0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan2 halaman
Sistem QRIS dibuat pemerintah untuk menyederhanakan transaksi dengan menggunakan satu QR Code untuk semua dompet digital. QRIS memungkinkan pembayaran melalui scan QR baik oleh merchant maupun konsumen dengan biaya MDR 0,7% yang dianggap kecil dibanding manfaatnya dalam mendukung transaksi praktis dan aman.
Sistem QRIS dibuat pemerintah untuk menyederhanakan transaksi dengan menggunakan satu QR Code untuk semua dompet digital. QRIS memungkinkan pembayaran melalui scan QR baik oleh merchant maupun konsumen dengan biaya MDR 0,7% yang dianggap kecil dibanding manfaatnya dalam mendukung transaksi praktis dan aman.
Sistem QRIS dibuat pemerintah untuk menyederhanakan transaksi dengan menggunakan satu QR Code untuk semua dompet digital. QRIS memungkinkan pembayaran melalui scan QR baik oleh merchant maupun konsumen dengan biaya MDR 0,7% yang dianggap kecil dibanding manfaatnya dalam mendukung transaksi praktis dan aman.
Di era digital ini semakin banyak kita mengenal dompet elektronik di
sekitar kita seperti Gopay, OVO, Dana, Linkaja dan masih banyak lagi. Pada saat pertama kemunculan dompet digital, pembayaran dilakukan hanya melalui QR Code masing-masing dompet digital. Seperti Gopay hanya bisa memindai QR Code Gopay saat pembayaran dilakukan dan pula OVO hanya bisa melakukan pindaian di QR Codenya. Sehingga hal tersebut dapat membuat tumpukan papan QR code di meja kasir, hal ini sangat tidak efisien. Pada saat ini pemerintah mengikkuti perkembangan teknologi yaitu mereka membuat QRIS untuk menyederhanakan transaksi. Sebelum kita membahas tentang penyederhanaan pembayaran melalui QRIS ini mari kita membahas asal usul QR Code. Mengutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, QR Code merupakan sebuah kode matriks yang dibuat pertamakali oleh perusahaan Jepang pada tahun 1994 oleh perusahaan Denso-Wave. Kode QR dapat menyimpan informasi di dalamnya seperti alamat UR, teks, hingga Nama Mercant. Pada saat ini QR digunakan untuk metode pembayaran cashless karena dirasa praktis dan hemat EDC. QRIS dibuat pemerintah dikarenakan melihat potensi pembayaran QR yang sangat pesat di Indonesia. Dalam pengimpletasiannya QRIS ini diawasi oleh regulator dalam 1 pintu, sehingga semua dompet digital dan mbanking dapat melakukan transaksi diluar QR Code miliknya. Dalam pembayaran ini ada 2 tipe cara pembayaran yang dilakukan oleh merchant dan konsumen. Yang pertama adalah Mercant Presented Mode (MPM) car aini dilakukan dengan konsumen melakukan scan pada QR statis atau QR yang tercetak oleh EDC. Yang kedua adalah Customer Presented Mode (CPM), metode pembayaran ini dilakukan dengan cara merchant melakukan scan dengan alat EDC ke HP konsumen dan nominal akan langsung terdepet dari saldo konsumen. Transaksi dengan QRIS ini telah diterapkan oleh merchant, hal ini sangat mendukung kepraktisan dalam bertransaksi karena hanya menggunakan satu QR Code dapat menerima pembayaran dari manapun. QRIS ini juga memiliki biaya yang ditanggung oleh merchant yaitu MDR Rate 0,7% dari nilai transaksi. Namun, mengingat dari manfaat QRIS yang besar seperti terhindar dari uang palsu dan kehilangan uang biaya ini tergolong kecil. Pada saat ini diharapkan merchant lokal atau pedagang kaki lima dapat mulai menggunakan QRIS sehingga transaksi mudah dilakukan. Referensi: Otoritas Jasa Keuangan (ojk.go.id) Nama: Muhammad Dimas Kurniawan