Anda di halaman 1dari 1

Rilis Pemantauan Pemberitaan

Objektivitas Lembaga Penyiaran Perlu Dikedepankan


(Hasil Kajian Pemberitaan Kasus Pembunuhan Brigadir J)

Pasca ditetapkan sebagai tersangka, Ferdy Sambo menjadi sorotan utama


pemberitaan media. Pemberitaan membahas seputar kronologi dan proses pengungkapan
kasus, sebanyak 24% pemberitaan menjadikan figur Sambo menjadi sorotan utama, selain
Putri Candrawathi (10%) dan Richard Elizer (7%). Beberapa figur yang tidak terkait langsung
dengan kasus juga mendapatkan porsi pemberitaan, seperti AKP Rita Yuliana dan Seali Syah,
dengan porsi berita masing-masing 1%.

Konten berita didominasi upaya kepolisian mengungkapkan kasus (32%), kronologi


peristiwa (13%), dan dugaan pelecehan seksual (11%). Proses pengungkapan kasus banyak
mengulas tentang hasil pemeriksaan, penetapan status tersangka, hingga perlindungan
saksi. Sedangkan kronologi peristiwa lebih banyak menginformasikan keterangan saksi
maupun tersangka, termasuk kronologi awal yang diduga telah direkayasa.

Data tersebut merupakan hasil pemantauan KPID Jawa Tengah terhadap 14 stasiun
televisi selama satu pekan pada program berita, pasca penetapan FS sebagai tersangka, 9
Agustus lalu. Pemberitaan terkait kasus ini mendapat porsi sangat besar sehingga menjadi
perhatian khusus oleh KPID Jawa Tengah. Rata-rata sebanyak 370 spot berita per hari.

Koordinator Bidang Isi Siaran KPID Jawa Tengah, Ari Yusmindarsih, berharap media
tetap menjaga objektivitasnya dan tidak menyudutkan pihak tertentu. “Kita apresiasi media
yang aktif mengawal pengungkapan kasus, ini wujud fungsi kontrol. Yang penting objektif,
fokus pada kepentingan publik,” jelasnya. Lebih lanjut Ari juga mengapresiasi media yang
lebih fokus pada kasus, bukan personal. “Kajian ini juga merespon aduan yang masuk ke
KPID Jateng bahwa media dianggap terlalu mengekspose masalah pribadi. Media dianggap
terlalu sering memberitakan proses hukum sehingga membuat pemirsa beropini, padahal
kasus masih diproses oleh pihak hukum. Banyak aspek kehidupan pribadi dalam kasus ini,
jadi media memang harus selektif,” tambahnya.

Koordinator Bidang Penataan Struktur dan Sistem Penyiaran KPID Jawa Tengah, Anas
Syahirul Alim, menegaskan pentingnya kehati-hatian media agar tidak dalam melakukan
framing. “Kasus hukum yang mengandung kepentingan publik penting diberitakan, media
harus pandai mengetengahkan agenda publik yang lebih substansial, misalnya reformasi
Polri,” jelas Anas.

Anda mungkin juga menyukai