Anda di halaman 1dari 6

1.

EPISTAKSIS
Anamnesis:
Keluhan utama, sejak kapan, asal darimana, terus2 menerus, brp banyak, keluhan lain hidung,
sdh pernah?, riw trauma, riw peny sistemik, riw obat, riw keluarga
Riw keluhan telinga dan tenggorok.

Pemfis:
Inform consent, Siapkan alat, pasang lampu, cuci tangan, pake henskun
Inspeksi: bentuk hidung, kel kongenital? Deviasi septum? Massa tumor? Tanda inflamasi?
Sekret?
Palpasi: nyeri tekan, krepitasi, massa?
Rhinoskopi anterior:
Alat: spekulum hidung, pinset bayonet, aplikator, cerumen hook, cerumen spoon
Bahan: tampon anterior, tampon borzalf, kasa steril, lidocaine 2%, epinenfrin 1%, kaustik
(agno3, polisikrulen, tca 30%)
Inspeksi: Amati struktur : dari dasar rongga hidung, konka inferior-media, meatus nasi inferior-
media dan septum nasi. Nilai : sekret? Mukosa? ada massa? Benda asing? Fenomena palatum
molle (bilang iii).
Rhinoskopi posterior:
Alat: cermin nasofaring no.2, spatel lidah, api bunsen
Bahan: silocaine semprot
Inspeksi (bandingkan kiri dan kanan): koana, palatum molle, konka inferior-media, adenoid
(pada anak), ostium tuba, torus tobarius, fossa rossenmuller, ostium pharyngeus tuba auditiva,
post nasal drip yg keluar meatus.

Pemerikaaan penunjang:
-Lab (hematologi rutin, ct/bt, pt aptt, got/gpt)
-foto polos kepala (fraktur/massa)
-ct scan (massa)
-endoskopi (sumber perdarahan, massa)
Assesment:
-Epistaksis anterior sinistra/dextra et causa trauma
-Epistaksis posterior et causa hipertensi

Planning:
-evaluasi ABC, perbaiki keadaan umum
-bebat tekan ala nasi selama 10-15 menit 2x, evaluasi
-tampon anterior pake lido dan epi selama 10-15 menit 2x-3x, evaluasi kalo tau sumber
perdarahan kaustik pake aplikator dan kapas dengan cairan kaustik, kalo tdk bisa melihat
sumber perdarahan lanjut.
Sumber perdarahan:
Anterior: plexus kiesselbach (a. Ethmoidalis anterior, a.labilis superior, a.palatina mayor,
a.sphlenopalatina)
Posterior: plexus woodruf (a.nasalis posterior, a. Sphlenopalatina, a. Faringeal ascendens
-tampon borzalf 2-3 hari (jgn lupa kasih antibiotik)
-tampon bellock
-kalo belum teratasi ligasi arteri: a.carotis Externa

Edukasi:
-jangan korek2 hidung terlalu keras, jgn buang ingus terlalu keras
-jaga tekanan darah, minum obat teratur
-kalo pake tampon borzalf: edukasi jangan kasi basah, ganti tampon 2 hari lagi

TEORI
Etiologi: kel kongenital, trauma, infeksi, corpus alineum, tumor, penyakit sistemik
2.CORPUS ALINEUM
Anamnesis: rinore, blood stain rinore, epistaksis, unilateral, berbau, sering pd anak
Pemfis: sama diatas
Rhinoskopi posterior(??????)
Pemeriksaan penunjang: tdk adaji
Assesment:
-corpus alineum cavum nasi sinistra/dextra berupa manik2/batre/tissue/apapun
Planning:
Extraksi corpal
Alat: cerumen spoon, cerumen hook, pinset
Jangan lupa fiksasi anak dengan cara kaki anak dijepit sm paha ibunya, tangan disilang
dan dipeluk, perawat fiksasi kepala. Lakukan dengan sekali percobaan, telusuri atas
corpal sampai kebelakang dan tarik kedepan segelah itu evaluasi cavum nasi lagi.

3. RHINITIS ALERGI
Anamnesis: keluhan utama (bersin berseri) sejak kapan, hilang/timbul atau terus
menerus, brp kali muncul keluhan dalam satu minggu?, bersin dicetuskan oleh
apa atau muncul pas kapan(biasanya alergen seperti: debu, bulu hewan, tungau),
apakah mengganggu tidur dan aktivitas sehari2? keluhan hidung lainnya kyk obst nasi,
rinore (konsistensi serous, warna bening) ggn penghidu dll, rasa gatal pada hidung,
lakrimasi?, riw pernah begini sblmya, riw penyakit atopi kayak asma, riw atopi keluarga?
Riw pengobatan? Riw telinga tenggorok.

Pemfis: hasilnya konka kongesti, warna mukosa livid/pucat, ada sekret encer bening,
ada allergic crease, allergic shiner, allergic salute

Pemeriksaan penunjang:
-pin prick test
-lab: ige, eosinophil

Assesment:
Rhinitis akut dd susp rhinitis alergi, kalo adami labx bisami lgsg rhinitis alergi
Planning:
-anti histamin: cetirizine 10 mg 1x1 malam
-dekongestan bisa topikal atau oral: psudoefedrin 60 mg 2x1
-anti inflamasi bisa topikal/oral: methylprednisolon 4 mg awalnya 2x1 tp bisa 3x1

Edukasi:
-hindari alergen: sering gantai seprei, kalo membersihkan pake masker, hindari bulu
hewan

Teori:
Alergen: inhalan, ingestan, kontaktan, injektan
Klasifikasi:
-sifat berlangsungnya: intermitten: gejala <4 hari/minggu atau <4 minggu
Persisten: >4 hari/mgg dan >4mgg
-berdasarkan berat ringannya: ringan (tdk ada gangguan amtivitas, bersnatai, olahraga,
belajar, bekerja) berat: ada gangguan>1
4. RHINOSINUSITIS
Anamnesis: samaji kyk diatas, tp sekret purulen/mukopurulen, warna hijo/kuning,
berbau, ada demam kadang, tanya riw infeksi gigi, sisanya smji anamnesisx

Pemfis:
Inspeksi: samaji kek diatas
Palpasi: samaji ditambah palpasi sinus sesuai tempat dengan jemp
Rhinoskopi anterior: mukosa konka hiperemis, konka kongesti, tampak sekret pada
meatus medius
Rhinoskopi posterior: post nasal drip

Pemeriksaan penunjang:
-transiluminasi: bandingkan kiri kanan yg lebih gelap artinya sinusitis
-foto polos kepala posisi waters utk liat sinus maxilla, posisi lateral sphenoid, caldwell
utk liat ethmoid dan frontalis
-ct scan (gold standar) posisi coronal
-lab: hematologi rutin
-kultur sekret dan tes sensiivitas antibiotic

Assesment;
-rhinosinusitis akut/kronik

Planning:
-antibiotik: cefadroxyl 500mg 3x1
-dekongestan
-anti histamin
-mukolitik: ambroxol 30mg 3x1
-anti inflamasi
-analgetik: paracetamol 500mg 3x1/asam mefenamat 500mg 3x1

Edukasi:
-cuci hidung 2x1 dengan nacl (cari tau cara yg benar)
-jgn buang ingus terlalu keras
-rutin minum obat
-perbaiki hygiene
-pake masker

Teori:
Etiologi: ispa, kelainan anatomi kyk deviasi septum, hiperteofi konka, sumbatan KOM,
infeksi tonsil, infeksi gigi, rhinitis, polip hidung, merokok
Klasifikasi: akut <4 mgg, subakut 4mgg-3 bln, kronik: >3 bulan
Komplikasi: orbital: selulitis orbita, abses orbita, trombosis sinus kavernosus
Intrakranial: meningitis, abses otak
Tulang: osteomyelitis
Paru: BE, bronkitis kronik
5. TONSILITIS
Anamnesis:
Keluhan utama (Odinofagi, disfagi, demam, mialgia, cephalgia) , Sejak kpn, hilang
timbul atau terus menerus, apa yg mencetuskan (makan minum dingin, berminyak,
pedas, merokok) keluhan lain seperti keluhan sistemik, riw pernah begini sblmya, riw
obat, riw keluarga, riw penyakit lain.
Keluhan hidung dan telinga

Pemfis
Faringoskopi:
Alat: spatel lidah, lampu kepala
Bahan: -
Inspeksi: trismus? gigi geligi ada caries? Lidah? ada massa tdk? buccal (stomatitis)?
uvula letaknya, arcus palatoglossus arcus palatofaringeus simetris atau tdk, warnanya,
edema atau tdk, ada eksudat?, tonsil ukuran, ada detritus, hiperemis, kripte melebar/tdk,
permukaan, ada psudomembran?, dinding faring hiperemis?

Pemeriksaan KGB: kalo ada artinya kronikmi, mulai dari submental, submandibula, pre
aurikular, retro aurikular, jugular profunda superior, media, inferior, supraklavikular.
Kalo ada pembesaran; lokasi, bilateral/uni, ukuran, permukaan (licin/berbenjol),
konsistensi kenyal atau keras, ada nyeri?, lokal/mobile?

Pemeriksaan penunjang:
-lab (hema rutin)
-swab tonsil (kultur)
-sensitivitas antibiotik

Assesment:
-tonsilitis akut/kronik

Planning:
-obat kumur
-anti piretik
-analgetik
-antibiotik
-anti inflamasi

Edukasi:
-banyak minum
-jaga hygine
-jgn makan dingin/panas, pedis, berminyak, bervitsin
-jgn merokok
-byk istirahat

Dd: abses peritonsiler, absen parafaring


Teori:
-etiologi: infeksi streptococcus bhga, h. Influenza, staphylococcus.
-komplikasi: abses peritonsiler, oma, hipertrofi tonsil, edokarditis, glomerulonefritis akut.
-indikasi tonsilektomi: serangan >3x pertahun dengan terapi adekuat, tonsil hipertrofi
sehingga mal oklusi gigi dan ggn pertumbuhan, sumbatan airway, sleep apneu, ggn
menelan, ggn bicara, dicurigai keganasan, ada komplikasi.
6. ABSES PERITONSILER
Anamnesis: smji dengan diatas, ditambah halitosis, hot potato voice.

pemfis:
Faringoskopi: ada trismus, tanyakan gmn cara periksax (????) uvula terdorong ke sisi
sehat, palatum molle edema, tonsil T1-T3 bengkak hiperemis terdorong ke tengah

Pemeriksaan penunjang:
-lab(????)

Assesment:
Abses peritonsiler
Dd: tonsilitis akut

Planning:
-smji kek diatas
-aspirasi baru insisi

Teori:
Cara insisi; hubungkan pertengahan garis antara dasar uvula dan gigi geraham molar 3,
insisi pertengahan garisx(????)
-komplikasi: abses pecah jd aspirasi paru, empyema, sepsis, abses parafaring, trombus
sinus kavernosus, abses otak
7. KARSINOMA NASOFARING
Anamnesis: keluhan utama, sejak kapan, awalnya bgmn ukuran, letak, keluhan lain
mulai dari hidung telinga dan tenggorok, ada penghilatan ganda, kelumpuhan wajah, riw
makanan ikan kerimg, riw merokok ada riwayat permah bgn sebelumx, riw penyakit
lainx, riw keluarga, riw pengobatan.

Pemfis:
Rinoskopi anterior: tambahan: palpasi nasofaring dan fenomena palatum molle
Rinoskopi poste: pnd
Faringoskopi
Otoskopi
Laringoskopi indirek
Pemeriksaan KGB

Pemeriksaan penunjang:
-lab
-nasofaringoskopi
-biopsi
-ct scan
-bone survey
-usg abdomen
-foto thorax

Assesment: tumor/kanker nasofaring staging TNM

Planning:
-simptomatik: tampon, analgetik
-stad 1: radioterapi
-stad 2-3: kemoradiasi
-stad 4: paliatif
-pembedahan
-terapi paliatif

Edukasi:
-hindari merokok, makanan2
-beribat teratur
-istirahat yg cukup

Teori:
-etilogi: eistein barr virus, genetik, lingkungan (nitrosamin)
-klasifikasi: -sel skuamosa (berkeratinisasi)
-karsinoma tidak berkeratinasi
-karsinoma tidak berdiferensiasi
-pelajari staging TNM

Anda mungkin juga menyukai