Anda di halaman 1dari 2

Jasmine Maritza Amara

205010107111126
Kelas G (48)
Hukum Internasional
TUGAS T2
1. Apakah China dapat dimintakan pertanggung jawaban berdasarkan Hukum Internasional
terkait terjadinya wabah pandemi Covid-19?

Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang
ditemukan di China. Virus ini menyerang aluran nafas pada manusia yang berbentuk
infeksi, mengeluarkan batuk pilek sampai Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Penelitian mengatakan, Covid-19 ini
berasal dari kelelawar dan Trenggiling diduga sebagai reservoir Covid-19 dan akan
terjadi penyebaran yang sangat cepat jika sudah terpapar kepada manusia.

Di China, menyantap kelelawar ada hal yang lumrah dan memiliki peminat yang banyak,
kelelewar juga dapat ditemukan di pasar-pasar tradisional China dengan harga yang
terjangkau. Menurut saya, memakan kelelawar ini sebuah budaya atau tradisi yang
dipegang erat oleh rakyat China, layaknya masyarakat Indonesia tepatnya di Manado.
Jadi, mereka tidak menghiraukan apa yang mereka makan karna para tetua mereka saat
memakan kelelawar tidak terjadi efek apapun. Namun, bumi pasti berevolusi, bakteri,
lingkungan, dan daya tahan tubuh pun juga akan berubah. Maka, titik inilah yang
membuat virus ini berevolusi.

Sangat disayangkan, saat virus ini menyebar dengan agresif di China, Pemerintahan
disana lebih memilih sikap menutup-nutupi. Tidak ada sikap tanggap yang langsung
menutup segala akses keluar-masuk negara.

Unsur-unsur tanggung jawab :


 Adanya suatu kewajiban hukum internasional antara kedua negara tersebut
 Ada perbuatan atau kelalaian (act or omission) yang dapat dipertautkan (imputable)
kepada suatu negara;
 Perbuatan atau kelalaian itu merupakan suatu pelanggaran terhadap suatu kewajiban
internasional, baik kewajiban itu lahir dari perjanjian maupun dari sumber hukum
internasional lainnya.
 Adanya kerusakan atau kerugian sebagai akibat adanya tindakan yang melanggar hukum
atau kelalaian
Dari kasus ini saya melihat dari dua perspektif, yaitu tradisi masyarakat China yang
memakan kelelawar dan respon dari pemerintahan China. Dari unsur-unsur tanggung
jawab tersebut, jelas ada penyataan “ perbuatan kelalaian” yang mengacu pada
pemerintahan China yang menutup-nutupi penyebaran virus ini. Seharusnya, jika
pemerintahan tanggap dengan virus ini yang menyebabkan pandemic bisa hanya menjadi
penyakit di kawasan China sendiri. Walaupun tidak bentuk fisik kerusakan, tetapi
kerusakan ini linear kerugian, negara-negara yang terdampak pandemi ini mengalami
kerugian yang sangat besar. Jika negara mengalami, masyarakat lah yang sangat
terdampak. Menurut saya, dengan bukti dan alasan-alasan tanggung jawab sudah sangat
jelas, China harus bertanggung jawab.

2. Apakah Self Defense dapat dijadikan alasan Israel untuk menyerang palestina?

Menurut pasal 51 Piagam PBB, syarat-syarat untuk melaksanakan hak bela diri suatu
negara :
 Hanya negara anggota PBB yang diakui hak bela dirinya
 Harus terdapat serangan senjata
 Negara yang telah menggunakan hak bela dirinya harus melaporkan tindakannya kepada
Dewan Keamanan PBB

Bermula disaat Israel menyerang para rakyat Palestine yang sedang menunaikan ibadah
solat terawih lalu berkelanjutan sampai saat ini. Menarik garis jauh kebelakang sebelum
kejadian 2021 ini, saat 2012 Israel memakai dalih Self-Defense karna Palestina
menyerang dengan meluncurkan roket. Namun, tindakan tersebut tidak dapat dikatakan
sebagai sebagai serangan bersenjata dan pula Israel tidak melaporkan ke Dewan PBB atas
serangan tersebut. Menurut saya, dari fakta diatas sudah jelas alasan Self-Defense
tersebut tidak dapat diamini dan kejadian baru-baru ini bukanlah sebuah Self-Defense
malainkan sebuah invasi yang tidak bisa dimaafkan.

3. Apakah humanitarian intervention dapat diberlakukan dalam kasus konflik palestina vs


israel?

Intervensi kemanusiaan (Humanitarian Intervention) merupakan upaya untuk mencegah


atau menghentikan pelanggaran HAM berat dengan kekuatan tertentu (diplomatic and
military) di suatu negara, baik dengan atau tanpa persetujuan dari negara (countries with
internal conflict). Tindakan tersebut hanya bertujuan untuk memulihkan hak asasi
manusia pada suatu negara yang mengalami konflik. Setiap negara dan penduduknya
tetap memiliki kebebasan politik.
Intervensi kemanusian dapat diberlakukan dalam kasus Palestina vs Israel karna sudah
termasuk pelanggaran Hak Asasi Manusia berat. Tidak hanya korban yangt berjatuhan,
tetapi juga rumah ibadah, bangunan, kantor negara hancur karna peperangan ini.

Anda mungkin juga menyukai