DISUSUN OLEH:
NPM.20.11.1001.3509.093
SAMARINDA
2021
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas menganalisis ini
dengan baik dan sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan kewajiban saya sebagai
pengalaman berharga yang tak ternilai. Dan dengan bersumber dari hal-hal tersebut,
akhirnya menjadi dasar dan bahan bagi penyusunan tugas ini. Sebelum melanjutkan
1. Allah SWT yang telah memberikan kesempatan, kekuatan, hidayah dan nikmatnya
2. Ayah dan Ibu yang selalu mendoakan dan mendukung hingga tugas ini dapat
terselesaikan.
3. Dan Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang senantiasa
Penyusun
basah. Sulit berharap polisi bisa bersikap obyektif ketika memeriksa sesamanya.
Pelanggaran hukum dalam kasus penembakan lascar FPI ini sungguh tidak
masuk akal dan tidak ada bukti yang kuat dengan jelas, apakah seorang laskar ini
Penembakan para pengawal FPI, ini dilakukan sebagai upaya membela diri
dan tak didukung dengan cukup bukti yang kuat, dikarenakan kamera pengawas
cctv yang sedang menagalami masalah atau rusak. Dan akibatnya polisi
Pada keenam jenazah anggota laskar ada lubang bekas tembakan di dada
sebelah kiri, dekat jantung. Baku tembak dari mobil yang melaju kencang sulit
penembakan dalam kasus ini. Polisi adalah aparat penegak hukum, bukan koboi
yang bisa beraksi diatas hukum. Jika benar terjadi, aksi main hakim seperti ini tak
boleh dibiarkan, karena bukti-bukti yang telah diucapkan oleh polisi ini tidak
cukup kuat untuk mengklarifikasi siapa sebenarnya yang benar, dan siapa
penembakan laskar FPI ini sungguh tidak pada tempatnya. Menyebut aksi-aksi
intoleran FPI sebagai dalih pembenar untuk dugaan pembunuhan ini juga sesat
pikir. Berbagai pelanggaran yang dilakukan FPI tentu harus dilakukan dengan
penegakkan hukum yang tegas, bukan main hakim sendiri seperti polisi yang
Seperti kesalahan masuk akal yang dilakukan oleh Rizieq Syihab, yang
dan berfikir sebelum bertindak hal yang mengambil nyawa seseorang, sebagai
seharusnya harus mengambil keputusan yang tepat dan tidak mengambil hak
seorang warga Negara untuk mendapat haknya hidup sejahtera yang masuk
pastinya akan menindak lanjuti seorang laskar tersebut sebagai tersangka dan
Suka atau tidak, FPI sudah menjadi bagian dari realitas politik negeri ini.
Ada jutaan pemeluk islam yang merasa aspirasinya terwakili oleh suara-suara
radikal seperti sholawat berjamaah kelompok FPI ini. Sesuai serangkaian peristiwa
itu, sebagian mendukung tindakan keras terhadap FPI, yang lain menilai
instruksi politik yang jernih dan jelas bahwa menegakkan hukum harus menjadi
penglima. Ruang interprestasi yang keliru atas situasi yang panas harus ditutup
menyimpulkan kasus tewasnya enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI)
sebagai peristiwa pelanggaran HAM. Komnas HAM masih terlalu dini untuk
mengambil kesimpulan.
insiden penembakan oleh anggota kepolisian yang terjadi di Tol Japek Km 50 hari
itu, masalahnya tidak mudah membedakan siapa yang benar dan siapa yang
Rizieq Shihab ditangan para aparat kepolisian tersebut bukan Cuma menjadi hak
public domestic untuk mendapatkan fakta kebenaran peristiwa yang adil. Namun,
kasus ini menjadi sorotan komunitas, dan masyarakat diluar negeri. Komunitas-
Sebab itu, agar semua pihak Polri maupun FPI dapat terbuka kepada
Komnas HAM. Dan dihimbau untuk masyarakat yang mempunyai Informasi, dan
bukti-bukti yang akurat dan kuat, maupun kesaksian terkait insiden tersebut,
Direktur Utama PT Jasa Marga Subakti Syukur dan Kapolda Metro Jaya Irjen. Usai
investigasi dan pengungkapan fakta yang saat ini dilakukan Komnas HAM.
dimata public. Kami memberikan fakta yang berbasis scientific crime investigation
dan kami tidak mau membangun narasi. Karena itu, harus ada support Komnas
HAM.
pengintaian aktivitas Habib Rizieq. Mereka yang meninggal dunia yakni Faiz,
Rizieq Shihab itu, itupun juga belum mau menyimpulkan sebagai indikasi
dada kiri itu diterima Majalah Tempo Pada 10 Desember 2020 lalu.
Anggota Komisi III DPR meminta masyarakat tidak terprovokasi, dalam
menyikapi penembakan terhadap enam anggota Front Pembela Islam (FPI). Polisi
Konstitui memang menjamin hak asasi setiap warga Negara. Namun disisi lain,hak
asasi setiap orang bukan tanpa batas. Hak asasi warga Negara haruss tetap sesuai
polisi untuk memberikan penjelasan secara terbuka dan apa adanya kepada
semua pihak. Setiap peristiwa pasti memiliki latar belakang dan rangkaian proses
yang panjang. Untuk itu, asas sebab akibat juga harus kita telusuri secara
mendalam.
Kasus ini harus mendapat perhatian serius dari semua pihak. Tidak ada
benar-benar untuk membela diri atau dalam kondisi darurat, polisi tidak bisa
dihukum. Pelajaran dari peristiwa ini, yakni siapapun baik tokoh masyarakat atau
hukum. Jika tidak puas dengan penegakan hukum, sampaikan pendapat tetap
sesuai konstitusi.
Hilangkan sikap-sikap arogan, main hakim sendiri, dan sikap saling
diketahui, bentrok antara polisi dan laskar FPI terjadi di Tol Jakarta-Cikampek.
Antara polisi dan FPI memiliki versi yang berbeda. Polisi menyebut anggotanya
diserang senjata api saat membuntuti rombongan Rizieq Syihab. Sementara FPI
mengatakan, para pengawal Rizieq diserang lebih dulu dan tak dibekali senjata
api.
Dalam aksi penguntitan atau penjejakan itu, tidak ada aksi kekerasan. Jika
hal itu sampai terjadi apalagi sampai membunuh, maka motifnya bisa jadi bukan
sekedar menguntit lawan, maka misinya bukan surveillance, tetapi ada misi lain
tim pencari fakta dan diharapkan bisa menjelaskan apa yang terjadi demi
kebenaran. Semoga tim bisa menjelaskan apa yang terjadi demi kebenaran.
Pembela Islam (FPI). Saat ini, tim itu sedang mendalami informasi untuk
berlaku, jangan terlalu pendek dalam mengambil keputusan dan tidak berfikir
panjang. Jika sudah terjadi seperti ini maka apa yang harus dilakukan, penyesalan
penembakan terhadap enam orang laskar Front Pembela Islam (FPI) oleh aparat
FPI yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Jawa Barat, Senin (07/12/2020). Ada
sejumlah temuan yang berhasil Komnas HAM dapatkan dari penyelidikan awal
memeriksa mobil yang digunakan polisi dan FPI saat terjadinya insiden tersbut.
Sejauh ini, ada tiga mobil yang diperiksa, dua milik polisi dan satu milik laskar FPI.
Tiga mobil itu berada digarasi Subdit Ranmor Polda Metro Jaya. Tim dari Komnas
HAM didampingi Bareskrim Polri memeriksa ketiga mobil itu pada Senin
(21/12/2020).
pihak polisi dan FPI memberi keterangan yang bertolak belakang. Artinya
Untuk menyelidiki soal senjata api ini, Komnas HAM masih menanti akses
dari pihak kepolisian agar bisa memeriksa senjata api yang disebut milik laskar FPI
itu. Terkait otopsi, kuasa hukum FPI Aziz Yanuar memastikan bahwa pihak
oleh Komnas HAM merupakan otopsi ulang. Menurut mereka, pihak keluarga
tidak pernah memberikan persetujuan otopsi oleh kepolisian. Untuk otopsi, bukan
Komnas HAM telah memanggil dokter dari Polri yang melakukan otopsi
proses dan substansi otopsi keenam jenazah. Adapun berdasarkan hasil otopsi
Polri, diketahui ada 18 luka tembak 6 jenazah Laskar FPI. Versi otopsi Polri juga
menyebut tidak ada tanda-tanda kekerasan pada 6 jenazah Laskar FPI tersebut.
Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang terus melakukan investigasi atas kasus
penembakan enam laskar FPI di jalan Tol Jakarta-Cikampek KM50 pada Senin, 7
Desember 2020.
Kuasa hukum FPI meminta agar hukum yang diberikan kepada pelaku
dapat memenuhi rasa keadilan terhadap pihak korban. Sehingga juga diharapkan
ada efek jera kepada para pelaku dugaan tindakan-tindakan pelanggaran HAM
oleh polisi. Jadi sampai saat ini, Komnas HAM tidak pernah menyampaikan
kesimpulan atas temuan yang ada. Jadi tidak ada kesimpulan. Analisa saja belum.
Perkara (TKP) dan menemukan sejumlah barang bukti seperti proyektil Peluru,
selongsong dan serpihan bagian dari mobil yang diyakini terkait dengan peristiwa
tersebut. Selain itu. Tim turut mengamankan beberapa bukti petunjuk lainnya
Presidium Alumni (PA) 212 mendatangi Kantor Komisi Nasional Hak Asasi
organisasi masyarakat ini untuk menyuarakan dua hal. Ketua Presidium 212
Aminuddin menururkan, tujuan pertama dirinya dan beberapa rekan lain adalah
untuk memberi dukungan moral kepada Komnas HAM serta instansi terkait dalam
Meminta kepada Presiden Republik Indonesia yaitu Joko Widodo membentuk Tim
pihak Komnas HAM, akan tetapi bukan komisioner yang ditemui melainkan
Kepala Bagian Humas. Menurutnya, Komnas HAM harus tetap konsisten dalam
mengusut kasus ini.. memang sudah koordinasi dan dipersilahkan datang kesini
rumah rakyat, jadi yang perlu ditekankan itu bagaimana Komnas HAM serius
Pihaknya dan masyarakat luas telah berharap dengan Komnas HAM agar
bisa membuat kasus tewasnya enam laskar FPI menjadi terang. Dia pun turut
Apa yang dilakukan Komnas HAM hasilnya sesuai dengan harapan kita
semua, harapan masyarakat Indonesia yang ingin semua kasus itu diusut terang
benderang. Komnas HAM belum memiliki rencana memanggil Imam Besar Front
Pembela Islam FPI Habib Rizieq Shihab untuk dimintai keterangan terkait peristiwa
baku tembak antara laskar FPI dengan aparat kepolisian Polda Metro Jaya yang
informasi yang didapatkan terkait dengan kasus tersbut sudah cukup. Belum ada
rencana memanggil (Habib Rizieq Shihab). Kami merasa saat ini sudah cukup.
para saksi. Setelah dianalisa, Komnas HAM akan melakukan uji lab beberapa
uji lab dan pendapatnya. Akan tetapi Komnas HAM tidak menutup kemungkinan
itu dilakukan jika ada pihaknya membutuhkan keterangan tambahan. Kami tidak
menutup kemungkinan untuk itu. Apabila dibutuhkan nanti kami akan undang.
insiden itu. Keenam jenazah laskar FPI kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri
untuk di otopsi. Komisioner Komnas HAM, mangatakan ada beberapa polisi yang
terkait ini mau diperiksa. Sementara itu terkait iju balistik yang rencananya ingin
terhadap enam jenazah laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas ditembak
polisi. Ahli tersebut akan memeriksa secara detail mengenai substansi prosedur
pemeriksaan terhadap ahli itu dapat dilakukan Desember ini. Namun karena
sudah memasuki masa libur akhir tahun, maka tidak kmenutup kemungkinan
Ditargetkan januari awasl itu harus kelar karena semakin cepat semakin
melakukan autopsy ulang terhadap jenazah enam laskar FPI. Bareskim Polri
kepada kepolisian.
Terkait dengan hal-hal yang diperlukan oleh Komnas HAM, tentunya selalu
siap untuk memberikan. Terkait masalah autopsy tentu menjadi penilaian Komnas
HAM. Apakah perlu ada autopsy ulang atau tidak. berdasarkan hasil dari autopsy
ulang kepolisian RS Polri, setidaknya ada 18 luka tembak yang disekitar tubuh
enam laskar FPI itu. Polisi pun meyakini tidak ada tanda kekerasan dari tubuh
para jenazah.
Wakil Sekretaris Umum Front Pembela Islam FPI mengatakan dari enam
laskar jenazah anggota FPI itu didapati ada bekas luka tembak dibagian belakang
kepala hingga dada pada salah satu korban atas nama Andi Oktiawan. Komisi
sangat penting untuk mendapat titik terang peristiwa penembakan di Jalan Tol
Cikampek itu.
Foto enam Jenazah simpatisan FPI itu didapatkan Komnas HAM setelah
meminta keterangan dari dokter Rumah Sakit (RS) Polri Kramatji. Foto yang
lubang, juga bagaimana kondisi jenazahnya dan sebagainya. Ini semuanya kami
demikian, kami tidak bisa membeberkan secara rinci berapa tembakan yang
Kami tidak bisa menyebutkan saat ini, karena kami harus mengkonsolidasi
lagi data yang kami punya. Sebab datanya ini tidak dari satu pihak. Untuk
diketahui, bentrokan antara polisi dan laskar Pengawal Islam FPI Habib Rizieq di
informasi simpang siur. Dalam insiden itu, polisi menembak mati enam orang
Laskar FPI.
karena mendapat perlawanan dengan senjata api dan senjata tajam. Karena itu,
polisi terpakasa melumpuhkan enam laskar FPI. Sedangkan, menurut pihak FPI,
keterangan polisi itu tidak benar. Tetapi para simpatisan FPI yang diserang polisi
Besar FPI, Rizieq Shihab selama ditahan di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya. Rizeq
Samapai dengan hari ini kondisinya sehat, kita tetap memantau, sama
dengan para tahanan yang lain, kita tetap memantau kesehatannya. Tak hanya
kesehatan, pihaknya juga memantau asupan makanan untuk Rizeq selama berada
ditahan.
menyebut bahwa Rizieq dalam konisi sehat selama berada didalam tahanan Polda
Metro Jaya. Selain itu Munarman mengatakan dari dalam tahanan tersebut Rizieq
FPI.
berpesan jangan sampai enam laskar FPI yang menjadi korban bentrokan dengan
berulang, pertama, keenam FPI itu telah menerima kekerasan fisik hingga
yakni berupa tuduhan dan fitnah bahwa mereka membawa senjata hingga
Terkait kasus yang membuat Rizieq ditahan, pihak FPI menyatakan bakal
ditangguhkan.
Titik yang dijanjikan aparat untuk menjemput jenazah anggota FPI tersebut
ternyata tak sesuai dengan apa yang dikatakan. Keenam jenazah tersebut
Tak kalah menjadi sorotan, masih terkait baku tembak antara polisi hingga
menewaskan enam laskar FPI. Kabar terbaru, dua pucuk senjata api yang diduga
popular lainnya terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020 yang baru
saja digelar disembilan provinsi ini mengungkap sederet aturan khusus karena
menyebut 83% pemilih akan ikut menyalurkan hak pilihannya. Sementara itu,
pilkada serentak digelar pihak menmukan ada 49.390 tempat pemungutan (TPS)
dengan perang argumentasi dari FPI maupun Polisi. Polisi membututi romgongan
habib Rizieq karena ada pengarahan massa saat pemeriksaan diPolda Metro Jaya.
FPI bantah bahwa itu hanya pengajian warga inti dan terbatas. Polisi sebut mobil
FPI membantah bahwa diserang oleh orang yang tidak dikenal (OTK). Polisi
sebut diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam. FPI bantah
tak ada satupun anggota yang dibekali senjata api, bahkan dilarang memiliki
Senpi.
tindakan tegas dan terukur terhadap enam laskar FPI. FPI sebut enam laskar FPI
disiksa dan dibantai ditempat lain. Polisi temukan penggunaan senjata api dengan
insiden penembakan bahwa tak ada tembakan. Hasil otopsi polisi mangatakan
ada 18 luka tembakan di tubuh laskar FPI. FPI menyebut ada lebih dari 18 luka
Pembela Islam (FPI). Saat ini, tim itu sedang mendalami informasi untuk
berlaku, jangan terlalu pendek dalam mengambil keputusan dan tidak berfikir
panjang. Jika sudah terjadi seperti ini maka apa yang harus dilakukan, penyesalan