Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN SISTEM UTYLITAS

RUMAH SAKIT
PKU MUHAMMADIYAH SEKAPUK

Jalan Raya Deandles No.21 Sekapuk Ujungpangkah Gresik


Telpon : 031- 3940876, Faximile : 031-3942410
Email : rs.pku.muhammadiyah@gmail.com

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah SWT yang telah menuntun sehingga bisa melaksanakan pembuatan
Panduan Utilitas guna melaksanakan program program yang bisa melaksanakan dengan baik.
Panduan ini masih jauh dari kesempurnaan, butuh pembenahan pembenahan penyempurnaan
panduan ,
Demikian panduan ini di buat guna sebagai acuan dalam melaksanakan program kerja di
lapangan

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. ii


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………. iii
BAB I DEFINISI ………………………………………………………………………. 1
BAB II RUANG LINGKUP …………………………………………………………… 2
BAB III TATALAKSANA ………………………………………………………………. 3
BAB IV DOKUMENTASI ……………………………………………………………… 7
BAB I
DEFINISI

Rumah sakit merupakan pusat pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan
masyarakat dan merawat orang sakit. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka harus didukung
suatu peralatan sarana utilitas yang baik.
Peralatan dan sarana utilitas dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan umur kegunaan jika
diterapkan suatu prinsip pemeliharaan yang efektif dan efisien. Peralatan dan sarana pendukung
haruslah berfungsi secara otomatis dan tanpa gangguan.
Rumah sakit sebagai sarana kesehatan setidaknya memperhatikan sumber air bersih dan daya
listrik yang tidak terganggu dalam memenuhi kebutuhan pasien. Selanjutnya dilakukan inspeksi
secara berkala, dipelihara dan bila perlu ditingkatkan.
BAB II
RUANG LINGKUP

1. Panduan ini ditetapkan Direktur RS sebagai panduan regulasi dan implementasi sistem utiliti
di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sekapuk
2. Pelaksana panduan ini adalah ketua dan staf sub bagian pemeliharaan sarana dan kesehatan
lingkuangan atau petugas yang ditunjuk/yang berkompeten dibidangnya
3. Pemantauan dilakukan oleh tim K3 Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sekapuk
4. Pengawasan dilakukan oleh individu yang ditunjuk oleh rumah sakit yang mempunyai
sertifikat pengawas bidang K3

2
BAB III
TATA LAKSANA

A. Penyediaan Air dan Listrik


1. Air
a. Ketersediaan air bersih dan air minum 24 jam sehari, tujuh hari seminggu
Tersedianya air bersih 500 liter /hari untuk tiap tempat tidur
Penempatan kran atau tempat pengambilan air bersih dekat dan mudah dijangkau dan
tidak merepotkan.
Air bersih mencukupi untuk seluruh kegiatan di dalam rumah sakit
Sumber penyediaan air bersih berasal dari sumur bor dalam dan di tampung dalam
tandon yang di tempatkan di tempat tertentu
Sumber air cadangan berasal dari HIPPAM
Untuk penyiapan obat air yang di gunakan adalah air dalam kemasan yang sudah di
murnikan (disuling) atau akuades,yang di beli dari distributor tertentu.
Untuk air minum di sediakan oleh Instalasi Gizi dan di distribusikan tiga kali dalam
sehari, sedangkan untuk pasien rawat kelas utama,
Jika air bersih dan air minum habis karena ada problem maka penyediaannya bekerja
sama HIPPAM dan Unit Pemadam Kebakaran kabupaten Gresik.

b. Pemantauan kualitas air


Secara fisik air bersih tidak berbau, tidak berwarna, jernih, bersih dan tidak
mempunyai rasa.
Kegiatan pengawasan kualitas air meliputi pengecekan terhadap sarana air bersih,
pemeriksaan sampel air, perbaikan sarana dan kualitas air.
Pengambilan sampel air bersih untuk pemeriksaan bakteriologi dan kimia
dilaksanakan setiap 3 bulan.
Titik pengambilan sampel air bersih sesuai dengan ketentuan yaitu RS dengan jumlah
tempat tidur (TT) 58 adalah 4 titik.
Titik pengambilan sampel untuk air bersih di lakukan secara acak pada kran-kran
sepanjang saluran distribusi yang rawan terhadap pencemaran.
Sampel air bersih dikirim ke laboratorium yang berwenang atau yang ditetapkan
Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah.
Pengambilan dan pengiriman sampel air bersih dapat dilaksanakan oleh pihak rumah
sakit (sanitasi) atau pihak ke tiga yang direkomendasikan oleh dinas kesehatan
Setiap 24 jam sekali petugas sanitasi memeriksa PH air pada titik tertentu yang rawan
pencemaran.
Petugas sanitasi menganalisis hasil uji air bersih dari laboratorium apabila ada salah
satu parameter yang menyimpang atau melebihi ambang batas maka harus dilakukan
pengolahan disesuaikan dengan parameter yang menyimpang

c. Pelaksanaan ketersediaan air


Petugas yang ditunjuk RS memeriksa penampungan air,atau mengecek ada gangguan
terhadap air atau tidak setiap 24 jam
Petugas tertentu mengecek stok air dalam kemasan di gudang
Pada musim kemarau pengecekan debit air pada pompa

3
2. Listrik
a. Ketersediaan listrik 24 jam sehari, tujuh hari seminggu
Tersedianya pasokan listrik yang mencukupi untuk kebutuhan sumber tenaga
peralatan, lampu dan pendukung lainnya di rumah sakit 24 jam perhari tujuh hari
seminggu.
Sumber utama daya listrik berasal dari PLN dengan kapasitas 105 KVA
Sumber cadangan daya listrik berasal dari Genset dengan kapasitas 200 KVA
Untuk alat alat tertentu pasokan daya listrik kecil atau untuk cadangan berasal dari
ACCU/UPS dan batu baterai.

b. Pelaksanaan ketersediaan listrik


Menyediakan sumber lisrik dari PLN dan Genset untuk cadangan
Menyediakan ACCU/UPS dan baterai sebagai sumber tegangan rendah
Pemantauan terhadap ketersediaan listrik

B. IDENTIFIKASI AREA BERISIKO GANGGUAN AIR DAN LISTRIK


1. Air
a. Unit yang berisiko tinggi apabila ada gangguan air adalah : Instalasi Gizi, Instalasi
Laboratorium, Instalasi Radiologi, Unit Laundry, IGD, Ruang Rawat Inap.

b. Proses identifikasi area berisiko gangguan air ydalah sebagai berikut :


Bila terjadi kendala pada pasokan air yang perlu di cek adalah pompa, saluran
air/perpipaan dan kran, jika pompa mati maka segera perbaiki cek terlebih dahulu aliran
listriknya jika normal dan diketahui pompa mati maka ganti dengan pompa cadangan
jika perpipaan buntu maka gunakan air alternatif cadangan selama pipa dalam
perbaikan, jika kran yang rusak maka segera ganti dengan kran yang baru, jika dari
sumber air tanah yang debitnya menurun karena musim kemarau maka harus kerja
sama dengan pihak ke tiga (HIPPAM dan Unit Pemadam Kebakaran kabupaten
Gresik).

2. Listrik
a. Unit yang berisiko tinggi apabila ada gangguan listrik adalah : IGD, Instalasi Perawatan
Intensif (IPI), IBS, Instalasi Laboratorium, Instalasi Radiologi, Ruang Perawatan
b. Proses identifikasi area beresiko gangguan listrik adalah sebaga berikut :
Bila terjadi gangguan listrik maka yang perlu di cek adalah MCB pada kontrol panel,
genset, jalur listrik dan sumber tegangan dari PLN, jika MCB rusak maka ganti MCB
pada kontrol panel jika pasokan dari PLN mati maka genset akan otomatis menyuplai
kebutuhan listrik dan apabila genset tidak berfungsi maka harus kerja sama dengan
pihak ke tiga yang mempunyai genset sementara genset yang rusak di perbaiki jika ada
jalur listrik yang terjadi konsleting maka harus segera di cari sumber konsletingnya lalu
diperbaiki atau di bikinkan jalur darurat mengambil sumber tegangan terdekat.

C. PENYEDIAAN BACK-UP AIR DAN LISTRIK


1. Air
a. Pencegahan terjadinya gangguan air
Terjadinya gangguan air ada beberapa faktor di antaranya sumber air tanah yang
menyusut pada saat musim kemarau, perpipaan yang buntu, kebocoran pada sistem
perpipaan, kerusakan pada mesin pompa dan kerusakan pada kran. Melakukan kerja
sama dengan pihak ke tiga jika terjadi kemarau panjang dan debid air tanah menurun
dan melakukan penghematan air melakukan pembersihan pada jalur perpipaan dan
mengecek kemungkinan ada kebocoran pada sistem perpipaan dan hal ini di lakukan

4
secara rutin menyediakan pompa cadangan untuk mengantisipasi bila ada pompa yang
rusak.
Pengawasan terhadap kran yang di mungkinkan adanya kerusakan dan . menyediakan
kran untuk cadangan

b. Sumber alternatif air


Sumber air alternatif bila terjadi terjadi kerusakan pada salah satu titik maka akan di
ambilkan dari titik yang terdekat untuk memback-up nya dengan menggunakan alat
bantu selang atau perpipaan sambil menunggu perbaikan bila sumber air menurun
dikarenakan musim kemarau, RSMS bekerja sama dengan pihak ke tiga untuk
memasak menggunakan sumber alternatif Hippam Doudo untuk pelayanan minum
pasien menggunakan air mineral kemasan

2. Listrik
a. Pencegahan terjadinya gangguan listrik
Terjadinya gangguan listrik ada beberapa faktor,diantaranya konsleting pada kabel,
terbakarnya MCB pada panel control, mati listrik dari PLN, genset yang tidak berfungsi
secara otomatis untuk pencegahan konsleting kabel yang semrawut dan menjuntai
dirapikan, perbaikan instalasi dan peremajaan kabel yang sudah tua untuk mencegah
terbakarnya MCB, maka RS harus mengetahui beban yang ada sehingga MCB tidak
kelebihan beban, bila perlu diganti MCB yang kebih besar ukurannya. Pemeliharaan
genset dengan servis rutin, penggantian oli, penggantian accu yang bisa mencegah
kegagalan fungsi genset

b. Sumber alternatif listrik


Sumber alternatif jika terjadi pemadaman listerik adalah genset jika genset tidak
berfungsi secara otomatis maka kerjasama dengan pihak ke tiga untuk alat alat yang
membutuhkan sumber tenaga listrik tidak terlalu besar maka di lengkapi dengan UPS

D. UJI COBA AIR DAN LISTRIK PENGGANTI


Kondisi sumber listrik dan air yang mengharuskan peningkatan frekuensi pengujian meliputi
perbaikan berulang dari sistem air, seringnya kontaminasi terhadap sumber air, jaringan
listrik yang tidak bisa diandalkan dan padamnya listrik yang terduga dan berulang
1. Air
a. Pelaksanaan uji coba sumber alternatif air dilakukan bersamaan dengan inspeksi
saluran dan pengecekan perpipaan dan juga di lakukan kalau ada penambahan jalur
perpipaan baru
b. Hasil ujicoba dan pemeriksaan air didokumentasikan pada buku arsip pemeliharaan
sarana dan kesling
c. Tindak lanjut hasil pemeriksaan air apabila ada parameter yang menyimpang/melebihi
ambang batas dilakukan pengolahan yang sesuai dengan parameter yang menyimpang,
untuk menjaga agar tidak terjadi penyimpangan dilakukan pengurasan dan
pembersihan tampungan air setidaknya tiga bulan sekali setiap 24 jam di cek pH nya
agar tetap terjaga kualitasnya pembersihan saluran perpipaan dilakukan minimalnya 3
tahun sekali
2. Listrik
a. Sumber alternatif listrik di RSMS adalah genset. Uji coba genset dilakukan seminggu
dua kali dan pada saat ada penambahan beban baru dan jalur baru
b. Pendokumentasian di hasil uji coba genset ada dalam arsip pemeliharaan sarana
c. Tindak lanjut hasil uji coba genset :
Bila genset tidak mencukupi kebutuhan listrik cadangan maka harus ada penambahan
genset baru baik dipenuhi oleh rumah sakit atau juga bisa menyewa pada pihak ke tiga
5
E. PEMERIKSAAN PEMELIHARAAN SISTEM PENDUKUNG LAINNYA
Proses identifikasi sistem pendukung lainnya meliputi gas medis, ventilasi dan pengelolaan
limbah
1. Gas medis O2 menggunakan tabung dengan warna putih dan biru tabung gas O2 kecil
warnanya putih dan tabung O2 pgs LOK menggunakan tabung gas besar
2. Gas O2 menggunakan regulator bertuliskan O2 pada tabung dengan shok drat dalam,
sedangkan N2O menggunakan regulator shok drat luar dengan tabung warna biru
3. Seluruh ventilasi jendela menggunakan kaca yang tembus cahaya matahari yang di
sesuaikan dengan kebutuhan ruangan tersebut.
4. Apabila ventilasi kurang mendapat cahaya atau kurang mendapat udara maka di tambah
lampu, AC, kipas angin atau exhoust fan.
5. Untuk limbah diatur dalam Panduan Pengelolaan Limbah di RS PKU Muhammadiyah
Sekapuk
6. Tindak lanjut hasil pemeriksaan sistem pendukung lainnya
7. Jika kehabisan gas O2 pgs LOK untuk sentral, maka gunakan O2 tabung besar digunakan
terlebih dahulu sambil menunggu pengiriman O2 dari pihak ke tiga
8. Apabila O2 tabung kecil habis, dalam kondisi emergensi bisa mentransfer O2 dari
tabung besar di masukkan ke tabung kecil sambil menunggu kiriman O2 tabung kecil dari
pihak ke tiga
9. Apabila ada ventilasi atau kaca yang pecah maka kaca segera dibersihkan dan diganti
dengan yang baru.
10. Apa bila ada kipas angin yang rusak, digunakan kipas angin cadangan sambil menungu
kipas di perbaiki
11. Jika AC yang rusak maka cek AC cari penyebabnya apabila terlalu lama maka pasien di
pindahkan ke ruang lain sambil menunggu perbaikan selesai.

6
BAB V
DOKUMENTASI

1. Dokumentasi pelaksanaan program sistem utility dicatat pada form dan atau buku
pemeliharaan, kerusakan, form yang terkait pemeliharaan dan perbaikan sarana prasarana.
2. Setiap usulan yang berhubungan perbaikan dan tindak lanjut terkait sistem utilitas akan
di pantu dan diawasi Tim K3RS dan Pengawas
3. Kasubag Pemeliharaan sarana kesling membuat laporan secara periodik pelaksanaan
program utility kepada direksi RS PKU Muhammadiyah Sekapuk

Anda mungkin juga menyukai