Anda di halaman 1dari 11

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU DENGAN

PRE EKLAMSIA

Disusun oleh kelompok 4:


Alpina padiyatul pajrinah
Dimas Al Farizi
Fuji Kurniasih putri
Muhammad Sudeys

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN BUNTET PESANTREN CIREBON
Jl. Buntet Pesantren Martapada Kulon Kec. Astanajapura Kab. Cirebon
Tlpn. (0231)635747-63695
Tahun Ajaran 2021/2022
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PRE EKLAMSIA

1. Definisi
Beberapa definisi preeklamsia , yaitu:
a. Preeklamsia adalah keadaan di mana hipertensi disertai dengan proteinuria,
edema, atau keduanya yang terjadi akibat kehamilan setelah Minggu ke-20 atau
kadang-kadang lebih awal terdapat perubahan hidatidiformis yang luas pada fili
dan Korea list (Mitayani,2009)
b. Pre eklampsia (teksemis gravidarum) adalah tekanan darah tinggi yang disertai
dengan proteinuria (protein dalam air kemih) atau edema (penimbunan cairan)
yang terjadi pada kehamilan 20 Minggu sampai akhir minggu pertama setelah
persalinan
c. Preeklamsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat
kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan
(mansjoer, 2000)
Berdasarkan semua definisi di atas maka diambil kesimpulan, preeklamsia
(toxemia gravidarum) adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil,
bersalin, danifas yang terdiri dari hipertensi, edema, dan proteinuria yang muncul pada
kehamilan 20 Minggu sampai akhir minggu pertama setelah persalinan

2. Klasifikasi
a. Preeklamsia ringan
Preeklamsia ringan terjadi jika terdapat tanda-tanda berikut:
1) tekanan darah 140/90 mmhg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring
terlentang atau kenaikan diastolik 15 mmhg atau lebih atau kenaikan sistolik 30
mmhg atau lebih
2) cara pengukuran sekurang-kurangnya pada dua kali pemeriksaan dengan jarak
periksa 1 jam sebaiknya 6 jam
3) edema umum, kaki jari tangan, dan muka tahu kenakan berat 1 kg atau lebih
per Minggu
4) proteinuria memiliki berat 0,3 gram atau per liter, kualitatif 1 + atau 2 + pada
urine kateter atau midstream
b. Preeklamsia berat
Reklamesia berat ditandai sebagai berikut:
1) tekanan darah 160/110 mmhg atau lebih
2) protein urea 5 gram atau lebih per liter
3) oliguria yaitu jumlah urine kurang dari 500 cc per 24 jam
4) adanya gangguan cerebral, gangguan, virus dan rasa nyeri pada
epigastrium
5) terdapat edema paru dan sianosis
3. Etiologi
a. Penyebab preeklamsia
Penyebab reklamasi hingga saat ini belum diketahui titik banyak teori yang
menerangkan menerangkan penyebab penyakit itu namun demikian tidak ada yang
memberikan jawaban yang memuaskan titik teori yang dapat diterima menerangkan:
1) penyebab reklamasi yaitu bertambahnya frekuensi pada primigraviditas, kehamilan
ganda, hidramnion dan mola hidatidosa
2) bertambahnya frekuensi karena semakin tua kehamilan
3) dapat terjadi perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam uterus
4) timbulnya di hipertensi, edema, proteuria, kejang dan koma
b. Prakiraan etiologi
Beberapa teori menyatakan prakiraan etiologi dari kelainan tersebut sehingga
kelainan ini sering dikenal sebagai the disease of theory. Adapun teori-teori itu antara
lain:
1) faktor imunologis
2) faktor genetik atau familial
3) faktor predisposisi

4. Patofisiologi
Patofisiologi prerklamasi antara lain:
a. Pada pereklamasi terjadi spasma pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air.
Pada blopsi ginjal ditemukan spasme yang hebat pada arteriola glomerulus
b. Pada beberapa kasus lumen arteriola sedemikian, sehingga hanya dapat dilalui satu sel
darah merah.
c. Jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme maka tekanan darah dengan
sendirinya akan naik sebagai usaha untuk mengatasi kenaikan tekanan perifer agar
oksigen jaringan dapat tercukupi.
d. Pada mata akan terjadi spasmus arteriolus selanjutnya menyebabkan discus optikus dan
retina. Keadaan ini dapat menyebabkan terjadinya diplopia dan memunculkan diagnosis
keperawatan resiko cedera
e. Sia atau anoksia sebagai pemicu timbulnya gangguan pertumbuhan plasenta sehingga
dapat berakibat terjadinya intra uterin growth retardation serta memunculkan diagnosis
keperawatan resiko gawat janin
f. Kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan penimbunan air yang berlebihan
dalam ruang interstisial belum diketahui sebabnya ada yang menyatakan titik hal itu
disebabkan oleh retensi air dan garam. Proteinuria diduga disebabkan oleh spasme
arteriola, sehingga terjadi perubahan pada glomerulus

5. Manifestasi klinis
A. Penyebab hipertensi dan proteinuria
Hipertensi dan proteinuria merupakan dua gejala penting pada preeklamsia tetapi ibu
hamil jarang menyadari hal ini. Penyebab dua masalah ini adalah:
1) tekanan darah
Peningkatan tekanan darah merupakan tanda peningkatan awal yang penting pada
preeklamsia titik tekanan diastolik merupakan tanda prognostik yang lebih akurat
dibandingkan dengan tekanan sistolik.
Tekanan diastol sebesar 90 mmhg atau lebih yang terjadi terus-menerus
menunjukkan keadaan abnormal.
2) kenaikan berat badan
Penilaian kenaikan berat badan pada ibu hamil preeklamsia yaitu:
a) peningkatan berat badan yang tiba-tiba mendahului serangan preklamsia dan
bahkan kenaikan berat badan BB yang berlebihan merupakan tanda pertama
preeklamsia pada sebagian besar ibu hamil.
b) peningkatan BB normal adalah 0,5 kg per minggu bila 1 kg dalam seminggu maka
kemungkinan akan terjadi preeklamsia harus dicurigai
c) peningkatan berat badan terutama disebabkan retensi cairan dan ditemukan
sebelum timbul gejala edema yang terlihat jelas seperti kelopak mata yang
bengkak atau jaringan tangan yang membesar
3.) Proteinuria
Pada preeklamsia ringan, proteinuria hanya minimal positif 1, positive 2, atau tidak
sama sekali. Pada kasus berat , proteinuria dapat ditemukan dan dapat mencapai 10
gram/dl protein uria hampir selalu timbul kemudian dibandingkan hipertensi dan
kenaikan BB yang berlebihan .

B. Gejala-gejala subjektif preeklamsia


Beberapa gejala subjektif preeklamsia antara lain:
1) nyeri kepala
Nyeri kepala jarang ditemukan pada kasus preeklamsia ringan tetapi sering terjadi
pada kasus-kasus yang berat nyeri kepala sering terjadi pada daerah frontal dan oksipital
gangguan ini tidak akan sembuh dengan pemberian analgesik biasa.
2) nyeri epigastrium
Nyeri pigastrium merupakan keluhan yang sering ditemukan pada preeklamsia berat,
keluhan ini disebabkan karena tekanan darah ini pada kapsula hepar akibat edema atau
pendarahan
3) gangguan penglihatan
Keluhan penglihatan yang terganggu dapat disebabkan oleh spasma arteria, iskemia,
dan edema retina Adapun dalam kasus-kasus yang langka disebabkan oleh ablasio retina
Pada preeklamsia ringan tidak ditemukan tanda-tanda subjektif ( Cunningham, dkk, 1995)

6. Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan gangguan preeklamsi sebagai berikut:
a. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal proses keperawatan. Suatu proses kolaborasi
melibatkan perawat, ibu dan tim kesehatan lainnya. Pengkajian dilakukan melalui
wawancara dan pemeriksaan fisik. Dalam pengajian dibutuhkan kecermatan dan ketelitian
agar data yang dikumpulkan lebih akurat, sehingga dapat dikelompokkan dan dianalisis
untuk mengetahui masalah dan kebutuhan ibu terhadap perawatan. Adapun pengajian yang
dilakukan pada ibu preeklamsia sebagai berikut:
1) identitas umum ibu
2) data riwayat kesehatan
a) riwayat kesehatan dahulu
Data riwayat kesehatan dahulu antara lain:
i. Kemungkinan ibu menderita penyakit hipertensi sebelum hamil
ii. Kemungkinan ibu mempunyai riwayat preeklamsia pada kehamilan terdahulu
iii. Biasanya mudah terjadi pada ibu dengan obesitas
iv. Ibu diduga pernah menderita penyakit ginjal kronis
b) riwayat kesehatan sekarang
Data-data riwayat kesehatan sekarang antara lain:
i. Ibu merasa sakit kepala di daerah frontal
ii. Terasa sakit di ulu hati atau nyeri epigastrium
iii. Gangguan virus: penglihatan kabur, skotoma , dan diplopia
iv. Mual dan muntah, tidak ada nafsu makan
v. Gangguan cerebral lainnya: terhubung-huyung refleksi tinggi, dan tidak tenang
vi. Edema dan ekstremitas
vii. Tengkuk terasa berat
viii. Kenaikan berat badan mencapai 1 kg seminggu
c) riwayat kesehatan keluarga
Kemungkinan mempunyai riwayat preeklamsia dan eklampsia dalam keluarga
d) riwayat perkawinan
Biasanya terjadi pada wanita yang menikah di bawah usia 20 tahun atau di atas
35 tahun.
3. Pemeriksaan fisik
Beberapa pemeriksaan fisik meliputi:
I, Keadaan umum : lemah
ii. Kepala : sakit kepala , wajah edema
iii. Mata : konjungtiva sedikit anemis , edema pada retina
iv. Pencernaan abdomen : nyeri darah epigastrium, anoreksia, mual , muntah
v. Ekstremitas: edema pada kaki , dan tangan , dan jari jar
vi. Sistem persarafan : hiper refleksia , klonus pada kaki
vii. Genitourinaria : oliguria, proteinuria
viii. Pemeriksaan janin : bunyi jantung janin tidak teratur gerakan janin melemah
4) Pemeriksaan penunjang
a) pemeriksaan laboratorium
i. Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah
- Penurunan hemoglobin (nilai merujukkan atau kadar normal hemoglobin untuk
wanita hamil adalah (12 - 14 gr%)
- Hematokrit meningkatkan (nilai rujukan 37 - 43 vol%)
- Trombosit menurun (nilai rujukan 150 450 ribu/mm3)
ii. Urinalis
- Ditemukan protein dalam urine
iii. Pemeriksaan fungsi hati
- Bilirubin meningkat (N =< 1 mg/dl)
- LDH (laktat dehidrogenase) meningkat
- Aspartat aminomtransferase ( AST ) > 60 ul
- Serum glutamat pirufat transaminase (SGPT) meningkat ,( N =15 -45 u/ml)
- Serum glumat oxaloacetic transaminase (SGOT) meningkat (N =< 31 u/l)
- Total protein serum menurun (N =2,4-2,7mg/dl)
b) radiologi
i. Ultrasonografi
Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intrauterus. Pernapasan intra uterus lambat
aktivitas janin lambat, dan volume cairan kebutuhan sedikit ditemukan
ii. Kardiotografi
Diketahui denyut jantung bayi lemah
c) data sosial ekonomi
Reklamasi banyak terjadi pada wanita dan golongan ekonomi rendah karena
mereka kurang mengonsumsi makanan yang mengandung protein dan juga kurang
melakukan perawatan antenatal yang teratur.
d) data psikologis
Secara umum ibu yang mengalami proklamasi dalam kondisi yang lebih dan mudah
marah ibu merasa khawatir akan keadaan dirinya dan keadaan janin dalam
kandungannya. Ibu takut jika nanti anaknya lahir cacat atau meninggal dunia sehingga
ia takut untuk melahirkan
b. Diagnosis keperawatan
Setelah data terkumpul dan kemudian dianalisis, kemungkinan diagnosis yang
ditemukan pada ibu proklamasi yaitu:
- Kelebihan volume cairan interstisial yang berhubungan dengan penurunan tekanan
osmotik, perubahan permeabilitas pembuluh darah.
- Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan hipovolemia atau penurunan
aliran balik Vena
- Risiko cedera pada janin yang berhubungan dengan tidak ada kuat perfusi darah ke
plasenta.
- Resiko tinggi intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan adanya masalah
sirkulasi dan peningkatan tekanan darah
- Risiko cedera pada ibu yang berhubungan dengan edema atau hipoksia jaringan,
kejang tonik klonik.
- Nyeri epigastrik yang berhubungan dengan peregangan kapsula hepar.
c. perencanaan
Perencanaan keperawatan merupakan tugas lanjut dari perawat setelah
mengumpulkan data yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ibu sesuai dengan
pengkajian yang telah dilakukan titik adapun perencanaan tindakan yang dilakukan pada
ibu periklamasi yaitu:
1. diagnosis 1: kelebihan volume cairan interfisial yang berhubungan dengan
penurunan tekanan osmotik perubahan permeabilitas pembuluh darah , serta retensi
sodium dan air
Kriteria hasil: volume cairan kembali seimbang

Rencana Intervensi Rasional


1 Pantau dan catat intake dan 1 Dengan memantau intake dan output,
output setiap hari. diharapkan dengan diketahui adanya
keseimbangan cairan dan dapat
diramalkan keadaan dan kerusakan
glomerulus.

2 Pemantauan tanda tanda vital, 2 Dengan memantau tanda-tanda vital


catat waktu pengisian kapiler dan pengisian kapiler dapat dijadikan
(capillary refill time-CRT) pedoman untuk penggantian cairan
atau menilai respons dari
kardiovaskuler.
3 Memantau atau menimbang 3 Dengan memantau berat badan ibu,
berat badan ibu. dapat diketahui berat badan yang
merupakan indikator yang tepat
untuk menentukan keseimbangan
cairan
4 Obesitas keadaan edema 4 Keadaan edema merupakan indikator
keadaan cairan dalam tubuh
5 Berikan diet rendah garam 5 Diet rendah kalori akan mengurangi
sesuai hasil kolaborasi terjadinya kelebihan cairan
dengan ahli gizi
6 Kaji distensi vena jugularis 6 Retensi cairan yang berlebihan bisa
dan prifer di manfestasikan dengan pelebaran
vena jugularis dan edema perifer
Kolaborasi
Berikan diuretik Diuretik dapat meningkatkan filtrasi
glomerulus dan menghambat
penyerapan sodium dan air dalam
tubulus ginjal .

2.) diagnosa 2 : penurunan curah jantung yang berhubungan dengan hipovolemi /


penurunan aliran balik vena
Kriteria hasil : tujuannya adalah agar curah jantung kembali normal

Rencana Intervensi Rasional


1 Pantau nadi dan tekanan 1 Dengan memantau nadi dan tekanan
darah darah , dapat ,melihat peningkatan
volume plasma , relaksasi vaskular
dengan penurunan tahanan perifer
2 Lakukan tirah baring pada ibu 2 Meningkatkatkan aliran balik vena ,
dengan posis miring ke kiri curah jantung, perfusi ginjal.
Kolaborasi
1 Pemantauan parameter 1 Memberikan gambaran akurat dari
hemodinamik invasif perubahan vaskular dan volume
cairan. Konstruksi vaskular yang
lama , peningkatan dan
hemokonsentrasi , serta perpindahan
cairan menurunkan curah jantung.
2 Berikan obat anthihipertensi 3 Obat anthihipertensi bekerja secara
sesuai kebutuhan lamngsung pada arteriol untuk
meningkatkan relaksasi otot polos
kardiovaskuler dan membantu
meningkatkan suplai darah.
3 Memantau tekanan darah dan 3 Mengetahui efek samping yang
obat hipertensi terjadi takikardi, sakit kepala, muial,
muntah , palpitasi.

3) diagnosis 3 : risiko cedera pada janin yang berhubungan dengan tidak adekuatnya
perfusi darah ke plasenta.
Kriteria hasil : janin tidak mengalami cedera

Rencana intervensi Rasional


Mandiri
1 Istirahatkan ibu 1 Dengan mengistirahatkan ibu,
diharapkan metabolisme tubuh
menurun dan peredaran darah ke
plasenta menjadi adekuat, sehingga
kebutuhan oksigen untuk janin dapat
dipenuhi
2 Anjurkan ibu agar tidur 2 Dengan tidur miring ke kiri,
miring ke kiri diharapkan vena cava dibagian kanan
tidak tertekan oleh uterus yang
membesar, sehinngga aliran darah ke
plasenta akan menjadi lebih lancar.
3 Memantau tekanan darah ibu Dengan memnatau tekanan darah
ibu, dapat diketahui keadaan aliran
darah ke plasenta seperti tekanan
darah tinggi , aliran darah ke plasenta
berkurang , sehingga suplai oksigen
ke janin berkurang.
4 Pantau bunyi jantung ibu Dengan memantau bunyi jantung
janin dapat diketahui keadaan
jantung janin lemah atau menurun
menandakan suplai oksigen ke
plasenta berkurang , sehingga dapat
merencanakan timdakan berikutnya
Kolaborasi
Beri obat hipertensi Obat anthihipertensi akan
menurunkan tonus arteri dan
menyebabkan penurunan afterload
jantung dengan vasodilatasi
pembuluh darah, sehingga tekanan
darah turun. Dengan menurunya
tekanan darah , maka aliran darah ke
plasenta menjadi adekuat.

d. implementasi keperawatan
Setelah rencana keperawatan tersusun selanjutnya diterapkan tindakan yang
nyata untuk mencapai hasil yang diharapkan berupa berkurangnya atau hilangnya
masalah ibu. tahap implementasi ini terdiri dari beberapa rencana keperawatan
menuliskan atau mendokumentasikan rencana keperawatan serta melanjutkan
pengumpulan data.
saat melakukan implementasi keperawatan tindakan harus cukup mendetail dan
jelas supaya semua tenaga keperawatan dapat menjalankannya dengan baik baik dalam
waktu yang telah ditentukan. perawat dapat melaksanakan langsung atu bekerja sama
dengan para tenaga pelaksana lainnya.
e. evaluasi
evaluasi keperawatan merupakan kegiatan akhir dari proses keperawatan,
dimana perawat menilai hasil yang diharapkan terhadap perubahan dari ibu dan menili
sejauh mana masalah ibu dapat diatasi , di samping itu , perawat juga memberikan
umpan balik atau pengkajian ulang , seandainya tujuan yang ditetapkan belum tercapai ,
maka dalam hal ini proses keperawatan dapat dimodifikasikan .
Daftar pustaka
BUKU KEPERAWATAN MATERNITAS
ISBN : 978-602-6237-35-4
Cetakan pertama : I – Yogyakarta
Rancang sampul : PAPER PLANE
Penyusun : Ana Ratnawati , A.per;pend., S.Kep.,Ns.,Ns,M,Kep.
Periset data :estiningdyah
Penerbit : PUSTAKA BARU
Alamat : jl.wonosari km.6 demblaksari baturetno
Baguntapan Bantul Yogyakarta.
Telp, 0274 4353591 Fax. 02744438911

Anda mungkin juga menyukai