PAHK UU Jamsostek (UU No. 3 Th 1992, PP 14 Th 1993), Keputusan Presiden No. 22 Th 1993 :
Contoh :
Pneumokoniosis
Contoh :
Ambien
Hernia
Berdasarkan PMK Nomor 56 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat
Kerja, terdapat tujuh langkah diagnosis PAK, di antaranya:
1. Pengurus/pengusaha wajib melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi di tempat kerja yang
dipimpinnya baik yang telah mengikutsertakan pekerjanya kedalam program Jamsostek
maupun yang belum.
2. Kecelakaan yang dilaporkan terdiri dari : Kecelakaan kerja Penyakit akibat kerja
Kebakaran, Peledakan dan Bahaya Pembuangan Limbah Kejadian berbahaya lainnya
3. Melaporkan secara tertulis kepada Dinas Ketenagakerjaan setempat dalam waktu tidak lebih
dari 2 x 24 jam sejak terjadi kecelakaan dengan menggunakan formulir bentuk 3 KK2 A.
(penggani bentuk KK2)
4. Pelaporan dapat dilakukan secara lisan sebelum secara tertulis
5. Pengurus/pengusaha yang telah mengikuti program Jamsostek, tata cara pelaporannya sesuai
Permenaker No 05 tahun 1993 ttg Juknis Pendaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran,
Pembayaran Santunan dan Pelayanan Jamsostek.
6. Pengurus/pengusaha yang belum mengikuti program Jamsostek, tata cara pelaporannya
sesuai Permenaker No. 04 tahun 1993 ttg Jaminan Kecelakaan Kerja
Menurut PMK Nomor 56 Tahun 2016, pada umumnya PAK bersifat irreversible (tidak dapat
dipulihkan) sehingga tindakan pencegahan sangat diperlukan. Upaya pencegahan PAK yang dapat
pengurus lakukan antara lain: