salafiyyah
Ketika hal ini sudah dipahami maka kembali ke bahasan bolehnya laqob
dengan salafiyyah. "Bukan merupakan sebuah aib bagi seorang yang
menonjolkan dirinya berada diatas madzhab salaf dan menisbatkan diri
pada dakwah salaf serta bersandar diri, akan tetapi wajib menerima ini"
berkata syaikul islam ibn taimiyah
Dan berkata as-sam'ani dalam ansaab : As-salafi menisbatkan salaf
pada diri mereka sehingga kita mendengar...
-- itulah motivasi, tidak ada kebutuhan mempelajari mantiq dan kalam
Berkata ibn atsir "tidak masalah..."
aku katakan : "dalam zaman ini sebagian ulama yang mulia menggunakan
laqob ini, mereka2 dikenal berpegang teguh pada sunnah dan membela dari
penyimpangan. Seperti syeikh abdurroman al mualimy dalam kitabnya..
begitu juga syeikh bin baz dalam risalahnya.. beliau ditanya apakah
ini termasuk tazqiyah (memuji diri sendiri) ?
jawab : kalau memang benar tidak masalah, bahkan tazqiyah yang wajib
-----------------------------------------------------------------------------
Dzikru Ba'dil adillah
penunjukan beberapa dalil yang menunjukan untuk mengikuti madzhab mereka.
Allah berfirman ikutilah jalan2 orang yang kembali kepadaku, maka Allah telah
memerintahkan untuk mengikuti jalan rasul, menapaki jejak mereka dan meniti manhaj
mereka. Berkata ibnul qoyyim : dan seluruh sahabat kembali pada Allah sehingga
wajib untuk mengikuti jalannya. Perkataan dan aqidah mereka yang dimaksud.
Allah telah memperingatkan agar tidak menyelisihi jalan mereka , dan mengancam
yang menyelisihi dengan jahannam. "barangsiapa yang mendurhakai rasul setelah
jelas baginya petunjuk dan mengikuti jalan selainjalan mukmin, ... kami akan
masukan mereka ke jahannam, sungguh buruk tempat kembali.
Allah mengabarkan bahwa Allah ridho dengan orang2 yang mengikuti mereka dengan
baik, dan Allah menyediakan pahala yang besar bagi mereka. "Orang2 terdahulu
dari muhajirin dan anshor, mereka berlomba2 dalam kebaikan. Dan yang mengikuti
setelahnya ALlah ridha kepada mereka dan disiapkan bagi mereka surga-surga
mengalir dibawahnya sungai2 Allah ridho pada mereka"
-- Maksudnya sahabat. Tapi ada juga yang assabiqunal akhiirun, yang kedua
Selain ALlah mengancam pengikuti jalan menyimpang dengan jahannam, pengikut
sahabat dijanjikan surga. Nabi muhammad telah memerintahkan untuk mengikuti
sunnahnya dan sunnah sahabatnya. "Sesungguhnya orang yang hidup setelah kalian
akan melihat perselisihan yang banayak maka wajib bagi kalian untuk mengikuti
sunnah ku dan khulafaurrasyiddin, berpegang tegulah padanya.."
"Sebaik baik manusia adalah generasiku kemudian setelahnya kemudian setelahnya"
al hadits.
Maka ini adalah aqidah yang diambil dari sumber yang shahih, jauh dari hawa nafsu
dan syahwat, maka orang yang berpegang teguh padanya adalah orang2 yang berpegang
teguh pada dalil, karena ia mengetauhi apa yang di dalam quran dan sunnah adalah
kebenaran.
- baik dalam masalah aqidah, fiqih, dan lainnya
Berkata imam al barbahari : "ketahuilah semoga kau dirahamati Allah bahwa agama
datang dari sisi Allah, tidak ditaruh di akal manusia, maka ilmu itu dari Allah
dan rasulnya maka jangan ikuti hawan nafsumu sehingga kau keluar dari islam. Maka
sesungguhnya tidak ada hujjah bagimu jika masih mengikuti akal dan nafsumu, karena
rasul telah menjelaskan pada umatnya yaitu sahabatnya sunnah. Mereka adalah jamaah,
mayoritas kaum muslimin (awal2).
- jamaah pada ahlu sunnah wal jamaah maksudnya sahabat, kemudian baru pengikut
mereka
:maka pondasi jamaah adalah sahabat rasulullah siapa yg tidak mengambil dari merka
telah melakukan bid'ah"
"berkata umar : tidak ada udzur bagi seorang dalam hidayah yang ia tinggalkan,
karena hujjah telah tegak"
Ahlusunnah pertengahan dalam sahabat nabi antara khawarij (memusuhi ali) dan syiah
rafidhah (mengkultuskan ali)
- Urutan belajar hadits:
- al manzumah baiquniyyah, nukhbatul fikar, al fiyyatul niroqi/suyuti
- atbain nawawi, umdatul ahkam, bulugul muarom, kutubus sittah
------------------------------------------------------------------------------
7. Manhajnya ahlul bidah dan ahlul hawa
telah berlalu pembahasan mengenai karakteristik manhaj salaf, maka hal yang paling
membedakan adalah manhaj salaf membatasi talaqqi atau sumber ilmu pada kitabullah
dan sunnah. Tidak hanya itu, pemahaman juga sesuai salafus sholih.
Sebaliknya, manhaj ahlul hawa dan bidah, mashdar talaqqi menurut mereka bukan
quran dan sunnah. Akan tetapi itu adalah prinsip yang diada2kan imam dan syeikh
mereka. Kemudian men tawil apa2 supaya sesuai dengan prinsip mereka.
- diantara tafsir menyimpang adalah bi ro'yi, tapi tidak semua contoh nya ijtihad.
- yang menyimpang adalah memahami quran dan sunnah sesuai hawa nafsu (kasful
basoir)
Mereka berpegang teguh pada hadits palsu dan mengikuti dalil mutasyabih
-supaya mudah untuk dipelintir
ibnul qoyyim berkata sesungguhnya adanya perpecahan ahlul kitab dan umat ini jadi
73 disebabkan karena tawil
- bahkan di zaman rasul orang yahudi semacam punya pondok mengajarkan ilmu2, tetapi
- mereka mentawil dan merubah ayat2 kitab mereka
berkata ibnu abil iz al hanafi : tidaklah khawarij keluar dari ketaatan ulil amri,
tidaklah mutazilah keluar, tidaklah rafidhah menolak (sebagian sahabat), tidaklah
umat terpecah 73, kecuali karena tawil yang fasik.
perpecahan diawali dari perbedaan dalam perdalil. An-Nadzor dan Istidlal
- jangan alergi dengan tarjih (menguatkan satu pendapat).
- An Nadzor cara melihat dalil, istidlal berdalil
- jangan sampai hanya taqlid melihat ada ulama yang berpendapat B, harusnya telaah
- Pertengahan paling tepat, ada kurikulum / madzhab dan berdalil
Allah telah memerintahkan umat untuk bersatu diatas pondasi, i'tishom bisunnati
wa kitabullah (itishom berpegang teguh). Allah melarang berpecah belah dan telah
menjelaskan bahayanya. Supaya perkara ini terwujud, kita diperintahkan untuk
mengikuti putusan Allah dalam masalah ushul (Aqidah) atau furu (fiqih), dan Allah
telah melarang kita untuk mengambil sebab perpecahan (ali imron : 103), dan
berpegang teguhlah pada quran (al-hasyr :7). Tidak boleh mengedepankan perkataan
seseorang diatas nya.
- Nash dari Allah dan Nash dari rasul sama-sama tidak boleh ditinggalkan
------------------------------------------------------------------------
HP SKIP
Amar maruf nahi mungkar wajib atas umat ini kifaaya, bukan ain. Jika sudah
dilakukan satu maka gugur yang lain. Tapi kalau tidak ada yang berbuat, atau
jumlah orangnya kurang maka dosa semuanya.
- ketika diberi kemampuan untuk belajar, maka harus belajar.
- bisa ilmu dunia tidak ada jalan lain harus tuntut ilmu agama
- setelah menuntut ilmu agama tidak ada jalan lain harus mengajar
Allah berkata (Ali Imron : 104) "jadilah kalian orang yang amar maruf nahi
munkar"
- kalian disini isyarat untuk umat keseluruhan
Berkata Ibn Taimiya : siapa yang ber amar maruf dan nahi mungkar, maka wajib
baginya untuk berilmu terhadap yang dia perintahkan dan ia larang.
- bisa jadi ia memaksakan hal yang khilaf mu'tabar (maklum)
Wajib juga melakukan dengan rofiq (lembut/supel) baik amr atau nahi. ..
Maka ilmu itu sebelum memerintahkan, lembut dan sabar dilakukan bersamaan
memerintahkan, kalau ia tidak berilmu tidak boleh ia tapaki area itu.
Kalau dia berilmu tapi tidak lembut dan supel seperti dokter yang kasar,
sehingga pasien tidak mendengarkan saran darinya.
Atau seperti pengajar kasar sehingga murid tidak mau menerima darinya.
Allah terlah berfirman pada musa dan harun (Toha : 44) agar lembut.
- Jangan juga meruntuhkan muru'ah seorang dai
Kemudian siapa yang memerintah/larang fala budda disakiti, maka wajib baginya
untuk sabar dan sabar. Allah berkata "perintahkan lah pada maruf, larang
dari mungkar, dan bersabarlah" (Luqman : 17)
- Indikasi harus sabar langsung setelah amr au nahi
- Kalau mau keridhoan semua orang, konsekuensinya tidak akan berdakwah
Beliau juga berkata : wajib perintah dan larangan untuk ketaatan pada Allah,
dan bahwa maksud dakwahnya untuk mewujudkan kebaikan dan menegakkan hujjah.
Dan bukanlah maksudnya ketika berdakwah untuk mencari kepemimpinan bagi diri
nya sendiri atau golongannya, atau merendahkan kelompok lain.
- maksudnya kekuasaan, seperti perilaku orang2 pergerakan. Awalnya maksud
- mereka baik untuk membuat kebijakan lebih pro islam, tapi langkah menuju
- kesana bukan langkah yang benar:masuk ke politik praktis, mencari simpatisan
- dampaknya mereka hanya fokus pada fiqhul waqi, trending. Tidak aqidah
- Nabi Musa saat diperintahkan menuju Firaun bukan membentuk simpatisan,
- melainkan menyebarkan ilmu. Ini yang akan diterima masyarakat
Landasan dari agama ini adalah cinta hanya pada Allah, benci karena Allah,
berwala hanya karena Allah, baro hanya karena Allah, ibadah hanya kepada Allah,
()takut, berharap, memberi, tidak memberi, dan semua ini hanya bisa dilakukan
dengan mengikuti rasul karena larangannya sebetulnya dari Allah.
Yang menurutinya menuruti Allah, mendurhakainya mendurhakai Allah, maksiat
padanya maksiat pada Allah(?)."
----------------------------------------------------------------------
Kaidah Kedua : Kaidah dalam Masalah Ibadah
Ibadah dibandung diam diatas tauqif (tawaquf, sampai ada dalil). Maka Allah
memerintahkan untuk mengikuti rasulnya (Ali-Imron :31) (An-Nisa : 13)
Di dalam shohihain umar bin khotob mencium hajar aswad dan berkata
"sesungguhnya aku mengetahui engkau adalah batu yang tidak bisa memberi
mudhorot dan manfaat, seandainya aku tidak melihat rasul mencium mu maka
aku tidak mencium mu"
Telah berlalu perkataan ulama terdahulu :"ikutilah rasul dan jangan berbuat
bidah karena kalian telah dicukupi"
- sama dengan ayat al yaum akmaltu lakum dinakum
Sebagaimana berlalu pembahsan syarat diterima amalan harus murni ittiba rasul
Telah datang banyak dalil perintah untuk patuh pada Allah dan rasul serta
larangan masiat pada Allah dan rasul, keluar dari sunnah dan pemahaman salaf
Kaidah Ketiga :Pondasi agama dibangun atas ilmu manfaat dan amal sholih
Sesungguhnya pijakan islam dibangun atas ilmu manfaat dan amal soleh.
Berkata ibn taimiyah
- tidak ada pekerjaan di dunia yang tidak berhubungan dengan syariat,
- karena syariat itu syamil ,mencakup seluruh aspek. Sehingga seluruh
- orang harus belajar ilmu syari sesuai kadarnya bagi yang himmah nya tinggi
- pun ilmu islam sangat luas
"Dan solah(kebaikan) dan kemaslahatan itu terbatasi pada dua hal saja ,
ilmu manfaat dan amal solih."
- maksudnya tidak bisa salah satu saja
"Allah telah mengutus nabi yang paling afdhol dalam keduanya"
- syariat nabi terdahulu juga meliputi 2 hal itu, tetapi rasul paling afdhal
"dan syariat itu adalah hidayah, agama yang haq, ditamapkkan atas seluruh
agama" (dinul haq = amal sholih)
"ahlu sunnah pengikut salafush sholih, mengikuti rasul dan tidak mengada2kan,
sementara ahlul bidah tidak, mereka landaskan akal, bahasa, filsafah"
Kaidah Keempat : Kaidah Mencegah keburukan dikedepankan dari membawa maslahat
Dalilnya :
1. (Al-Anam : 108), jangan mencela apa yang mereka sembah. Allah mengharamkan
kita mencelanya padahal itu bentuk pembelaan pada Allah dan syariatnya.
Namum dapat menyebabkan mereka mencela kembali Allah
2. Hadits dari Aisyah Muttafaqalaih. "wahai aisyah seandainya kamu bukan
termasuk orang haditsu ahdin-baru masuk islam (masih dekat dengan jahiliyah)
maka sungguh aku akan memerintahkan kabah ini dihancurkan dan aku keluaran
apa2 darinya dan aku ratakan"
- karena ada bagian kabah yang tidak dibangun dari hijr ismail
ada indikasi jelas di hadits ini, rasul meninggalkan masalahat membangun
kembali kabah dari pondasi nabi ibrohim untuk mencegah mafsadat yang akan
terjadi kalau beliau menghancurkannya kemudian membangun kembali. Yaitu
orang2 keluar dari islam. Maka nabi menghindari"
3. Nabi tidak membunuh orang munafik padahal nabi tau ada mereka ,padahal
itu maslahat, supaya tidak jadi jalan manusia keluar islam dan agar orang2
tidak mengatakan rasul membunuh sahabatnya sendiri
- karena orang2 tidak tau ada orang munafik
4. Nabi melarang membunuh ulil amri dan memberontak pada mereka walaupun
mereka dzolim dan tidak mengerjakan sholat dalam rangka menutup jalan
kemudhorotan dan keburukan besar sebagaimana telah terjadi karena sebab itu.
Maka sesungguhnya keburukan dan kemudhorotan setelah itu jauh lebih besar
dari yang ada sebelum pemberontakan. Dan umat islam sampai saat ini masih
terdampak dengan sisa2 hal ini. Berkata rasul "kalaau ada dua khalifah di
baiat, maka bunuh yang terakhir"
-------------------------------------------------------------------