MINGGU PON, 4 SEPTEMBER 2022

TAHUN 72 NO. 198 TERBIT 12 HALAMAN

Scan Sana
Scan Sini

SM/ Maulana M Fahmi

Seorang lelaki tua kebingungan saat akan pesan makanan.
Tidak ada buku menu. Karyawan resto meminta untuk
men-scan kode Quick Response Code Indonesian
Standard (QRIS).

A
khirnya ia tidak jadi makan di
resto itu. Teknologi memang
memudahkan banyak orang.
Penggunaan kode digital itu semakin
masif digunakan di berbagai daerah.
Di Tegal, misalnya. Salah satu pemi-
lik kedai kopi, Mlastar Kopi, Chandra
Ervin Hendrawanto (30) mengatakan
seiring berjalannya waktu, proses peme-
sanan dan pembayaran menu telah
menggunakan QR Code.
Setelah memiliki QR Code pada
Oktober 2021 lalu, Chandra mengaku
cukup terbantu. Sebab, transaksi pada
kedai kopinya itu jadi semakin lebih
mudah dan tidak memakan waktu lama.
”Tidak ribet, usai transaksi secara
otomatis uang akan masuk ke dompet
digital (e-wallet). Saat kita butuh
uangnya, tinggal pakai m-bangking
tanpa harus datang ke bank,” terangnya.
Terpisah, salah satu pengguna QR
Code, Ayu Dwi Maheswari (45) mengaku
telah memanfaatkan layanan QR Code
untuk kegiatan sehari-hari sejak 2020. Ibu
dua anak ini kerap memakai QR Code, saat
bertransaksi di mana pun.
Kepala Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Provinsi Jawa Tengah
Rahmat Dwisaputra mengatakan, saat
ini pengguna QRIS di Jateng mencapai
1,8 juta user dan ditargetkan sampai
akhir tahun ini bisa mencapai 2,16 juta.
Tercatat jumlah transaksi QRIS sep-
anjang triwulan I-2022 mencapai Rp
232 miliar dengan jumlah merchant
mencapai 1,5 juta lebih.
Masif
BRI juga secara masif mengedukasi
QRIS di 421 pasar tradisional. Faktor
efisiensi transaksi serta keamanan men-
jadikan QRIS bisa menjadi alternatif pem-
bayaran digital yang nyaman. Regional
CEO BRI Kanwil Semarang Handaru
Sakti mengatakan, pembayaran digital
dengan QRIS menjadi agenda yang
digalakkan Bank Indonesia.
Sementara itu, Dosen S-1 Teknik
Informatika Udinus,Dr Muljono meng-
akui perkembangan luar biasa teknologi
informasi dewasa ini. Di kode itu
didukung kecanggihan kode matriks
dua dimensi yang bisa mem-
berikan beragam jenis
informasi secara
langsung. (21)

Tim Liputan: Haikal Adithya, Modesta

Fiska, Hari Santoso
SM/ Maulana M Fahmi

SM/ M Haikal Adithya

TRANSAKSI QR CODE : Pembeli melakukan pembayaran digital QRIS di Cafe Halaman di Tembalang, di Salami Resto Banyumanik Semarang, di kedai
kopi ‘Mlastar Kopi’ di Kota Tegal, Pelanggan membayar jasa laundry dengan QRIS di Laundry Premium+ Semarang. memanfaatkan QR Code.
 MINGGU , 4 SEPTEMBER 2022

Pesona Jonggrang

Terinpirasi dari pesona Jonggrang yang selain cantik

dan pintar, Devi Ros mendesain busana
pesta yang seksi elegan.

D
iilhami Jonggrang mencari cara untuk
menggagalkan usaha Bandung
Bondowoso dalam membangun
1000 candi sebelum fajar menyings-
ing yakni dengan membakar rumput dan
semak-
semak dis-
ekitar pendo-
ponya, dengan
tujuan supaya api
yang membubung, menyi-
ratkan warna orange/jingga
keemasan yang menandakan bahwa
pagi sudah menyingsing,
matahari sudah terbit dan ayam
sudah berkokok.
''Nuansa hitam yang melambangkan
gelapnya malam dan jingga
keemasan yang melambangkan ter-
bitnya sang surya yang
menyinari rumput, semak dan bunga
bunga disekitarnya,'' kata Devi Ros di
rumah produksi di Jalan Kawi
Semarang.
Kreasi desainer yang juga anggota
IFC Semarang ini tampil pada ajang
Semarang Fashion Tren 2022 di BBPVP
Jateng belum lama ini.
Menggunakan bahan shantung
hitam, shantung nude dengan
detail lukisan bunga dan rumput
rumput berwarna jingga
keemasan, busana dibuat dalam
siluet yang elegance dan dibungkus
dengan essensi yang kekinian.
''Tema wastra Indonesia kali ini tampil
dalam lukisan batik dari prada. Keka-
yaan budaya Indonesia terejawan-
tahkan dari sosok Jonggrang yang
selain cantik dan cerdas juga memiliki
daya pesona layaknya seorang ratu.
Menurut saya generasi muda perlu
mengenal kekayaan budaya kita yang
sangat luhur ini,'' kata Devi Ros.
(Valentina Esti - 65)

Terbit sejak 11 Februari 1950
PT Suara Merdeka Press
Pendiri : H Hetami
Komisaris Utama : Ir Budi Santoso
Pemimpin Umum: Kukrit Suryo Wicaksono
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab :
Gunawan Permadi
Direktur HRD dan Training Center :
Sara Ariana Fiestri
Wakil Pemimpin Redaksi: Triyanto Triwikromo, Edi Indarto. Sekretaris Redaksi: Setiawan Hendra Kelana. Redaktur Senior: Ananto Pradono. Redaktur Pelaksana: Hartono, Edy Muspriyanto, Saroni Asikin, Hasan Fikri.
Koordinator Liputan: Nugroho Dwi Adiseno, Rukardi, Imam Nuryanto. Staf Redaksi: Darjo Soyat, Simon Dodit, Budi Surono, Dwi Ani Retnowulan, Renny Martini, Diah Irawati, Bina Septriono, Sri Syamsiyah LS, Arwan Pursidi, Agus
Fathudin Yusuf, Petrus Heru Subono, Tavif Rudiyanto, M Jokomono, Purwoko Adi Seno, Mohammad Saronji, Maratun Nashihah, Sarbiyanto, Mohamad Annas, Kunadi Ahmad, Ida Nursanti, Aris Mulyawan, Setyo Sri Mardiko, Budi
Winarto, Sasi Pujiati, Rony Yuwono, Noviar Yudho P, Saptono Joko S, Roosalina, Fahmi Z Mardizansyah, Tri Budianto, Wahyu Wijayanto, Dian Chandra TB, Leonardo Agung Budi Prasetya, Adhitia Armitrianto, Hartatik, Fani Ayudea,
M Nurhafid, Valentina Esti. Pusat Data, Analisa dan Produksi: Dadang Aribowo (Kepala). Personalia: Endang Ristriyani. Redaktur Artistik: Hery Purnomo (Kepala), Iwan Joko Prasetyo, Joko Sunarto, Djoko Susilo, Farid Surya
Madjid, Zaenal Abidin. Reporter Biro Semarang: Hendra Setiawan (Kepala), Dicky Priyanto (Wakil Kepala), Irawan Aryanto, Surya Yuli, Moh Kundori, Rosyid Ridho, Yuniarto Hari Santosa, Maulana M Fahmi, Modesta Fiska Diana,
Hasan Hamid, Hanung Sukendro, Krisnaji Satriawan, Fista Novianti, Eko Edi Nuryanto, Eko Fataip, Aristya Kusuma Verdana, Erry Budi Prasetyo, Muhammad Khabib Zamzami, Muhammad Arif Prayoga, Pamungkas Suci Ashadi,
Siswo Ariwibowo. Biro Jakarta: Budi Nugraha (Kepala), Budi Yuwono, RM Yunus Bina Santosa, Saktia Andri Susilo, Kartika Runiasari, Mahendra Bungalan Dharmabrata, Wisnu Wijarnako, Arif Muhammad Iqbal, Nurokhman, Prajtna
Lydiasari, Yohanes Satrio Wicaksono. Biro Surakarta: Sri Hartanto (Kepala), Anindito Adi Nugroho, Merawati Sunantri, Setyo Wiyono, Wisnu Kisawa, Djoko Murdowo, Langgeng Widodo, Evi Kusnindya, Irfan Salafudin, Heru
Susilowibowo, Basuni Hariwoto, Khalid Yogi Putranto, Agustinus Ariawan Vembrie S, Ari Welianto, Yoma Times Suryadi. Biro Banyumas: Puji Purwanto (Kepala), Agus Wahyudi (Wakil Kepala), Sigit Oediarto, RPArief Nugroho, Bahar
Ibnu Hajar, Budi Setyawan, Castro Suwito, Dian Aprilianingrum, Gayhul Dhika Wicaksono, Nugroho Pandhu Sukmono, Ryan Rachman, Susanto, Teguh Hidayat Akbar. Biro Pantura: Nur Khoerudin (Kepala), Trias Purwadi, Arif Sur-
yoto, Riyono Toepra, M Achid Nugroho, Wawan Hudiyanto, Cessnasari, Bayu Setiawan, Teguh Inpras Tribowo, Muhammad Ali Basarah, Agus Setiawan, Dwi Putra Guntur Destowo, Joko Widodo, Kuswandi, Siti Masudah Isnawati,
Trisno Suhito. Biro Muria: Saiful Annas (Kepala), Urip Daryanto, Sukardi, Abdul Muiz, Mulyanto Ari Wibowo, Moch Noor Efendi, Beni Dewa, Ilyas Mustofa, Septina Nafiyanti. Biro Kedu/DIY: Edy Purnomo (Kepala), Supriyanto, Arif
Widodo, Asef Farid Amani. DI Yogyakarta: Agung Priyo, Amelia Hapsari, Dananjaya Kusumo. Bandung: Dwi Setiadi. Kepala Kantor Wilayah: Doni Setyo Nugroho (Semarang), Sri Hartanto (Surakarta), Edi Purnomo (Kedu), Ariyanto
(Muria). Alamat Redaksi: Jl Kawi 20 Semarang 50249. Faks: (024) 6580605. Alamat Redaksi Kota/Sirkulasi: Jl Telaga Bodas No 14 Semarang. Telepon: 082223583388. Direktur Operasional: Heru Djatmiko, Wakil Direktur
Operasional: Yoyok Gumulya. Direktur Keuangan & Pembukuan: Sumardi Suherman. Wakil Direktur Bisnis: Agustina Purbandini, Irianto Joko Moelyono. Senior Manager HRD: Hudawi. Senior Manager Sales Product: M Eko
Fitrianto. Senior Manager General Affair: Bambang Supriyanto. Manajer Data: Bambang Pulunggono. Manajer Produksi: Koko Andika. Alamat Iklan/Tata Usaha: Jl Kawi 20 Semarang 50252. Faks: (024) 86400570, 86400565.
■ HOT LINE 24 JAM (024) 8454333 ■ REDAKSI: (024) 6580900 Faks (024) 6580605 ■ EMAIL REDAKSI: red_ sumer@yahoo.com. Dicetak oleh PTAridas Karya Satria, isi di luar tanggung jawab percetakan.

Segar Nikmat Gelato
Cuaca panas kerap mengundang orang mencari
yang segar dan nikmat. Salah satu pilihannya
adalah menikmati segarnya es krim atau gelato.
B
icara soal es krim, siapa
coba yang tidak menyukai
es krim? Makanan lembut,
dingin, dan manis ini bukan hanya
disukai anak-anak tapi juga orang
dewasa hingga lansia banyak yang
suka dengan kenikmatan es krim.
Rasanya yang manis dengan berba-
gai variasi sesuai selera membuat
siapapun yang menikmatinya
merasa bahagia seolah menjadi
pengalih stres yang mungkin
tengah melanda.
Di era kini, selain es krim
banyak orang menyukaim gelato.
Pertanyaanya, apa beda es krim
dengan gelato. Menjelaskan ten-
tang persamaan dan perbedaan es
Variasi Citarasa Gelato Fragola
C
itarasa es krim atau gelato
yang banyak disuka umum-
nya cokelat, vanila dan
strowberi. Namun saat menilik vari-
an rasa gelato Fragola selera bisa
berubah. Pasalnya, varian rasa dan
warna beragam dan semuanya seolah
menggoda untuk dicoba.
”Sedikitnya Gelato Fragola ada 24
variasi rasa. Hal ini masih bisa bertam-
bah sesuai selera dan permintaan
pelanggan,” kata Pemilik Gelato
krim dengan gelato, Pemilik Gelato
Fragola Semarang, Stephanus
Setyadi mengatakan, pada prinsip-
nya es krim dan gelato sama. Bahan
dasar sama-sama menggunakan
susu. Bedanya bisa jadi pada pros-
esnya. Menggunakan mesin yang
berneda kandungan udara pada
gelato lebih sedikit sehingga tekstur
gelato lebih padat. Selain itu gelato
lebih bersifat costum, dalam
pengertian varian rasa bisa dibuat
sesuai selera. Selain itu gelato lebih
bersifat homemade atau buatan
rumahan. Sementara es krim
biasanya bersifat pabrikan dan vari-
an rasa lebih terbatas.
Es krim dan gelato sama-sama
Fragola, Stephanus Setyadi.
Variasi rasa yang kerap didis-
plai antara lain vanila cookies,
bublegum, blubery, raisin, cokelat,
strowbery, jeruk, kopi dan juga teh
hijau.
”Jika menginginkan rasa yang
lain, misalnya tiramisu, hazelnut
dan lainnya bisa dipesan secara
pribadi. Bahkan bila menginginkan
citarasa dan bahan khusus misalnya
mengganti susu dengan soya juga
disajikan bisa dengan cone.
Keduanya terlihat mirip memang.
Salah satu yang beda dari keduanya
adalah suhunya saat disajikan. Es
krim disajikan pada suhu yang
cukup dingin, dengan tekstur yang
ringan dan lembut.
Sementara itu mengutip dari
HelloSehat, gelato tidak disajikan
pada suhu yang sama dengan es
krim. Sebab, kalau suhunya terlalu
dingin maka tektusnya akan jadi
terlalu keras dan kurang elastis.
Maka itu, gelato biasanya disajikan
15 derajat lebih hangat dibanding-
kan es krim. Jika es krim disajikan
pada suhu yang sama dengan gela-
to, maka es krim akan meleleh dan
cenderung sudah mulai mencair.
Kandungan Kalori
Gelato dan es krim sama-sama
mengandung lemak dan gula.
Namun, gelato mengandung lebih
banyak susu daripada krim, dan gelato
bisa,” kata Stephanus.
Gelato Fragola sudah dikenal di
Semarang sejak 15 tahun lalu.
Gelato yang manis, lezat dan segar
bisa dinikmati di tempat maupun
dibawa pulang. Selain didapatkan
di rumah produksi di Gang Tengah
83 Semarang, produk ini dijajakan
di sejumlah mal dan supermarket
baik di Semarang maupun di bebe-
rapa kota di Jateng seperti di Solo,
Pekalongan, Magelang dan Jogya.
umumnya tidak mengandung kuning
telur. Sedangkan es krim mengan-
dung kuning telur, lebih banyak krim,
dan lebih sedikit susu.
Dari komponen tersebut, gelato
tampak mengandung lemak yang
lebih sedikit daripada es krim.
Sementara kandungan lemak pada
es krim cenderung lebih banyak
dari gelato. Rata-rata es krim bisa
mengandung 14-17 persen lemak.
Sedangkan dalam takaran yang
sama, gelato mengandung sekitar 8
persen lemak.
Kandungan lemak yang lebih
tinggi pada es krim tentulah
memengaruhi nilai kalorinya.
Otomatis es krim mengandung
kalori lebih tinggi dibandingkan
dengan gelato.
Karena kandungan lemaknya
yang lebih rendah, perbedaan es
krim dan gelato lainnya adalah
gelato lebih rendah lemak jenuh
Namun bagi yang berkeingi-
nan membawa pulang ke rumah
untuk oleh-oleh, gelato ini juga
dikemas dalam cup khusus.
Lebih dari itu yang menarik,
untuk pembelian dalam jumlah
tertentu disediakan tas khusus
tahan dingin lengkap dengan es
batu kemasan khusus yang mem-
buat gelato tetap beku meski
dibawa dalam perjalanan pulang.
(Valentina Esti - 65)
MINGGU, 4 SEPTEMBER 2022
dibandingkan es krim.
Bahkan ditegaskan Stephanus,
bahan gelato bisa disesaikan
dengan keinginan. Misalnya, ren-
dah gula, rendah lemak dan bahkan
bisa mengganti susu sapi dengan
susu keledai.
Selain lemak, es krim juga lebih
tinggi gula dibandingkan dengan
gelato. Sebab ini berkaitan dengan
suhu penyajiannya. Suhu yang din-
gin akan menyamarkan rasa, terma-
suk rasa manis.
Maka itu, diperlukan pemanis
lebih banyak pada es krim agar rasa SM/Dok
manisnya terasa. Sedangkan, gelato Stephanus Setyadi
tidak membutuhkan gula tambahan
sebanyak es krim untuk meng- bagi yang sedang diet, perlu mem-
hasilkan rasa manis yang sama. pertimbangkan jenis toping yang
Es krim dan gelato keduanya dipilih. Pasalnya, topping es krim
sama-sama sajian dessert atau atau gelato biasanya manis dan
makanan penutup yang lezat. tinggi kalori. Misalnya, permen,
Meski begitu perlu diingat jumlah cokelat, cookies, wafel dan lainnya.
porsi yang dikonsumsi. Selain itu (Valentina Esti - 65)
MINGGU , 4 SEPTEMBERß 2022

Ciptakan Lagu Sendiri

Setelah sukses merilis lagu berjudul "Cinta Terakhirku" dan
"Tuk Apa Bertahan", Bagas Ran kini akan merilis kemba-
li sebuah karya lagu "Pendengar Terbaik" yang
masih di bawah naungan label Indo Semar
Records. Lagu ini diciptakan oleh Bagas sendiri
sejak pertengahan 2020.

S
ebenarnya lagu ini sudah aku tulis setelah rilisnya
lagu 'Lelah Menanti' pada 2020. Tapi karena
menurut aku ada part yang kurang, jadi aku hold
dulu. Setelah aku rilis lagu 'Lelah Menanti' hingga
akhirnya rilisnya lagu 'Tuk Apa Bertahan' dan 'Ceritakanlah',
akhirnya aku coba buat lanjutin lagu ini," ujar Bagas.
Lagu "Pendengar Terbaik" ini menceritakan kisah tentang
seorang pria yang mencintai seorang wanita dan selalu setia
menemaninya.
Namun setelah penantian panjang ternyata sang wanita tetap
memilih kembali bersama kekasihnya. Pada akhirnya sang pria
merasa rapuh namun harus ikhlas menerima kenyataan bahwa ia
hanya bisa menjadi pendengar terbaik untuk sang wanita dan tak
dapat memilikinya.
Bagi Bagas, lagu ini adalah lanjutan dari kisah dibalik lagu-lagu
sebelumnya yang ditulis sendiri.
Mulai dari setia menanti, selalu menemani di saat sulit, selalu
berbagi cerita hingga akhirnya ternyata semua harapan sirna,
wanita yang ia sukai ternyata kembali untuk bersama kekasihnya.
Dalam pembuatan lagu ini Bagas dibantu oleh Pramudito
sebagai arranger dan vocal director dibantu oleh Bowo Soulmate.
Saat proses memproduksi lagu ini lumayan cepat walaupun
ada sedikit kendala saat-saat terakhir take vocal, saat melaku-
kan take vocal ada beberapa nada improvisasi yang sebelum-
nya tidak pernah dilakukan Bagas.
Ada sedikit tantangan, tapi Bagas merasa puas karena
berhasil melalui tantangan tersebut. Produksi lagu kali ini
paling maksimal dari produksi lagu sebelumnya.
Bagas berharap lagu ini bisa dinikmati oleh para pen-
dengar musik di mana pun.
"Semoga lagu ini bisa mewakili banyak orang
yang mungkin merasakan ini juga, dan lagu ini bisa
disukai oleh banyak orang," tandasnya.(ss-49)
 MINGGU, 4 SEPTEMBER 2022

Tayang : Kamis
Campus Corner Jam: 13.00 WIB

Ge Pamungkas Bagikan
Pengalaman Kuliah
Di hari ketiga Dinus Inside 2022, Fakultas Ilmu Komputer (FIK)
Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang dan Kediri mengge-
lar talkshow dengan bintang tamu Ge Pamungkas. Acara diikuti 1.855
mahasiswa baru (maba) FIK Udinus, pada Rabu (31/8)
Pada acara yang berlangsung dengan platform zoom meeting itu,
Ge Pamungkas bagikan tips trik pengalamannya selama menjalani
masa perkuliahan. Pengalaman itu ia bagikan dengan nuansa santai
dan penuh komedi. Seluruh maba yang ikut terlihat antusias dan
senang dengan hadirnya Ge Pamungkas, terlihat dari banyaknya per-
tanyaan yang dilontarkan serta senyum dari para peserta.
Ge Pamungkas yang akrab dikenal sebagai stand up comedian
(comic) itu ceritakan perbedaan antara mahasiswa baru zaman dahulu
dan sekarang. Menurutnya, setiap tindakan yang dilakukan ketika
masa orientasi pasti akan memiliki makna positif untuk membangun
SM/dok
mahasiswa baru. Khususnya mempersiapkan mental untuk mengikuti
kegiatan perkuliahan, karena sedang masa peralihan menuju level pen-
didikan yang lebih tinggi. ‘’Yang terpenting bagi mahasiswa itu adalah

Mahasiswa Baru Udinus kemampuan untuk beradaptasi di masa perkuliahan, karena banyak
mahasiswa yang datang dengan latar belakang budaya yang berma-
cam-macam,’’ pesannya.
Dikatakannya, kemampuan untuk beradaptasi akan lebih mudah
apabila muncul dari keinginan mahasiswa itu sendiri. Cara simpel yang

Tanam 4.157 Mangrove

ran aktif dan membantu dalam mengurangi dam-
Hari : Senin-Jumat
pak abrasi di Desa Babalan, Kabupaten Demak.
KABAR JATENG Pukul: 12.00, 19.00 WIB Menurutnya, tanaman mangrove memiliki berba-
gai manfaat bagi daerah di pesisir, seperti mampu
untuk menahan air laut agar tidak mengikis tanah di
Peduli dengan keadaan alam di pesisir akibat abrasi, sejumlah mahasis- garis pantai. Selain itu juga memiliki fungsi sebagai
wa baru Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang menanam penyerap gas karbondioksida (CO2) dan penghasil
oksigen (O2).
4.157 mangrove di Desa Babalan, Kabupaten Demak. Kegiatan Udinus ‘’Kami sangat terbantu dengan adanya pem-
berian bibit ini. Kami mengajak para siswa SD dari
Care Conservation (UCC) menjadi agenda rutin bagi Udinus dalam Babelan 1 Wedung, Demak dan karang taruna
Tunas Harapan serta berbagai stakeholder lainnya
menyambut mahasiswa baru. untuk menanam mangrove bersama dengan maha-
siswa baru Udinus,’’jelas dia.
dibagikan untuk beradaptasi adalah rela berseberangan dengan
mahasiswa lain. Mau menerima perbedaan pendapat yang dilontarkan
oleh sesama mahasiswa perlu memicu hal negatif.
‘’Cenderung mahasiswa itu susah beradaptasi karena berbeda
pemahaman, sebagai mahasiswa kalian harus mau mendengar pen-
dapat dari banyak orang. Untuk bisa menerima perbedaan mahasiswa
di satu kampus,’’ imbuhnya.
Sementara itu, ikut hadir dalam acara tersebut, Dekan FIK Udinus
Dr Drs Abdul Syukur MM yang didampingi oleh Wakil Dekan I Dr
Ahmad Zainul Fanani SSi MKom dan Wakil Dekan II Affandy MKom
PhD dan seluruh dosen dan sivitas akademika FIK Udinus.
Wakil Dekan II Affandy MKom PhD berharap 1.855 mahasiswa
baru FIK Udinus dapat mengambil nilai-nilai positif yang disampaikan.
Selain itu dapat menjadi bekal berharga nantinya untuk mengikuti
perkuliahan di Udinus dan untuk bisa berprestasi dan membanggakan
semua pihak.
Pada kesempatan itu juga, mahasiswa baru yang telah menyele-
saikan penugasan mendapat apresiasi dari pihak panitia Dinus Inside
2022. Seluruh pemenang dari setiap penugasan diumumkan langsung
melalui platform zoom meeting. Kemudian acara ditutup dengan
perkenalan organisasi mahasiswa yang ada di lingkungan FIK
Udinus.(Humas Udinus-21)

U
CC sendiri merupakan bagian dari
rangkaian Dinus Inside 2022. Proses
penanaman mangrove dilakukan oleh
mahasiswa baru dan aktivis Udinus. Para mahasis-
wa baru dikoordinasi dan diarahkan oleh penggiat
pelestarian mangrove di Desa Babalan, Kabupaten
Demak, Ali Mahmud yang juga tergabung dalam
Organization for Industrial, Spiritual, and Cultural
Advancement (OISCA).
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr
Kusni Ingsih MM menjelaskan pengikisan karena
air laut di pesisir Kota Demak berdampak pada
masyarakat. Salah satunya banjir yang sempat
meredam di sebagian besar Desa Babalan beberapa
waktu lalu. Melihat hal itu, Udinus berusaha mem-
bantu memberikan bibit sekaligus membantu
menanam mangrove di daerah tersebut.
‘’Kami bekerja sama dengan pengelola di sana
dan memberikan ribuan bibit. Nantinya mahasiswa
dari UKM Aldakawanaseta yang merupakan
UKM pencinta alam akan rutin meninjau lokasi di
sana. Keesokan harinya perwakilan mahasiswa
akan melakukan penanaman langsung namun tetap
patuh dengan protokol kesehatan,’’kata dia.
Sedangkan Ali Mahmud mengucapkan rasa
terima kasihnya kepada Udinus yang telah berpe-
Dalam Dinus Inside 2022 ini, mahasiswa
Udinus yang dilantik secara simbolis dalam kegiat-
an Dinus Inside 2022 itu, mewakili 4.157 mahasis-
wa baru tahun ajaran 2022/2023. Ribuan mahasis-
wa baru tersebut terdiri dari 1.855 mahasiswa dari
Fakultas Ilmu Komputer (FIK), 892 mahasiswa
dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), 254
mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB), 565
mahasiswa Fakultas Kesehatan (FKES), 279
mahasiswa dari Fakultas Teknik (FT), dan 155
mahasiswa Pasca Sarjana. Selain itu, terdapat 157
mahasiswa baru di kampus Udinus
Kediri.(Humas Udinus-21) SM/dok

Fkes Ajarkan Pengaruh Covid-19 Dosen Mengajar Tayang Senin-Minggu

Jam: 18.00 WIB
terhadap Lingkungan pengukuran menggunakan Artificial intelligence RVI kuali- lapor ke orang dewasa, jangan membully balik, hindari
tas udara menjadi lebih baik pada saat pandemi Covid-19,’’ menyendiri, dan carilah bantuan profesional/konseling.

M
asih dalam rangkaian Dinus Inside 2022, Fakultas
Kesehatan (FKes) Universitas Dian Nuswantoro
(Udinus) mengadakan kuliah umum dengan
menghadirkan pembicara dari University Malaysia
Terengganu (UMT) dan dokter dari Bali. Keduanya berbagai
ilmu mengenai pengaruh Covid 19 terhadap kualitas udara
dan dampak bullying di remaja.
Acara yang diikuti oleh seluruh mahasiswa baru FKes ini
menghadirkan dua pembicara yaitu Ts Dr Noor Zaitun
Yahaya (AHEA UK) dari University Malaysia Terengganu
(UMT) yang membawakan materi bertema ‘’The impact of
Pandemic covid 19 on the Air Pollution: A Comparison
Between Turkey and Malaysia’’. Sedangkan dr Mario Johan
yang merupakan dokter di salah satu rumah sakit
Internasional dan dokter in house clinic di salah satu hotel
internasional di Bali, membahas tentang ‘’Dampak Bullying
dan kekerasan seksual bagi Kesehatan remaja’’.
Dalam pembahasannya, Dr Noor mengatakan pandemi
Covid- 19 mempengaruhi kualitas udara, seusai dengan Studi
kasus di Turkey dan Malaysia. Menurutnya, mengatakan
selama pandemi Covid-19 ini kualitas ozon (O3) yang dari
tahun 2019-2021 di negara Turkey dan Malaysia mengalami
kenaikan kualitas ozon yang terbentuk. Hal ini dikarenakan
mobilitas dan pergerakan dari manusia dibatasi terutama
untuk masyarakat umur 60 tahun ke atas.
Dikatakannya, pandemi Covid-19 tidak selamanya
berdampak buruk untuk lingkungan, juga bisa berdampak
baik untuk kualitas udara pada umumnya. ‘’Dari kasus ini
dapat diambil pembelajaran pengaruh pergerakan manusia,
tentunya berpengaruh terhadap kualitas udara. Berdasarkan
jelasnya.
Sementara itu, dr Mario Johan yang lebih dikenal dengan
dr Joe mengatakan biasanya pelaku yang melakukan bullying
merupakan korban dari bullying pada masa hidupnya.
Sehingga mereka mempunyai pemikiran untuk melakukan
Tindakan balas dendam untuk orang lain lagi. Trauma di masa
lalu yang membuat pelaku bullying yang tidak bisa lepas dari
bayang-bayang yang telah dialami. Ia pun berbagi tips saat
mengalami bullying. Yang perlu dilakukan antara lain adalah
Dekan FKes Udinus, Enny Rachmani SKM MKom
PhD berharap para peserta yang seluruhnya mahasiswa baru
di FKes Udinus mampu menyerap ilmu-ilmu yang diberikan.
Selain itu, dapat menjadi ilmu tambahan bagi para mahasiswa
baru mengenai pencegahan bullying dan mengenai dampak
positif dari adanya Covid-19. ‘’Ini menjadi ilmu baru bagi
mereka. Kami harap peserta belajar banyak dari apa yang
dipaparkan oleh para narasumber,’’ katanya. (Humas
Udinus-21)

SM/dok
 MINGGU , 4 SEPTEMBER 2022

Michael Rama Bendiawan

Sang Juara Matematika

yang Bercita-cita Dokter

ADALAH Michael Rama Bendiawan,
siswa kelas VI SD Marsudirini BSB
Semarang yang jago di bidang
Matematika. Bahkan begitu
piawainya menghitung, ia berhasil
membawa pulang ratusan piala hasil
kompetisi sains yang diikutinya.
ari catatan rekap sertifikat,
harus melewati jenjang kejua-
raan.
Yakni, pada 31 Oktober 2021,
ia berhasil meraih medali emas
Kompetisi Matematika Terbuka
PPO Jateng Ke-5 Tingkat Wilayah
Semarang.
Kemudian pada 21 November
2021 medali emas Kompetisi
Matematika Terbuka PPO Jateng
ke-5 Tingkat Jawa Tengah dan
Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY) berhasil dibawa pulang.
Sampai Tingkat Internasional
Bukan hanya juara di dalam
Olympiad Heat Round 2021-2022,
berhasil di diraihnya.
"Saya senang belajar Ma-
tematika. Karena asyik mengo-
tak-atik angka," kata sang juara
Matematika yang lahir di Se-
marang, 18 Juli 2011 itu.
Menurut Rama, dari sekian
materi Matematika yang dipela-
jari, pelajaran tentang geometri
paling disukainya.
"Kalau saya senang belajar
geometri. Selain bentuk-ben-
tuknya yang menyenangkan, juga
lebih mudah dipahami," katanya.

D Rama panggilan akrab

putra dari pasangan Aditya
Bendiawan (36) dan Ratna Ma-
riana (37) itu, telah mengoleksi
212 sertifikat kejuaraan.
Diawali dengan juara I lomba
mewarnai tingkat TK bersama
Susu Zee pada tahun 2016 dan
juara I berhitung tingkat TK se-
Kota Semarang pada tahun 2017.
Juara terbaru, ia meraih medali
perak dalam Olimpiade Sains
Nasional (OSN) SD tingkat nasio-
nal bidang Matematika yang dise-
lenggarakan oleh Pusat Prestasi
Nasional secara online, pada 2-3
Agustus 2022.
Rama mengatakan, sebelum
maju di tingkat nasional, dirinya
negeri, beberapa kali Rama juga
pernah menjuarai kompetisi
Matematika tingkat internasio-
nal.
Pada 2019, tepatnya 6 April, ia
meraih Gold Medal in Grade 2
World Mathematics Competition
Sakamoto Educational System di
Lotte Hotels & Resorts Yangon,
Myanmar.
Begitu pula pada April 2021, ia
meraih 1st Place Winner in the
Spring Round of the Eighth
International Tournament Mathe-
matics Without Borders di
Bulgaria.
Kemudian pada Desember
2021, Gold Medal Thailand
International Mathematical
Meski jago di bidang Mate-
matika, Rama mengaku tatkala
besar nanti, bercita-cita ingin
menjadi seorang dokter. Bukan
seorang teknokrat atau ilmuan.
"Saya mau menjadi dokter,
agar bisa menolong dan meng-
obati orang yang sakit," ujarnya.
Untuk mewujudkan cita-
citanya itu, Rama ingin terus
mengembangkan diri dengan ber-
bagai kemampuan.
Di samping rajin belajar, ia tak
lelah untuk mengikuti les sepu-
lang sekolah.
"Saya ikut les Matematika,
musik piano, Bahasa Inggris, dan
renang," katanya. belajar yang diiringi doa dan restu dalam menggapai cita-cita akan
Ia yakin dengan ketekunan kedua orang tua, kesuksesan terwujud.(sdy-49)

Serunya Bermain Gambang

Sepulang sekolah wajah Andi terlihat lesu. Setelah mengganti baju
sekolah, Andi duduk termenung di teras sambil bertopang dagu.
"Andi, kok wajahnya sedih begitu, kenapa Nak?" tanya Mama.
"Andi mendapat tugas dari sekolahan Ma, sebentar lagi sekolahanAndi
akan mengadakan festival tahunan. Andi diminta Ibu Guru untuk mem-
berikan persembahan," ucap Andi.
"Wah, bagus itu," kata Mama sambil tersenyum.
Andi garuk-garuk kepala mendengar kalimat sang Mama yang bilang
bagus.
"Andi kan tidak bisa main musik apalagi bernyanyi, kok Mama bilang
bagus," ucap Andi dengan wajah kebingungan.
Mama tersenyum melihat wajah Andi yang kebingungan. Kemudian
Mama menyuruh Andi datang ke rumah kakek.
***
Keesokan paginya Andi berkunjung ke rumah kakek yang berjarak
tidak terlalu jauh, hanya sekitar 100 meter. Sesampainya di rumah Kakek,
Andi melihat beberapa alat musik di halaman.
"Kakek! Kakek Seno," ucapAndi memanggil sang kakek. Namun pan-
dangannya tidak lepas dari alat musik yang berjejer rapi di halaman.
Tidak lama kemudian, Kakek Seno keluar dari dalam rumah. Kakek
Seno begitu senang melihat kedatangan Andi.
"Wah, tumben cucu Kakek datang, ayo masuk Andi!" ucapnya sambil
menggandeng tangan Andi.
Akhirnya Andi menceritakan masalahnya kepada Kakek Seno.
Dengan tersenyum kakek mengajak Andi masuk ke halaman belakang. Di
sana ada ruang terbuka yang isinya bermacam-macam alat musik, ada bebe-
rapa anak yang sedang berlatih memainkan alat musik tradisional. Mata
Andi berbinar-binar ketika melihat begitu banyak alat musik tradisional, ada
gamelan, gong, gendang, dan masih banyak lainnya. Ternyata Kakek Seno
Oleh Naning Widiastuti
dulunya adalah seorang pemain musik tradisonal. "Kakek, semua alat
musik ini sepertinya masih bagus," kataAndi sambil mengusap-usap game-
lan yang ada di depannya.
"Tentu saja, karena kakek selalu merawat dan menjaganya," sahutnya.
"Kakek, ajari Andi main semua alat musik ini ya Kek!" ucap Andi
penuh semangat.
Kakek Seno tertawa melihat Andi yang begitu antusias dengan alat
musik tersebut. Kakek mengusap bahu Andi yang terus memandangi alat
musik gendang.
"Andi, mulai besok ajak teman-teman kamu ke sini dan mulai berlatih
supaya festival nanti kamu bisa tampil dengan bagus," katanya.
"Siap kek! besok Andi akan datang ke sini bersama teman-teman."
Selama dua minggu Andi, Reza, Iqbal, Ira, dan Lusi berlatih keras
supaya mahir dengan lantunan lagu Jawa dan musik tradisonal. Kakek Seno
dengan sabar melatih mereka semua yang tidak pernah mengeluh walau-
pun permainan gambang tersebut sedikit sulit untuk ukuran anak-anak seu-
sia mereka.
***
Hari yang dinanti pun tiba, Andi dan teman-temannya tampil di acara
festival yang diadakan oleh sekolahannya. Mereka memakai baju khas
Jawa Tengah lengkap dengan belangkon, sementara yang perempuan
memakai kebaya modern. "Teman-teman, jangan gugup yang berlebihan
ya, kita harus tetap fokus bermain gambangnya," ucapAndi memberi sema-
ngat kepada teman-temannya.
"Iyaa!" sahut semua secara bersamaan.
Andi dan teman-temannya tampil memukau, semua penonton menik-
mati setiap pertunjukan yang dilakukan oleh Andi dan temannya. Lantunan
musik yang mereka mainkan seolah menghipnotis penonton yang hadir.
Mereka pun senang bisa menghibur dan mempersembahkan sebuah per-
tunjukan yang berbeda.
Andi dan temannya membungkukkan badannya tanda pertunjukkan
telah selesai. "Hore! Yeah! Teriak mereka semua di belakang panggung,
keringat yang bercucuran tidak membuat mereka merasa lelah karena
semua orang begitu menikmati pertunjukan gambang yang mereka
bawakan.
Sepulang dari acara festival, Andi langsung berkunjung ke rumah
Kakek Seno dan menceritakan kesuksesan acara tersebut. "Kakek, kenapa
permainan musik yang kakek ajarkan ini dinamakan gambang?" tanya
Andi sambil meminum segelas air putih yang dibawakan oleh kakeknya.
"Karena, pertunjukan tersebut merupakan gabungan dari seni
musik, vokal, tari, dan lawak, yang khas dari kesenian ini adalah alunan
musik yang mengiringi gerak telapak kaki secara dinamis sesuai irama
lagu. Nah, itulah letak kesulitannya, sehingga tidak semua orang bisa
dan sabar untuk mempelajari kesenian gambang ini," kata Kakek Seno
memberikan kilasan tentang gambang semarang yang baru saja Andi
tampilkan di sekolahannya tadi.
"Oo pantas saja tadi semua penonton begitu menikmati pertunjukkan
yang Andi bawakan, seolah mereka melihat sesuatu yang berbeda," sahut
Andi sambil menggut-manggut.
"Nah, generasi seperti Andi ini yang nantinya melanjutkan dan
melestarikan gambang ini."
"Siap Kek!"
Kakek Seno dan Andi tertawa bersama, sesekali Kakek mencubit pipi
Andi yang tembem dan menggemaskan. Wajah Andi begitu senang karena
bisa mengenal kesenian gambang yang diajarkan langsung oleh Kakeknya
yang dulu juga pemain gambang.(49)

Sensasi Bermalam
di Hutan Pinus Pijar Park
Kudus tak hanya dikenal
dengan wisata religi Sunan
Muria. Ada pula objek
wisata bernuansa alam
yang begitu menawan.
Objek wisata berjuluk
Pijar Park yang ada di
Desa Kajar, Kecamatan
Dawe di lereng Pegunungan
Muria itu menyajikan keasrian
alam lengkap dengan hawa sejuknya.
Bahkan tersedia resort dan penginapan
sehingga bisa menikmati sensasi bermalam di
tengah hutan pinus.
N
amun wisatawan tak perlu khawatir lantaran tak ada kesan
suram disana melainkan suasana yang tenang dan nyaman.
‘’Total ada 11 resort yang telah tersedia. Di antaranya ada yang di
atas pohon sehingga memiliki keunikan tersendiri. Untuk resort diatas
pohon tarifnya hanya Rp 500 ribu permalam mendapatkan makan pagi,
fasilitas air panas serta pemandangan jurang dan lereng Gunung
Muria,’’ ujar Yusuf Direktur Pijar Park.
Bermalam di sini tak perlu khawatir. Tak ada kesan suram apalagi
menakutkan. Selain udara yang sejuk, suasana juga tenang dan nyaman.
Bagi yang ingin lebih dekat dengan alam, disediakan tenda.
Wisatawan bisa menikmati serunya bermalam di alam terbuka. Lebih
asyik lagi bila berkemah sekaligus menggelar barbeque.
Pijar Park ini telah dilengkapi berbagai fasilitas pilihan lainnya.
Mulai dari live musik akustik, playground, ATV, kuda, mini trail, flying
fox, outbond bawah, outbond atas, foodcourt, resto, spot swafoto, jem-
batan pohon, jembatan pinus, paintball, hingga paket jeep berkeliling
MINGGU, 4 SEPTEMBER 2022
Sejumlah
wisatawan
menikmati suasana
Pijar Park, Desa
Kajar, Kecamatan
Dawe, Kudus.
SM/Beni Dewa
SM/Beni Dewa
SM/Beni Dewa
kebun kopi.
‘’Untuk rute jeep pun cukup menarik. Mulai susur kebun kopi, ke
pusat pengolahan kopi muria hingga sentra oleh-oleh. Baik kopi muria
atau juga pembuatan telo godang. Akan kami arahkan kesana sehingga
bisa membeli oleh-oleh secara langsung,’’ tambah Yusuf.
Bagi pecinta kopi, disana juga terdapat sejumlah tempat ngopi
dengan suasana yang asri. Kehangatan kopi khas Muria terasa lebih
nikmat diseruput di tengah cuaca sejuk di lereng Muria.
Makanan Khas Lokal
Menikmati Pijar Park lebih menyenangkan lagi dengan sajian
makanan khas lokal . ‘’Menjadi komitmen kami untuk mengangkat
UMKM lokal. Sebut saja gethuk nyimut, pecel pakis, kopi muria, kripik
talas pisang tanduk, kripik sukun, maupun alpukat. Di foodcourt sendiri
sedikitnya telah ada 30 UMKM yang menggelar dagangannya,’’ jelas SM/Beni Dewa
Yusuf.
Keberadaan Pijar Park yang berdekatan dengan makam Sunan
Muria tentu bisa menjadi paket wisata yang cukup menarik. ‘’Wisata ini kan tepat. Terlebih disana memang menyediakan jasa outbond sehing-
tepat untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak, rekan instansi, kelu- ga bisa semakin menambah keakraban diantara satu dan yang lainnya.
arga besar, hingga momen perusahaan,’’ tambahnya. ‘’Kalau memang ingin sekadar menghilangkan penat setelah lelah
Untuk acara malam keakraban pelajar atau perusahaan juga dirasa- bekerja pun bisa,’’ tandas Yusuf. (Beni Dewa - 65)
SM/Beni Dewa SM/Beni Dewa
MINGGU, 4 SEPTEMBER 2022

Perempuan yang Menyulam Cinta

dengan Air Mata
M
una tak pernah meninggalkan kamarnya setelah ia merasa
bahwa hatinya telah membatu dan tak akan pernah bisa
merasakan cinta lagi. Ia berdiam diri di dalam kamarnya
yang tertutup. Jendelanya tak pernah terbuka. Tidak ada cahaya. Ia
sibukkan hari-harinya dengan menyulam kain.
Seraut wajah lelaki disulamnya dalam kain yang dibentangkan
begitu saja dengan telapak tangannya. Satu-dua tusukan berbaris rapi
membentuk garis-garis tegas yang anggun. Meskipun matanya tertutup,
Muna tak pernah salah menyulam seraut wajah lelaki dalam kain itu. Di
sela bulu matanya, air garam mengalir, membelah pipi keriputnya hing-
ga jatuh di atas kain yang membuat Muna tampak seperti sedang
menyulam dengan air mata.
Sebelumnya, Muna dan kakaknya, Dullah, memiliki sebuah kedai
kopi yang juga menjual gorengan dan nasi uduk. Mereka mengelolanya
bersama-sama. Dullah seorang duda yang tidak memiliki anak, semen-
tara Muna seorang perawan tua.
Dari kedai itu, mereka menggantungkan hidup. Rumah kecil
warisan orang tua bisa direnovasi. Bagian depannya dipugar untuk diba-
ngun warung kecil-kecilan. Pelanggan warung itu tak pernah surut,
sebab Dullah dan Muna memang pandai memasak. Aneka kopi bera-
gam jenis dan rasa tersedia. Namun, keahlian Muna dalam memasak tak
mengantarkannya dalam indahnya mahligai rumah tangga.
Hingga suatu saat, datang lelaki dari kota yang mengaku sebagai
teman lama Dullah. Namanya Mamat. Dulu, ia tinggal di kampung ber-
sama kedua orang tuanya. Ketika ayahnya meninggal, ia pindah ke kota
bersama ibu dan ayah barunya. Kini, ia kembali lagi ke kampung untuk
melihat rumah tua yang tak dihuni siapa pun kecuali rimbun ilalang dan
sarang laba-laba.
“Oi, Mat! Makin tua kau. Ha-ha-ha,” Dullah meledek.
Mereka berdua bersalaman, melepas rindu dan menjahit perca
kenangan yang sempat terlerai.
“Tahu-tahu sudah duda kau, Dul.”
“Istrimu. Mana istrimu?”
“Aku belum menikah, Dul.”
“Buset! Bujangan tua kau, Mat. Ha-ha-ha.”
Mereka mengobrol dengan percakapan basa-basi
seperti biasanya ketika waktu belum mengubah mereka
menjadi lelaki dewasa. Mereka tenggelam dalam gelak
tawa yang ramai seolah-olah pertemuan itu ialah awal mula
bagi kebahagiaan baru yang telah mengepak-ngepak pergi
di antara mereka.
Mamat menatap penuh kagum pada wajah kampung
yang telah banyak berubah. Dulu, di jalan depan rumah Dul,
ada dua pohon mangga yang menjulang tinggi. Sekarang,
pohon itu telah tiada akibat proyek pelebaran jalan. Surau
kecil telah berubah menjadi masjid besar. Dulu, segala yang
dilihat tampak besar, sekarang tampak kecil dan asing.
Persawahan luas tempat Mamat dan Dul memancing
ikan betok dan belut sebagian telah rata. Di atasnya, berdiri
Madrasah Ibtidaiyah dan lapangan bola. Suara burung
pipit dan burung gereja jarang terdengar. Malahan, suara
deru kendaraan bermotor rapat bergema. Yang paling
membuatnya terkesiap ialah kedai di depan rumah Dul.
“Ayolah, kita ngopi dulu,” ajak Dul.
Mamat duduk di bangku kayu, sementara Dul menjerang air.
“Sejak kapan kaubuka usaha ini, Dul?”
“Sejak istriku meninggal dan adikku, si Muna pindah ke sini. Oh,
tentu kau belum tahu Muna, kan? Dari kecil dia tinggal sama nenek.”
Sejurus kemudian, secangkir kopi terhidang lengkap dengan goren-
gannya. Uap kopi panas meliuk-liuk, membubung tinggi di udara yang
menciptakan lukisan mozaik seorang perempuan berambut panjang.
Mamat mengamati uap itu seperti tampak nyata, seorang perempuan
tengah memandanginya. Tak lama Mamat sadar, ia memang sedang
bertatapan dengan Muna yang berdiri di bibir pintu.
Mereka berdua sama-sama terkesima. Muna berpakaian sederhana.
Tidak ada riasan di wajahnya. Rambut panjang tergerai. Pipi kuning
langsat khas perempuan kampung. Mereka tertegun sekian detik
sebelum pada akhirnya sebuah mobil pikup membuyarkan pandangan
mereka. Mobil yang mengangkut barang-barang Mamat dari kota
berhenti di depan rumah Dul.
“Muna, tolong bereskan ini. Aku mau bantu Mamat sebentar,” ucap
Dul. Muna mengangguk.
Cerpen
Firman Fadilah
Lemari kaca, kasur, dan rak sepatu diturunkan. Mobil tidak bisa
langsung masuk sebab rumah Mamat ada di ujung gang yang tak cukup
dilalui badan mobil. Sementara di sisi lain, Muna masih mencuri sempat
untuk melihat Mamat yang berpeluh dari kejauhan. Tak heran ia terkes-
ima, sebab Mamat memiliki tampang yang rupawan. Para gadis mesti
terpaku melihat seorang lelaki dewasa yang mapan untuk berbagi kasih.
Tak terkecuali Muna.
Barangkali, rasa itu disebut sebagai cinta pada pandangan pertama.
Cinta yang tumbuh tanpa adanya alasan. Muna merasakan itu, suatu
getaran di dadanya sebab jantung memompa darah dua kali lebih cepat
dari biasanya. Setiap kali bertemu dengan Mamat, wajah Muna memer-
ah. Ia merasakan kebahagiaan yang tak pernah dirasakan sebelumnya.
Mamat seketika itu menjadi pelanggan tetap di kedai Dul. Setiap
pagi sebelum berangkat kerja, ia sempatkan menyesap secangkir kopi
dan sepiring nasi uduk buatan Muna. Seketika itu pula, Muna berani
bercakap-cakap seperti sekadar menanyakan kabar atau basa-basi peri-
hal pekerjaan Mamat sebagai tenaga pengajar di Madrasah Ibtidaiyah.
Dul diam-diam memerhatikan tingkah adiknya itu dan menyimpul-
kan bahwa Muna
sedang kas-
maran.
Namun, timbul satu
pertanyaan. Apakah orang yang Muna sukai itu merasakan hal yang
sama? Mamat ialah lelaki yang rupawan pula berpendidikan tinggi,
pastilah seleranya juga tinggi, sedangkan Muna hanya seorang perem-
puan kampung lulusan sekolah dasar yang hampir berkepala empat.
Wajahnya tidak cantik juga tidak jelek. Ia hanya standar wanita biasa.
Terlebih, Muna memiliki sedikit kekurangan di kakinya. Ia cacat.
Kakinya pendek sebelah. Jalannya pincang. Dari kecil, ia selalu diper-
lakukan berbeda. Namun, bukankah setiap orang berhak untuk merasa-
kan cinta?
Tidak hanya itu, Muna juga dijuluki sebagai perawan tua oleh
tetangga yang membuatnya berkecil hati dan cenderung menjahui
orang-orang. Muna sering minder dan tidak percaya diri. Dullah mera-
sa pesimis jika cinta sang adik terhadap Mamat bisa tersampaikan.
Namun, toh, cinta punya banyak cara yang tak bisa dipahami oleh nalar
manusia.
Untuk pertama kalinya, pagi itu, Dul melihat Muna memakai lip-
stik. Bedak tipis juga menyelimuti pipinya yang mulai berkerut.
“Cantik benar kau pagi ini.” Dul meledek. Muna hanya menyung-
gingkan selekuk senyum yang sangat hangat seperti matahari, seperti
seorang lelaki yang ditunggunya. Pipinya merona.
Beberapa saat kemudian, Mamat datang. Seolah paham apa yang
dipesan, Muna segera mengangsurkan sepiring nasi uduk, gorengan,
dan secangkir kopi.
“Selamat menikmati, Mas,” ucap Muna mempersilakan.
“Eh, tapi hari ini aku mau pesan dua piring.”
Kening Muna seketika bergaris seolah menyimpan tanda tanya
yang besar. Untuk siapa? Tidak biasanya ia makan dua piring.Akan teta-
pi, tanpa bertanya macam-macam, Muna segera mengangsurkan sepir-
ing nasi uduk lagi untuk pelanggan setianya itu.
Sejurus kemudian, sesosok perempuan jelita bertubuh jenjang mun-
cul. Namanya Lingling. Ia juga seorang guru di Madrasah Ibtidaiyah
tempat Mamat mengajar.
“Ini kedai nasi uduk langgananku yang kukatakan tempo lalu.
Rasanya enak.”
Mereka berdua menikmati hidangan itu dengan lahap. Sementara
Muna melihat dua orang itu dengan perasaan yang tak karuan. Ia cem-
buru.
“Siapa guru cantik tadi, Mat? Pacarmu?” tanya Dullah.
“Insya Allah bulan ini lamaran.”
“Alhamdulillah. Akhirnya kau laku juga. Ha-ha-ha.”
Muna yang tak sengaja mendengar percakapan itu lantas berlari ke
kamarnya, kemudian menguncinya rapat-rapat agar Dul tak tahu bahwa
ia sedang menangis. Muna tak pernah keluar dari kamarnya kecuali
untuk makan dan buang hajat. Ia tak punya selera untuk melanjutkan
aktivitas hidupnya ketika ia mengetahui bahwa Mamat telah menikah
dengan Lingling. Cinta pertamanya pupus. Di kamarnya, Muna tak
henti-henti meneteskan air mata.
Pada pagi hari yang ke sekian kalinya, Mamat dan Lingling
merasa kehilangan, sebab Dul sudah menutup kedainya. Ia tak
mampu mengelola kedai seorang diri. Muna tak pernah lagi menam-
pakkan diri. Ia menghabiskan waktunya dengan menyulam kain.
“Kenapa Muna tak mau memasak nasi uduk lagi, Dul?
Padahal, masakannya sangat enak,” tanya Mamat.
Dul mendengkus. Ia melirik pintu kamar Muna dan Mamat
mengikuti.
“Duduk, Mat. Aku akan cerita.”
Mamat bingung. Perasaannya canggung.
“Sebenarnya, Muna suka sama kamu, Mat. Kamulah cinta
pertama Muna. Tapi, ya, takdir tak seindah angan-angan manu-
sia. Dari kecil Muna selalu sendirian dan ketika melihat kamu, ia
jadi bersemangat.”
Dada Mamat bergemuruh. Jantungnya memukul-mukul.
Napasnya tersengal. Ia merasa sangat bersalah. Lingling yang duduk
di sampingnya menyimak dengan saksama. Kening Mamat tiba-tiba
berembun.
“Tentu ini bukan salahmu, Mat. Siapa yang bisa disalah-
kan kalau cinta telah jatuh? Ini rahasia Allah. Ada cinta
yang jadi nyata, ada pula yang cuma jadi angan-angan
belaka.”
Mendadak Dul berdiri. Ia melangkah menuju kamar
Muna dan membuka pintunya.
“Lihatlah, Mat!”
Terlihat Muna sedang duduk di kasurnya. Badannya ringkih dan
rapuh umpama menggambarkan guratan-guratan pedih di sekujur
tubuh. Matanya terpejam, tetapi tangannya mahir menyulam kain tanpa
melukai jari-jarinya. Air matanya menganak sungai di pipi hingga jatuh
di atas kain yang membuatnya seolah-olah sedang menyulam dengan
air mata.
“Agaknya, Muna memang amat cinta kepadamu, Mat. Cinta yang
sangat tulus, sampai-sampai ia mengabadikan wajahmu dalam kain
yang disulamnya,” ucap Dullah.
Mamat termangu. (37)
Tanggamus, 23 September2021
—Firman Fadilah tinggal di Lampung. Karya-karyanya termuat
di berbagai media cetak dan online, juga berbagai buku antologi. Buku
cerpen pertamanya, First Kiss (Guepedia, 2021).

Vito Prasetyo
Rak Ingatan
setumpuk aksara kibaskan aroma
bisu dan berdiam diri
serupa hujan mengguyur dari pertapaan
yang tanggalkan kebebasannya
apakah puisi hanya menjadi jamuan
di meja-meja yang sempurnakan gelisah
atau kata-kata pergi mengembara ke peradaban
samar
hingga buku lusuh dan kusam kehilangan makna
di jejak musim penuh ilalang
tumbuh liar menjelma kata-kata yang telah lupa rahim-
nya
adalah zaman seperti luka
tumbuh di wajah sampul
hingga puisi menggegas diri
menelanjangi pematang rindu
tempat dimana kita simpulkan sebuah kesunyian
atau mungkin tak ada lagi sepi
dimana majas-majas cinta hanyalah takwil hedonis
tersimpan dalam rak ingatan kita
mengingkari ikrar kata-kata
yang seharusnya bersemayam abadi di buku-buku,
tempat dimana mata kita mengerti aroma kata
Malang, 2022
Berbicara kepada Sungai Aare
: Untuk Eril
Ingin kulumat segenggam aksara
memerdekakan dari keterasingannya
telah adilkah diriku pada pikiranku
sementara aksara cemas senantiasa memaku diri
dalam tidurku
bukankah Sungai Aare telah menerangkannya
dari isyarat takdir, yang selalu samar pada rak ingatanku
Terkadang puisi hidup dalam keangkuhannya
memaknai doa di sepanjang bait-baitnya
antara hulu dan hilir, berdebat keras
melahirkan riak sungai dari kemurkaan rasa adil
hingga tatapan kita merapal tafsir dari beningnya air
bagai sepasang rindu dan gelisah
mengeja kata pulang sebagai jalan kekal
Senyum tipis senja seolah duka menghampiri
seakan langit mengimpit canda yang belum usai
pikiran pun menggegas dalam kenaifannya
tumbuh bagai rumput ilalang
yang memagari mata kita dengan Tuhan
tetap saja mata kita terantuk di ceruk Sungai Aare, men-
galir sembab
Biarkan puisiku meraba, menjemput impian
dari kedangkalanku memaknai adilnya sebuah doa
yang akhirnya memisahkan jiwa dan raga
biarkanlah puisiku bersimpuh di pelaminan musim
meski wajahku serupa langit kelabu
tepi sungai, mungkin tempat terindah untuk berzikir
berbicara pada angin dan cahaya
meringkas kenangan agar kumengerti makna keadilan
yang tak harus diputuskan hakim lewat ketukan palu
sebab hukum tak tertulis, telah mengukir di sepanjang
Sungai Aare
dan puisiku serupa biduk doa
menziarahi kitab ajal
yang ditulis dan dibacakan malaikat
menghantar Eril pada jalan keadilan kekal
Malang, 2022
Sebab Aksara Tak Pernah Diam
malam larut di sepenggal sepi
hanya ada diam
angin pun mendera pikiranku
entah dari mana
menggegas rasa rindu
sementara gelisah kian menggumpal
masihkah puisi ini
berkebat duka sepanjang usia
menghanyutkannya di sungai-sungai kering
hingga tak satupun kata
tertulis di tubuh langit
haruskah kubakar
morfem yang terpenjara
di geligi mimpi yangterus mencumbu ruang hampa
nyalakan bara di tungku perapian
agar puisi tak pernah mampu membaca
dengan garis-garis mata yang samar
atau mungkin ubun-ubun kepalaku mulai tumbuh
embun
dan menjelma mantra eskimo
ketika aksara menggigil kedinginan
untuk menyemaikan rindu dan gelisah
sebab aksara, sesungguhnya tak pernah diam
Malang, 2022
—Vito Prasetyo telah melahirkan banyak buku antologi
puisi, antara lain Jejak Kenangan terbitan Rose Book
(2015), Tinta Langi terbitan Rose Book (2015), dan 2
September terbitan Rose Book (2015). Termaktub
dalam buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia (2017).
Juara 1 Lomba Menulis Puisi Tema ìPatah Hatiî Tingkat
Nasional Tahun 2020 (Writerpreneur Academy) dan
juara 3 Lomba Menulis Puisi Tema ìAsmaraî Tingkat
Nasional tahun 2021 (Writerpreneur Academy).
 MINGGU, 4 SEPTEMBER 2022

Njejegake Kamardikan lumantar Dieng Kang Aeng

Kabudayan, Apa Bisa?
Dening Tukijo
Apa saiki wus mardika sakabehane?Apa uga kamardikan wus jejeg lan murak-
abi sakabehane?Mbok menawa isih ana wujud kamardikan kang samesthine.
Nanging, sapa ngerti yen sejatine isih ana bab kang kudu didandani sajroning
kamardikan. Ora mung winates tata laire, nanging uga ing samubarang kabu-
tuhan uripe manungsa. Kabutuhan lair lan batine. Mardika ing sandhang, pan-
gan, lan papane. Kalebu mardika ing babagan pakaryan.Surasa kamardikan bisa
kaandharake saka pethilan Dandanggula kasebut.
S
amesthine kita tansah eling//Kang den gayuh
tumrap bangsa kita//Kang dadi lelandhe-
sane//Pancasila satuhu//Undhang-undhang
Dhasar sayekti//Ja nganti kalalekna//Mring bangsa
sadarum//Bukti sejarah wis nyata//Sapa wae kang
ngrusak lan nyulayani//Lebur musna
sadaya//(Kapethik saka YB Maridja).
Cetha, kamardikan iku sarana kanggo
nggayuh kamajuwaning bangsa tuwin
nagara kita. Ora mung ngudi mardika,
nanging prayoga tansah amemangun
karya kanggo kamajuwaning bangsa.
Kanthi lelandhesan Pancasila satuhu kalebu
Undhang-undhang Dhasar. Kabukti saka sujarah
bangsa, dene rekadaya lan pam-
budidaya nggayuh kamard-
hikan iku toh pati lan toh nyawa.
Sujarah ugi mbuktekake, kabeh
pambeng musna, lan sirna.
Kabeh mau mbuktekake yen
kekuwatan bangsa kanthi lelandhe-
san Pancasila bisa njejegake
kamardikan. Apa iya kamardikan isih
jejeg?
Para pangrehing praja kudu waskita, lan
waspada. Marang apa?Marang sakabehing
panggodha kang bakal dadi pambeng ing sajroning
kamardikan. Prelune pangreh ing praja bisa netepi
pranatan kang ana. Bisa nuhoni apa kang dadi
kekarepane masarakat. Saiyeg saekapraya anggone
ngreksa bangsa. Ora gampang ngreksa bangsa kang
wiyar gumelar.
Maneka kabudayan kang ana, iku dudu perkara
gampang. Kahanan kabudayan kasebut sejatine bisa
didadekake pancadan kanggo jejeging kamardikan,
kalebu jejeging kabudayan.
Emane, menawa pancadan kabudayan pancen
durung bisa gawe kamajuwan, nanging pancen
kabukti yen babagan ekonomi luwih ditengenake.
Mbuh saka ngendi iku kabeh ?Nanging
mesthine kamardikan iku bisa jejeg ora
mung saka babagan ekonomi bae, nanging
uga saka cagaking kabudayan. Ngrembaka
san saya ngrembaka satemah bisa handayani
kamajuwaning bangsa.
Tembung mardika iku sejatine ngemu surasa
anane kahanan bebas saka pangariwibawa apa bae
kang bisa dadi pambeng. Nanging kamardikan iku
kudu samesthine mardika. Ora mung mardika ing
tataran njabane bae, nanging sakabehane.
Umpamane ing keluwarga, mesthine kamardikan
wus bisa jejeg. Jumbuh karo kapitayan lan apa kang
dadi gegayuhan keluwarga Umpama bae ing
keluwarga wus ora ana kang nandang kapitunan,
utawa uga ora ana kang tumindak nalisir ing kasusilan,
temtu iki dadi wujud kamardikan ing keluwarga.
Pranyata,kamardikan ing keluwarga iku ora gam-
pang. Maneka godha
panggodha utawa
pacoban asring
ana. Emane,
kadhang kala
kang nglakoni
nganti lali ‘’sapa sira?
Sapa ingsun? Tundhone
udreg-udregan,
kepara padudon. Kanca bisa dadi mungsuh, sedulur
bisa dadi mungsuh, nganti paten-patenan. Sapa sing
salah?Godha saru siku ing keluwarga iku werna-
werna. Iku durung panggodha ing tataran bangsa lan
negara. Panggodhane tumraping bangsa luwih akeh
lan kudu diudhari siji mbaka siji.
papanmu kang dhuwur ngawiyat
katon edi ngelam-elami ati
sinimpen ing telenging mripat
kekudangane para plancongan
sajagad erat
Wangsul ing babagan kamardhikan sajroning dadi srana olah raga, ngasah jiwa
keluwarga iku satemene uga thukul saka swasana
anggone manembah mring Gusti
memuji kanugrahane kang tanpa tepis
kamardikan pribadi. Kanthi kamardikan pribadi kase- ginelar candhi, tlaga, kawah, curug
but temtu bisa nuwuhake maneka wujud kamardikan. kang sawayah-wayaha saput pedhut
Umpamane kamardikan pribadi kepengin utawa kinemulan mega kanggumelar ing angkasa
katrajang playune maruta
duwe pepenginan pribadi, kepengin sekolah kanggo
kaya lakuning urip kang mobat-mabit
mujudake gegayuhane. Mesthine iku kabeh mbu- munggah-mudhun menggak-menggok
tuhake kamardikan, jiwa lan ragane. Ora mung mecaki dalan panguripan kang kebak pacoban
kamardikan ing lathine bae, nanging uga ing tumin- Dieng kaya papan mbabar kelir
daking awak. pangilone lelakon kang teka lunga
Saora-orane, saben-saben wong duwe rasa kama-
marem olehe nyecep sarining kauripan
ing pucuking godhong kenthang
nungsan lan kamardikan kanggo nyukupi kabutuhan wohing cacica kang dadi kekudangan
uripe. Yen iki wus kecekel, temtu liyane bakal gam-
pang dimangerteni. Kamardikan ora bisa uwal saka Wonosobo, Juli 2022
rasa kamanungsa. Ing endi papan, kamardikan iku
bisa diwujudake, sauger kabeh padha duwe Tlaga
gegayuhan kang padha.Temtu iki dadi bahan pirem-
bugan kang pantes dirembug kanthi semesthine. Apa ginelar ing pucuking arga
iya saiki kamardikan wus kasil ing tumapaking lan nyimpen saweneh crita
kang kebak wadi kawit jaman kawuri
owah gingsiring jaman?
papan palenggahane dewa-dewi
Ing negara manca isih kepireng anane paprangan minangka seksi lumintire mangsa
kang nganti nuwuhake kapitunan ekonomi, kabu-
dayan, lan liyane. Mula kamardikan iku kudu diwan- kumlerap banyune kasempyo kangin
gun ing samadyaning masarakat. Prelune masarakat miyak lelakon dadi pangilon
jer urip iku kebak rupa
duwe lelandhesan kang jumbuh lan bakuh. Yen ngan-
abang ijo kuning biru
ti ora duwe, temtu kahanan satengahing masarakat kaya tlaga warna kang kadulu
bakal luwih ora karuan. marikelu
Mulane, kamardikan iku sebenere thukul saka
pribadi kang mardika. Banjur kepriye carane muju- kinupeng ngrembuyunge wit-witan tuwa
pang-panggaring, watu-watugedhe
dake pribadi kang mardika?Pitakon iki dadi bukti yen katon ngawe-awe
sejatine pribadi-pribadi kang ana iku padha dene duwe guwa lan reca mendhem crita
kakarepan, nanging kanggo mujudake kekarepan kaya dene tlaga pangilon kang duwe lakon
mardika, prelu wujud swasana batin kang mardika. tresna kang cabar
Ing omah utawa keluwarga temtu duwe maneka awit kabotan renggan ndhudhah kadurakan
paugeran-paugeran kang semesthina bisa dadi Wonosobo, Juli 2022
sarana kanggo mujudake katentre-
man. Apa maneh saiki sarana med-
hiya kabeh kabar gampang Ngumbah Mata
sumebar. Yen wis kaya ngono,
katelah negeri ing dhuwure awan
banjur kepriye?Iku dadi pitako- kinapit gunung kang pating slebar
nan kang sejatine wangsulane gawe ati bingar
ana ing batin kabeh. cahyane bagaskara ing wayah esuk
Prayogane ing pengetan pating klerap ngetokakesorotkuningemas
kaya esem kang manis ngujiwat
kamardikan saben taune bisa mamerake endahe kang ngedab-edapi
nuwuhake gregeting kamanungsan,
lan perjuwangan kamardikan paripur- bumi Dieng kang edi lan aeng
na. Katindakake kanthi maneka cara. papan kang trep kanggo ngumbah mata
Umpama ing jagading pawiyatan, temtu nyawang ebure kembang daisy lan dandelion
kang kabur kanginan
duwe tata cara dhewe kanggo nggegu- sumusup ana pang-pang, tanduran kenthang, lan
lang para siswa satemah thukul greget watu-watu gedhe
mardika. Ing papan pakaryan, kudu pereng-pereng tegalan kang bawera tebane
thukul pranatan ñpranata kang diuge-
mi dening sapa bae kang ana. ampak-ampak mega
kanthi maneka rupa wujude
Liding rembug, kanthi mituhu mayungi panase cahya srengenge
ing pranata kasebut, temtu bakal kang tan kuwagang nrabas kandele pedhut
thukul kamardikan. Umpama sasuwene mangsa sadawane wektu
ing masarakat kanthi lelandhe- dadi papan pamujan kang
gawe tuman
san gotong royong lan tepa seli-
ra marang sasama, temtu bisa awit ing wayah sore
nuwuhake kamardikan sakupenge. Tundhone bakal sesawangan endah ginelar
bisa dadi sumbering pangariwibawa kamardikan regemenge gunung kasaput mega emas
kang madeg jejeg tansah ngrembaka nut alon-alon murca bareng sumusupe bagaskara
angslup banjur katon kumlerape cahya lampu
jamane.Nuwun.(21) pating tletek madhangi jiwa
Tukijo, Panulis/Dwija SMP17 Semarang Wonosobo, Juli 2022

Eko Hastuti, Guru SMPN 1 Wonosobo

Sedhah Dahana (12) mangkono.’’

Dening Saroni Asikin
[[ Watara saptahari sawise Sang
Prameswari Prabarini lan Empu Sedah
kapidhana pati kapancung dening mertalu-
tut awit saka parentahe Prabhu
Jayabhaya.]]
EMPU PANULUH
Janggan Suteja katon ora jenjem olehe
lungguh. Pancene wis sawetara suwe
olehe dheweke sowan durung dak-
bageake. Atiku dhewe uga lagi kepara run-
tik. Dudu, jalaran awakku wis nampa
dhawuh saka Sang Prabhu kaparentah
ngoceki, lan yen prelu bebusek ukara ing
sajroning kakawin kang wis sineratan den-
ing Empu Sedah. Iku ukara kang kapiji wadi
tumrape Sang Prameswari swarga kang
uga bakal rereged asmane Sang Katong.
Uga dudu jalaran awakku wis ketiban
parentah kudu ngrampungake kakawin
kang sejatine wis purna kaseratan dening
Empu Sedah.
Yen mung prekara kuwi, aku ora
bakalan tidha-tidha. Awakku iki pujangga
karaton, kang wis pantes nyenyandhang
sesebutan sang kawi. Dadi anggone
reronce tembung utawa nganggit ukara-
ukara kang ngemu surasa kaendahan kuwi
kaya kang sinebutan angel mijet wohing
ranti.
Dadi geneya awakku runtik nganti
kaya-kaya lagi ora seneng cathuran karo
Janggan Suteja kaya padatan saben? Oh
awakku esih kepikiran marang Sedah.
Dhuh banget emane wong kang kepara
esih taruna, nduwe kaluwihan ing reronce
tembung, kok ya ora dawa umure.
Kabeh kuwi mung dijalari saka
saperangan tembung ing sajrone pupuh
kakawine.
Kaya kang wis dakcritani, olehe
nggambarake kekaronsihan antara Prabhu
Salya karo garwane Sang Satyawati, ing
seseratane Sedah ngemot ukara ‘’ana toh
ing plakangane Sang Satyawati’’.
Kamangka kang dadi paraga nyata tumrap
Satyawati iku ora liya Sang Prameswari
Prabarini dhewe. Sapa wae kang maca
ukara iku bakalan nduwe panemu yen nali-
ka dadi paraga, sang prameswari gelem
nglukar busanane. Ora mung kaya
mangkono. Sapa wae kang maca bakalan
ngarani menawa antara Sedah lan Sang
Prameswari nglakoni kaya salumrahe
wong bebojoan.
Wis mbokbayangke dhewe kepiye
kebranang atine Prabhu Jayabhaya nalika
maca ukara kuwi. Wusanane Sedah lan
Sang Prameswari kapidhana pati.
Kanggo nutupi wirang, para nayaka,
sentana, lan kawula, diparingi pirsa
menawa apa kang minangkani pidhana
pati kuwi jalaran Sedah wis kumawani
kumalancang ngengunyah sirih kang
dicaosake Sang Prameswari kanggo Sang
Prabhu Jayabhaya. Tartemtu babagan
ngengunyah sirih kuwi dadi rerasan kawula
sa-Daha. Ananging ora ana kang ngerti apa
sejatine kaluputan kang wis dilakoni Sedah
lan Sang Prameswari. Mung awakku, lan
mesthi wae Sang Prabhu.
‘’Nuwun agenging pangaksama, Bapa
Empu,’’ mojar Janggan Suteja, ‘’sewu-
sewu kalepatan kula tadhah wadana dene
kula kumawantun matur kang tanpa tinim-
balan.’’
Aku ngunjal ambegan, banjur ngendhi-
ka, ‘’Ora dadi apa, Teja. Matura.’’
‘’Badhe nyuwun pirsa menapa
Panjenengan lagi gerah ing penggalih?’’
‘’Iya, Teja.’’
‘’Menawi dikeparengaken ingkang
janggan nyuwun pirsa prekawis ingkang
pundi kang minangkani gerah penggali-
hipun Bapa?’’
‘’Blakasutha wae, Teja, aku esih kepiki-
ran marang Sedah. Kok ya lelakone kaya
‘’Mbokmenawi sampun ginarisaken
dening Sang Hyang Mahakuwaos.
Ananging sejatosipun kula dereng manger-
tosi menapa kaluputan kang sampun
katindhaaken dening pun Empu Sedah.’’
‘’Kowe lak wis krungu dhewe: ngen-
gunyah sirih kang kacaosake dening Sang
Prameswari kanggo Sang Katong.’’
‘’Kasinggihan mekaten. Empu Sedah
sampun kumawantun ngengunyah sed-
hah....’’
‘’Lah iya, akeh sirih kok ya wani-wanine
njupuk sirih kang dadi ubarampe kinange
Sang Prabhu. Kuwi dudu sirih sembarang
sirih. Kuwi sirih geni utawa oleh uga
mbokarani sedhah dahana. Hmm, Empu
Sedah ngunyah sedhah dahana kang dar-
bene ratu Daha.’’
Janggan Suteja katon gedheg-gedheg.
‘’Wis ngeh sliramu?’’
Karo mesem, Janggan Suteja mang-
suli, ‘’Dereng.’’
Aku ngranggeh lempiran lontar kan
tinumpukan, banjur njupuk salempir sadu-
runge dakulungake marang Janggan
Suteja.
‘’Iki sakjane wadi. Tapi aku precaya sli-
ramu bisa nggegem prekara kang wadi.
Sliramu bisa dakpercaya toh?’’
‘’Gesang kula minangka sesulih
menawi kula nenerak kapitadosanipun
Bapa Empu.’’
‘’Alah ora usah soroh nyawa. Wis aku
precaya. Nyoh wacanen pupuh iki,’’ kand-
haku karo nuding salah sawijine ukara ing
lempiran lontar iku.
Janggan Suteja katon umis-umis ban-
jur ulate katon kaget.
‘’Eh ladalah ‘ana toh ing plakangane....’
Wah, lumrah mawon menawi Sang Katong
murka.’’
‘’Takcekel janjimu, Teja. Aja mbokbukak
marang sapa wae.’’
‘’Sendhika, Bapa.’’
‘’Wis. Yen sliramu arepan tetep nang
kene, mangsa boronga. Aku arep nyang
sanggar palenggatan.’’
‘’Menawi mekaten, kula nyuwun
pamit.’’
‘’Ya, Teja, sing ati-ati aja kaya bocah
cilik.’’
Janggan Suteja wis mungkur sawetara
wektu nalika aku nembe kelingan yen ana
kang durung dakkandhaake marang
dheweke.
Ya, sejatine aku pengin ngandhaake
menawa aku dhewe ora maido marang
tumindhake wong saklorone, tumindhak
kang wis kapidhanan. Geneya aku ora
maido? Ngertiya, sejatine aku wis ngerti
sapa sejatine Sang Prameswari Prabarini,
ora liya ya Dinar, kang nalika ing
Kadewaguron Tresnapala wis nibaake atine
marang Sedah.
Ora krasa ana luh dlewer saka netraku.
(13)
CUTHEL
 MINGGU, 4 SEPTEMBER 2022

SM/Wahyu Wijayanto
PRAPORWANAS: Para atlet wartawan bridge Jateng berfoto bersama para atlet dari daerah lain, pada Pra-Porwanas di Yogyakarta, November 2021. (54)

Porwanas Diatur Tidak Tabrakan

dengan Kejurnas Bridge
SEMARANG - Jadwal dua kejuaraan akbar bridge tingkat Karena jadwal yang rawan tabrakan
tersebut, Humas Panpel Kejurnas Bridge
nasional yang semula berpotensi bertabrakan, kini telah diatur. Kusumo Hararyo, sekaligus kapten tak
bermain Tim Bridge Siwo PWI Jateng di
November nanti, dua kejuaraan bridge bergengsi sama-sama Porwanas, berdiskusi dengan pimpinan
pertandingan cabang bridge Porwanas,
akan dilangsungkan. Anang Fahmi.
Hasilnya, disepakati cabang olahraga
Jawa Timur, DI Yogyakarta, dan Jawa
Tengah, memiliki banyak atlet dan pelatih
yang turun di dua kejuaraan bridge akbar
tersebut.
Keputusan Terbaik
Karena itu, pihaknya berterima kasih
kepada Anang Fahmi sehingga jadwal
Porwanas dan Kejurnas Bridge tidak
termasuk mengikuti berbagai kejuaraan.
Terakhir turun dalam Kejurkot Bridge Kota
Semarang, belum lama ini.
Sementara itu demi kesuksesan Kejurnas
Bridge dan Kongres PB Gabsi, sebagai tuan
rumah Ketua Pengprov Gabsi Jateng Abdul
Hadi telah berkoordinasi dengan banyak
sekali pihak. Termasuk Gubernur Jateng

P
ertama kejuaraan bridge khusus
wartawan dalam Pekan Olahraga
Wartawan Nasional (Porwanas) di
Malang Raya, Jawa Timur, akan berlang-
sung 21-27 November. Ketika jadwal
Porwanas belum tuntas, ajang bergengsi
Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Bridge
dilanjutkan Kongres PB Gabungan Bridge
Seluruh Indonesia (Gabsi) digelar di Solo,
25 November-5 Desember.
Padahal banyak atlet wartawan sekali-
gus pengurus Gabsi dari berbagai provinsi
yang bermain di dua kejuaraan tersebut.
Selain itu dalam Kejurnas Bridge juga
mempertandingkan nomor khusus
wartawan.
Porwanas diselenggarakan oleh
Pengurus Pusat Persatuan Wartawan
Indonesia (PWI), sementara Kejurnas
Bridge menjadi tanggung jawab PB Gabsi.
bridge di Porwanas dilangsungkan lebih
awal, 21-23 November. Selanjutnya para
atlet wartawan bisa langsung ke Solo untuk
mengikuti Kejurnas Bridge.
”Kesepakatan tanggal pelaksanaan
Porwanas ini melegakan semua pihak, sehing-
ga dua event akbar bridge dapat berlangsung
dengan sinergi,” ungkap Kusumo.
Dikatakan, beberapa provinsi seperti
Sulawesi Utara, Lampung, Jawa Barat,
berbenturan. ”Ibarat partnership dalam
permainan bridge, ini merupakan keputus-
an yang terbaik, sangat klop,” ungkap
Sekretaris Bidang Bridge Masuk Sekolah
PB Gabsi tersebut.
Sebagai kapten tak bermain Tim Bridge
Wartawan Jateng, Kusumo memiliki hara-
pan besar Jateng mampu membuat sejarah
dengan meraih medali. Selama beberapa
tahun, atlet wartawan Jateng digembleng,
Ganjar Pranowo, Wali Kota Surakarta Gibran
Rakabuming Raka, Ketum PB Gabsi Miranda
Goeltom, hingga atlet senior sekaligus Ketua
Badan Pembina PB Gabsi Michael Bambang
Hartono.
”Ini merupakan kehormatan besar bagi
seluruh insan bridge Jateng menjadi tuan
rumah kejurnas dan kongres. Karena itu
kami bersiap sebaik mungkin, demi nama
baik Jateng,” ungkapnya. (J21-54)

Presiden Jokowi Diharapkan Buka Kejurnas

S
EMARANG - Presiden Joko Widodo diharapkan membu-
ka Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Bridge dan Kongres PB
Gabsi di Solo, 25 November-5 Desember mendatang.
Terlebih Kongres PB Gabsi yang salah satu agendanya melakukan
pemilihan ketua umum, akan digelar di Loji Gandrung, rumah
dinas Wali Kota Surakarta, 3-4 Desember.
Presiden Jokowi juga pernah mendiami Loji Gandrung saat
menjadi Wali Kota Surakarta. Untuk keperluan tersebut, Ketua
Pengprov Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) Jateng
Abdul Hadi, memohon bantuan kepada putra presiden sekaligus
Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.
”Kami mengundang Pak Jokowi melalui Mas Gibran.
Menurut informasi, walaupun belum resmi, secara lisan Beliau
akan hadir membuka kejurnas dan kongres,” ungkap Hadi kepada
Suara Merdeka, kemarin.
Kejurnas dan Kongres PB Gabsi yang diselenggarakan di Solo,
menjadi hajatan besar Pengprov Gabsi Jateng. Ini merupakan
ajang akbar bridge yang pertama diselenggarakan setelah masa
pandemi Covid-19.
Untuk itu, ia telah berkoordinasi dengan banyak sekali pihak.
Termasuk Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wali Kota Surakarta
Gibran Rakabuming Raka. Lalu, Ketum PB Gabsi Miranda
Goeltom, hingga atlet senior sekaligus Ketua Badan Pembina PB
Gabsi Michael Bambang Hartono.
Persiapan terus dilakukan hingga hari pelaksanaan tiba. Hadi
mengungkapkan, Kejurnas Bridge akan mempertandingkana
beberapa kategori. Selain kejuaraan antar Gabsi kabupaten/kota,
ada pula final Liga Bridge Siswa Nasional, final Liga Bridge
Indonesia, kejuaraan terbuka Indonesia Open, serta kejuaraan
khusus antarwartawan.
Untuk Indonesia Openbahkan bisa diikuti para atlet mancanegara.
Sementara kejuaraan khusus antarwartawan, karena saat ini kian
banyak wartawan di seluruh Indonesia yang menjadi atlet bridge.
”Ini merupakan hal bagus. Tanpa dukungan wartawan yang
juga atlet bridge, olahraga ini akan kurang dipahami masyarakat,”
ungkap ketua Klub Bridge Syabas Energy Blora tersebut.
Harumkan Indonesia
Sebagai olahraga yang dimainkan dengan sarana kartu, ia
menyadari masih banyak masyarakat yang tak memahami bridge
sebagai olahraga. Padahal cabang ini menjadi salah satu yang
mengharumkan Indonesia dalam Asian Games 2018 lalu.
Empat perunggu dipersembahkan dari nomor mixed team,
supermixed team, men’s pair, dan mixed pair.
Ketika itu bridge menjadi pemberitaan luas setelah bos Djarum
Group dan juga orang terkaya di Indonesia, Michael Bambang
Hartono, termasuk yang menyumbangkan medali dari nomor
supermixed.
”Saya sudah bertemu Pak Bambang Hartono di Singapura,
SM/Dok
untuk membahas persiapan kejurnas dan kongres. Kami membu-
tuhkan banyak masukan Beliau sebagai senior yang sudah puluhan
BERTEMU BAMBANG HARTONO: Ketua Pengprov Gabsi Jateng Abdul Hadi (kanan) bertemu atlet senior sekaligus Ketua Badan Pembina PB
tahun mengabndikan diri untuk pembinaan bridge. Juga masukan
Gabsi Michael Bambang Hartono (kedua dari kiri), di Singapura, belum lama ini. (54) dan dukungan banyak pihak,” tutur Hadi. (J21-54)
 11
BIRO JASA
* JASA PROPERTY *
Membangun mewah hemat biaya
Biaya disesuaikan keinginan anda.
Hub 081770558187 (free desain)*
11459717/412774-03
KEHILANGAN
** KEHILANGAN **
HILANG STNK H-9510-AR AN:
KANWIL KEMENTRIAN AGAMA
PROVINSI JAWA TENGAH
Jl.SISINGAMANGARAJA NO.5
KEL.KALIWIRU,KEC.CANDISARI
412712-05
HILANG STNK H.4566.ASW AN:
DIAN AFRIYANTI,Jl.SRIKATON
UTARA RT.4/5 Kel.PURWOYOSO
412707-03
HILANG STNK H-3277-BIG AN:
BERLIANA RAHMA FEBRIANTI
Klipang Permai G-114B Rt.06/23
412746-03
RUMAH DIJUAL
MURAH,JUAL CEPAT KANTOR
/GUDANG,LT.820m2,LB.500m2
Listrik 11Rb/Wt,Sebelah Citra
Grand Dkt UNDIP Smg,Rp.3,15M,
sudah ada Orang Siap Mengontrak
Hub:HP/WA:081230951208
412751-06
MURAH,JUAL CEPAT RUMAH
PANDANARAN HILLS SMG.KT:3
+1,3KM,LT.120m2,Lb.70m2,SHM
Sebelah Citra Grand,Dekat UNDIP
650jt/nego,HP/WA.081230951208
412752-05
KEHILANGAN
HILANG STNK H.4529.AJW
AN:NGADIMAH,Dk.Beringin
Tambakaji Rt.5/9 Ngaliyan Smg
412709-03
** HOBIHOBI
**
* KLIPING *
Dijual: KAPAL MANCING FIBER
di Smg, Tunas 10 mtr; Pjg 14mtr;
Lbr 3,6mtr. Fas: Mesin 3bj Colt Dsl
Mits120PS, Kmr Mandi,Kmr Tidur,
Mesin Tarik Jangkar. Komplit
Tinggal Pakai. 08122804123
51775816/412744-06
** LAIN-LAIN **
LAIN-LAIN
DIJUAL COOLING TOWER
ADA 24 UNIT KE ADAAN 90 %
MERK KING SUN BISA ECER
SIAP PAKAI HUB.081235464679
412726-04
RUMAH DIJUAL
DIJUAL RUMAH HGB 2 LANTAI
Luas Tanah 175m,Luas Bangunan
200m,Hook.4Km Tidur,3Km Mandi
PAM,2200Wt,Di Aira Permata Puri
ngaliyan semarang.088221032696
412710-05
Dijual rumah SHM, LT.216m2,
LB+/- 130m2. 5KT, 3KM.Jl.Taman
Sawunggaling No.A4 Banyumanik
Semarang. Hp.082138166599.
412745-04
PENGOBATAN
Pengobatan alat vital pria AA fikri
dn ma`ruf iskandar dari banten
Menambah ukuran Besar panjang
lgsg jadi ditempat keras kuat tahan
lama.Alamat Simpang 2 Batang
Jateng. WA : 085817636965,
TLP : 083826182013
11459717/412773-07
Perusahaan Paku / Besi Butuh
Segera :Sales / Marketing (Pria),
Admin Kantor (Wanita),
Mekanik Listrik (Pria), Karyawan
Produksi (Pria). Lamaran
Email: perkasametal123@gmail.com
412527-06
RUMAH DIJUAL
Rk KampusUSM/Hp089661366646
Rk2,5Lt SHata/USM/T127/B169=2,6M
Rk3Lt S.Hata/USM/T104/B252=2,6M
412775-03
** TANAH
TANAHDIJUAL **
DIJUAL
DISKON! (BU),TANAH STRATE-
GIS JALUR WISATA GEDONG 9,
COCOK U/VILLA dsb, SHM KOM-
PLIT, HUB WA 081229267692
412764-04
MINGGU, 4 SEPTEMBER 2022
PENGOBATAN
THERAPY PIJAT ..Mr.P.LOYO,dll
Urut Minyak Bulus.08122920168
412711-02
PIJAT Bp Catur Panggilan
Pasti Sembuh 081575909414
412772-02
Pijat Bp. Catur 081237757491
Panggilan. Pasti Sembuh
412657-02
DIBUTUHKAN OPERATOR
PRODUKSI,Min SMK-LISTRIK
PENGALAMAN,BERTANGGUNG
-JAWAB,JUJUR.LAM.Ke:email
mahbubjunaedi1313@gmail.com
412748-05
TANAH DIJUAL MOBIL DICARI MOBIL DIJUAL MOBIL DIJUAL
JUAL GUDANG 2Lantai,Di SMG Dibeli mobil dg harga tinggi/cash
LT +-2200,LB:+-3000,Bangunan 6717467,081227022229.Gajah 26A * MITSUBISHI * * NISSAN *
baru,fas:komplit,Mess,Pos Satpam 50535449/412728-02
5KM,5Kantor,CCTV 20 Chanell,
Ready Stock Pajero Dakar,Dp.77 Dian Motor Jl.Gajah 26A Smg
Genset,AC3,Tanah Ngantong Bela MOBIL
** MOBIL DIJUAL
DIJUAL ** jtan,xpander 20jtan.081325412268 G.Livina XV 13,09 AT H Ors istw
kang tinggal Masuk.08122804123 G.Livina XV 16 MT H Ors Cat istw
Terano Kingsrood 01 H antik
51775816/412743-06 * HONDA * G Livina SV MT 10 H abu2 istw
412535-02
JUAL TANAH+BANGUNAN LT. Dian Motor Jl.Gajah 26A Smg Evalia MT 14 Htm istw
1000m2,LB.300m2,Area Pantura HRV (E) MERAH ,H,Matic,tangan 1 PajeroSportExceed AT Dsl`11 H Pth
-Mangkang Smg.081225406007 `2017,Bs TT Rush.085210101167
412599-03 412749-02 50535449/412729-02 50535449/412730-06
 MINGGU, 4 SEPTEMBER 2022

Teks dan Foto: Slamet Daryono

Nugraheni Itsnal Muna

Mensyukuri Kecantikan
dengan Perawatan
Kulit merupakan pemberian Tuhan yang harus disyukuri. Karena tidak dipungkiri, sejak lahir di
dunia manusia sudah diberikan kulit dan wajah seperti yang ada sekarang. Maka, sudah sepatut-
nya manusia menerima pemberian itu dengan mensyukuri nikmat tersebut.

N
amun bagi dr Nugraheni Itsnal, mensyukuri nikmat- lebih untuk mempertahankan, bukan untuk pengobatan.
nya kulit dan wajah bukan sekadar menerima apa ”Inilah yang membuat saya tertarik menekuni perawatan kulit
adanya. Kulit dan wajah yang merupakan aset kecan- dan kecantikan. Karena bisa membantu orang untuk menjaga inves-
tikan harus dirawat. tasi kulit indah yang merupakan karunia Allah, Tuhan yang Maha
”Salah satu bentuk kesyukuran kita atas kenikmatan kecan- Kuasa,” uangkap ibu yang telah memiliki dua buah hati itu.
tikan yang Tuhan berikan, dengan cara merawat kulit dan wajah Menurut dia, selama lima tahun mengelola klinik kecan-
sebaik-baiknya,” tutur dr Nugraheni, saat merayakan ulang tikan, membuat hatinya senang. Karena dapat membantu
tahun ke-5 kliniknya, Shaqila Beauty Center, di Ruko Jatisari banyak perempuan Indonesia untuk menjaga kulit yang menja-
Semarang, baru-baru ini. di kebanggaan.
Menurut wanita kelahiran Semarang, 23 April 1986 itu, sejak Nugraheni yang mempunyai moto hidup, jadikan diri ini
kecil, banyak orang tua yang sudah mengenalkan perawatan kulit layak sehingga memberi banyak manfaat dan berkah bagi
kepada sang anak. ”Semasa bayi, sehabis mandi banyak orang tua sesama itu, mengaku dulu pernah bekerja di sebuah rumah sakit.
membubuhkan bedak di wajah dan krim ke kulit setiap pagi dan sore. Karena ingin menambah pengalaman, kemudian ia bekerja di
Tujuannya, agar kulit sehat dan tampil cantik,” terang dia. klinik kecantikan.
Kendati demikian, menurut alumnus Kedokteran Undip tahun ”Di klinik kecantikan ini, saya sering bertemu banyak orang
2010 dan kini masih menempuh S-2 Biomedik Unissula itu, pemi- untuk konsultasi. Dari situ saya tertarik untuk menekuni lebih
lihan skin care yang aman bagi kulit perlu diutamakan. jauh persoalan kulit dan kecantikan ini,” katanya.
”Pilihan produk untuk perawatan kulit yang aman dan sesuai Karena itu, melalui Shaqila Beauty Center yang dikelola bersama
dengan kulit kita itu yang harus diperhatikan. Jadi bukan karena sang suami, Bagus Nugrohadi, dirinya ingin membantu banyak orang,
merk terkenal atau mahal harganya, melainkan produk tersebut terutama wanita untuk tampil cantik, sehat, dan menarik.
aman dan tidak menimbul iritasi bagi kulit kita. Mudahnya, pro- ”Inilah cara kita untuk menyemangatkan diri, agar orang-
duk itu sudah berizin dan terdaftar di BPOM,” urainya. orang memiliki wajah dan kulit yang sehat untuk jangka panjang
Menurut dr Nugraheni, yang perlu disadari bahwa per- atau selamanya,” tan-
awatan kulit dan wajah ini bukan bagi wanita saja. Kaum Adam dasnya.(49)
pun perlu untuk melakukan perawatan.
”Sebenarnya, bagi pria dalam perawatan kulit sehari-hari itu
sama seperti wanita. Yaitu mencuci muka menggunakan facial
wash yang sesuai. Kemudian sabun wajah, pelembab, juga
screen,” katanya.
Hanya, kulit pria lebih tebal sehingga para bapak jarang
memerhatikan kulitnya. ”Alasannya banyak, seperti kesi-
bukan kerja atau lainnya, sehingga tidak sempat merawat.
Maka ini tugas peran seorang istri untuk mengingatkan-
nya,” kata dia.
Menurut Nugraheni, bagian terpenting yang perlu mendapat-
kan sentuhan perawatan adalah kulit yang sering terpapar matahari.
”Wajah dan leher ini yang perlu diperhatikan. Karena bagian ini
yang paling sering terpapar matahari,” jelas dia.
Dirawat Sejak Dini
Wanita yang hobi traveling itu mengatakan, dalam
perawatan kulit sebaiknya dilakukan sejak dini. Karena,
menurut dia, akan lebih baik menjaga atau merawat dari-
pada mengobati.
”Merawat kulit ibarat kita berinvestasi. Kalau kita terbiasa
memakai sun screen itu akan melindungi kulit. Nanti akan keli-
hatan lebih muda atau setidaknya sesuai dengan usianya,” kata dia.
Jadi, wajar jika orang pun rela datang ke pusat layanan kecan-
tikan. Namun, menurut dia, datangnya ke layanan kecantikan itu
SM/Slamet Daryono
Nugraheni Itsnal Muna