Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN WAWANCARA PKN

Pelanggaran Hak Asasi Manusia








Nama : Ikrimah Nurhalimah S. (15)
Kelas : XI MIA 1



SMA Negeri 1 PASURUAN

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Setiap manusia pasti mempunyai hak dasar yang melekat pada setiap manusia. Hak dasar itu
adalah Hak Asasi Manusia. Hak asasi manusiatelah diakui oleh seluruh negara di belahan dunia.
Di Indonesia, hak asasi manusia telah diatur dalam Undang-Undang no.39 tahun 1999. Hak
Asasi Manusia menurut undang-undang tersebut adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dilindungi oleh negara, huku, pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Secara teoritis Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada diri manusia yang
bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga, dan
dilindungi. Hakikat HAM sendiri adalah upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh
melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu
juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi HAM menjadi kewajiban dan tanggung
jawab bersama antara individu, pemerintah (aparatur pemerintah baik sipil maupun militer), dan
negara.
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan
interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang harus
diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang seringkali dibicarakan dan dibahas terutama
dalam reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi daripada
era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak kita hidup tidak sendiri dan
kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM
terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.
Para pelanggar HAM tidak bisa dibiaran bebas begitu saja. Ada suatu lembaga yang
menangani masalah pelanggaran HAM, ada lembaga yang menangani tentang peradilan HAM, juga
ada lembaga-lembaga yang ikut membantu dalam menangani masalah kasus pelanggaran HAM,
contohnya kepolisian. Tentu bukan masalah pelanggaran HAM yang berat yang ditangani oleh
kepolisian, namun kepolisian hanya menangani masalah HAM yang ringan yang sering terjadi di
lingkungan masyarakat. Bukan hanya itu, kepolisian juga mempunyai tanggung jawab untuk
menjaga ketertiban dalam masyarakat. Untuk menciptakan suasana yang tertib perlu ada bantuan
dari pihak lain agar ketertiban tersebut terlaksana dengan baik. Pihak-pihak yang dimaksud di sini
bisa dari kalangan masyarakat, para siswa, para pegawai negeri, dan lain-lain. Maka dari itu,
penulis ingin mengulas sedikit informasi mengenai Pelanggaran HAM jika dilihat menurut sudut
pandang kepolisian.


















LAPORAN WAWANCARA

A. TUJUAN
Kegiatan wawancara ini bertujuan :
1. Untuk memenuhi tugas Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Untuk mengetahui macam-macam pelanggaran HAM.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab pelanggaran HAM.
4. Untuk mengetahui cara untuk mengantisipasi, mencegah, dan menanggulangi masalah
pelanggaran HAM.

B. NARASUMBER
Nama : Sumarno
Jabatan : Kasubbag Hukum
Pangkat : AKP
Tempat bertugas : Kapolres Pasuruan Kota
Tempat Tinggal : Perumahan Sumber Indah Lawang, Malang
Keluarga :
Anak pertamanya laki laki, lulus kuliah di UM Malang tahun 2013
Anak keduanya perempuan, kuliah semester 5 Fakultas Ilmu Administrasi di UB Malang

C. WAKTU
Wawancara dilaksanakan pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 3 September 2014
Pukul : 14.00 WIB selesai

D. TEMPAT
Polresta Pasuruan Jl. Gajamada 19 Kota Pasuruan



E. PEWAWANCARA
Tim pewawancara terdiri dari:
Ikrimah Nurhalimah Susilo sebagai penulis
Mariatul Qibtiyah sebagai pewawancara
Nariman Aulia sebagai penulis
Nugraheni Dewi Mustikawati sebagai pengambil gambar dan suara (dokumentasi)

Pertanyaan dan Jawaban
Pertanyaan : Faktor-Faktor apa saja yag terjadi di Kota Pasuruan yang menyebabkan
pelanggaran HAM ?
Jawaban : Polres Pasuruan Kota masih belum pernah menangani kasus pelanggaran
HAM. Tetapi, cukup banyak kasus kriminalitas yang juga terdapat pelanggaran
HAM. Seperti kasus pencurian dan pembunuhan juga termasuk pelanggaran
HAM yang mengambil hak harta benda dan nyawa orang lain Faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya pelanggaran HAM, pertama karena faktor
kebutuhan yang kurang mencukupi dapat menyebabkan terjadinya pelanggaran
HAM, orang yang sulit mencukupi kebutuhannya akan merampas hak milik
orang lain menjadi haknya dan kedua karena factor psikologis yang kurang
baik sehingga menyebabkan orang tersebut tidak dapat menahan emosi dan
nafsunya.
Pertanyaan : Bagaimana upaya Polres Pasuruan Kota menangani masalah pembegalan ?
Jawaban : Upaya dari pihak Polres Pasuruan Kota dalam menangani masalah
pembegalan adalah dengan mendirikan 13 pos-pos siaga tambahan yang
terdapat disudut-sudut wilayah dimana sering terjadi pelanggaran HAM. Polisi
menjaga 24 jam di pos pos tersebut. Pendirian pos dimaksudkan untuk
mempermudah masyarakat dalam melaporkan kasus pelanggaran HAM yang
menimpa dirinya atau keluarga atau tetangga dengan mudah tanpa harus
menuju kantor kepolisian yang berada di dekat Pasar Besar maupun di Gajah
Mada. Hal ini juga menjadikan pihak kepolisian lebih dekat dengan masyarakat.
Sebenarnya juga telah didirikan poldes di beberapa desa. Tetapi, masih belum
dilaksanakan secara optimal.
Pertanyaan : Bentuk penghormatan HAM yang telah diaplikasikan oleh pemerintah dan
masyarakat?
Jawaban : Bentuk penghormatan HAM yang telah diaplikasikan oleh pemerintah dan
masyarakat antara lain pelayanan komunikasi masyarakat (Yankomnas) yaitu
suatu pelayanan yang mendorong penyelesaian dugaan pelanggaran HAM /
permasalahan HAM dan jaminan untuk masyarakat dalam bentuk aturan. Serta
telah dilakukan sosialisasi tentang hukum dan upaya penegakkannya kepada
masyarakat di Kota Pasuruan.
Pertanyaan : Bagaimana prosedural penanganan kasus pelanggaran HAM dan apakah ada
jaminan jalan keluar yang baik dalam proses penanganan kasus tersebut?
Jawaban : Pelanggaran HAM belum diterapkan sesuai UU. Dalam penanganannya
menggunakan hukum pidana. Menggunakan dasar hukum UU hukum pidana.
Untuk jaminan dapat dipastikan apabila suatu kasus sudah dilakukan
penyelidikan, polisi wajib memberikan SP2HP. Suatu kasus akan ditangani
dengan cara procedural, proporsional dan profesional.
Pertanyaan : Daerah mana saja yang sering terjadi pelanggaran HAM di Kota Pasuruan?
Jawaban : Daerah yang sering terjadi pelanggaran HAM adalah daerah pesisir karena
sifat ataupun karakter dari mereka yaitu pemarah dan mudah tersinggung.
Selain itu di daerah Tambakan, Mandaran dan Mayangan juga sering terjadi
tindakan pelanggaran HAM.
Pertanyaan : Pelanggaran HAM apa saja yang sering terjadi di Kota Pasuruan?
Jawaban : Di daerah pesisir pantai, pelanggaran HAM yang sering terjadi adalah dengan
kekerasan fisik dengan senjata tajam (sajam). Sedangkan pelanggaran HAM
yang sering terjadi di Kota Pasuruan diantaranya penipuan, pemerkosaan,,
penggelapan, pembegalan, penculikan yang sampai menghilangkan nyawa
seseorang, serta pencurian sepeda motor (curanmor).
Pertanyaan : Apa saja hukuman yang diberikan kepada seseorang yang melakukan
pelanggaran HAM?
Jawaban : Disesuaikan dengan tingkat pelanggarannya. Kalau pelaku melakukan
pelanggaran HAM ringan, maka tuntutan bagi mereka biasanya hukuman
penjara maksimal 5 tahun atau sanksi berupa denda uang. Tapi untuk
menghilangkan nyawa tuntutannya berat. Jika membunuh secara berencana
dan korbannya hanya satu atau dua orang saja biasanya hukuman penjara
seumur hidup atau jika membunuh berencana dan korbannya sangat banyak
maka hukumannya adalah hukuman mati.
Pertanyaan : Bagaimana pendapat Anda tentang pos-pos penjagaan yang tidak ada
polisinya?
Jawaban : Pos-pos yang tidak ada polisinya bisa juga polisi tersebut sedang melakukan
proses patroli disekitar daerah tersebut karena masing-masing pos penjagaan
diberi area patroli tersendiri. Dan apabila memang terjadi kelalaian dari polisi
yang menjaga pos tersebut, maka pihak kepolisian akan segera memperbaiki
dan mengevaluasinya lagi.
Pertanyaan : Bagaimana pendapat Bapak tentang adanya anggota kepolisian yang
menyiksa oknum pelaku agar mengakui kesalahannya ?
Jawaban : Hal tersebut juga termasuk pelanggaran HAM dan langsung dapat
melaporkannya ke polisi. Polisi yang melakukan hal tersebut berarti belum
memahami sepenuhnya tentang aturan atiran dalam HAM. Sebaiknya tidak
perlu memaksa si pelaku untuk mengaku, yang lebih penting adalah barang
bukti dari kejadian yang telah dilakukan oleh si pelaku. Hal seperti ini harus
ditegakkan dan diberi hukuman bila melanggar.
Pertanyaan : Dari pelanggaran HAM yang sering terjadi, terdapat korban dari kalangan apa
saja?
Jawaban : Dari beberapa kalangan diliat dari kasusnya. Di Kota Pasuruan yang sering
terjadi adalah pencurian motor. Jadi, termasuk dalam kalangan menengah ke
atas. Yang paling banyak yaitu, dari kalangan yang memiliki SDM rendah
sehingga mudah terpengaruh.
Pertanyaan : Bagaimana cara pihak kepolisian dalam menangani kasus pelanggaran
seksual yang terjadi disekolah dan bagaimana seharusnya yang dilakukan oleh
siswa ?
Jawaban : Sebelumnya siswa melaporkan kepada bimbingan konseling (BK) setelah BK
menindaklanjuti kasus pelanggaran itu dan apabila pihak yang dirugikan ingin
melaporkannya kepada pihak berwenang. Maka, tugas BK tadi melaporkannya
ke pihak kepolisian, sehingga antara pihak kami dan pihak sekolah akan
merundingkan apakah pihak sekolah mengizinkan kalau dilakukan evakuasi.
Serta harus dilakukan sosialisasi kepada guru, siswa, dan seluruh warga
sekolah lainnya agar saling mengerti dan menghargai antar sesama manusia.
Pertanyaan : Mengapa di Indonesia masih banyak terjadi pelanggaran HAM dan lebih
banyak mana pelaku pelanggaran HAM dari aparat negara atau masyarakat ?
Jawaban : Karena situasi ekonomi yang kurang, politik dan situasi keamanan yang tidak
kondusif atau sebagian ada yang tidak mengerti kalau itu melanggar HAM.
Pelaku pelanggaran HAM yang paling dominan adalah dari kalangan
masyarakat.
Pertanyaan : Apakah penegakkan HAM di Indonesia sudah adil?
Jawaban : Menurut beliau penegakan HAM di Indonesia sudah adil. Tetapi yang
menentukan tentang keadilan adalah pengadilan bukan dari kepolisian
Pertanyaan : Bagaimana upaya pihak kepolisian dalam menegakkan HAM di Indonesia
secara umum?
Jawaban : Secara umum, upaya yang dilakukan oleh pihak kepolisian dalam
menegakkan HAM di Indonesia adalah menjaga masyarakat dari tindak
kriminalitas dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar mengerti apa
itu HAM dan jenis-jenis pelanggaran HAM.
Pertanyaan : Apakah perbedaan daerah dari setiap masyarakat dapat mempengaruhi
terjadinya pelanggaran HAM?
Jawaban : Iya, misalnya jika seseorang berada di tengah kota biasanya muncul
pelanggaran HAM berupa pencurian rumah yang tidak berpenghuni. Jika
seseorang berada di pesisir muncul pelanggaran HAM berupa pembunuhan dan
perkelahian antar warga.
Pertanyaan : Sanksi apa yang diberikan oleh pihak kepolisian kepada pelaku pelanggaran
HAM?
Jawaban : Kepolisian itu tidak pernah memberikan sanksi, yang berwenang memberikan
sanksi adalah pengadilan. Kepolisian itu hanya sebagai penyidik, memproses,
setelah berkas lengkap lalu diserahkan ke pengadilan.
Pertanyaan : Menurut Bapak, bagaimana kesadaran masyarakat tentang HAM di Pasuruan?
Jawaban : Masih kurang karena banyak SDM yang dengan tingkat pendidikan yang
masih rendah, semakin tinggi pendidikan orang itu, maka mereka tidak akan
gegabah dalam melakukan tindakan, mereka akan memikirkan dan
mempertimbangkan segala tindakan yang akan mereka lakukan.
Pertanyaan : Apa harapan Bapak kepada generasi muda untuk mendukung upaya
penegakan HAM?
Jawaban : Harapan kepada generasi muda adalah diharapakan semua generasi muda
untuk saling bahu membahu dalam upaya penegakan HAM dan sadar akan
adanya HAM yang ada di Indonesia supaya tidak ada lagi pelanggaran-
pelanggaran yang muncul.

Hasil Wawancara
HAM merupakan seperangkat hak yang melekat pada hakikat manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa yang merupakan anugerah yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah, maupun sesama orang lain. Semua manusia pasti memiliki hak asasi baik
meskipun masih di dalam kandungan. Hak asasi adalah hak kodrat yang melekat pada diri manusia
yang bersifat universal.
Polresta bertugas untuk menangani kasus-kasus kriminalitas yang didalamnya juga pasti
terdapat pelanggaran HAM. Sedangkan pengadilan HAM bertugas untuk memberikan sanksi kepada
para pelaku. Faktor psikologis seseorang dapat memengaruhi pelanggaran HAM.
Untuk mengatasi curas (pencurian dengan kekerasan), Polresta mendirikan pos siaga di 13 titik
yang tersebar di Kota Pasuruan. Dan juga mensosialisasikan tentang HAM kepada masyarakat.
Pelanggaran HAM belum diterapkan sesuai UU. Dalam penanganannya menggunakan hukum
pidana. Menggunakan dasar hukum UU hukum pidana. Untuk jaminan beliau dapat memastikan apabila
suatu kasus sudah dilakukan penyelidikan, itu teratur.
Daerah yang sering terjadi pelanggaran HAM yaitu daerah pesisir. Pelanggaran HAM yang di
pesisir yaitu, kekerasan fisik. Pelanggaran HAM yang di kota yaitu, pencurian. Hukuman pidana sudah
diatur dalam UU hukum pidana. Untuk masa hukumannya macam-macam, maksimal dihukum mati
tergantung dari kasusnya.
Dari beberapa kalangan diliat dari kasusnya yang paling banyak melakukan pelanggaran HAM
yaitu dari kalangan yang memiliki SDM rendah. Penegakan hukum sekarang ini sudah bisa dikatakan
lebih baik. Penegakan hukum yang sudah dilaksanakan bukan sebagai akibat atas masih terjadinya
pelanggaran HAM di Indonesia. Hal ini lebih banyak disebabkan oleh kebutuhan, aspek psikologis, dan
masyarakat itu sendiri serta aspek-aspek yang lain yang dapat memicu terjadinya pelanggaran HAM.





















PENUTUP
Kesimpulan
Timbulnya pelanggaran HAM di Pasuruan akibat dari faktor kebutuhan masyarakat yang sulit
tercukupi dan faktor pendidikan dan moral yang rendah, serta faktor dari dalam diri seseorang itu
juga bisa memunculkan pelanggaran HAM. Jadi, kesadaran masyarakat di Pasuruan tentang HAM
masih kurang buktinya masih banyak orang- orang yang melakukan pelangaran-pelanggaran HAM.
Maka, diharapkan masyarakat dapat menciptakan suasana yang kondusif di dalam kehidupan
bermasyarakat dengan cara mendukung semua upaya-upaya penegakkan HAM
Saran
Keseriusan untuk menegakkan HAM harus dilakukan oleh seluruh warga negara Indonesia.
Tidak hanya aparat negara saja yang diwajibkan untuk menegakkan HAM akan tetapi seluruh
warga negara Indonesia harus berpartisipasi untuk menegakkannya. Kita sebagai generasi muda
semestinya kita membantu pemerintah untuk menegakkan HAM. Kondisi HAM di Indonesia sudah
saatnya dibenahi dan ditata ulang. Segala jenis hambatan dan tantangan yang dapat mengganggu
terwujudnya pelaksanaan HAM harus segera dihilangkan.

Anda mungkin juga menyukai