Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara kepulauan yang secara letak geografis
memiliki luas lautan dua pertiga dari luas daratannya. Garis pantai yang
membentang dari sabang sampai merauke sepanjang 99.123 km membuat
Indonesia menjadi negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah
Kanada (Fadilla dkk., 2017). Kondisi seperti ini menjadikan negara Indonesia
memiliki potensi kekayaan sumber daya alam yang melimpah, salah satunya adalah
mineral garam yang bisa dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan garam.
Melimpahnya sumber daya laut berupa garam yang dimiliki Indonesia,
ternyata memiliki dampak yang dinilai kurang baik terhadap jaringan tenaga listrik
yang berada di sekitar pesisir pantai. Salah satu komponen utama pada jaringan
tenaga listrik yang terdampak tersebut adalah isolator. Isolator berfungsi
mengisolasi konduktor yang bertegangan dengan tiang penyangga agar arus listrik
tidak mengalir ketanah melalui tiang tersebut. Ada beberapa faktor yang dapat
menyebabkan kegagalan isolator dalam melaksanakan fungsinya, salah satu
diantaranya adalah peristiwa lewat denyar atau Flashover. Peristiwa tersebut dapat
mengakibatkan terjadinya hubung singkat phase ke tanah yang pada akhirnya dapat
menimbulkan kerugian karena terputusnya pengiriman energi listrik kepada
konsumen (L. Tobing dan Mustafriend Lubis, 2008).
Terjadinya Flashover pada jaringan tenaga listrik dikarenakan mineral
garam yang menguap dan terbawa oleh udara sehingga menjadi polutan yang dapat
menempel pada permukaan isolator jaringan tenaga listrik (Santosa, 2017). Adanya
polutan garam yang menempel pada permukaan isolator, jika dibiarkan dalam
waktu yang lama akan membentuk suatu lapisan garam atau bisa disebut Partial
Discharge. Peristiwa tersebut merupakan cikal bakal dari terjadinya peristiwa
Flashover (L. Tobing dan Mustafriend Lubis, 2008).
Dalam hal ini diperlukan analisa untuk mengetahui pengaruh polutan garam
di daerah pesisir pantai terhadap arus bocor pada isolator jaringan tegangan
menengah 20 KV dan juga tindakan pencegahaan yang dapat dilakukan untuk
mengurangi penggaraman tersebut. Analisa yang dilakukan ialah dengan mengukur

Samsul Huda, 2021


PENGARUH PENGGARAMAN TERHADAP ISOLATOR OLEH POLUTAN AIR LAUT PADA JARINGAN
TEGANGAN MENENGAH 20 KV DENGAN MENGGUNAKAN METODE EQUIVALENT SALT DEPOSIT
DENSITY
Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
2

tingkat penggaraman dari beberapa isolator kemudian dibandingkan dengan data


terdahulu untuk mengetahui kebocoran arusnya.
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel isolator yang
terkontaminasi garam sebanyak 10 (sepuluh) buah dititik berbeda, pada salah satu
feeder Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 KV di PLN Rayon Pamengpeuk
yang kebetulan berlokasi di sepanjang pesisir pantai Garut Selatan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pada latar belakang penelitian dan analisa masalah yang telah
diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan dikaji pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat penggaraman yang terjadi pada isolator jaringan Tegangan
Menengah (JTM) 20 KV di sekitar pesisir pantai Garut Seletan?
2. Bagaimana dampak penggaraman terhadap keandalan jaringan Tegangan
Menengah (JTM) 20 KV di sekitar pesisir pantai Garut Seletan?
3. Bagaimana tindakan pemeliharan yang dapat dilakukan untuk pencegahan
terjadinya penggaraman pada isolator Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20
KV di sekitar pesisir pantai Garut Seletan?

1.3 Batasan Penelitian


Batasan penelitian ini dititik beratkan sebagai berikut:
1. Pengukuran tingkat penggaraman pada isolator dengan menggunakan metode
Equivalent Salt Deposit Density (ESDD)
2. Membandingkan hasil pengukuran tingkat penggaraman dengan data terdahulu
untuk mengetahui dampak terhadap keandalan jaringan tenaga listrik.
3. Tindakan pemeliharaan yang dapat dilakukan untuk pencegahan terjadinya
penggaraman pada isolator.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang ditulis dalam perumusan masalah, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui tingkat penggaraman yang terjadi pada isolator jaringan Tegangan
Menengah (JTM) 20 KV di sekitar pesisir pantai Garut Seletan.
2. Mengetahui dampak penggaraman terhadap keandalan jaringan Tegangan

Samsul Huda, 2021


PENGARUH PENGGARAMAN TERHADAP ISOLATOR OLEH POLUTAN AIR LAUT PADA JARINGAN
TEGANGAN MENENGAH 20 KV DENGAN MENGGUNAKAN METODE EQUIVALENT SALT DEPOSIT
DENSITY
Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
3

Menengah (JTM) 20 KV di sekitar pesisir pantai Garut Seletan.


3. Mengetahui tindakan pemeliharan yang dapat dilakukan untuk pencegahan
terjadinya penggaraman pada Isolator Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20
KV di sekitar pesisir pantai Garut Seletan.

1.5 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Memberikan informasi terkait tingkat penggaraman pada isolator Jaringan
Tegangan menengah (JTM) 20 KV di sekitar pesisir pantai Garut Seletan.
2. Memberikan informasi terkait dampak adanya penggaraman pada Jaringan
Tegangan Menengah (JTM) 20 KV di sekitar pesisir pantai Garut Seletan.
3. Memberikan informasi terkait tindakan pemeliharaan yang dapat dilakukan
untuk mengurangi terjadinya penggaraman pada isolator Jaringan Tegangan
Menengah (JTM) 20 KV di sekitar pesisir pantai Garut Seletan.
4. Menjadi referensi untuk pembaca dan para mahasiswa yang turut mengambil
penelitian dengan judul terkait.
5. Hasil penelitian dapat dijadikan bahan rujukan dan acuan untuk semua pihak
terutama PT. PLN Rayon Pameungpeuk dalam mengembangkan sistem
keandalan pada Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 KV.

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika pada penulisan skripsi ini mengacu pada Pedoman Karya Ilmiah
Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2018, yaitu dibagi dalam 5 bab. Setiap bab
memiliki pokok pembahasan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan
penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematikan penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan mengenai dasar teori yang berkaitan dengan penelitian ini,
dengan berlandaskan pada sumber-sumber rujukan. Bab ini memaparkan konsep,
temuan relevan, dan teori terhadap permasalahan yang dibahas.

Samsul Huda, 2021


PENGARUH PENGGARAMAN TERHADAP ISOLATOR OLEH POLUTAN AIR LAUT PADA JARINGAN
TEGANGAN MENENGAH 20 KV DENGAN MENGGUNAKAN METODE EQUIVALENT SALT DEPOSIT
DENSITY
Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
4

BAB III METODE PENELITIAN


Bab ini membahas metode penelitian yang menjelaskan tentang perancangan alur
penelitian. Mulai dari pengambilan sampel di lokasi, instrumen yang digunakan,
tahapan pengumpulan data, hingga langkah-langkah analisa data.
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang temuan, pengujian dan pembahasan berdasarkan
rumusan masalah yang telah disusun. Bab ini menampilkan hasil pengukuran
penggaraman menggunakan metode ESDD, pengukuran arus bocor pada isolator
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 KV dan tindakan pencegahan terjadinya
penggaraman pada isolator.
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
Bab ini merupakan bagian terakhir yang menjelaskan tentang simpulan dari
pengujian, pembahasan dan analisa berdasarkan hasil penelitian. Untuk
meningkatkan hasil yang lebih baik untuk penelitian selanjutnya, diberikan
rekomendasi terhadap hasil dari skripsi ini.

Samsul Huda, 2021


PENGARUH PENGGARAMAN TERHADAP ISOLATOR OLEH POLUTAN AIR LAUT PADA JARINGAN
TEGANGAN MENENGAH 20 KV DENGAN MENGGUNAKAN METODE EQUIVALENT SALT DEPOSIT
DENSITY
Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai