Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BOJONG
Jalan Klapanunggal Cipeucang RT. 13/07 Desa Bojong Kec. Klapanunggal 16710

HP. 0813 1988 8840 E-mail : upfbojong@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BOJONG


NOMOR : 445 / - SK / 2021

TENTANG
KEBIJAKAN PERENCANAAN, AKSES, PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN
PENILAIAN KINERJA

KEPALA PUSKESMAS BOJONG,

Menimbang : a. bahwa bahwa agar penyelenggaraan pelayanan Puskesmas


sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka perlu disusun
perencanaan Puskesmas berdasarkan analisis kesehatan
masyarakat;
b. bahwa agar masyarakat mudah mendapatkan akses terhadap
pelayanan, informasi, dan memberikan umpan balik, maka
perlu disusun kebijakan akses masyarakat terhadap
Puskesmas;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan yang dimaksud pada huruf
a dan b, perlu ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas
Bojong tentang kebijakan perencanaan, akses, pengawasan,
pengendalian dan penilaian kinerja di Puskesmas Bojong;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
tahun 2015, tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
tahun 2019, tentang Puskesmas;

MEMUTUSKAN :
Menetapka : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BOJONG TENTANG
n KEBIJAKAN PERENCANAAN, AKSES, PENGAWASAN,
PENGENDALIAN DAN PENILAIAN KINERJA.
KESATU : Kebijakan perencanaan, akses, pengawasan, pengendalian dan
penilaian pelaksanaan pelayanan Puskesmas sebagaimana
tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari surat keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan atau perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Klapanunggal
Pada tanggal : 22 Februari 2021

KEPALA,

drg. NORLIA RESTIHANI SW


Pembina
NIP . 197504112009032002
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BOJONG
NOMOR : 445/ - SK/2021
TANGGAL : 22 Februari 2021
TENTANG : PERENCANAAN, AKSES,
PENGAWASAN,
PENGENDALIAN DAN
PENILAIAN KINERJA

A. PERENCANAAN PUSKESMAS.
1. Puskesmas menyediakan pelayanan sesuai dengan visi, misi,tujuan dan tata
nilai, hasil analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, hasil analisis
peluang pengembangan pelayanan, hasil analisis resiko pelayanan pada
unit-unit pelayanan baik dari sisi Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas
(KMP), Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP), Kefarmasian dan Laboratorium, termasuk risiko terkait
bangunan, prasarana, dan peralatan Puskesmas serta peraturan perundang-
undangan.
2. Perencanaan pelayanan Puskesmas disusun secara terpadu baik KMP,
UKM, UKP, Kefarmasian dan Laboratorium, berbasis wilayah kerja
Puskesmas dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor .
3. Untuk mendapatkan hasil analisis kebutuhan masyarakat perlu dilakukan
identifikasi dan analisis situasi dari data hasil penilaian kinerja puskesmas
(capaian indikator kinerja puskesmas), capaian target Standar Pelayanan
Minimal (SPM], data status kesehatan masyarakat di wilayah kerja termasuk
hasil pelaksanaan PISPK, hasil Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD), serta data umpan balik dan keluhan dari
masyarakat.
4. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan tidak sama antara daerah
yang satu dengan daerah yang lain, prioritas masalah kesehatan dapat
berbeda antar daerah, oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi dan
analisis peluang pengembangan upaya dan kegiatan Pukesmas, serta
perbaikan mutu dan kinerja
5. Dalam penyelenggaraan pelayanan baik UKM, UKP, Kefarmasian dan
Laboratorium, risiko yang pernah terjadi maupun berpotensi terjadi perlu
diidentifikasi, dianalisis dan dikelola agar pelayanan yang disediakan aman
bagi masyarakat, petugas, dan lingkungan. Hasil analisi risiko harus
dipertimbangan dalam proses perencanaan sehingga upaya pencegahan
dan mitigasi risiko sudah direncanakan sejak awal serta disediakan sumber
daya yang memadai untuk pencegahan dan mitigasi risiko.
6. Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan dengan baik dan
berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus
menyusun rencana kegiatan untuk periode lima tahunan yang selanjutnya
akan dirinci lagi kedalam rencana tahunan Puskesmas berupa Rencana
Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) sesuai
siklus perencanaan anggaran daerah.
7. Rencana Usulan Kegiatan (RUK} disusun secara terintegrasi melalui
penetapan Tim Manajemen Puskesmas.
8. Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) dilakukan berdasarkan
alokasi aggaran sesuai Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang
disetujui oleh Dinkes Kabupaten, membandingkan alokasi kegiatan yang
disetujui dengan RUK yang diusulkan dan situasi pada saat penyusunan
RPK tahunan.
9. RPK dirinci menjadi RPK Bulanan bersama target pencapaiannya dan
direncanakan kegiatan pengawasan dan pengendaliannya.
10. Perencanaan baik Rencana Lima Tahunan dan RPK dimungkinkan untuk
dirubah/disesuaikan dengan ke butuhan saat itu apabila dalam hasil analisis
pengawasan dan pengendalian kegiatan dijumpai kondisi tertentu termasuk
perubahan kebijakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

B. AKSES MASYARAKAT
1. Sebaga upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, maka
informasi, pelaksana, dan pelayanan harus mudah diakses oleh masyarakat
ketika masyarakat membutuhkan baik untuk pelayanan preventif, promotif,
kuratif mapun rehabilitatif sesuai dengan kemampuan Puskesmas.
2. Puskesmas harus menyampaikan informasi tentang hak dan kewajiban
pasien, jenis-jenis pelayanan dan kegiatan yang dilengkapi dengan jadwal
pelaksanaannya.
3. Pelayanan yang disediakan oleh puskesmas dan jaringannya perlu diketahui
oleh masyarakat sebaga pengguna layanan, lintas program, dan lintas sektor
terkait untuk meningkatkan kerjasama, saling memberi dukungan dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan untuk mengupayakan pembangunan
berwawasan kesehatan .
4. Mekanisme komunikasi dan koordinasi yang digunakan untuk memudahkan
akses masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas antara lain melalui
pertemuan-pertemuan, lokakarya mini, penggunaan media/teknologi
informasi seperti papan pengumuman, media sosial (Facebook, Instagram),
hotline Puskesmas, short message service [sms), ataupun WhatsApp.
5. Umpan balik dari pengguna layanan baik itu berupa aduan, keluhan,
penilaian kepuasan, usulan perbaikan terhadap pelayanan dapat
disampaikan melalui kotak saran, koin kepuasan pelanggan, hotline
puskesmas ataupun survey yang dilaksanakan oleh puskesmas, wajib
dievaluasi dan ditindaklanjuti.
6. Puskesmas berkewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap jaringan
dan jejaring yang ada di wilayah kerja Puskesmas agar jaringan dan jejaring
tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap penyelenggaraan UKM,
UKP, Kefarmasian dan Laboratorium yang mudah diakses oleh masyarakat.
7. Penjadwalan UKP ditetapkan oleh puskesmas, dan jika ada usulan dari
masyarakat untuk perubahan jam, usulan tersebut dibahas dalam lokakarya
mini
8. Penjadwalan kegiatan UKM dilakukan dengan kesepakatan dengan kepala
desa/kelurahan dan/atau kader, kepala sekolah, dilakukan melalui
pertemuan atau melalui telpon/sms/wa.

C. PENGAWASAN, PENGENDALIAN, DAN PENILAIAN KINERJA


1. Untuk menilai efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tata kelola,
kesesuaian dengan rencana dan pemenuhan terhadap kebutuhan dan
harapan masyarakat, maka dilakukan pengawasan, pengendalian dan
penilaian kinerja puskesmas.
2. Pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja dapat berupa pemantauan
(monitoring), supervisi, evaluasi, lokakarya mini, audit internal, serta rapat
tinjauan manajemen.
3. Pengawasan, pengendalian dan penilaian dilakukan terhadap semua jenis
pelayanan yang ada di Puskesmas, baik kinerja manajerial, kinerja
pelayanan UKM maupun kinerja pelayanan UKP
4. Penilaian terhadap kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja,
yaitu indikator untuk menilai cakupan kegiatan dan manajemen puskesmas.
5. Indikator kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan kegiatan dipantau dan
dianalisis secara periodik sebagai bahan untuk perbaikan kinerja dan
perencanaan periode berikutnya
6. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan,
pengendalian dan penilaian kinerja terhadap target yang ditetapkan maupun
dari hasil kaji banding dengan Puskesmas lain
7. Hasil pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja dalam bentuk laporan
Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) dilaporkan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten Bogor.
8. Monitoring, supervisi dan evaluasi terhadap peniilaian kinerja dilakukan oleh
Kepala Puskesmas, Kepala Tata Usaha, maupun Penanggung Jawab Upaya
baik KMP, UKM, dan UKP.
9. Monitoring kinerja dilakukan secara periodik tiap bulan dengan cara
minilokakarya bulanan dan laporan kinerja bulanan
10. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing-masing unit pelayanan ataupun
penanggung jawab.
11. Supervisi dilaksanakan secara langsung ditempat kegiatan.
12. Evaluasi kinerja dilakukan tiap tribulan, semester, pada rapat tinjauan
manajemen, dan evaluasi akhir tahun
13. Evaluasi dilakukan melalui lokakarya tribulan, lokakarya semester,
pertemuan tinjauan manajemen, dan evaluasi tahunan,
14. Evaluasi juga dilakukan melalui laporan tribulan, laporan semester, dan
laporan tahunan.

KEPALA,

drg. NORLIA RESTIHANI SW


Pembina
NIP. 197504112009032002

Anda mungkin juga menyukai