Anda di halaman 1dari 4

1.Konservasi upaya agar mewujudkan Unnes sebagai Universitas Konservasi.

Wawasan konservasi adalah suatu model yang harus diikuti dan ditiru, berupa keyakinan
yang melandasi sudut pandang atau cara melihat dan memperlakukan persoalan yang menjadi
fokus perhatian, yaitu konservasi
Pendidikan konservasi merupakan proses pembelajaran yang dilakukan dengan sadar dan
dilakukan terus menerus untuk mendidik dan mengubah masyarakat agar dapat
mengeksplorasi masalah lingkungan yang melibatkan pemecahan masalah konservasi dan
mengambil tindakan untuk memperbaiki lingkungan di masa sekarang dan masa depan
berdasarkan pengetahuan, komitmen, motivasi, keterampilan dan nilai-nilai konservasi.

2. mahasiswa mempunyai peran sebagai agent of change atau agen perubahan. Mahasiswa
diharapkan membawa pergerakan perubahan ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu,
mahasiswa menempuh perguruan tinggi dan hendaknya mereka bersungguh-sungguh dalam
mencari, menelaah, serta memperdalam ilmu. Segala sesuatu yang dipelajari di perguruan
tinggi akan bermanfaat apabila dapat mengaplikasikan dengan membantu memecahkan
permasalahan masyarakat untuk kehidupan yang lebih maju. Banyak kegiatan yang bisa
mahasiswa lakukan demi mewujudkan peran agent of change, utamanya aktivitas terkait isu
lingkungan.
Pada dasarnya, isu lingkungan ini tidak akan pernah terselesaikan apabila kurangnya tingkat
partisipasi masyarakat. Maka dari itu, seringkali mahasiswa yang termasuk generasi muda
berperan sebagai panutan masyarakat umum dalam menjaga kelestarian lingkungan. Namun,
yang menjadi puncak permasalahan ketika mahasiswa kurang peka akan isu lingkungan. Hal
tersebut dapat dibuktikan melalui penggunaan bahan-bahan plastik yang sulit terurai serta
kurangnya minat akan menggunakan produk ramah lingkungan. Adapula permasalahan
berupa keterbatasan pengetahuan mahasiswa dalam mengelompokkan serta mengelola limbah
sampah. Kemudian terdapat juga bukti nyata berupa sampah berserakan di kawasan
tongkrongan sekitar kampus. Beberapa contoh tersebut memunculkan opini bahwa
mahasiswa kurang memiliki rasa aware terhadap lingkungan dan merusak sebutan agent of
change.

3. peran mahasiswa menjadi orang memiliki nilai-nilai konservasi


Inspiratif
Untuk dapat melaksanakan nilai karakter tersebut, mahasiswa harus mengetahui indikator
dari nilai karakter inspiratif agar perilakunya benar dan selaras. Indikator nilai karakter
inspiratif adalah memberi harapan, memberi motivasi, selalu menjadi yang pertama, ingin
selalu dikenang, berpikir positif terhadap sesuatu, meningkatkan keingintahuan orang lain,
berjiwa penolong, mau mengorbankan waktu, pikiran, tenaga, dan harta, selalu memperbarui
diri, dan suka membaca.
Contoh: mengikuti sebuah perlombaan nasional yang mewakili daerahnya.
Humanis
Untuk menginternalisasikan nilai humanistik ke dalam diri warga UNNES, diperlukan
landasan filosofi dan empirik. Landasan filosofinya adalah sesanti Tri Dharma yang memiliki
makna merasa ikut memiliki, wajib melindungi, mawas diri dan mengendalikan kekuatan diri
demi kebersamaan dalam mencapai tujuan. Landasan empirik terdiri dari logis, realistis, etis,
dan estetis. Indikator nilai karakter humanis adalah tidak suka menonjolkan diri,
mengutamakan keserasian dan keselarasan dalam hidup, bersikap toleran, tidak mudah
berkonflik dengan orang lain, suka mengalah, bersikap santun, menghargai orang lain,
memiliki simpati dan empati, cinta damai, dan mampu mengendalikan diri.
Contoh: tetap menghargai pendapat orang lain dalam sebuah diskusi
Peduli
wujud kepedulian yang tidak hanya berorientasi pada diri sendiri, tetapi juga pada sebuah
sistem. Kepedulian yang terangkai dalam gerakan peduli merupakan gerakan untuk
menguatkan konservasi sosial yang muncul lebih awal tidak hanya melahirkan kegiatan yang
bersifat ritualistik. Indikator nilai karakter peduli adalah simpati, empati, suka menolong,
altruis, pemberi, memiliki inisiatif, rela berkorban, tidak mengutamakan keuntungan,
mengutamakan kegunaan bagi orang lain, dan ikhlas.
Contoh: berinisiatif menolong masyarakat melakukan gotong royong.
Inovatif
dilakukan dengan pendekatan edukatif, komunikatif, dan keteladanan. Indikator nilai karakter
inovatif adalah banyak akal, banyak ide, tidak mudah putus asa, selalu ingin menjadi yang
terbaik, berkarya untuk memperoleh kepuasan, memiliki kemauan menghasilkan temuan
baru, mampu berpikir cepat dan tepat, berpikir logis, cermat, dan detil, selalu mengambil
inisiatif, dan selalu ingin memberikan kontribusi.
Contoh: seorang wirausaha bergerak dalam bidang jasa boga yang ingin sukses selalu
berusaha berinovatif dalam hal bentuk, rasa, kemasan, atau bahan baku yang dipakai.
Kreatif
memiliki banyak akal, memiliki banyak ide, tidak mudah putus asa, yakin apa yang diusulkan
baik dan benar, berpikir dari segala arah, memperhatikan proses, mampu berpikir cepat dan
tepat, menghargai pandangan orang lain, selalu mengambil inisiatif, dan memberikan yang
terbaik.
Contoh: Mengolah kertas bekas menjadi karya seni berbahan bubur kertas.
Sportif
mengakui bahwa orang lain benar, menjunjung tinggi kebenaran, menyukai kebaikan, yakin
apa yang dipikirkan, diucapkan dan dilakukan dilihat Allah swt, yakin bahwa apa yang
dilakukan akan mendapat balasan, tidak ingin apa yang dilakukan merugikan orang lain, tidak
selalu mengambil keuntungan, bisa menerima kekalahan, tidak suka berbuat curang, dan mau
mengakui bahwa perbuatannya salah.
Contoh: ketika kita kalah dalam suatu pertandingan kita harus tetap lapang dada dan
mengakui kesalahan, dan mengucapkan selamat kepada yang menang.

Jujur
Dengan melakukan berkata apa adanya, tidak ada fakta yang disembunyikan, yakin apa yang
dipikirkan, diucapkan dan dilakukan dilihat Allah swt, yakin bahwa apa yang dilakukan akan
mendapatkan balasan, tidak toleran terhadap perbuatan negatif, tidak bermuka dua, peduli
pada nasib orang lain, malu jika melakukan perbuatan buruk, dan tidak berjiwa meminta.
Contoh: tidak mencontek saat ujian
Adil
tidak melakukan diskriminatif, tidak memihak, tidak mengutamakan diri sendiri, memutuskan
berdasarkan ketentuan, mengutamakan kewajiban, dapat menjaga keseimbangan antara hak
dan kewajiban, bersikap konsisten, menerima apapun yang diputuskan, menerima
konsekuensi apa yang telah dilakukan, dan menimbang sesuatu sebelum diputuskan.
Contoh: Menjalankan hak dan kewajiban baik di lingkungan manapun dengan seimbang.

4.Faktor penyebab korupsi di Indonesia


1. Kurangnya transparansi pengambilan keputusan pemerintah
2. Kampanye kampanye politik yang mahal dengan pengeluaran lebih besar dari
1. pendanaan politik yang normal
2. Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar
3. lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan koneksi (orang dalam)
Memberikan edukasi perilaku anti korupsi dengan cara mengadakan Pendidikan anti korupsi,
diajarkan sedini mungkin sehingga mengenal hal-hal yang berkenaan dengan dengan korupsi
termasuk sanksi yang akan diterima jika melakukan korupsi dengan begitu, kan tercipta
generasi yang sadar dan memahami bahaya korupsi, bentuk-bentuk korupsi dan dan tahu
akan
terima jika melakukan korupsi dan tahu akan saksi akan diterima jika melakukan korupsi
sehingga masyarakat akan mengawasi setiap tindak korupsi yang terjadi dan secara bersama
menberikan sanksi moral bagi koruptor.
5.yaitu berserah diri dan berdoa kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Seperti
halnya belajar dari kisah para nabi, membantu para korban jika ada yang terkena bencana,
mencegah hal-hal menyebabkan bencana, dan menaati peraturan-peraturan.
Peran perguruan tinggi dalam penanggulangan bencana
1. Kegiatan pendidikan dan pengajaran
mengembangkan kampus siaga bencana untuk model pendidikan kebencanaan
kesiapsiagaan bagi seluruh warga kampus.

2. Kegiatan penelitian dan publikasi ilmiah


melakukan penelitian mitigasi dan penanggulangan bencana maupun pra bencana, saat
bencana, dan pasca bencana.

3. Kegiatan pengabdian masyarakat


Contoh dari kegiatan ini seperti memberikan pendidikan kebencanaan kepada
masyarakat terutama di daerah rawan bencana menggalang d

Anda mungkin juga menyukai