Anda di halaman 1dari 4

UPAYA KELUARGA YANG HARMONIS

Enjang Ripqi Tajul Aripin


Hukum keluarga islam 3A
fakultas syari’ah institute agama islam cipasung
rifkitajul75@gmail.com
ABSTRAK
Keluarga harmonis merupakan lingkungan yang terbaik bagi individu untuk dapat membentuk
kepribadian yang sehat. Kepribadian yang sehat dan keluarga yang sehat sangat diperlukan dalam
membangun masyarakat yang sehat, yang pada akhirnya diperlukan dalam membangun bangsa.
Dalam kenyataan banyak pasangan suami istri belum mampu mengupayakan keluarga yang
harmonis sehingga mereka mengakhiri perkawinan mereka dengan perceraian. Penyebab perceraian
pada umumnya karena tidak ada keharmonisan. Didalam artikel ini diuraikan upaya-upaya untuk
membangun keharmonisan dalam keluarga sebelum menikah dan selama hidup perkawinan.
Dengan demikian, pasangan mampu memahami perbedaan di antara mereka dan menyikapinya
secara positif dan selalu berkomunikasi secara asertif
Kata kunci: keluarga harmonis, perbedaan pria dan wanita, komunikasi asertif
Pendahuluan keadaan dan keberadaan dirinya (eksistensi
dan aktualisasi diri), meliputi aspek fisik,
Keharmonisan, secara terminologi
mental, emosi dan sosial.
berasal dari kata harmonis yang berarti serasi
dan selaras (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Menurut Sahli keharmonisan keluarga
2012). Menurut Walgito (1991) keharmonisan adalah hidup bahagia dalam ikatan cinta kasih
keluarga adalah berkumpulnya unsur fisik dan suami istri, didasari oleh kerelaan dan
psikis yang berbeda antara pria dan wanita keselarasan hidup bersama. Suami istri hidup
sebagai pasangan suami istri, dilandasi oleh dalam ketenangan lahir dan batin karena
berbagai unsur persamaan; seperti saling suami istri tersebut merasa cukup dan puas
dapat memberi dan menerima cinta kasih atas segala sesuatu yang ada dan telah dicapai
tulus dan memiliki nilai-nilai serupa dalam ke dalam ataupun ke luar keluarga,
perbedaan. menyangkut nafkah, seksual, dan pergaulan
dengan masyarakat. Keharmonisan keluarga
Hawari (1996) menyatakan bahwa
juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan
keharmonisan keluarga sesungguhnya terletak
pada keluarga, dimana masing-masing unsur
pada erat-tidaknya hubungan antar anggota
dalam keluarga tersebut dapat berfungsi dan
keluarga, misalnya hubungan antara ayah
berperan sebagaimana mestinya serta tetap
dengan ibu, hubungan antara orangtua dengan
berpegang teguh pada nilai-nilai agama
anak, dan hubungan antar anak. Masing-
masing anggota keluarga memiliki peran pembahasan
dalam menjaga keharmonisan hubungan satu
Aspek-aspek Keharmonisan Keluarga
sama lain. Gunarsa (2004) berpendapat bahwa
keharmonisan keluarga ialah bilamana Stinnet & DeFrain (Hawari, 1996)
seluruh anggota keluarga merasa bahagia, mengemukakan enam kriteria keluarga
ditandai oleh berkurangnya ketegangan, harmonis, yaitu:
kekecewaan dan puas terhadap seluruh
a. Menciptakan kehidupan beragama dalam dan mengajarkan ketrampilan berinteraksi
keluarga. sedini mungkin pada anak dengan lingkungan
lebih luas.
Sebuah keluarga harmonis ditandai
dengan terciptanya kehidupan beragama e. Adanya hubungan atau ikatan yang erat
dalam rumah tersebut. Hal ini penting karena antar anggota keluarga.
dalam agama terdapat nilai-nilai moral dan
Hubungan yang erat antar anggota
etika kehidupan. Berdasarkan beberapa
keluarga juga menentukan harmonisnya
penelitian ditemukan bahwa keluarga tidak
sebuah keluarga, apabila dalam suatu
religius yang penanaman komitmennya
keluarga tidak memiliki hubungan erat, maka
rendah atau tanpa nilai agama sama sekali
antar anggota keluarga tidak ada lagi rasa
cenderung terjadi konflik dan percekcokan
saling memiliki dan rasa kebersamaan akan
dalam keluarga.
kurang. Hubungan yang erat antar anggota
b. Memiliki waktu bersama keluarga keluarga ini dapat diwujudkan dengan adanya
Keluarga kebersamaan, komunikasi yang baik antar
anggota keluarga dan saling menghargai.
Harmonis selalu menyediakan waktu
untuk bersama keluarganya, baik itu hanya Kovikondala dkk. (2015) juga
sekedar berkumpul, makan bersama, mengemukakan lima dimensi keharmonisan
menemani anak bermain dan mendengarkan keluarga yaitu:
masalah dan keluhan-keluhan anak, dalam
1. Komunikasi efektif,
kebersamaan ini anak akan merasa dirinya
komunikasi yang tercipta
dibutuhkan dan diperhatikan oleh
dengan baik di antara anggota
orangtuanya, sehingga anak akan betah
keluarga ketika peran dalam
tinggal di rumah.
keluarga berfungsi secara
c. Ada komunikasi yang baik antar anggota optimal, sehingga setiap
keluarga. anggota keluarga dapat saling
berbicara dengan bebas, saling
Komunikasi merupakan dasar bagi
mendengarkan, peduli, dan
terciptanya keharmonisan dalam keluarga.
mampu mengekspresikan kasih
Anak akan merasa aman apabila orangtuanya
sayang.
tampak rukun, karena kerukunan tersebut
akan memberikan rasa aman dan ketenangan 2. Resolusi konflik, yakni sebuah
bagi anak, komunikasi yang baik dalam kondisi dimana keluarga dapat
keluarga juga akan dapat membantu anak menyelesaikan masalah
untuk memecahkan permasalahan yang dengan konstruktif, saling
dihadapinya di luar rumah, dalam hal ini menghargai dan mau
selain berperan sebagai orangtua, ibu dan menerima perbedaan pendapat
ayah juga harus berperan sebagai teman, agar serta tetap menjalankan
anak lebih leluasa dan terbuka dalam perannya dengan baik.
menyampaikan semua permasalahannya. Penyelesaian masalah dalam
keluarga juga dilakukan
d. Saling menghargai antar sesama anggota
dengan tenang.
keluarga.
3. Kesabaran atau menahan diri,
Keluarga harmonis adalah keluarga
setiap anggota keluarga saling
yang memberikan tempat bagi setiap anggota
memahami dan memiliki
keluarga menghargai perubahan yang terjadi
kesabaran satu dengan yang kebutuhan yang tinggi untuk disetujui.
lain serta mau menyesuaikan Mereka terhambat dalam mengungkapkan
diri untuk berusaha meredakan diri, dikuasai rasa takut, bersalah, tertekan,
ketegangan yang mungkin cenderung bereaksi di belakang.
terjadi.
Respons agresif, jika terjadi
4. .Waktu berkualitas bersama ketidaksepahaman atau konflik individu yang
keluarga. Anggota keluarga agresif ingin selalu menang dengan cara
merasakan kepuasan dan mendominasi atau mengintimidasi orang lain.
nyaman berada di tengah Orang yang agresif memajukan
keluarga, setiap anggota kepentingannya sendiri atau sudut
keluarga merasa dekat satu pandangnya sendiri dan tidak peduli terhadap
dengan yang lain dan saling perasaan, pemikiran, dan kebutuhan orang
merawat. lain. Menggunakan segala cara, verbal dan
nonverbal, misalnya sinisme, kekerasan.
5. Identitas sebagai keluarga
Orang yang agresif jujur dan terbuka namun
yang berarti bangga dan
cara mengungkapkan perasaan tidak tepat,
mengakui sebagai anggota
cenderung memaksakan kehendak, diliputi
keluarga serta mau menjadi
rasa marah, menyalahkan, ingin menjatuhkan
bagian dari cita-cita keluarga.
orang lain, menimbulkan ketegangan, rasa
Pentingnya Komunikasi sakit, cemas, dan salah.

Dalam keluarga antara suami istri juga Jika suami istri dalam berkomukasi
dengan anak-anak terjadi komunikasi yang dan mengalami perbedaan pendapat atau tidak
terdapat pertukaran, pengiriman, dan sepaham dengan pesan yang disampaikan
penerimaan pesan. Kadang kala pesan yang atau terjadi konflik, lalu mereka
dikirim oleh suami tidak disepakati oleh istri menggunakan respons pasif, akan terjadi
atau pesan suami tidak sesuai dengan harapan ketidakjujuran dan salah satu pihak tertekan
istri atau sebaliknya. Dalam situasi seperti ini, dan menimbulkan ketidakbahagiaan. Di pihak
maka si penerima memiliki tiga pilihan dalam lain jika mereka menggunakan respons
merespons pesan pengirim, yaitu passive agresif dalam berkomunikasi, akan selalu
communication (respons pasif), agresive terjadi pertengkaran. Pertengkaran demi
communication (respons agresif), atau pertengkaran akan menimbulkan keretakan
assertive communication (respons asertif). keluarga. Jika hal ini berlanjut, mereka
mengatakan tidak ada keharmonisan, dan
Respons pasif bertujuan untuk dapat mengakibatkan perceraian.
menghindari konflik dengan cara apapun.
Orang yang pasif atau tidak asertif akan Sebenarnya hal tersebut dapat
mengatakan hal-hal yang tidak tidak sesuai dihindari jika kedua belah pihak mau belajar
dengan hal yang mereka pikirkan karena takut memberikan respons yang asertif. Definisi
orang lain tidak setuju. Individu yang pasif tentang pengertian asertif menurut dua orang
bersembunyi dari orang lain dan menunggu ahli sebagai berikut. Menurut Davis (1991)
orang lain untuk memulai percakapan. perilaku asertif adalah perilaku yang
Mereka meletakkan kepentingan atau mengarah langsung kepada tujuan, jujur,
keinginan orang lain di atas dirinya. Dalam terbuka, penuh percaya diri, dan teguh
suatu hubungan dengan orang lain, mereka pendiriannya. Sedangkan menurut Mulvani
cenderung gelisah, khawatir terhadap reaksi (1989) perilaku asertif adalah perilaku pribadi
orang lain kepada mereka dan memiliki menyangkut emosi yang tepat, jujur, relative
terus terang, tanpa perasaan cemas dengan perbedaan antara pria dan wanita dan belajar
orang lain. (dalam Anonim, 2012) merespons secara asertif. Jika pasangan
mampu memahami perbedaan di antara
Komunikasi asertif dalam membangun
mereka dan menyikapinya secara positif dan
keluarga yang harmonis adalah hal yang
selalu berkomunikasi secara asertif, niscaya
penting. Dalam komunikasi asertif kedua
perkawinan dapat diselamatkan
belah pihak selain memerhatikan kebutuhan
dan perasaan diri sendiri, mereka juga DAFTAR PUSTAKA
menghargai hak orang lain, percaya,
Ananda, K. S. (2013). Diakses dari 8
menghormati diri dan orang lain, menekankan
Perbedaan penting antara pria dan wanita
penyelesaian masalah secara efektif, berani
http://www.merdeka.com/gaya/8-perbedaan-
mengungkapkan pikiran, perasaan,
penting-antara-pria-dan-wanita.html
kebutuhan, hak pribadi, dengan memerhatikan
pikiran, perasaan orang lain. Anonim. (2012). Diakses dari
http://arsip.uii.ac.id/files//2012/08/05.2-Bab-
Ketika seseorang mampu menyatakan
21.pdf.
hal yang diinginkan atau menjelaskan
kebutuhan, secara alami orang tersebut akan Bayu. (2013). Tahun 2012 Perceraian
lebih menyenangkan saat berususan dengan Di Indonesia Meningkat! Diakses dari
pasangan. Berterus terang lebih baik daripada http://jakartamagazine.com/tahun-2012-
memulai argumen yang menyulut, lebih baik perceraian-di-indonesia-meningkat/.
menjelaskan kepada pasangan hal yang
diinginkan, pikirkan, atau rasakan. Pasangan
juga perlu meluangkan waktu
mengomunikasikan secara asertif perasaan
atau hal yang akan dilakukan daripada
memendam perasaan sampai meledak.
Perilaku asertif juga perlu diterapkan untuk
mengubah keluhan menjadi permintaan.
SIMPULAN
Keluarga yang harmonis merupakan
lingkungan yang terbaik bagi individu untuk
dapat membentuk kepribadian yang sehat.
Kepribadian yang sehat dan keluarga yang
sehat sangat diperlukan dalam membangun
masyarakat yang sehat yang pada akhirnya
diperlukan dalam membangun bangsa. Pada
kenyataannya banyak pasangan suami istri
belum mampu mengupayakan keluarga yang
harmonis sehingga mereka mengakhiri
perkawinan mereka dengan perceraian.
Penyebab perceraian pada umumnya karena
tidak ada keharmonisan dalam keluarga.
Untuk mengupayakan keharmonisan dalam
keluarga, sebelum menikah dan selama hidup
perkawinan pasangan perlu memahami

Anda mungkin juga menyukai