Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN PAK DAN PAHK

PAK Permenaker No. Per. 01/Men/1981 :

PAK : Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja.

PAHK UU Jamsostek (UU No. 3 Th 1992, PP 14 Th 1993), Keputusan Presiden No. 22 Th 1993 :

Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja ( PAHK ) adalah

Penyakit yang disebabkan karena pekerjaan atau lingkungan kerja .

PERBEDAAN PAK DAN PAHK

PAK (Occupational Disease )

 Ada causa di tempat kerja

 Disebabkan oleh pekerjaan dan/lingk. kerja

 Mendapat kompensasi Jamsostek (Compensabel)

 Contoh :

 Tuli akibat bising

 Pneumokoniosis

 Leukemia akibat benzene

Penyakit Akibat Hubungan Kerja Kerja (Work Related Disease )

 Ada triger di tempat kerja

 Dicetuskan, dipermudah atau diperberat oleh pekerjaan dan/lingk. kerja

 Tidak mendapat kompensasi Jamsostek (Non Compensabel)

 Contoh :

 Ambien

 Hernia

 Asma dg riwayat keluarga/keturunan

7 langkah menetapkan PAK

Berdasarkan PMK Nomor 56 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat
Kerja, terdapat tujuh langkah diagnosis PAK, di antaranya:

1. Menegakkan diagnosis klinis


2. Menentukan pajanan yang dialami pekerja di tempat kerja

3. Menentukan hubUngan pajanan dengan diagnosis klinis

4. Menentukan besarnya pajanan

5. Menentukan faktor individu yang berperan

6. Menentukan pajanan di luar tempat kerja

7. Menentukan diagnosis PAK

TATA CARA PELAPORAN PAK

PERMENAKER NO.3 Tahun 1998

1. Pengurus/pengusaha wajib melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi di tempat kerja yang
dipimpinnya baik yang telah mengikutsertakan pekerjanya kedalam program Jamsostek
maupun yang belum.
2. Kecelakaan yang dilaporkan terdiri dari :  Kecelakaan kerja  Penyakit akibat kerja 
Kebakaran, Peledakan dan Bahaya Pembuangan Limbah  Kejadian berbahaya lainnya
3. Melaporkan secara tertulis kepada Dinas Ketenagakerjaan setempat dalam waktu tidak lebih
dari 2 x 24 jam sejak terjadi kecelakaan dengan menggunakan formulir bentuk 3 KK2 A.
(penggani bentuk KK2)
4. Pelaporan dapat dilakukan secara lisan sebelum secara tertulis
5. Pengurus/pengusaha yang telah mengikuti program Jamsostek, tata cara pelaporannya sesuai
Permenaker No 05 tahun 1993 ttg Juknis Pendaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran,
Pembayaran Santunan dan Pelayanan Jamsostek.
6. Pengurus/pengusaha yang belum mengikuti program Jamsostek, tata cara pelaporannya
sesuai Permenaker No. 04 tahun 1993 ttg Jaminan Kecelakaan Kerja

UPAYA PERUSAHAANN DALAM MENCEGAH PENINGKATAN PAK

Menurut PMK Nomor 56 Tahun 2016, pada umumnya PAK bersifat irreversible (tidak dapat
dipulihkan) sehingga tindakan pencegahan sangat diperlukan. Upaya pencegahan PAK yang dapat
pengurus lakukan antara lain:

1. Melakukan identifikasi potensi bahaya PAK


2. Promosi kesehatan kerja sesuai dengan hasil identifikasi potensi bahaya yang ada di tempat
kerja
3. Melakukan pengendalian potensi bahaya di tempat kerja
4. Pemberian informasi mengenai alat pelindung diri sesuai dengan potensi bahaya yang ada di
tempat kerja dan cara pemakaian alat pelindung diri yang benar
5. Pemberian imunisasi bagi pekerja yang terpajan
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN COVID-19
COVID 19 adalah Nama resmi yang dikeluarkan WHO untuk virus corona, dan merupakan kepanjangan dari
coronavirus disease yang ditemukan pada 2019.
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-Undang No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
3. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4. Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
5. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
6. Undang-Undang No. 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan
7. Peraturan Pemerintah No 40. Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular
8. Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019
9. Peraturan Presiden No. 17 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dalam Keadaan
Tertentu
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER.03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja
11. Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. M/3/HK.04/III/2020 tentang Perlindungan
Pekerja/ Buruh dan Kelangsungan Usaha dalam rangka Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19
12. Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. M/7/AS.02.02/V/2020 tentang Rencana
Keberlangsungan Usaha dalam Menghadapi Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Protokol
Pencegahan Penularan COVID-19 di Perusahaan
13. Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. M/8/HK.04/V/2020 tentang Perlindungan
Pekerja/ Buruh Dalam Program Jaminan Kecelakaan Kerja pada Kasus Penyakit Akibat Kerja Karena Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19)
14. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja No. 5/36/HM.01/IV/2020 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Keberlangsungan Usaha
dalam Menghadapi Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)

LANGKAH LANGKAH UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN COVID 19 DI


PERUSAHAAN
Perencanaan Program COVID-19 Perusahaan
Identifikasi dan Analisa Risiko Tempat Kerja dan pekerja
Pengorganisasian Gugus Tugas COVID-19 Perusahaan

Pelaksanaan Program Promotif dan Preventif

Program Kesehatan Kerja Khusus di Masa Pandemi

Pelaksanaan Program Kuratif

Pelaksanaan Program Rehabilitatif

LANGKAH LANGKAH RENCANA KEBERLANGSUNGAN USAHA

Mengenal prioritas usaha

Identifikasi risiko pandemi COVID-19

Rencana mitigasi risiko pandemi COVID-19


Identifikasi respons dampak pandemi COVID-19

Merancang dan mengimplementasikan rencana keberlangsungan usaha

Mengkomunikasikan rencana keberlangsungan usaha

Uji rencana keberlangsungan usaha

Anda mungkin juga menyukai