Anda di halaman 1dari 7

Implementasi Wireless Roaming dengan WDS

 
Di era modern kebutuhan akan koneksi internet hampir bisa dikatakan kebutuhan yang
penting. Banyak perusahaan atau instansi pendidikan kemudian mencoba memberikan
akses internet di area terbuka sehingga pengguna bisa jauh lebih nyaman. Kasus yang
muncul adalah dengan kebutuhan cover area yang luas seperti sekolah, kampus atau area
terbuka, terkadang tidak dapat dijangkau dengan satu perangkat wireless. Terlebih user
wireless yang bersifat mobile atau berpindah - pindah. MikroTik memberikan solusi
kebutuhan roaming wireless dengan fitur WDS.
Topologi
Ada lebih dari satu access point yang nantinya akan memancarkan wireless dengan SSID
yang sama. Client bisa terkoneksi ke access point manapun, tergantung signal dari access
point mana yang terdetct bagus di sisi client. Ketika client berpindah lokasi dan terputus
dengan salah satu access point, client akan secara otomastis berpindah ke access point
lain yang menjangkau client tersebut. 

 
Static WDS
MikroTik memiliki fitur Dynamic WDS dan Static WDS. Biasanya dengan pertimbangan
kestabilan koneksi, admin jaringan lebih memilih static WDS. Memang secara
konfigurasi sedikit lebih rumit, namun koneksi tidak mudah berganti - ganti jika signal
turun. Ketika koneksi antar repeter berpindah, koneksi biasanya akan putus kurang lebih
dalam satu ping. Jika terlalu sering, maka akan muncul kesan koneksi seperti  putus -
putus. Maka dari itu, banyak yang memilih untuk mengimplementasikan static WDS.
Artinya, kita tentukan ke access point mana repeater akan terkoneksi.  Sehingga
walaupun signal turun, koneksi tidak akan berpindah - pindah. Sebagai contoh, kita akan
coba bangun implementasi static WDS dengan detail topologi seperti berikut:
Access Point Master
Router yang menjadi AP master harus terkoneksi ke internet. Jika sudah terkoneksi ke
internet dengan baik, saatnya setting sebagai AP master. Pertama buat interface Bridge.
Pada setting STP, pilih RSTP pada opsi Protocol Mode.

Kemudian tambahkan interface wlan kedalam port bridge tersebut. Masuk ke tab port,
kemudian klik tombol +. Pilih interface wlan1 dan arahkan pada bridge yang sudah
dibuat, kemudian klik OK.
 
Setting bridge sudah selesai, kemudian kita setting interface wlan sebagai access point.
Double-klik interface wireless kemudian masuk ke tab Wireless. Set dengan mode AP-
Bridge. Parameter lainnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

selanjutnya kita mulai setting static WDS. Double klik interface wireless, kemudian
masuk ke Tab "WDS". Pada opsi WDS Mode, silahkan pilih static. Kemudian pada
opsi WDS Default Bridge, pilih bridge yang sudah dibuat sebelumnya.

Kemudian buat interface WDS baru secara manual di menu Wireless. Klik tombol + dan
pilih WDS.
 
Pada opsi WDS Address isi dengan mac-address repeater yang akan terkoneksi ke AP
master. Coba perhatikan gambar topologi sebelumnya. AP Master terkoneksi ke Repeater
1 dan Repeater 3. Maka pada opsi WDS Address akan kita isi dengan mac-address
inetrface wireless Repeater 1 dan Repeater 3.
Setting WDS sudah selesai, selanjutnya kita tinggal setting Hotspot Server pada AP
Master di interface Bridge yang sudah dibuat. Jika Hotspot Server dipasang pada
interface wlan maka laptop yang terkoneksi ke repeater tidak akan mendapatkan service
Hotpsot.
Repeater 1
Cara setting repeater 1 pertama buat interface bridge dengan port wlan1, pada langkah ini
cara yang dilakukan hampir sama ketika setting bridge pada AP Master. Jika setting
bridge sudah selesai, setting interface wireless sebagai WDS Slave.

Kemudian setting pada Tab WDS dengan WDS Mode = Static dan WDS Default Bridge
pilih interface Bridge yang sudah dibuat. Selanjutnya buat WDS static di menu Wireless.
Sedikit berbeda dengan setting pada AP Master, kali ini setting WDS Address pada
Repeater 1 diisi dengan mac-address interface wireless AP Master dan Repeater 2. Ingat,
Repeater 1 terkoneksi dengan AP Master dan Repeater 2.

 
Setting static WDS pada Repeater 1 sudah selesai. Jika kita ingin repeater 1 bisa konek ke
interne, tinggal berikan ip address di interface bridge yang dibuat sebelumnya.
Tambahkan pula DNS dan gateway. Jika AP Master menjalankan service hotpsot, jangan
lupa binding mac-address masing - masing repeater mengingat Router MikroTik tidak
mempunyai browser untuk login hotspot.
Repeater 2
Setting pada repeater 2 juga hampir sama dengan repeater 1, seperti setting bridge, dan
setting WDS pada interface wireless. Yang sedikit membedakan adalah ketika
menambahkan static WDS. Rada Repeater 2, WDS Address diisi dengan mac-address
Repeater 1 dan Repeater 3 karena Repeater 2 nantinya akan terkoneksi dengan kedua
repeater tersebut. 
Repeater 3
Sama halnya dengan Repeater 2, setting bridge dan juga setting WDS pada interface
wireless sama dengan setting pada repeater 1. Dan Pada saat membuat static WDS, WDS
Address kita isi dengan mac-address AP Master dan mac-address Repeater 2. Dimana
Repeater 3 ini akan terkoneksi ke AP Master dan ke Repeater 2.

Setting static WDS Sudah selesai. Jika semua perangkat baik AP master dan Repeater
bisa saling terkoneksi dengan baik, maka interface static WDS yang sudah kita buat
sebelumnya akan berstatus RSA (Running, Slave, Active).
 
Kemudian coba konek ke wireless lewat laptop, akan muncul halaman login, walaupun
laptop terkoneksi dengan selain access point master, bisa jadi Repeater 1 atau repeater
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai