Anda di halaman 1dari 10

Biddayatul Abid

Bab Shalat

 Syarat : bukan bagian dari shalat dan selalu ada dari awal sampai akhir shalat
 Rukun : bagian dari shalat, berganti ganti setiap saat sesuai state

Syarat sah shalat ada 6 (dari istiqro : menelaah dan memahami dalil)

1. Thoharoh
2. Duhul masuk sholat,. Solat disebut (ada = pada waktunya (bahkan jika hanya takbiratul
ihram nya yang masuk di waktu ada), qodho : setelah waktu berakhir, I’adah : mengulang
solat di waktu ada) Waktu shalat : ikhtiar (wajib melakukan shalat di waktu tersebut), dan
doruroh. Keduanya dimiliki oleh isya dan ashar, selebihnya waktu ikhtiar.
3. Khimar/menutup aurat “Allah subhanahu wa ta’ala tidak menerima shalatnya perempuan
kecuali dengan khimar”. Apabila seorang auratnya terbuka sedikit dalam waktu banyak, atau
terbuka banyak dalam waktu singkat insyaAllah tetap sah.
4. Meninggalkan najis
5. Wastiqbalul kiblah. Menghadap kiblat.
6. Niat. Tekad untuk melakukan sesuatu. Syarat ini tidak bisa gugur. Syarat niat : muslim, aql,
tamyiz, waktu nya juga harus singkat jedanya dari melakukan shalatnya

Kondisi khusus thoharoh gugur : missal orang dipenjara dan tidak mendapat air ataupun debu, maka
solat semampunya.

Rukun shalat ada 14 secata istiqro (kalau batal, shalat batal)

1. Berdiri Ketika shalat fardu, kala utidak mampu duduk, kalua tidak mampu berbaring
2. Takbiratul ihram
3. Membaca al-fatihah : rukun bagi imam dan munfarid (sendiri), tidak bagi makmum
4. Rukuk. Pada shalat khusf ruku kedua adalah sunnah
5. Bangun dari rukuk
6. I’tidal (berdiri dari rukuk)
7. Sujud -> 7 tulang
8. Bangun dari sujud
9. Duduk diantara dua sujud
10. Tuma’ninah Yaitu diam sebentar
11. Tasyahud akhir. Rukun dari ini adalah bacaan shalawat yang harus dibaca di tasyahud awal,
sedangkan bacaan tasyahud nya wajib
12. Duduk di tasyahud akhir
13. Duduk untuk dua salam . Pendapat yang resmi adalah dua salam. Ibnu Qudamah memilih
satu salam
14. Tertib sebagaimana dicontohkan rasul dan sahabat

Wajib shalat ada 8 : (kalau batal, sujud syahwi)

1. Takbir intiqol (berpindah, takbir selain takibratul ihram). Takbir zawaid seperti idul fitri
masuk sunnah
2. Tasmi’ (sami’ Allahu liman hamidah) bagi imam dan munfarid
3. Tahmid (rabbana walakal hamd), diucapkan baik imam munfarid makmum
4. Tasbih yang pertama di posisi sujud
5. Dan ruku
6. Robbbigfirli dikedua sujud
7. Tasyahud awal
8. Duduk padanya

Sunnah shalat ada dua :

1. Perkataan
a. Istiftah
b. Ta’awwudz
c. Basmallah, tapi al-fatihah tetap 7 ayat karena ayat ke 7 yang ditambah bismillah, terbagi
dua ayat sehingga jadi 7 ayat lagi
d. Aamin
e. Membaca surat di subuh, jumat, ied, sunnah, dua rokaat pertama magrib, dua rokaat
pertama rubaiyyah
f. Menjahr imam Ketika membaca
g. Perkataan setelah tahmid untuk selain makmum (imam), pendapat kedua imam Ahmad
boleh saja
h. Tambahan bacaan tasbih di rukuk dan sujud
i. Meminta ampunan
j. Meminta doa sebelum salam
k. Qunut witir
2. Perbuatan
a. 45

Makruh shalat :

1. Menoleh baik wajah atau mata, boleh jika ada hajat


2. Menutup kedua mata karena ini perbuatan yahudi (karena syariat/mereka lakukan saja) dan
majusi (karena silau). Ulama berkata boleh jika dihadapannya ada yang membuat dia kurang
khusyu
3. Memegang kerikil dan lain2

Shalat-shalat Sunnah 21/09/2021

 Amalan sunnah paling utama setelah jihad dan ilmu adalah solat sunnah.

--Imam Ahmad menjelaskan : aku tidak mengetahui amalan lebih utama setelah
salat fardu kecuali jihad (yang benar, memenuhi syarat dan tidak ada
penghalangnya)
--Bukan berarti kita hanya mengerjakan amalan yang paling afdhol itu saja, karena
pada kondisi lain bisa jadi amalan tersebut lebih utama. Contohnya kita menuntut
ilmu sebelum solat subuh padahal bisa qobliyah subuh. Itulah mengapa jawaban
rasul berbeda setiap ditanya amalan apa yang paling utama. Umumnya jawabannya
sesuai kondisi penannya.
 1. Dan yang paling ditekankan shalat kusuf (gerhana, karena rasul selalu melakukannya
setiap ada sebabnya. Ada yang berkata wajib).
2. Kemudian istisqo (dalam rangka berdoa meminta ujan, karena dilakukan secara
berjamaah. Nomor dua karena tidak selalu dilakukan setiap paceklik).
3. Kemudian tarawih (rasul tidak selalu melaksanakannya, khawatir diwajibkan).
4. Kemudian witr (karena seperti tarawih namun dilakukan sendiri. Rasul selalu witr)
Rakaat minimum satu rakaat, paling banyak 11, batas sempurnanya 3 rakaat dengan dua
salam, dan dibolehkan dengan satu saja sardan (tanpa tasyahud awal, ada hadits larangan
menyamakan dengan maghrib).
 Waktu nya (witir) antara shalat isya dan masuknya waktu subuh.
-- berbeda antara saat shalat dan masuknya waktu shalat. Bila jama taqdim
di magrib, setelah shalat isya maka disyariatkan witir. Lebih utama di akhir malam.
Namun bila khawatir tidak terbangun, maka witir sebelum tidur.

Disunahkan qunut setelah ruku’.

--Dari abi Hurairah saat ingin mendoakan sesuatu atau seseorang, qunut setelah
ruku. Qunut di hanabilah subuh tidak disyariatkan. Syafii mensyariatkan, ini
perbedaan mu’tabar dikalangan ulama. Sebagian membidah kan. Namun bidah
sebagaimana dosa bertingkat2 sehingga tidak boleh langsung membidahkan
pelaku qunut subuh. Banyak permasalahan fikih lainnya seperti ini. Bahkan
terdapat disertasi lebih dari seribu halaman terkait perbedaan pendapat antar
syeikh bin baz, syeikh utsaimin, syeikh al-albani. Jika sudah bisa memahami dalil
maka jangan taqlid lagi
 Makmum mengaminkan, yang solat sendiri mengganti dhamirnya (Sebagian bilang tidak
perlu karena mendoakan mukmin), kemudian mengusap wajah setelahnya sebagaimana
setelah sholat (syeikh utsaimin dan banyak pendapat lain tidak mensyariatkan karena
haditsnya dhaif namun ini perebedaan mu’tabar).
 Shalat sunah rawatib muakad ada 10 : dua sebelum dzuhur, dua setelah dzuhur, dua setelah
magrib, dua rakaat setelah isya, dua rakaat sebelum subuh. (Sebagian 12, sebelum dzuhur 4
rakaat, pendapat ibn taimiyah). Yang paling ditekankan fajr, lalu magrib lalu sisanya.
 Shalat tarawih dua puluh rakaat (sesuai Umar) saat Ramadhan berjamaah. Salam tiap dua
rakaat dengan niat setiap mulai dua rakaat. Waktunya antara sunnah isya dengan
witir ,afdhalnya diawal malam, dan witir langsung setelahnya berjamaah. (dahulu rasul pada
malam ketiga/keempat tidak keluar untuk tarawih berjamaah karena khawatir diwajibkan.
Sehingga umar mengumpulkannya dan menunjuk Ubay bin Ka’ab sebagai imam lalu
berkaata ni’matul bid’ah hadzih. Maksudnya bid’ah secara Bahasa yaitu sesuatu yang baru.
TIdak semua hal baru disebut bid’ah karena perlu diperinci mengapa rasul tidak
melaksanakannya, bisa jadi karena halangan atau belum ada. Apa hukum hal-hal baru, maka
dikembalikan ke ulama mujtahidin. Bid’ah yang tidak boleh : ada pendorongnya di zaman
rasul, tidak ada penghalang, dan rasul tidak lakukan. Contohnya adzan sebelum shalat ied)

 Dan shalat sunnah malam hari lebih utama (dari siang hari). Dan setengah malam yang akhir
lebih utama (diperincikan lagi ½ malam kedua dibagi 1/3 dan 1/6. Memulai 2 rakaat awal
ringan dan niatnya sebelum tidur. Dan memperbanyak rukuk dan sujud lebih afdhol dari
memperlama berdiri.

 Dan disunahkan dhuha ghibban (kadang iya kadang tidak), rakaat paling sedikit 2, paling
banyak 8, waktunya dari keluar waktu terlarang sampai mendekati waktu zawal (tergelincir)
-- Pendapat lain tidak ghibban tidak masalah.
Pendapat lain lebih dari 8 rakaat tidak mengapa. Dalil 8 rasul saat yaumul fath (fathul
Makkah) dhuha 8 rakaat.
DIsunahkan tahiyatul masjid, dan disunahkan shalat wudhu ,dan menghidupkan antara dua
isya (magrib dan isya, artinya shalat sunah bada maghrib), dan itu termasuk solat malam

--Jika hanya masuk sebentar apakah perlu shalat? Khilaf. Namun sahabat pernah
berbondong mondar-mandir masjid

 Disunahkan istikharah walaupun dalam kondisi baik, kemudian bersegera berbuat baik
setelahnya. DIsunahkan solat hajat, -- Namun haditsnya dhaif sekali, fatwa lajna daimah
tidak mensyariatkan karena haditsnya dhoif dan munkar (dhaif jiddan)
 DIsunahkan shalat taubat. – dalilnya hadits tidaklah seorang berwudhu kemudian shalat dan
beristighfar kecuali diampuni
 Disunahkan sujud tilawah bagi pembaca dan yang menyimak
 DIsunahkan sujud syukur saat mendapat ni’mat atau terhindar dari niqmat (bencana)

IMAMAH

 Imam yang paling didahulukan al afqoh -paling bagus bacaan qurannya , meski tidak begitu
mengetahui fiqih solat daiatas yg bacaannya ummiyy (banyak lahn parah)
dan paling memahami fiqih shalat, lebih bagus lagi mutqin dalam ilmu agama)
kemudian yang paling mengtahui sunnah nabi
kemudian yg lebih dulu hijrah
kemudian yg lebih dulu masuk islam (hadits)
 kemudian yg paling tua
 yang lebih mulia nasabnya(ijtihad karena quraisy pemimpin para pemimpin)
kemudian hijrah duluan
kemudian masuk islam duluan
 kemudian yg lebih bertakwa dan waro
 kemudian undi (pendapat lain ambil yg dipilih warga)
 shahibul bait dan imam masjid lebih berhak walaupun ia budak -> meski bacaan imam
ummiy . Kecuali orang yang memiliki kekuasaan maka ia berhak tidak boleh kita cela karena
ia memiliki imamah kubro dalilnya adalah saat rasul diundang idban bin malik, sahabat buta,
mengimami sahabat di sekitar beliau. Ia ingin rasul datang kerumahnya mengimami shalat di
rumahnya ,kemudian sisi tersebut akan dijadikannya sebagai mushalla
 orang merdeka lebih berhak dari budak dan muba’adh (Setengah2, majikannya
melepaskannya tidak sungguh2. Misal yg merdeka hanya tangannya. Ulama berbeda
pendapat atas status orang ini)
 hadirun (bukan musafir)
 bashir (bisa melihat)
 hadoriy orang kota / desa lebih utama dari badawiy yaitu orang nomaden
 mutawaddi yakni berwudhu lebih utama dari mutayammim
 musta’irun yakni yang meminjamkan rumah lebih utama dari yang dipinjamkan rumah
 musta-jirun yakni penyewa lebih utama dari yang menyewakan
 atau semisalnya
tidak sah orang fasik menjadi imam solat kecuali shalat jumat atau ied karena ditaktuktan tidak
menemukan jamaah lain. Dalilnya tidak boleh seorang perempuan imam, tidak boleh baduy
mengimami muhajir, dan tidak boleh seorang fajir (terus melakukan dosa kecil tanpa bertaubat)
mengimami mukmim. Kecuali dipaksa penguasa

sah shalat dibelakang orang buta dan tuli, orang yang belum dikhitan, tidak punya kedua tangan atau
kedua kaki, tidak punya hidung, dan banyak lahn tapi tidak merubah makna. Tidak sah dibelakang
kafir

 kalau bisu, meski makmum bisu tidak sah karena tidak bisa baca. Bermakmum dibelakang
orang bunting / semacamnya boleh hanya jika kita juga sama
 kecuali imam tetap di masjid, meksi sambal duduk boleh, dan disunahkan jika begitu maka
makmum ikut duduk. Jika permanen harus digatni

28/12/2021

Wajib bagi orang sakit untuk shalat berdiri (selama masih bisa dilakukan rukun2, wajib2 shalat.
Dalilnya : shalli qaaimah) misalnya sampai2 ia berdiri seperti orang ruku, maka tidak mengapa.
Bahkan Ketika orang tsbt agar berdiri harus bersandar, maka tidak masalah. Bertakwalah semampu
kalian. Bahkan Ketika si sakit harus membayar orang lain untuk membantunya berdiri.

 Maa laa yatimul wajib illa bihi, fa huwa waajib.

Kalau memang tidak mampu sama sekali, maka duduk. Caranya disunnahkan bersila (karena supaya
focus tidak kesemutan atau semcamnya, masyahdoh). Bagaimanapun caranya dia duduk maka
boleh. Jika tidak bisa maka berbaring di samping, lebih afdhal kanan (dalil umum rasul mencintai
kanan), kalau tidak bisa maka memberi isyarat supaya terlihat perbedaan antar keduanya (rukun
shalat). Kalau tidak bisa maka memandangnya saja, missal Gerakan bola mata ke bawah isyarat
sujud. Begitu juga bila dia tidak dapat berkata (maka dia menghadirkan seakan membaca, bahkan
jika tidak bisa sama sekali, cukup bayangkan di benaknya)

 Jika bisa melakukan salah satu rukun dengan sempurna maka wajib dilakukan. Misalnya
seorang dapat sujud, namun tidak bisa ruku / berdiri. Maka dia wajib untuk melakukan sujud
tersebut. Begitu juga misalnya bisa berdiri namun tidak bisa ruku / sujud maka tetap wajib
berdiri, seperti shalat di kereta. Ruku/sujud dilakukan dengan duduk dengan
mencondongkan badan sedikit dan banyak.

Kalau awalnya tidak mampu beridri sehingga duduk / duduk sehingga berbaring, lalu di tengah2
shalat merasa lebih baik, maka lakukan dengan normal.

Tidak sah shalat duduk di kereta/ kapal bila masih bisa berdiri, kecuali bila turun akan menimbulkan
mudharat lebih seperti hujan / becek (dalilnya rasul shalat diatas unta). Atau ia khawatir jika turun
tunggangan akan terpisah dari rekan seperjalanannya (missal jika turun untuk solat akan tertinggal
kereta), atau takut diterkam harimau, atau kalu apabila turun tidak bisa naik lagi. Wajib untuk
menghadap kiblat dan melakukan hal lainnya yang normal, dan sujud teranggap sah bila anggota
tubuh yg bersentuhan dengna tanah stabil diatas permukaan keras. (contoh yang tidak sah shalat
diatas kapas, kecuali kapasnya bisa ditekan sehingga tidak bisa ditekan lagi) kecuali daruroh

 Bagi yang bisa sujud, maka duduk diantara dua sujud nya iftirasy. Kalau mau dari awal iftirasy
pun tidak mengapa.
Qashar – 11/01/2022

Fasl

Disunnahkan qashar shalat yg 4 rakaat bagi orang yg safar dengan syarat safarnya harus mubah.

 Qashar hanya untuk orang safar, safarnya mubah, dan disunnahkan untuk shalat 4 rakaat.
Dalilnya adalah perbuatan rasul shallallahu ‘alaihi wasallam. Seperti perkataan Ibnu Umar
yang membersamai Rasul saat safar dan membersamai Abu Bakar dan membersamai Umar
dan membersamai Utsman. Syaratnya safar nya harus mubah, tidak boleh makruh atau
haram.

Atau sudah mempunyai tujuan tertentu. Dibolehkan setelah 16 farsah (80km) baik lewat darat atau
laut, yaitu seperti perjalan (zaman dulu) satu atau dua hari menuju arah tertentu. Ketika dia sudah
berpisah dengan kotanya atau melewati rumah-rumah di kotanya. Tidak dimakruhkan untuk
menyempurnakan shalat, tetapi lebih afdhol qoshor. Kalau ada perbubahan niat setelah setengah
safar tidak mengapa.

 Dalil 16 farsah dali sabda rasul Riwayat ibnu Abbas “wahai ahlul Makkah janganlah engkau
mengqoshor solat jika jarkanya lebih dari 4…” tetapi Riwayat ini diperselisihkan dho’if.
Pendapat syaikhul Islam mengikuti urf.

Bila ingin menetap maka tidak ada qoshor. Atau dari awal niat untuk lebih dari 4 hari. Atau saat
bermakmum dibelakang mukim. Atau tertahan di daerah (misal karena di dzalimi, maka boleh
sampai kapanpun), atau karena hujan (boleh qashar sampai kapanpun), atau tingggal di suatu
daerah karena hajat (kembalikan ke urf, selama terhitung safar maka qashar secara ijma).

 Dalil 4 hari perbuatan rasul. Khilaf apakah 4 hari atau sampai kapanpun. Dalil terus
mengqashar adlah perbuatan rasul di tabuk 20 hari.

Fasl

Dibolehkan jamak dzuhur dan ashar (dzuhroin) dan isya magrib (isyain), meninggalkannya lebih
utama (pendapat lain Imam Ahmad menjamak lebih afdhal karena perbuatan rasul). Bole menjama
di 8 kondisi : safar, sakit yang kalau tidak jama membuat masyaqqoh (kesulitan), ibu menyusui yang
kalau tidak menjamak akan kesulitan (banyak najis yang harus diurusi), perempuan mustahadhah
(keluar darah terus menerus padahal bukan haid), atau kencing keluar terus, orang yang tidak
mampu tharahah di setiap shalat (susah dapat air), atau susah mengetahui waktu shalat, udzur
(misal menjaga harta), suatu yg menyibukkan dia.

Sebagian udzur hanya boleh menjamak maghrib dan isya saja. (pendapat kedua boleh2 saja
perselisihannya karena dalil2 hanya pada malam hari, selain itu maghrib isya lebih berat. Selama
menyebabkan masyaqqoh) salju, hujan e, becek. Angin kencang dan dingin, hujan yg membasahkan
baju. (Dalilnya perbuatan rasul dan sahabat).

Shalat Khauf :
6 rukun : sesuai hadits (pendapat imam ahmad) rakaat satu ikut rasul, rakat dua sendiri, masuk
rombongan kedua, shalat ikut rakaat kedua, rasul tunggu di tahiyat, mereka menyusul, salam.

Shalat Jumat

Syarat wajib bagi : orang merdeka

Tidak wajib bagi 5 : belum baligh, orang gila, Wanita/Khunsa, safar, budak (juga yang masih separuh
merdeka = muba’ad. Misalnya telah menebus ½ biaya bebas. Budak mukallaf yang full budak)

Wajib bagi :

muslim, baligh, mukallif, mudzakkar, selama dia tinggal disebuah kota walaupun jauh dari masjid,
mendengar adzan /pun tidak. Wajib juga bagi musafir yang tidak boleh qashar (jarak kurang atau
meniatkan tinggal) dan wajib juga bagi orang yang di luar kota/ desa namun bisa ditempuh menuju
Menara masjid dengan 1 farsah < kurang (pendapat imam Ahmad karena kemunginan batas adzan
terdengar , 16 farsah = 80an km)

 Bagi yang shafar, jika sedang mobile maka lebih afdhol shalat dzuhur, jika tidak lebih afdhal
shalat jumat

Shalat Jumat tidak wajib bagi:

1. Mukallaf
2. Merdeka
3. Bukan Wanita / khunsa
4. 40 orang mustatim -> tidak sah jika musafir imam
 Mustatim : orang daerah tersebut
 Muqim : bisa jadi orang safar namun sedang tinggal disitu
 Orang sakit boleh memaksakan diri shalat jumat, jika jadi imam tetap sah .Tidak harus ada
Izin dari imam setempat

4 syarat sah :

1. Waktu
a. Jawaz : boleh. Dari awal waktu bolehnya shalat ied (hanya di hambali jumhur ulama
tetap waktu zawal / zuhur) Dalil nya abu bakar shalat sebelum pertengahan siang, umar
sampai pertengahan siang, utsman sampai zawal.
b. Wujub: Ketika masuk maka wajib shalat jumat (waktu zawal / matahari tergelincir). Jika
orang tiba2 gila sebelum waktu zawal maka tidak wajib qodho.
c. Istibab : Ketika masuk waktu ini, disunahkan jumatan (paling afdhal). Waktu ini adalah
setelah zawal
2. 40 orang tanpa musafir, imam termasuk (Ibn Taymiyah cukup 3 orang dalilnya fas’au itu
jamak 3 orang cukup)
3. Orang2 tersebut pada waktu khutbah dan shalat. Walaupun Sebagian dari mereka tidak bisa
bicara (khurs).. Kalau satu orang batal saat shalat maka batal semua. Jika waktu cukup ulang
dari awal lagi, jika waktu tidak cukup maka shalat dzuhur. Makmum masbuk kalau dapat
satu rakaat maka cukup, tapi kalau tidak full 1 rakaat, maka ia harus shalat dzuhur
4. Shalat diawali 2 khutbah, pengganti dari 2 rakaat. Harus sudah masuk waktu & Niat, yang
berkhutbah bukan musafir, begitu juga 40 orang saat khutbah, harus khatib yg sah

6 rukun shalat jumat :

1. Hamdullah (dari hadits jabir)


2. Shalawat (perbedaan pendapat)
3. Membaca ayat secara lengkap dari kitabullah
4. Wasiat untuk bertakwa kepada Allah, tidak cukup kalau Cuma mencela dunia dan menyebut
mati
5. Harus muwala’ah, berkesinambungan antar 2 khatbah dan antar khatbah ke solat
6. Khatib harus men jahr kan khutbah nya sehingga 40 orang tadi mendengarnya tanpa
halangan. Kalau khatib mengatakan perkataan haram walau sedikit maka batal (begitu juga
adzan)
7. Harus Bahasa arab. Jika tidak di masyarakat arab maka wajib Bahasa setempat

Sunah2:

1. Dilakukan dari tempat lebih tinggi


2. Sambil berdiri dan bersandar dengan tongkat / busur / pedang
3. Memperpanjang shalat dan memendekkan khutbah
4. Khutbah kedua lebih singkat dari pertama
5. Mengeraskan suara (lebih lagi disbanding pendengar 40 orang)
6. Mendoakan kaum muslimin
7. Boleh mendoakan seseorang tertentu
8. TIdak mengapa membaca dari tulisan

- Harom untuk bicara sementara imam sedang khutbah (apabila khutbah terdengar)
- Boleh untuk bicara Ketika khotib diam diantara dua khutbah. Atau Ketika mulai doa diakhir
karena sudah bukan rukun khutbah.

27/09

Bab Zakat – Emas, Perak, dan Uang

Wajib pada emas dan perak rubbul usyr (1/4 dari 1/10 -> 2.5%) ketika mencapai nishob

“Yang menyimpan emas dan perak kemudian tidak menafkahkan di jalan Allah (zakat) akan Allah
azab dengan azab yang pedih”

Angka tersebut didapat dari tulisan / hadits abu bakar terkait zakat dan sedekah : “Dalam perkah itu
seper empat puluh
Demikian juga Rasul berkata “kalau engkau memiliki 200 dirham dan sudah mencapai haul, wajib
dikeluarkan 4 dirham. Dan engkau tidak wajib membayar apa2 dari emas kecuali engkau memiliki 20
dinar, kalau kau memiliki 20 dinar dan mencapai haul, wajib dibayarkan 0.5 dinar”

- Nishob emas -> satu mitsqol : 4.25gr, sehingga nishob 4,25gr x 20 mitsqol= 85gr. Atau 2-
dinar

Adapaun nishob fiddoh -> 200 dirham.

- 10 dirham kira2 7 mitsqol, sehingga 200 dirham = 140 mitsqol = 595 gr.

Madzhab hambali menggabungkan emas perak dalam perhitungan nishob

- Imam Ahmad berkata tidak digabung (disetujui syeikh utsaimin)


- Mata uang diqiyaskan dengan emas sehingga ada nashob juga. Ada pendapat yang sangat
lemah bahwa uang kertas bukan uang, hanya dokumen kepemilikan harta
- Kalo seorang punya emas, perak, uang, semua dihitung qimah nya (nilai nya), kalau melebihi
nishob itu dibayarkana

Qimah barang dagangan, digabung emas, kalau lebih nishob dibayarkan.

- Kalau punya 4-4 nya, semua dihitung, dengan nishob yg lebih rendah dari emas dan perak /
paling minimal, kemudian dihitung 2.5% dari semuanya
- Armi Tijaroh (ternak, tani, kebun, temuan dari tanah, peninggalan) Rumah tanah mobil
motor bukan merupakan barang yg dizakati selama tidak dijual belikan. Jadi apapun
barangnya jika di dagankan wajib bayar zakat
- Rumah disewakan, yg wajib dizakati uang sewanya kalau melebihi nishob saat digabung
semua uang
- Perhitungan haul : Dari pertama kali harta kita melebihi nishob pertama kali dan tidak
pernah turun dari nishob, maka wajib mengeluarkan zakat di tahun berikutnya
- Zakat profesi, sebagian ulama qiyas dengan zakat pertanian -> ini salah karena qiyas
munfariq (qiyas padahal ada perbedaan)
- Tapi kalau zakat profesi (gaji masuk langsung di zakatkan). Masih benar, masuk dalam ta’jilu
zakah yaitu mendahulukan zakat walaupun belum haul. Yang salah harta belum nishob tapi
zakat, ini sedekah
- Karena zakat wajib saat sudah nishob dan sudah haul

Zakat perhiasan ada beberapa macam :

Uli mubah : Mubah digunakan

- Oleh laki2 ataupun perempuan, dan digunakan untuk dipakai bukan untuk diperjual belikan,
ini tidak ada zakatnya (hambali) dan ini pendapat 5 sahabat (jabir, asma, aisyah, ). Pendapat
kedua wajib karena keumuman dalil (syeikh bin bas, syeikh utsaimin)

Perhiasan yg dipersiapkan untuk dipinjamkan, tidak ada zakatnya

- Tidak masuk zakat keduanya selama tidak berusaha mengelabui zakat

Ketiga, yang haram digunakan oleh keduanya, maka ini wajib dizakati

- Emas bagi lelaki, bejana emas bagi laki/wanita,


- Alasanya karena ini haram, sementara sebelumnya mubah dan masuk dalam bab rukhsoh

Keempat, untuk disewakan atau nafkah

- Nafkah maksudnya barang dagangan


- Wajib dibayarkan zakat jika melebihi nishob

Kelima, hiasan masjid / mihrob harus dihilangkan karena haram

- Dan harus di zakati

Perhiasan yang boleh bagi laki2

- Perak dalam madzhab hambali asalnya haram kecuali yang dikecualikan


- Pendapat lain (syaikhul islam dan syaikh utsaimin) boleh kecuali bisa menimbulkan syuhroh
(menonjol / berbeda dari yang lain misalnya topi perak)
1. Cincin perak mubah bagi laki2. Lebih utama digunakan pada kelingking tangan kiri
- Berdasarkan hadits saat anas menjelaskan cincin rasul
- Tapi syaikh utsaimin berpendapat tidak masalah, kalau di hambali lebih afdhal di kiri.
Alasannya karena ada dalil rasul mengenakan cincin perak di tangan kanan

Tidak mengapa berat cincin lebih dari satu mitsqol selama tidak keluar dari kebiasaan

2. Qobiatu syaif (gagang pedang)


- Karena demikian peddang rasul
3. Dan ikat pinggang
4. Jausyan (perisai atau baju besi)
5. Khudzah (helm perang)

Yang tidak boleh :

1. Rikab (tali kekang) sepaket dengan lijam


2. Lijam (tatakan kaki kuda)
3. Dawat (tempat tinta)

Perhiasan Emas bagi laki2 yg boleh

1. Qobiatus syaif
- Menunjukan kehebatan kita. Di perang banyak hal haram yg diperolehkab -> sombong,
bermegah2an, mengecat uban hitam, mengenakan pedang ujung emas
2. Atau yang darurat sepeti arfajah in as’ad ,hidung nya putus saat perang sehingga dia
menggunakan perak, lama kelamaan perak tidak bagus, rasul memerintahkan nya untuk
mengenakan sesuatu dari emas

Perhiasan yg boleh bagi permpuan :

1. Yang biasa digunakan


- Meskipun lebih dari satu mitsqol

Adapun barang berharga lain seperti peramta, intan, lain2, tak mengapa bagi keduanya

Anda mungkin juga menyukai