Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Amandemen

1. Amandemen adalah prosedur penyempurnaan, tanpa harus langsung mengubah UUD dan


merupakan pelengkap serta rincian dari UUD asli.
2. Menurut Hukum Tata Negara, amandemen merupakan salah satu hak legislatif untuk
mengusulkan perubahan dalam suatu rancangan UU yang diajukan pemerintah.

Alasan Amandemen UUD 1945


1. UUD 1945 disusun pada masa persiapan kemerdekaan Indonesia dalam situasi yang serba
mendesak, maka ada beberapa pasal tidak lagi sesuai dengan situasi dan persoalan kenegaraan
sekarang.
2. Adanya penafsiran para pemimpin terdahulu (Orba) terhadap beberapa pasal diarahkan untuk
keuntungan diri sendiri.

Landasan Amandemen UUD 1945


1. Pasal 1 Tap MPR No. XIII/MPR/1998 (tentang Pembatasan Masa Jabatan Presiden dan Wakii
Presiden)
“Presiden dan Wakii Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat
dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan”.
2. Pasal 37 UUD 1945 tentang wewenang MPR untuk mengubah UUD 1945.
Sidang Umum MPR tanggal 14-21 Oktober 1999.
3. Tap MPR No. IX/MPR/1999 tentang Penugasan BP MPR Rl untuk Melanjutkan Perubahan UUD
Negara Rl Tahun 1945.
Tahap Tahap Amandemen UUD 1945
UUD 1945 sebagai konstitusi negara Rl sampai saat ini telah mengalami empat kali (empat tahap)
amandemen (perubahan) yang terjadi di era reformasi.

Keempat tahap amandemen tersebut, sebagai berikut:

Tahap I
1. Tanggal penetapan 19 Oktober 1999
2. Pasal-pasal yang mengalami perubahan dan penambahan, yaitu: pasal 5 (1) , pasal 7,  pasal
9, pasal 13(2), pasal 14, pasal 15, pasal 17(2) dan (3),  pasal 20, pasal 21
3. Pasal-pasal yang diubah untuk mengurangi kekuasaan presiden.
Pelaksanaan amandemen pertama terhadap UUD 1945 berdasarkan hasil rapat paripurna sidang
umum MPR-RI ke-12 tanggal 10 Oktober 1999, yang kemudian disahkan pada tanggal 19
Oktober 1999 memiliki dasar sebagai berikut:
o Dasar politis
Mempelajari, menelaah, dan mempertimbangkan dengan seksama dan sungguh-
sungguh hal-hal yang bersifat mendasar yang dihadapi rakyat, bangsa dan negara.
o Dasar yuridis
Menggunakan kewenangan bedasarkan pasal 37 UUD 1945

Tahap II
1. Tanggal penetapan 18 Agustus 20002)

2. Pasal-pasal yang mengalami perubahan dan penambahan, yaitu :

a. pasal 18
k. pasal 27 (3)
l. pasal 28A
b. pasal 18A
m. Pasal 28B
c. pasal 18C
n. pasal 28D u. pasal 28J
d. pasal 19 v. pasal 30
o. pasal 28C
e. pasal 20 (5) w. pasal 36A
p. pasal 28E
f. pasal 20A x. pasal 36B
q. pasal 28F
g. pasal 22A y. pasal 39C
r. pasal 28G
h.pasal 22B
s. pasal 28H
i. pasal 25E
t. pasal 28I
j. pasal 26 (2) dan (3)

3. Pasal-pasal yang di ubah dan ditambahkan mengatur tentang:

a. pemda e. HAM
b. wilayah Negara f. Hankam

c. DPR g. Lambang Negara

d. WNI/penduduk h. Lagu kebangsaan

Tahap III
1. tanggal penetapan 10 nopember 2001

2. pasal pasal yang mengalami perubahan dan penambahan, yaitu :

a. pasal 1 (2) dan (3)


m. pasal 22E (1) s/d (5)
b. pasal 3 (1) (3) dan (4) n. pasal 23 (1) s/d (3)
c. pasal 6 (1) dan (2) o. pasal 23A
d. pasal A (1) (2) (3) da (5) p. pasal 23C
e. pasal 7A q. pasal 23E (1) s/d (3)
f. pasal 7B (1) s/d (7) r. pasal 23F (1) dan (2)
g. pasal 7C s. pasal 23G (1) dan 2
h. pasal 8 (1) da (2) t. pasal 24 (1) dan (2)
i. pasal 11 (2) dan (3) u. pasal 24A (1) s/d(5)
j. pasal 17 (4) v. pasal 24B (1) s/d (4)
k. pasal 22C (1) s/d (4) w. pasal 24C (1) s/d (6)
l. pasal 22D (1) s/d (4)

3. Pasal-pasal yang diubah dan ditambahkan mengatur tentang:

1. Kedaulatan rakyat yang dilaksanakan menurut UUD.


2. Negara Indonesia adlah Negara hokum
3. Wewenang MPR
4. Kepresidenan
5. Pembentukan mahkamah konstitusi
6. Pelaksanaan perjanjian internasional
7. DPR
8. Pemilu untuk memilih DPR,DPD, dan Presiden/wakil Presiden
9. APBN
10. BPK
11. Kekuasaan kehakiman

Tahap IV
1. Tahap penetapan 10 Agustus 2002
2. Pasal-pasal yang mengalami perubahan dan penambahan. Yaitu :

a.       Pasal 2 (1)


i.         Pasal 31 (1) s/d (4)
b.      Pasal 6A (4) j.        Pasal 32 (1) dan (2)
c.       Pasal 8 (3) k.       Pasal 33 (4) dan (5)
d.      Pasal 11 (1) l.         Pasal 34 ( 1) s/d (4)
e.      Pasal 16 m.    Pasal 37 (1) s/d (5)
f.        Pasal 23B n.      Aturan peralihan pasal I,II,dan III
g.       Pasal 23D o.      Aturan penambahan pasal I dan II
h.      Pasal 24 (3)

3. Pasal-pasal yang diubah dan ditambahkan mengatur tentang:

1. MPR
2. Pemilihan Presdien dan Wakil Presiden
3. Mekanisme pemilihan jika Presiden dan Wakil Presiden berhalangan tetap
4. Persetujuan pembuatan perjanjian internasional
5. Penghapusan DPA
6. Penetapan mata uang dan pembentukan bank sentral
7. Badan-badan yang memegang kekuasaan kehakiman
8. Hak dan kewajiban warga Negara dalam hal pendidikan dan kebudayaan
9. Perekonomian nasional dan kesejahteraan social.
10. Mekanisme perubahan UUd 1945
11. Aturan peralihan (pasal III ) tentang pembentukan Mahkamah Konstitusi
12. Aturan tambahan (pasal I) tentang tugas MPR untuk meninjau status hokum Ketetapan MPRS
dan MPR untuk diambil putusan pada siding MPR tahun 2003
13. Aturan tambahan (pasal II ) tentang isi UUd 1945 yang terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal

Beberapa hal pokok yang menjadi isi konstitusi


Negara RI berdasarkan UUD 1945 yang telah
diamandemen sebagai berikut:
1. Negara Indonesia adlah Negara kesatuan yag bentuk pemerintahannya reublik (pasal 1 ayat 1)
2. Kedaulatan ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar ( pasal 1 ayat 2)
3. Negara Indonesia menganut pembagian kekuasaan dengan adanya tiga lembaga Negara, yaitu
lembaga legislative, eksekutif, dan yudikatif ( pasal 2,4,19, dan 22 C)
4. Lembaga legislative terdiri atas Majelis permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan
Rakyat ( DPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) (pasal 2, 9, 22 C)
5. Lembaga eksekutif adalah Presiden dan Wakil Presiden
6. Lembaga Yudikatif terdiri atas Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi (pasal 24)
7. Indonesia memakai system peerintahan yang presidensial dengan presiden sebagai keapala
Negara dan kepala pemerintahan (pasal 4)
8. Presiden Republik Indonesia dipilih langsung oleh rakyat untuk masa jabatan lima tahun dan
sesudahnya dapat dipilih kembali sekali (pasal 6A ayat 1 pasal 7)
9. Parlemen terdiri atas Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Anggota DPR dipilih oleh rakyat melalui pemilu, sedang anggota DPD dipilih dari masing –
masing propinsi melalui pemilu (pasal 19 dan pasal 22C)
10. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) berwenang mengubah dan menetapkan undang-
undang dasa, melantik presiden dan wakil, serta memberhentikan, presiden dan wakil presiden
dalm masa jabatannya ( pasal 2 Ayat 1, 2 , dan 3)
11. Mahkamah agung dan badan-badan peradilan dibawahnya menjalankan fungsi peradilan (pasal
24 ayat 2).
12. Mahkamah konsitusi bertugas menguji undang-undnag terhadap UUD (yudical review),
memutuskan sengketa kewenangan antar lembaga Negara, memutus pembubaran partai politik
dan memutus snegketa hasil pemilu, ( pasal 24C ayat 1)
13. Selain lembaga-lembaga diatas, terdapat Dewan Pertimbangan, Badan Pemeriksa Keuangan,
Tentara Nasional Indonesia, Dan Kepolisian Republik Indonesia, Pemerintah Daerah sebagai
lembaga otonom yang menyelenggarakan kekuasaan pemerintah di daerah.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Pengertian, Alasan, Landasan Dan Tahap-
tahap Amandemen UUD 1945 Terlengkap. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa
dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai