Pendahuluan
1
Dari rumusan masalah yang telah disampaikan, maka tujuan dari penulisan
makalah ini sebagai berikut:
a. Mengetahui definisi bahagai menurut islam
b. Mengetahui dalil-dalil menegnai keluarga harmonis
c. Mengetahui tujuan keluarga harmonis
d. Mengetahui keistimewaan keliuarga harmonis
1.4 Manfaat penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini sebagai berikut :
a. Memberi pemahaman tentang keluarga harmonis menurut pandangan
islam
b. Memeberi tambahan pengetahuan mengenai keluarga harmonios bagi para
pembaca
c. Sebagai masukan kepada mahasiswa dan dosen mengenai mata kuliah
terkait
2
BAB II
Pembahasan
4
Artinya :
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah
telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain
(wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari
harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada
Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah
memelihara (mereka) Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya [291],
maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka,
dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah
kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya[292]. Sesungguhnya Allah
Maha Tinggi lagi Maha Besar. 5
Dalam hadist juga telah dijelaskan. Dari kutipan tersebut, dapat kita lihat
bahwa peran suami sangatlah penting dalam keluarga, mereka layaknya
nahkoda yang mengarahkan haluan kemana kapal itu akan berlayar. Maka dari
itu, seyogyanya dalam sebuah keluarga terdapat sosok laki-laki yang memiliki
sikap bertanggung jawab dan bijaksana dalam mengambil keputusan. Namun,
hal yang paling utama yang harus dimiliki oleh seorang laki-laki sebagai
pemimpin dalam keluarga yaitu ilmu agama, ilmu agama sangat penting
karena dalam agama semua hal sudah diterangkan dan dijelaskan dalam Al-
Qur’an.
5
Hal tersebut terdapat dalam Qs. Ar-Ra’ad:37
Artinya:
Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan
(yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa
nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak
ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah. 6
Artinya
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa
orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.7
7
Pemberian nafkah keluarga bukan hanya membicarakan tentang
kuantitas saja, namun juga harus memperhatikan dari segi kualitasnya juga,
dalam hal ini adalah cara pemberian nafkah haruslah dengan cara yang baik
dan benar. Karena nafkah tersebut memiliki pengaruh yang besar baik bagi
pribadi perorangan dalam anggota keluarga maupun pribadi keluarga
tersebut secara menyeluruh. Apabila pemberian nafkah dilakukan dengan
cara baik dan benar menurut tuntutan, meskipun nafkah tersebut terlihat
sedikit, yakinlah ia akan menjadi berkah. Tidak hanya itu, nafkah yang
diberikan dengan cara yang baik dan benar juga akan menumbuhkan
pribadi-pribadi yang dinafkahi mempunyai sifat yang baik pula dan keluarga
tersebut berjalan dengan penuh kedamaian serta ketentraman. Namun
sebaliknya, jika pemberian nafkah yang tidak benar, misalnya dengan cara
mencuri, korupsi, ataupun cara lain yang tidak halal, meskipun nafkah itu
berjumalah banyak tetapi tidak membawa berkah. Orang yang menerima
nafkah tersebut secara tidak langsung akan mempunyai sifat yang buruk
pula. Tuntunan mengenai cara memberi nafkah dengan baik dapat kita lihat
dalam Surah Al –Baqarah :168
Artinya :
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan;
karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu9.
8
Subhanahuwata’ala. Berikut contoh-contoh ketaatan seorang istri pada
suaminya:
1. Mensyukuri pemberian suami
2. Mampu menjaga harta suami dan memeliharanya
3. Berhias untuk suami
4. Meminta izin bika ingin mengerjakan puasa sunah
5. Selalu meminta izin bila ingin bepergian
Ketaatan seorang istri akan menghasilkan ketentraman hati bagi suami
dan keluarganya.
9
Perintah untuk saling mengingatkan dan menasihati antar sesama
anggota keluarga. Dalam terdapat dalam Qs. At-Tahrim:6
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan.10
Artinya :
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-
anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian
Hamid Fatchul M Jakarta Qibla 2014, hal 10810
terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini
11
Hamid Fatchul MTuhanmu?"
Jakarta Qibla 2014, hal 109menjawab:
Mereka "Betul (Engkau Tuban kami), kami
10
menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari
kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam)
adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)".11
Artinya :
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu
suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah
beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-
kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada
kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang
memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta;
dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan
Hamid Fatchul M Jakarta Qibla 2014, hal 12812
menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila
ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan,
11
penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang
yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang
bertakwa12.
Artinya:
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah.14
12
Dinyatakan Ali ra, Rasulullah SAW bersabda, “Didiklah anak-anak
kalian dalam tiga hal, yaitu kecintaan kepada Nabi Muhammad
SAW kecintaan pada keluarga Nabi kalian, dan membaca Al-
Qur’an.15
13
Dalam mengajarkan adab juga harus sesuai dengan usia anak,
tujuannya agar anak mudah menerima dan memahami adab tersebut.
Beberapa adab yang harus diajarkan terhadap anak sebagai berikut :
Mengajari anak untuk berbuat baik pada orang tua (surat Al-Israa : 23)
Artinya :
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu
dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan
"ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang mulia18.
Artinya :
Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak disediakan untuk
Hamid Fatchul M Jakarta Qibla 2014, hal 138 18
didiami, yang di dalamnya ada keperluanmu, dan Allah mengetahui
Hamid Fatchul M Jakarta Qibla 2014, hal 140 19
apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan.20
Hamid Fatchul M Jakarta Qibla 2014, hal 140 20
14
Membiasakan mengucap salam saat masuk rumah
Disampaikan Anas ra, Rasulullah SAW bersabda, “Wahai anakkku,
jika engakau masuk ke dalam rumah orangtuamu maka ucapkanlah
sala, karena hal itu akan menjadi berkah bagimu dan juga bagi
keluargamu”21
15
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang memberikan
contoh baik, maka baginya pahala atas perbuatan baiknya dan
pahala orang yang mengikutinya sedikitpun. Dan barang siapa
memeberi contoh buruk, maka bagninya dosa atas perbuatannya
dan orang-orang ynag mengikutinya hingga hari kiamat, yang
demikian itu tanpa dikurangi sedikit pun dosa orang-orang yang
mengikutinya”(HR Muslim)24
Sebab, jika kesalah itu tidak dibetulkan sejak dini akan menjadi
kebiasaan yang buruk pada saat mereka dewasa nanti. Namun, cara
membetulkan dan menegur pada anak haruslah dengan cara yang
halus tidak dengan cara yang kasar. Hal tersebut perlu dilakukan
agar anak tidak takut lagi dalam mengerjakan suatu hal, namun dapat
melakukan lagi hal yang sama dengan cara yang baik dan benar.
16
keluarga. Tujuan utama dalam membentuk keluarga yaitu, terciptanya
keluarga harmonis. Sesudah tujuan keluarga harmonis dapat terwujud maka
dapat
17
akan digunakan bekal oleh anak pada suatu hari nanti. Berhasilnya
mendidik anak akan tergantung bagaimana keadaan suasana dalam
keluarga. Suasana yang tentram, penuh cinta ,dan kasih sayang
akan memberikan faktor pendukung yang lebih. Suasana tersebut
akan memunculkan sifat anak yang baik dan kritis
terhadaplingkungan sekitar. Berbeda dengan anak yang dididik
dalam keluarga yang mempunyai suasana gaduh, penuh dengan
kekecewaan, dan perkelahian. Hal tersebut akan memunculkan sifat
anak yang seperti itu pula.
18
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
1. Orang tua sebaiknya dapat berperan aktif dalam proses pendidikan anak
dalam mewujudkan keluarga yang harmonis
2. Lingkungan sekitar maupun anggota keluarga lain diharapkan dapat
membantu agar dapat terwujudnya keluarga harmonis
19
Daftar Pustaka
http://mozaikbimbingankonselingii.blogspot.co.id/2013/04/konsep-keluarga-
bahagia-makalah-mk-bk.html
http://mishhba7.com/2015/10/penegertian-sakinah-mawaddah-warahmah-
pernikahan.html
Http://www.sarjanaku.com/2013/01/penegrtian-keluarga-harmonis.html
20