DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BOJONG
Jalan Klapanunggal Cipeucang RT. 13/07 Desa Bojong Kec. Klapanunggal 16710
TENTANG
KEBIJAKAN PERENCANAAN, AKSES, PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN
PENILAIAN KINERJA
MEMUTUSKAN :
Menetapka : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BOJONG TENTANG
n KEBIJAKAN PERENCANAAN, AKSES, PENGAWASAN,
PENGENDALIAN DAN PENILAIAN KINERJA.
KESATU : Kebijakan perencanaan, akses, pengawasan, pengendalian dan
penilaian pelaksanaan pelayanan Puskesmas sebagaimana
tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari surat keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan atau perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Klapanunggal
Pada tanggal : 22 Februari 2021
KEPALA,
A. PERENCANAAN PUSKESMAS.
1. Puskesmas menyediakan pelayanan sesuai dengan visi, misi,tujuan dan tata
nilai, hasil analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, hasil analisis
peluang pengembangan pelayanan, hasil analisis resiko pelayanan pada
unit-unit pelayanan baik dari sisi Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas
(KMP), Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP), Kefarmasian dan Laboratorium, termasuk risiko terkait
bangunan, prasarana, dan peralatan Puskesmas serta peraturan perundang-
undangan.
2. Perencanaan pelayanan Puskesmas disusun secara terpadu baik KMP,
UKM, UKP, Kefarmasian dan Laboratorium, berbasis wilayah kerja
Puskesmas dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor .
3. Untuk mendapatkan hasil analisis kebutuhan masyarakat perlu dilakukan
identifikasi dan analisis situasi dari data hasil penilaian kinerja puskesmas
(capaian indikator kinerja puskesmas), capaian target Standar Pelayanan
Minimal (SPM], data status kesehatan masyarakat di wilayah kerja termasuk
hasil pelaksanaan PISPK, hasil Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD), serta data umpan balik dan keluhan dari
masyarakat.
4. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan tidak sama antara daerah
yang satu dengan daerah yang lain, prioritas masalah kesehatan dapat
berbeda antar daerah, oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi dan
analisis peluang pengembangan upaya dan kegiatan Pukesmas, serta
perbaikan mutu dan kinerja
5. Dalam penyelenggaraan pelayanan baik UKM, UKP, Kefarmasian dan
Laboratorium, risiko yang pernah terjadi maupun berpotensi terjadi perlu
diidentifikasi, dianalisis dan dikelola agar pelayanan yang disediakan aman
bagi masyarakat, petugas, dan lingkungan. Hasil analisi risiko harus
dipertimbangan dalam proses perencanaan sehingga upaya pencegahan
dan mitigasi risiko sudah direncanakan sejak awal serta disediakan sumber
daya yang memadai untuk pencegahan dan mitigasi risiko.
6. Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan dengan baik dan
berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus
menyusun rencana kegiatan untuk periode lima tahunan yang selanjutnya
akan dirinci lagi kedalam rencana tahunan Puskesmas berupa Rencana
Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) sesuai
siklus perencanaan anggaran daerah.
7. Rencana Usulan Kegiatan (RUK} disusun secara terintegrasi melalui
penetapan Tim Manajemen Puskesmas.
8. Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) dilakukan berdasarkan
alokasi aggaran sesuai Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang
disetujui oleh Dinkes Kabupaten, membandingkan alokasi kegiatan yang
disetujui dengan RUK yang diusulkan dan situasi pada saat penyusunan
RPK tahunan.
9. RPK dirinci menjadi RPK Bulanan bersama target pencapaiannya dan
direncanakan kegiatan pengawasan dan pengendaliannya.
10. Perencanaan baik Rencana Lima Tahunan dan RPK dimungkinkan untuk
dirubah/disesuaikan dengan ke butuhan saat itu apabila dalam hasil analisis
pengawasan dan pengendalian kegiatan dijumpai kondisi tertentu termasuk
perubahan kebijakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
B. AKSES MASYARAKAT
1. Sebaga upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, maka
informasi, pelaksana, dan pelayanan harus mudah diakses oleh masyarakat
ketika masyarakat membutuhkan baik untuk pelayanan preventif, promotif,
kuratif mapun rehabilitatif sesuai dengan kemampuan Puskesmas.
2. Puskesmas harus menyampaikan informasi tentang hak dan kewajiban
pasien, jenis-jenis pelayanan dan kegiatan yang dilengkapi dengan jadwal
pelaksanaannya.
3. Pelayanan yang disediakan oleh puskesmas dan jaringannya perlu diketahui
oleh masyarakat sebaga pengguna layanan, lintas program, dan lintas sektor
terkait untuk meningkatkan kerjasama, saling memberi dukungan dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan untuk mengupayakan pembangunan
berwawasan kesehatan .
4. Mekanisme komunikasi dan koordinasi yang digunakan untuk memudahkan
akses masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas antara lain melalui
pertemuan-pertemuan, lokakarya mini, penggunaan media/teknologi
informasi seperti papan pengumuman, media sosial (Facebook, Instagram),
hotline Puskesmas, short message service [sms), ataupun WhatsApp.
5. Umpan balik dari pengguna layanan baik itu berupa aduan, keluhan,
penilaian kepuasan, usulan perbaikan terhadap pelayanan dapat
disampaikan melalui kotak saran, koin kepuasan pelanggan, hotline
puskesmas ataupun survey yang dilaksanakan oleh puskesmas, wajib
dievaluasi dan ditindaklanjuti.
6. Puskesmas berkewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap jaringan
dan jejaring yang ada di wilayah kerja Puskesmas agar jaringan dan jejaring
tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap penyelenggaraan UKM,
UKP, Kefarmasian dan Laboratorium yang mudah diakses oleh masyarakat.
7. Penjadwalan UKP ditetapkan oleh puskesmas, dan jika ada usulan dari
masyarakat untuk perubahan jam, usulan tersebut dibahas dalam lokakarya
mini
8. Penjadwalan kegiatan UKM dilakukan dengan kesepakatan dengan kepala
desa/kelurahan dan/atau kader, kepala sekolah, dilakukan melalui
pertemuan atau melalui telpon/sms/wa.
KEPALA,