undang Dasar yang diketahui oleh Ir. Soekarno.
(2). Panitia ekonomi dan keuangan yang diketahui oleh Drs. Moh. Hatta, dan
(3). Panitia pembelaan tanah air diketahui oleh Abikusno Tjokrosoejoso. Pada
tanggal 14 Juli Badan Penyelidik bersidang lagi dan Panitia Perancang
Undang-Undang Dasar yang diusulkan terdiri atas 3 bagian, yaitu : (a).
Pernyataan Indonesia merdeka, yang beruoa dakwaan di muka dunia atas
penjajahan Belanda, (b). Pembukaan yang didalamnya terkandung dasar
negara Pancasila dan (c). Pasal-pasal Undang-Undang Dasar (Pringgodigdo,
1979 : 169-170).
3. Proklamasi Kemerdekaan dan Sidang PPKI
Kemenangan Sekutu dalam Perang Dunia membawa hikmah bagi bangsa
Indonesia. Menurut pengumuman Nanpoo Gun (Pemerintah Tentara Jepang untuk
seluruh daerah selatan), tanggal 7 Agustus 1945 (Kan Poo No. 72/2605 k. 11),
pada pertengahan bulan Agustus 1945 akan dibentuk Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia atau Dokuritsu Zyunbi Iinkai.
Untuk keperluan membentuk panitia itu pada tanggal 8 Agustus Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Dr. Radjiman diberangkatkan ke Saigon atas
panggilan Jenderal Besar Terauchi, Saiko Sikikan untuk Daerah Selatan (Nanpoo
Gun), jadi penguasa tersebut juga meliputi kekuasaan wilayah Indonesia. Menurut
Soekarno, Jenderal Terauchi pada tanggal 9 Agustus memberikan kepadanya 3 cap
yaitu :
1). Soekarno diangkat sebagai Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan, Moh. Hatta
sebagai Wakil Ketua, Radjiman sebagai Anggota.
2). Panitia persiapan boleh mulai bekerja pada tanggal 9 Agustus itu.
3). Cepat atau tidaknya pekerjaan Panitia diserahkan sepenuhnya kepada Panitia.
Panitia Persiapan Kemerdekaan atau Dokuritsu Zyunbi Iinkai itu terdiri
atas 21 orang, termasuk Ketua dan Wakil Ketua.
Berbeda dengan Badan Penyelidik (Dokuritsu Zyunbi Tioosakai), dalam
susunan kepanitiaan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Zyunbi
1
Iinkai) tidak duduk seorang pun bangsa Jepang, demikian pula dalam kantor tata
usahanya.
Sekembalinya dari Saigon pada tanggal 14 Agustus 1945 di Kemayoran
Ir. Soekarno mengumumkan di muka orang banyak bahwa bangsa Indonesia akan
merdeka sebelum jagung berbunga (secepat mungkin), dan kemerdekaan bangsa
Indonesia bukan merupakan hadiah dari Jepang melainkan merupakan hasil
perjuangan bangsa Indonesia sendiri. Agar dengan demikian sifat Panitia Persiapan
Kemerdekaan itu berubah menjadi badan pendahuluan bagi Komite Nasional.
Dalam batinnya sebagai Komite Nasional, Panitia Persiapan Kemerdekaan itu
menyelenggarakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan
kemudian memilih Presiden dan Wakil Presiden.

Anda mungkin juga menyukai