Anda di halaman 1dari 6

Apa

yang perlu kamu ketahui mengenai

 
Tanya (T): Apa itu QR Code?

Jawab (J): Di zaman yang serba digital saat ini, pembayaran elektronik pasti
sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan masyarakat di Indonesia. Mungkin
kalian salah satunya yang bayar kopi tanpa mengeluarkan uang tunai, alias
tinggal ngeluarin ponsel dan nge-scan QR Code yang tertera di meja kasir
atau di struk pembayaran yang diberikan oleh kasirnya.

Jadi sebenarnya, QR Code itu apa sih? QR Code itu adalah sebuah kode
matriks 2 dimensi, terdiri atas penanda tiga pola persegi pada sudut kiri
bawah, sudut kiri atas dan sudut kanan atas, memiliki modul hitam berupa
persegi, titik atau piksel, dan memiliki kemampuan menyimpan data
alfanumerik, karakter dan simbol. Bingung? Intinya, QR Code ini adalah
pengembangan teknologi yang membantu perangkat dalam men-transfer
sejumlah data agar kegiatan yang dilakukan bisa terlaksana dengan cepat,
efisien, dan simpel – misalnya dalam hal bayar membayar.

T: Apa yang dimaksud dengan QRIS?

J: QRIS memiliki kepanjangan Quick Response Code Indonesian Standard.


QRIS ini adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code
dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code yang kalian
lakukan lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

T: Apa yang membedakan QRIS dengan QR Code pembayaran yang telah


digunakan selama ini?

J: Dengan adanya QRIS, maka sekarang seluruh transaksi pembayaran yang


menggunakan QR Code hanya memerlukan satu QR Code aja nih.. karena
kode QR itu yang sudah terintegrasi dengan seluruh aplikasi yang
menyediakan dan/atau menerima pembayaran dengan QR code. Jadi, tidak
perlu lagi kamu pusing-pusing dihadapkan dengan berbagai macam QR
Code dalam satu merchant, karena dengan QRIS, cukup satu QR Code
untuk semua.

T: Apa saja model pembayaran yang bisa dilakukan dengan QRIS?

J: Menggunakan QRIS bisa melalui 2 metode, yaitu Merchant Presented Mode


dan Customer Presented Mode. Maksudnya apa sih? Maksudnya, QR
Code-nya bisa diberikan oleh merchant atau tempat kalian sedang
melakukan transaksi, baik itu di tent card yang ada di meja kasir, maupun di
alat pemindai QR Code yang disediakan oleh penyedia QR Code, atau dari
struk transaksi. Atau… Kalian sendiri yang menunjukkan QR Code pada
layar ponsel untuk dapat di-scan oleh alat QR Scanner yang tersedia di tiap
lokasi transaksi. Biasanya sih QR Code yang tertera di ponsel kamu itu bisa
kalian akses melalui aplikasi penyedia layanan QR Code-nya.

T: Apa itu Merchant Presented Mode?

J: Pada Merchant Presented Mode, QRIS akan muncul di pihak merchant yang
kemudian akan di-scan oleh pengguna. Jadi, ketika kalian hendak
menyelesaikan transaksi di merchant tertentu, kalian akan diberikan atau
disodorkan QRIS oleh si kasir dan dengan menggunakan ponsel masing-
masing, caranya:

1.              Kalian bisa membuka aplikasi pembayaran yang diinginkan,


2.              Memilih fitur layanan QR Code scanner, dan voila!
3.              Tinggal scan QRIS dari ponsel kalian dan tunggu notifikasi transaksi selesai
deh.. gampang kan?

Psst.. tapi jangan lupa top up ya.. malu dong udah canggih gini tapi saldonya gak
mencukupi, hehehe..

T: Apa itu Customer Presented Mode?

J: Kebalikan dari Merchant Presented Mode, metode ini justru kalianlah yang
menunjukkan QRIS untuk dapat di-scan oleh kasir menggunakan alat scanner yang
disediakan oleh penyedia pembayaran QR Code. Caranya? Gampang!

1.    Kalian tinggal buka aplikasi pembayaran yang ingin kalian gunakan,
2.    Pilih fitur layanan QR Code, di beberapa aplikasi lambangnya adalah seperti ini:
(-) ; atau ada juga yang tulisan QR / QR Code
3.    Ketika kalian pilih fitur tersebut, akan muncul QR Code di layar ponsel kalian,
4.    Lalu kalian bisa menunjukkan QR Code tersebut pada kasir, dan kasir akan
langsung scan QR Code tersebut dengan alat scanner yang tersedia

T: Bagaimana proses transaksi menggunakan aplikasi pembayaran dengan


QRIS?

J: Proses transaksi tidak banyak berubah dari sebelumnya, dengan 1 QRIS yang sama,
customer dapat memilih dan membuka aplikasi pembayaran (yang sudah terdaftar
atau terstandarisasi QRIS) untuk dapat digunakan, melakukan pemindaian (melalui
metode MPM dan CPM), melakukan pengecekan dengan menyamakan NMID atau
keterangan nama merchant dan penyedia layanan pembayaran QR Code yang tertera
di ponsel kalian dengan NMID yang terdapat pada QRIS, kemudian melakukan
verifikasi pembayaran dan tunggu pemberitahuan transaksi berhasil.

T: Apakah keuntungan yang didapat oleh konsumen ketika menggunakan QRIS?

J: Kalian sebagai konsumen bisa lebih fleksibel dalam memilih aplikasi pembayaran
dengan QR code ketika melakukan transaksi. Bayangkan, konsumen yang tadinya
dihadapkan dengan QR code dari berbagai penyedia aplikasi sebelum melakukan
transaksi pembayaran, sekarang hanya dihadapkan dengan satu QR code yaitu QRIS,
tentunya jauh lebih fleksibel kan!

T: Apakah keuntungan yang didapat oleh merchant ketika menggunakan QRIS?

J: Dengan terintegrasinya QR code menjadi Satu QRIS untuk semua, maka proses
transaksi menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat memangkas waktu
antrean.

Tapi… merchant terutama bagian kasir juga harus mengingatkan konsumen saat
sedang bertransaksi bahwa bagian pengecekan nominal dan informasi NMID itu
penting! Supaya proses transaksi bisa berjalan dengan lancar dan pembayaran
langsung diterima oleh merchant.

T: Siapa saja pihak yang terlibat dalam pemrosesan transaksi QRIS?

J: Pihak yang terlibat dalam pemrosesan transaksi QRIS adalah aplikasi pembayaran
dengan QR code, Lembaga Switching, Merchant Aggregator, dan pengelola
National Merchant Repository.

T: Apakah kriteria aplikasi pembayaran yang dapat melakukan pembayaran


melalui QRIS?

J: Yang dapat melakukan pembayaran melalui QRIS adalah aplikasi pembayaran


dengan QR Code yang telah tergabung dalam kelompok Penyelenggara Jasa Sistem
Pembayaran front end seperti Penerbit dan/atau Acquirer. Meskipun kamu
menggunakan aplikasi pembayaran yang menyediakan sistem pembayaran
menggunakan QR Code, belum tentu QR Code yang dipakai adalah yang sudah
terstandarisasi QRIS. Jadi.. ada baiknya untuk memeriksa terlebih dahulu supaya
lebih yakin bahwa kamu sedang bertransaksi dengan lebih aman dan mudah
menggunakan QRIS.
 

T: Seperti apakah tata cara yang harus dilakukan oleh PJSP (Penyelenggara Jasa
Sistem Pembayaran atau pihak penyedia aplikasi pembayaran berbasis QR
Code) dan Lembaga Switching untuk dapat melakukan pemrosesan transaksi
QRIS?

J: PJSP dan Lembaga Switching harus memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia
untuk melakukan transaksi melalui QRIS. Prosesnya akan dilakukan antara PJSP
dan Bank Indonesia dengan beberapa ketentuan sebagai syarat utama, untuk info
selengkapnya terkait hal ini bisa kamu baca lebih lanjut disini
https://www.bi.go.id/id/sistem-
pembayaran/fintech/pendaftaran/Contents/default.aspx

T: Apa prosedur yang harus dilakukan oleh pihak merchant agar dapat
mengaplikasikan sistem pembayaran melalui proses transaksi QRIS?

J: Merchant harus bekerjasama dengan pihak penyedia aplikasi pembayaran dengan QR


Code, dan kerjasama itu harus diajukan oleh aplikasi pembayaran tersebut kepada
Bank Indonesia untuk mendapatkan persetujuan. Apabila merchant sudah
bekerjasama dengan penyedia aplikasi pembayaran, merchant tinggal menunggu
instruksi / informasi selanjutnya dari pihak penyedia pembayaran untuk QRIS yang
siap digunakan pada merchant.

T: Darimana sajakah sumber dana yang digunakan pada transaksi QRIS?

J: Sumber dana pada transaksi QRIS adalah kartu debet, kartu kredit, dan/atau uang
elektronik dari lembaga-lembaga yang disetujui oleh Bank Indonesia.

Tapi yang pasti, dari rekening sendiri yaa.. kalau dari rekening orang lain, apalagi
tanpa persetujuan pemiliknya, namanya mencuri dong?

T: Berapakah batas nominal transaksi menggunakan QRIS?

J: Nominal transaksi QRIS dibatasi paling banyak sebesar Rp 2.000.000,00 (dua juta
rupiah) per transaksi. Penyedia aplikasi pembayaran dapat menetapkan batas
nominal kumulatif harian dan/atau bulanan atas transaksi QRIS yang dilakukan oleh
setiap pengguna QRIS, ditetapkan bersadarkan manajemen risiko mereka pribadi.

T: Bagaimanakah skema biaya untuk transaksi QRIS?


J: Skema dan biaya dalam melakukan transaksi QRIS ditetapkan oleh Bank Indonesia
dengan rekomendasi dari perwakilan penyedia aplikasi pembayaran dengan QR
code.

T: Kapan ketentuan penggunaan QRIS mulai berlaku? Bagaimana dengan pihak


yang telah menggunakan QR Code pembayaran yang bukan QRIS?

J: QRIS pertama diberlakukan secara berkala sejak 17 Agustus 2019. Pihak-pihak yang
terlibat dalam penggunaan QR Code pembayaran wajib menyesuaikan QR Code
yang digunakan sesuai dengan standarisasi QRIS paling lambat tanggal 31
Desember 2019. Tentunya secara bertahap yaa..

T: Aplikasi pembayaran berbasis QR Code manakah yang sudah terstandarisasi


dengan QRIS?

J: Idealnya, seluruh aplikasi pembayaran berbasis QR Code wajib dan sudah


mendaftarkan dirinya untuk standarisasi QRIS, namun untuk lebih jelasnya, pihak
customer dapat melihat logo yang tertera di merchant atau menanyakan langsung
kepada pihak merchant yang bertugas. Atau bisa juga langsung cek di masing-
masing website penyedia aplikasi untuk informasi yang lebih pasti ya!

T: Bagaimana penggunaan QRIS untuk transaksi yang menggunakan alat


pembayaran dari luar negeri?

J: Penggunaan QRIS hanya dapat dilakukan jika alat pembayaran yang


digunakan sudah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai