Anda di halaman 1dari 10

UNIVERSITAS INDONESIA

THE MEDIA AND PRIVACY: DILEMA ETIK WARTAWAN DALAM


PELIPUTAN ISU PERSELINGKUHAN ARTIS

MAKALAH
dibuat untuk memenuhi Ujian Akhir Semester
Filsafat Komunikasi

Azkiah Sekar Andini


1806221751

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
DESEMBER 2021
I. Situation Definition
Pada Februari 2021, publik dihebohkan oleh berita perselingkuhan yang dilakukan
oleh vokalis grup musik Sabyan Gambus dengan sang keyboardist, yakni Nissa dan
Ayus Sabyan. Nissa dituding sebagai ‘pelakor’ karena Ayus telah menikah dan
memiliki dua anak bersama sang istri, Ririe Fairus. Sebagaimana dilansir Popbela
(2021), rumor tersebut berawal dari screenshot percakapan seorang netizen yang
diunggah oleh akun gosip @mak_nyiyir. Dalam unggahan tersebut, terlihat isi pesan
Instagram seseorang yang mengaku sebagai sepupu Ririe dan membeberkan
perselingkuhan Nissa dan Ayus. Disebutkan bahwa hubungan terlarang itu sudah
terjalin selama dua tahun. Ririe pun membenarkan kabar tersebut. Karena hal ini,
Instagram Nissa (@nissa_sabyan) pun diserbu oleh para netizen yang
meninggalkan banyak komentar negatif. Banyak netizen yang meluapkan
kekecewaan karena paras perempuan Islami, seperti Nissa, dapat mengganggu
keharmonisan keluarga orang lain. Meski laman Instagram-nya telah dipenuhi
serangan netizen, Nissa memilih untuk tetap bungkam. Berbeda dengan Nissa, Ayus
melakukan klarifikasi melalui video dan secara terang-terangan mengaku khilaf telah
berselingkuh.

Ketika masalah perselingkuhan masih hangat diperbincangkan di media, publik


kembali dihebohkan oleh video yang diunggah akun gosip @mak_inpoh dan
menampilkan Nissa sedang mengelus perutnya yang terlihat buncit. Sebagaimana
dilansir Liputan6 (2021), Nissa diduga tengah hamil anak Ayus. Netizen semakin
penasaran dengan sejauh mana perselingkuhan Nissa dan Ayus yang mungkin saja
telah menikah. Media juga semakin gencar memberitakan hal ini. Merasa tidak
mendapatkan jawaban dari Nissa, wartawan pun datang ke rumah Nissa untuk
meminta klarifikasi. Sebagaimana dilansir Selebrita Expose (2021), sejak berita
perselingkuhan, kehamilan, dan pernikahan, rumah Nissa selalu ramai dikunjungi
wartawan setiap harinya meskipun tidak ada pernyataan dari pihak rumah sama
sekali. Wartawan juga memanggil-manggil nama Nissa dari luar, berharap ada
jawaban. Saat terdapat dua perempuan dengan motor hendak memasuki rumah,
yang salah satunya adalah ibu Nissa, wartawan langsung membanjiri mereka
dengan banyak pertanyaan. Salah satu perempuan tersebut pun hanya tersenyum
sambil berkata “maaf, ya.” Tidak hanya itu, wartawan juga menyorot teras dan
jendela yang memperlihatkan isi rumah Nissa.
Sumber: YouTube Selebrita Expose - Trans7

Dalam video yang beredar viral di TikTok, terlihat banyak wartawan tengah berada di
depan rumah Nissa Sabyan. Tidak hanya wartawan, terdapat juga seorang kurir
yang mengantarkan paket ke rumah Nissa. Merasa putus asa, wartawan meminta
kurir tersebut untuk berteriak lebih kencang, berharap melihat Nissa keluar dan
mengambil paket. Namun, setelah dipanggil beberapa kali, orang yang ada di dalam
rumah Nissa tampak tidak ada yang keluar. Wartawan pun dibuat penasaran dengan
isi paket tersebut. Bahkan, wartawan nekat menanyakan isi paket dan berspekulasi
paket berisi susu bayi. “Paketnya apa sih, Mas? Ya kali susu bayi kan kita nggak
tahu,” kata seorang wartawan dalam video tersebut. Ternyata, kurir pengantar paket
itu tidak tahu jika rumah tersebut adalah rumah milik Nissa Sabyan. Kurir itu pun
mengaku deg-degan. Akhirnya, melalui panggilan telepon dari kurir, pihak rumah
meminta kurir tersebut untuk melemparkan paket ke teras rumah.

Sumber: viva.co.id
Hiruk pikuk pemberitaan perselingkuhan Nissa dan Ayus Sabyan di sejumlah media
massa secara tidak langsung telah mencerminkan wajah pers negeri ini. Pers atau
wartawan sepertinya tidak memahami atau tidak peduli lagi dengan batasan wilayah
publik dan wilayah privasi. Kehidupan pribadi dalam lingkup hak privasi, seperti
perselingkuhan, sering kali sangat menarik bagi pemberitaan media dan terkadang
lebih disukai oleh audiens, terbukti dari nama Nissa dan Ayus yang menjadi trending
topic di Twitter (Liputan6, 2021). Namun, hal ini belum begitu disadari tentang
konsekuensinya sehingga pemberitaan sering melakukan invasion of privacy atau
pelanggaran/penyerangan hak privasi, seperti yang dilakukan wartawan di rumah
Nissa. Publik seakan berhak tahu karena memiliki hak tahu. Bagaimana jika
masyarakat atau pembaca yang memiliki hak tahu menginginkan adanya laporan
mengenai kehidupan pribadi seseorang yang mereka anggap memiliki nilai berita?
Wartawan seakan memiliki kewajiban untuk menyampaikan berita yang faktual dan
aktual kepada publik. Dalam kasus ini, wartawan dihadapkan pada dua pilihan, yaitu:

a. Haruskah wartawan melanggar privasi artis demi menyampaikan berita


perselingkuhan kepada publik?
b. Haruskah wartawan tidak menyampaikan berita perselingkuhan kepada publik
demi hak privasi artis?

Situasi wartawan yang terjebak antara dua pilihan ini membuat wartawan berada
dalam kondisi dilema etik. Maka dari itu, sebelum mengambil keputusan yang tepat
dan tidak merugikan semua pihak yang terlibat, wartawan harus melalui tahapan
pertama, yakni the situation definition, dalam formula SAD.

Pada tahap pertama (the situation definition), wartawan sebagai agen moral harus
melihat situasi dengan menjabarkan fakta-fakta dari kasus yang sedang dihadapi
dan melihat nilai yang bertentangan antara wartawan, publik, dan artis. Dalam
menjalankan tugasnya, wartawan (pers) memiliki kebebasan dalam menjalankan
profesinya. Jaminan kebebasan pers dinyatakan dalam konstitusi negara, yakni
Pasal 28 F Undang-undang Dasar 1945 setelah amandemen yang berbunyi “Setiap
orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi
dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”. Artinya, wartawan atau
pers berhak mencari informasi. Wartawan juga harus menyampaikan informasi
kepada publik karena publik memiliki hak untuk tahu. Hal tersebut tertuang dalam
Kode Etik Jurnalistik yang menyatakan bahwa kemerdekaan atau kebebasan pers
adalah sarana masyarakat untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi guna
memenuhi kebutuhan hakiki dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Namun,
pemanfaatan kebebasan tersebut harus tetap memperhatikan hak-hak yang dimiliki
oleh warga negara dengan tetap memegang prinsip kode etik jurnalistik yang ada
dan dilakukan atas dasar kesadaran akan penegakan supremasi hukum (Hadi &
Agashi, 2019), salah satunya adalah hak privasi. Artis yang juga warga negara
memiliki hak privasi, yakni hak seseorang untuk memiliki kebebasan atau
keleluasaan pribadi. Hal ini tercantum dalam Pasal 28 G ayat (1) Undang-undang
Dasar 1945 yang berbunyi “Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi,
keluarga, kehormatan, martabat dan harta benda yang di bawah kekuasaannya,
serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk
berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi”.

Berdasarkan hal yang telah disebutkan di atas, terdapat nilai dan prinsip yang
bertentangan dalam situasi ini. Nilai yang bertentangan adalah wartawan memiliki
hak untuk mencari informasi terkait kehidupan artis; publik memiliki hak untuk
mengetahui informasi artis; dan Nissa Sabyan sebagai artis memiliki hak privasi,
termasuk kapan dan bagian mana saja dari kehidupan pribadinya dapat diliput oleh
wartawan. Secara etika dan hukum, kebebasan wartawan untuk mencari informasi
untuk publik ketahui dibatasi oleh hak asasi, dalam hal ini hak privasi, yang dimiliki
Nissa Sabyan. Nissa memiliki hak untuk tidak membagikan masalah
perselingkuhannya dengan Ayus kepada publik. Selain itu, Nissa juga berhak
mendapatkan kenyamanan dan keamanan, termasuk rumahnya dan keluarganya
terbebas dari sorotan media dan publik. Di lain sisi, publik ingin mengetahui
mengenai perselingkuhan Nissa dan Ayus. Dengan demikian, masalah etika adalah
sebagai berikut: 1) Apakah wartawan dibenarkan untuk mengesampingkan hak
privasi seorang artis dalam rangka menjamin kebebasan pers demi memberikan
informasi kepada publik? atau 2) Apakah wartawan dibenarkan untuk
mengesampingkan hak tahu yang dimiliki publik dalam rangka menjamin hak privasi
artis? Kedua pertanyaan ini yang perlu ditinjau lebih jauh.
II. Analysis
Pada tahap kedua (analysis of the situation), sebagai wartawan, akan melihat empat
pertimbangan, yakni a. Menimbang pro dan kontra atau kelebihan dan kekurangan
dari tiap-tiap nilai dan prinsip; b. Faktor eksternal; c. Individu/kelompok lain yang
terpengaruh; dan d. Teori etika yang diterapkan.

a. Menimbang pro dan kontra/kelebihan dan kekurangan dari tiap nilai/prinsip


Jika mengutamakan hak wartawan untuk bebas mencari informasi
perselingkuhan dan kehamilan Nissa Sabyan demi memberikan informasi
kepada publik, wartawan akan terus meliput berita dan berada di rumah Nissa
untuk meminta klarifikasi mengenai apa yang sebenarnya terjadi.
Kelebihannya adalah wartawan dapat menghasilkan berita mengenai
perselingkuhan Ayus dan Nissa, artinya hak publik untuk mengetahui
informasi terpenuhi. Ditambah lagi, berita tersebut disukai oleh audiens
karena ‘bad news is good news’, artinya kabar buruk itu adalah berita yang
bagus. Terdapat asumsi di kalangan wartawan bahwa peristiwa biasa tidak
akan menghasilkan sebuah berita. Karena hal tersebut, wartawan cenderung
mencari peristiwa yang luar biasa, termasuk gosip artis. Sesuatu yang luar
biasa atau tidak biasa selalu menarik perhatian audiens. Hal inilah yang dapat
meningkatkan rating atau jumlah penonton/pembaca dari suatu berita. Jadi,
wartawan dapat menghasilkan berita yang dapat menaikkan traffic suatu
media. Jika hal tersebut terjadi, wartawan biasanya akan mendapatkan bonus
upah karena menghasilkan berita yang viral dan menarik banyak perhatian.
Kekurangannya dari prinsip bebas mencari informasi ini adalah wartawan
tidak menghargai dan mengabaikan hak privasi Nissa. Privasi dan
kenyamanan Nissa akan terganggu karena rumahnya dipenuhi oleh
wartawan. Nissa juga tidak bisa dengan leluasa melaksanakan aktivitas
sehari-harinya. Hal ini juga dapat berpengaruh pada kesehatan mental Nissa
karena semakin banyak pemberitaan mengenai dirinya dan membuka ruang
bagi publik untuk menyerang dengan berbagai komentar negatif.

Jika mengutamakan hak privasi yang dimiliki Nissa, wartawan tidak akan
meliput berita dan tidak akan berada di rumah Nissa untuk meminta klarifikasi
mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Artinya, tidak akan ada berita
mengenai perselingkuhan Nissa dan Ayus secara lebih lanjut. Kelebihannya
adalah hak privasi Nissa tetap terjaga, artinya Nissa akan tetap mendapatkan
kenyamanan dan keamanan karena tidak ada wartawan yang berada di
depan rumahnya. Selain itu, pemberitaan perselingkuhan yang dianggap
sebagai ranah privat dan tidak ingin diumbar tidak akan semakin banyak.
Sebaliknya, kekurangannya adalah wartawan tidak dapat menghasilkan berita
perselingkuhan Nissa dan Ayus yang sedang menjadi perhatian publik,
artinya hak publik untuk mengetahui informasi tidak terpenuhi. Media seakan
kehilangan momentum untuk memberitakan isu ini, mengingat banyak netizen
yang juga sedang mencari-cari berita mengenai perselingkuhan ini. Wartawan
juga tidak akan mendapatkan bonus upah karena tidak memberikan liputan
yang up to date dan sedang dibicarakan banyak orang.

b. Faktor eksternal
Wartawan perlu melihat faktor-faktor eksternal di luar artis (Nissa Sabyan)
dan diri wartawan itu sendiri mengenai peliputan berita perselingkuhan artis,
seperti kebijakan perusahaan media tempat wartawan bekerja dan landasan
hukum pelanggaran privasi oleh wartawan. Dalam hal kebijakan perusahaan
media tempat wartawan bekerja, biasanya perusahaan media di Indonesia
yang memang sering kali mengeluarkan berita tentang gosip artis memiliki
regulasi yang longgar terkait batasan antara ranah privat dan publik. Dari
pihak atasan sendiri sering kali malah mendorong wartawan untuk mencari
berita yang memiliki nilai drama semata-mata hanya melihat viralitas. Oleh
karena itu, mengingat longgarnya regulasi pers di perusahaan media,
dibutuhkan kesadaran lebih oleh wartawan itu sendiri.

Longgarnya regulasi pers tersebut tentunya berkaitan dengan landasan


hukum itu sendiri di Indonesia. Dalam hal landasan hukum pelanggaran
privasi oleh wartawan, Dewan Pers sendiri belum bisa mempertegas batasan
wilayah privasi dan wilayah publik dalam bentuk regulasi. Hanya saja, sudah
terdapat aturan yang menyatakan bahwa perusahaan media tidak boleh
memproduksi dan menayangkan siaran yang bertentangan dengan
kepentingan publik (UU Pers No. 32 Tahun 2002). Artinya, wartawan harus
memahami kehidupan pribadi artis yang berada dalam ranah privat tidak
boleh dilaporkan atau dipublikasikan untuk konsumsi publik, kecuali
merupakan kepentingan umum. Kepentingan umum berarti dapat
mengancam keselamatan masyarakat umum. Faktanya, perselingkuhan
Nissa dan Ayus tidak mengancam masyarakat secara umum. Dalam aturan
tersebut, juga disebutkan bahwa kehidupan pribadi artis dapat dipublikasi bila
terdapat izin dari yang bersangkutan, yakni Nissa. Sayangnya, Nissa sendiri
tidak berkenan memberikan komentar, baik secara langsung maupun melalui
media sosial pribadinya. Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999
tentang Pers, narasumber memiliki hak untuk menolak diliput. Jika wartawan
melanggar, UU Pers mengancam pidana denda paling banyak Rp500 juta
untuk pelanggaran bersamaan dengan sanksi lainnya yang dapat dijatuhkan
oleh Dewan Pers.

c. Individu/kelompok lain yang terpengaruh


Wartawan perlu menimbang dan mengevaluasi siapa saja pihak-pihak lain
yang terpengaruh saat keputusan peliputan berita perselingkuhan dilakukan
di luar wartawan dan sang artis. Jika peliputan tetap dilakukan, pihak
keluarga, warga sekitar rumah Nissa, dan perusahaan media akan terkena
dampaknya. Pihak keluarga tentunya akan merasa terganggu jika terdapat
banyak wartawan di sekitar rumah Nissa, mereka dapat merasa keberadaan
wartawan dapat mengancam keselamatan mereka. Aktivitas mereka juga
dapat terganggu karena tidak bisa keluar rumah karena hanya akan dibanjiri
oleh sorotan kamera dan pertanyaan dari wartawan. Ditambah lagi, keluarga
Nissa dapat merasa terpukul dengan pemberitaan dan komentar negatif yang
menyerang saudara mereka, mengingat komentar juga tidak hanya
menyerang Nissa, tetapi juga pihak keluarga. Tidak hanya keluarga di rumah
Nissa, warga sekitar yang tinggal di kompleks rumah Nissa juga dapat
terganggu karena suara berisik yang dihasilkan oleh banyaknya wartawan.
Rumah yang harusnya jadi tempat istirahat berubah menjadi tidak kondusif.
Terakhir, perusahaan media juga akan terkena dampak karena dapat dilihat
sebagai media yang tidak kredibel dan memberitakan hal yang kurang
bermutu bagi kepentingan umum. Selain itu, sanksi yang dikenakan kepada
wartawan dapat berujung pada pemberhentian kontrak kerja. Jika hal ini
terjadi, perusahaan media dapat kehilangan banyak pegawainya. Sebaliknya,
jika peliputan tidak dilakukan, pihak keluarga dan warga sekitar rumah Nissa
dapat merasakan ketenangan, keamanan, dan kenyamanan dari serbuan
wartawan. Untuk perusahaan media, dapat kehilangan momentum
pemberitaan Nissa dan Ayus, mengingat sedang menjadi topik hangat.

d. Teori etika yang diterapkan


Wartawan harus menimbang masing-masing perspektif atau teori etika
(teleologis, deontologis, dan golden mean) untuk memberikan petunjuk mana
yang paling memuaskan di antara ketiganya. Berdasarkan teori teleologis,
peliputan berita perselingkuhan dapat dilakukan karena wartawan bertujuan
untuk memberikan informasi kepada publik yang memiliki hak untuk
mengetahui informasi secara faktual dan aktual. Ditambah lagi, wartawan
berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi untuk mencerminkan kebebasan pers. Berdasarkan
teori deontologis, peliputan berita perselingkuhan tidak dapat dilakukan
karena wartawan dibatasi oleh UUD 1945, Kode Etik Jurnalistik, dan UU
tentang Pers yang menyatakan bahwa setiap orang berhak melindungi
privasinya dan tidak dapat disiarkan/dipublikasikan jika tidak mendapatkan
izin dan bukan kepentingan umum. Jika hal ini dilanggar, wartawan dapat
dikenakan denda Rp500 juta dan pemecatan. Berdasarkan teori golden
mean, peliputan berita perselingkuhan tidak dapat diambil jalan tengah,
mengingat dari pihak Nissa yang sama sekali tidak melakukan klarifikasi apa
pun. Nissa Sabyan tidak membenarkan maupun menyalahkan isu
perselingkuhan ini. Artinya, Nissa benar-benar menganggap masalah ini ada
dalam ranah privatnya. Wartawan tidak memiliki peluang untuk bernegosiasi.

III. Decision
Pada tahap ketiga (decision), wartawan sudah dapat menentukan keputusannya.
Setelah melalui tahapan situasi dan analisis, keputusan yang diambil adalah
wartawan tidak meliput berita perselingkuhan Nissa dan Ayus Sabyan. “Apakah
wartawan dibenarkan untuk mengesampingkan hak privasi seorang artis dalam
rangka menjamin kebebasan pers demi memberikan informasi kepada publik?”
Berdasarkan teori deontologis, wartawan tidak dibenarkan untuk mengesampingkan
hak privasi Nissa demi meliput berita mengenai perselingkuhannya karena cukup
banyak konsekuensi yang akan didapatkan, tidak hanya pada Nissa, tetapi juga
pihak lain. Konsekuensi meliputi konsekuensi hukum, sosial, dan psikologis.
Konsekuensi hukum meliputi denda dan pemberhentian pekerjaan bagi wartawan.
Sanksi sosial berupa pengucilan, kemarahan, dan serangan dari publik terhadap
Nissa akibat semakin banyak pemberitaan perselingkuhan yang dapat berpengaruh
pada keadaan psikologisnya. Pihak lain, seperti keluarga, warga sekitar rumah
Nissa, dan perusahaan media tempat wartawan bekerja, juga akan terdampak
negatif dari peliputan berita ini. “Apakah wartawan dibenarkan untuk
mengesampingkan hak tahu yang dimiliki publik dalam rangka menjamin hak privasi
artis?” Wartawan dibenarkan untuk tidak memberitahu publik mengenai
perselingkuhan Nissa dan Ayus. Walaupun publik memiliki hak untuk tahu, hal
tersebut tidak secara otomatis merupakan suatu kepentingan umum yang dapat
membenarkan pelanggaran atas hak privasi seseorang. Hak untuk tahu publik juga
tidak memberikan hak kepada pers untuk mencampuri atau mempublikasikan
kehidupan pribadi yang berada dalam wilayah privasi. Terlepas dari wartawan dan
media yang kehilangan momentum akan berita yang tengah hangat
diperbincangkan, masih terdapat topik lain yang bisa diangkat dan memiliki nilai
berita, mengingat berita perselingkuhan artis bukan satu-satunya topik yang dapat
menarik perhatian audiens.

Daftar Pustaka
Dewan Pers. (n.d.). FAQ (Frequently Asked Questions). Dewan Pers. Retrieved December 23, 2021,
from https://dewanpers.or.id/kontak/faq/start/70
DPR RI. (n.d.). Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. DPR RI. Retrieved
December 23, 2021, from https://www.dpr.go.id/jdih/uu1945
Hadi, D. A. (2019). Pelanggaran hak privasi oleh wartawan infotainment dalam pengambilan berita
yang ditayangkan di stasiun televisi swasta dikaitkan dengan Undang-Undang No. 39 Tahun
1999 tentang Hak asasi manusia, Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers dan
Undang-Unda.
Liputan6. (2021, February 19). Isu Perselingkuhan Nissa Sabyan dan Ayus Sabyan Trending Topic di
Twitter. Liputan6.com.
https://www.liputan6.com/tekno/read/4486990/isu-perselingkuhan-nissa-sabyan-dan-ayus-sab
yan-trending-topic-di-twitter
Nugroho, B., & Samsuri. (2013). Kode Etik Jurnalistik (2013th ed.). Dewan Pers.
https://dewanpers.or.id/assets/ebook/buku/822-Buku%20Pers%20berkualitas%20masyarakat
%20Cerdas_final.pdf
Nurul, M. (2021, March 30). Nissa Sabyan Hamil Calon Anak Ayus? Liputan6.com.
https://www.liputan6.com/showbiz/read/4518774/nissa-sabyan-hamil-calon-anak-ayus
Paket di Rumah Nissa Sabyan [TV series episode]. (2021, April 1). In TRANS7 (Executive Producer),
Selebrita Expose [YouTube]. TRANS7 Lifestyle. Paket di Rumah Nissa Sabyan (Original work
published 2021)
Permatasari, A., & Budhi, A. (2021, March 31). Antar Paket ke Rumah Nissa Sabyan, Kurir Panik
Dikerubungi Wartawan. Viva.
https://www.viva.co.id/showbiz/gosip/1360559-antar-paket-ke-rumah-nissa-sabyan-kurir-panik
-dikerubungi-wartawan
Subangkit, W. (2021, Februari 17). Nissa Sabyan Dituduh Jadi Selingkuhan Sang Keyboardis, Ini 5
Faktanya. Popbela.com.
https://www.popbela.com/relationship/married/windari-subangkit/nissa-sabyan-dituduh-jadi-pe
lakor

Anda mungkin juga menyukai